DASAR HUKUM
1. Peningkatan kasus kasus penyakit infeksi (new emerging, emerging dan re-emerging diseases) dan
infeksi terkait pelayanan kesehatan (HAIs)
2. Fasyankes harus mampu memberikan pelayanan yang bermutu, akuntabel serta meminimalkan
risiko infeksi kepada nakes, pengunjung dan pasien
3. KLB unpredictable
4. Gambaran mutu fasyankes (instrument akreditasi)
5. Infeksi Nosokomial (HAIs) :
1 dari 20 pasien dirawat mengalami infeksi akibat pelayanan kesehatan (healthcare associated
infection)
70 % diantaranya BISA DICEGAH karena : < 10% dipengaruhi lingkungan dan > 90 %
dipengaruhi perilaku
TUJUAN DAN KEBIJAKAN PPI
TUJUAN KEBIJAKAN
1. Meningkatkan mutu layanan melalui PPI 1. Setiap Fasyankes harus melaksanakan PPI
di seluruh satuan kerja : 2. Pelaksanaan PPI sesuai dengan Peraturan
• Manajemen risiko yang berlaku
• Clinical governance 3. Kepala Puskesmas membuat SK Tim PPI
• K3 4. Kepala Puskesmas membentuk Tim san
struktur PPI
2. Melindungi nakes & masyarakat dari
penularan penyakit menular (Emerging 5. Setiap Fasyankes wajib memiliki IPCN
Infectious Diseases)
3. Menurunkan angka penularan HAIs
PERAN FASYANKES
MANAJEMEN TEKNIS
1. Pelatihan dan In House
1. Komitmen kepala Training
Fasyankes 2. Pelaksanaan surveilans
2. Update Regulasi HAIs
3. Penggunaan anggaran 3. Pencatatan dan pelaporan
untuk menunjang PPI (
4. Monitoring dan Evaluasi
KEWASPADAAN ISOLASI
KEWASPADAAN STANDAR
PENGENDALIA
N PENEMPATAN
LINGKUNGAN PASIEN
KEBERSIHAN TANGAN
• Hal utama dalam PPI
• Konponen central dari Pateint Safety
• Sederhana dan efektif mencegah HAIs
• Menciptakan Lingkungan yang aman
• Pelayanan kesehatan aman
• Bila tangan kotor, cuci dengan sabun dan air mengalir
• Bila tangan tampak kotor, bersihkan dengan cairan
berbasis alkohol
80%
40%
50%
35%
100%
KEBERSIHAN NAFAS/ETIKA BATUK