Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

PENDAHULUAN
STASIUN GUBENG SURABAYA
(SGU)
KO TA S U R A B AYA

PERENCANAAN WILAYAH & KOTA


ANNELIA VITO |AULIYA FASYA
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
RAHMAT SANUSI | HASNA
ZAHIRAH| MANAR WALIYUL AZIZ|
PENDAHULUAN
Latar belakang, isu strategis, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan,
tinjauan kebijakan
STASIUN GUBENG & KAWASAN TOD SEKITA
Transportasi, Guna lahan, TOD, Stasiun Gubeng.

METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data, Metode
Pengambilan Sampel, Kerangka Analisa, Desain
Survei.
JADWAL SURVEI

UTLINE
EMBAHASAN
Pendahulu
an
Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan.
ATAR BELAKANG
SISTRANAS tatanan transportasi STASIUN GUBENG memiliki
yang TERORGANISASI SECARA peran penting dalam
SISTEMATIS, saling berinteraksi KAWASAN perkeretaapian nasional karena
dengan dukungan perangkat lunak DIBUTUHKAN PERENCANAAN
GERBANGKERTOSUSI dilalui jaringan lintas timur dan
dan perangkat pikir yang efektif dan LA ditetapkan sebagai selatan. sebagai salah satu
efisien dan berfungsi
TERKAIT
untuk melayani
PENINGKATAN
KM.49 TAHUN 2005 salah
KINERJA DARI SEGIsimpul dengan karakteristik
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN satu KSN
orang dan atau barang, yang PELAYANAN,
terus PERENCANAAN
(Kawasan
KAWASAN TOD
Strategis modaMASTERPLAN KOTA SURABAYA,
pengangkutan massal 2017
PERAN KERETA API sebagai salah
berkembang
stau secara
SISTRANAS dinamis
menjadi
SERTA ARAHAN
penghubung
PENGEMBANGAN YANG yang juga BERPERAN DALAM
Nasional).
wilayah untuk EFEKTIF, EFISIEN,
menunjang, DAN TERINTEGRASI
KOTA SURABAYA DALAMPERTUMBUHAN
Sebagai EKONOMI
stasiun utama DI
di Kota
mendorong, dan UU NO.
menggerakkan SATU KESATUAN
sebagai SEHINGGA DAPAT
kota SURABAYA dan Jawa Timur,
Surabaya
23 TAHUN 2007
metropolitan YANG
MEMBERIKAN PELAYANAN yang Stasiun Surabaya Gubeng tidak
pembangunan nasional
Tempat pemberangkatan dan RENCANA TATA RUANG EFEKTIF &
berbasis
EFISIEN
WILAYAHperdagagan
KOTA terlepas dari MASALAH yaitu
pemberhentian kereta api dan danSURABAYA
jasa TAHUN
memiliki terkait KURANGNYA KINERJA
tempat naik-turunnya penumpang SURVEI PENDAHULUAN, 2019
PP NO.56 TAHUN 2009 PERAN 2014-2034 YANG PELAYANAN DAN INTEGRASI
dan bongkar-muat barangdisebut DOMINAN DALAM DENGAN MODA LAIN.
ISU STRATEGIS
Stasiun Gubeng
1 Pengembangan stasiun kereta api 5 Rencana prioritas pengembangan jalur
Gubeng, Semut, Pasar Turi, Wonokromo, Tandes, pejalan kaki di Jalan Stasiun Gubeng dan Jalan
Kandangan, Benowo, Kalimas, Prapat Kurung, Raya Gubeng (RDTR Kota Surabaya 2018-2038)
Sidotopo, Benteng dan pemberhentian sementara 6 Pengembangan jalur kereta api ganda
(shelter) angkutan massal berbasis rel pada pada (RTRW Jawa Timur 2011-2031)
pusat-pusat pelayanan kota. Stasiun Gubeng a.Jalur Tengah : Surabaya (Semut)– Surabaya
memiliki peran sebagai stasiun penumpang (Gubeng) – Surabaya (Wonokromo) – Jombang–
2 Pengembangan stasiun dengan
utama di Gerbangkertosusila intermodajumlah Kertosono–Nganjuk– Madiun–Solo
Terminal
perjalanan Joyoboyo,
kereta apiDepo
terbanyak (RTRW
Keputih, Kota
Stasiun b.Jalur Timur : Surabaya (Semut) –Surabaya
Surabaya
Gubeng, Tahun Pasar
Stasiun 2014-2034)
Turi dan Stasiun (Gubeng) –Surabaya (Wonokromo)– Sidoarjo–
Womokromo. Stasiun intermoda adalah stasiun Bangil–Pasuruan– Probolinggo–Jember–
yang mengintegrasikan sistem transportasi dari Banyuwangi
berbagai moda angkutan baik berbasis jalan c.Jalur Lingkar : Surabaya (Semut) –Surabaya
3 Pengembangan
maupun berbasis rel.intermoda pada Stasiun
(RTRW Kota Surabaya Tahun (Gubeng) –Surabaya (Wonokromo)– Sidoarjo–
Gubeng meliputi pengembangan kereta komuter 7 Pengembangan dan rute angkutan
Bangil–Lawang–Malang–Blitar–Tulungagung–
2014-2034).
dan pengembangan moda angkutan umum umum berupa jalur
Kediri–Kertosono trunk meliputi rute
Surabaya
(RDTR Kota Surabaya 2018-2038). terminal
d.Jalur Tambak
Gubeng-Oso Wilangon – Stasiun Gubeng.
Juanda
4 Pengembangan jaringan komuter rute Trunk adalah jalur utama sebagai acuan dalam
Kota Surabaya menuju Sidoarjo yang 8 pembuatan
Pengembangan trayek feeder pengumpan.massal
angkutan (RDTR
meliputi Jalur Wonokromo – Gubeng – Pasar Turi – Kota Surabaya 2018-2038)
kota berbasis rel dengan alternatif
Kandangan – Benowo yang tersambung dengan pengembangan angkutan massal cepat (Mass
jalur Waru – Sidoarjo – Bangil dan Jalur Krian – Rapid Transit), yang melalui rute koridor timur –
Mojokerto (RTRW Kota Surabaya Tahun 2014- barat kota dan koridor utara- selatan kota (RTRW
2034)
IDENTIFIKASI
Masalah
P E N YA L A H G U N A A N F U N G S I
1
H A LT
Halte E
Stasiun Gubeng digunakan sebagai tempat
parkir kendaraan pribadi, becak, dan taksi yang
berhenti untuk menunggu penumpang.
T E R P U T U S N YA S I R K U L A S I
2
PENGU
Sirkulasi NJUN
Stasiun G
Gubeng Lama dan Stasiun
Gubeng Baru masih terputus karena hanya
dapat diakses oleh penumpang yang sudah
KERUS
memiliki A K A N PA D A J A L U R P E D E S T R I A N
tiket.
3 Kondisi jalur pedestrian di Stasiun Gubeng Baru
rusak sepanjang 131 meter dari total ruas jalur
sepanjang
K U R A N G349 meter
N YA PE diRsebelah
H AT I timur.
AN THD
4 Tidak ada
D ISA B Ifasilitas
L I TA Sdisabilitas yang memadai di
Stasiun Gubeng seperti tidak adanya toilet
untuk
B ELU disabilitas.
M TERSEDIA LAHAN BONGKAR


5 Stasiun SIRKULASI PENGUNJUNG
M U ATGubeng
BARA Lama
N G sebagai akses utama
masuk dan keluar barang, tidak memiliki lahan
parkir yang memadai dan tidak dilengkapi pintu S U RV E I P E N DA H U LU A N , 2 0 1 9
MUSAN MASALAH & TUJUAN
1. MENGETAHUI POTENSI DAN MASALAH Stasiun
1. BAGAIMANA KARAKTERISTIK STASIUN Gubeng dalam mendukung visi Kota Surabaya
GUBENG? sebagai kota perdagangan dan jasa internasional
berkarakter lokal yang cerdas, manusiawi dan
berbasis ekologi.
2. BAGAIMANA KINERJA PELAYANAN
2. MENGEVALUASI KINERJA PELAYANAN Stasiun
STASIUN GUBENG? Gubeng dalam mendukung visi Kota Surabaya
sebagai kota perdagangan dan jasa internasional
3. BAGAIMANA ARAHAN PENGEMBANGAN berkarakter lokal yang cerdas, manusiawi dan
KAWASAN TOD DI SEKITAR STASIUN berbasis ekologi.
GUBENG? 3. MERENCANAKAN ARAHAN PENGEMBANGAN
KAWASAN TOD di sekitar Stasiun Gubeng dalam
TINJAU
AN
Kebijaka
RTRW Jawa Timur Tahun 2011-2031, RTRW Surabaya

n
2014-2034, RDTR Kota Surabaya Tahun 2018-2038,
Tatralok Kota Surabaya Tahun 2017, Tatralok
Kabupaten Sidoarjo, dan Buku Informasi
Perkeretaapian Tahun 2014.
ncana Tata Ruang Wilayah
wa Timur Th. 2011-2031

STRATEGI PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORT


Pemantapan dan pengembangan
jaringan darat, laut dan udara yang
terintegrasi dengan kebijakan


wilayah serta peningkatan integrase
intermodal dan antarmoda yang juga

VISI mempertimbangkan kepentingan


evakuasi bencana.
MEWUJUDKAN RUANG RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN KERETA AP
WILAYAH PROVINSI
BERBASIS AGRIBISNIS Pengembangan jaringan jalur kereta api,
DAN JASA KOMERSIAL stasiun, dry port, dan terminal barang.
YANG BERDAYA SAING Rencana pengembangan stasiun yang
GLOBAL DALAM tertuang pada RTRW Jawa Timur meliputi
PEMBANGUNAN pengembangan stasiun kereta api baru di
BERKELANJUTAN.
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten
Sampang, Kabupaten Pamekasan dan
Kabupaten Sumenep..
ncana Tata Ruang Wilayah
rabaya Th. 2014-2034
PENGEMBANGAN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN secara TERPADU DAN
TERINTEGRASI dengan moda transportasi lainnya melalui peningkatan kapasitas sarana dan prasarana,
perluasan jaringan serta penataan kawasan sekitar angkutan massal cepat berbasis rel. Pengembangan
transportasi perkeretaapian dikembangkan secara terintegrasi antar moda dengan transportasi lainnya

1 PERKERETAAPIAN DALAM KOTA 3 PENGEMBANGAN PRASARANA DAN


a.Penyediaan angkutan darat yang berfungsi SARANA PERKERETAAPIAN
sebagai pengumpan, sarana pejalan kaki serta Pada Stasiun kereta api Gubeng, Semut, Pasar
jalur untuk kendaraan tidak bermotor; Turi,Wonokromo, Tandes, Kandangan, Benowo,
b.Pengembangan angkutan barang berbasis rel Kalimas, PrapatKurung, Sidotopo, Benteng dan
pada kawasan - kawasan industri perdagangan pemberhentian sementara(shelter) angkutan massal
dan pergudangan untuk mengurangi beban berbasis rel pada pusat-pusatpelayanan kota;
2 PERKERETAAPIAN
jalan. JALUR REGIONAL & a. PENGEMBANGAN STASIUN INTERMODA Terminal
NASIONAL Joyoboyo, DepoKeputih, Stasiun Gubeng, Stasiun
Pengembangan pembangunan jaringan jalur Pasar Turi dan Stasiun Womokromo;
ganda (double track) b. PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API DAN
• Surabaya - Sidoarjo - Bangil - Malang - Blitar - STASIUN INTERMODA sebagai salah satu fasilitas
Kediri; penunjang pusat kegiatan ekonomi kota;
• Surabaya - Mojokerto - Madiun - Surakarta - c. PENGEMBANGAN JARINGAN INFRASTRUKTUR
Yogyakarta - Bandung - Jakarta; PERKERETAAPIAN DI ATAS TANAH (ELEVATED)
• Surabaya - Krian - Mojokerto - Jombang - MAUPUN DI BAWAH TANAH (UNDERGROUND) untuk
Kertosono – Kediri- Blitar; menghindari terjadinya perlintasan sebidang
• Surabaya - Gresik - Lamongan - Bojonegoro - dengan jaringan jalan;
encana Detail Tata Ruang
rabaya Th. 2018-2038 KEBIJAKAN DAN STRATEGI JARINGAN
PRASARANA
meliputi pengembanagn jaringan pergerakan
melalui peningkatan interkasi melalui
aksesibilitas internal maupun eksternal yang,
terintegrasi dengan pemanfaatan ruang
S T R AT E G I
1. Mengembangkan sistem jaringan jalan yang
terintegrasi dan berhierarki
2. Mengembangkan persimpangan
(interchange) yang menghubungkan bagian


kota Surabaya
Rencana jaringan 3. Mengembangkan sistem manajemen
perkeratapian tertuang transportasi yang mengakomodasi dinamika
perkembangan kota
pada bagian keempat 4. Memantapkan fungsi dan status jalan
yakni Unit 5. Meningkatkan kapasitas jalan
Pengembangan IV 6. Meningkatkan kualitas perkerasan jalan
Dharmahusada 7. Mengembangkan jaringan jalan pendukung
AMC
8. Mengembangakan dan meningkatan
pelayanan angkutan umum yang
TARAN TRANSPORTASI LOKAL

TATRALOK TATRALOK TATRALOK


SURABAYA SIDOARJO GRESIK
2017 2014 2014

Rencana LOKASI 1.Pengambangan 1.PENGEMBANGAN


HALTE yang akan layanan KA Angkutan JARINGAN REL KA
dilewati 6 trayek Barang; untuk alternatif
angkutan umum untuk 2.Pengembangan masalah jalan &
mendukung Layanan Kereta Api pengangkutan
transportasi intermoda Penumpang barang
bagi penumpang 3.Peningkatan 2.PENGEMBANGAN
komuter Surabaya- Keamanan pada Pintu STASIUN, rencana
Sidoarjo. Perlintasan Kereta Api peningkatan fungsi
4.Pengembangan Park stasiun Sidoarjo
and Ride yang sudah ada
menjadi stasiun
ncana Induk Perkeretaapian
sional Th. 2010-2030 Strategi
SASARAN PENGEMBANGAN JARINGAN DAN
Visi LAYANAN PERKERETAAPIAN
 Jaringan perkeratapaian nasional mencapai 12.100 km yang
tersebar di Pulau Jawa-Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
Mewujudkan perkeretaapian yang berdaya dan Papua) termasuk jaringan kerta api kota?perkotaan
saing, berintegrasi, berteknologi, bersinergi sepanjang 3.800 km.
 Sarana angkutan penumpang dengan jumlah lokomotif
dengan industri, terjangkau dan mampu 2.805 unit, kereta api penumnpang sebanyak 27.960 unit.
menjawab tantangan perkembangan. PROGRAM RENCANA
 Sarana angkutan barangPENGENEMBANGAN
dengan jumlah lokomotif 1.995
PERKERATAAPIAN
dan gerbong 39.655 DI PULAU JAWA SAMPAI
unit.
DENGAN 2030
 Optimalisasi Jaringan kereta api eksisting melalui program
peningkatan, reaktivasi jalur non operasi termasuk jalur
kereta api di madura.
 Double track lintas utara jawa ( Jakarta-Cirebon-Semarang-
Bojonegoro-Surabaya) dan jalur lintas selatan (Cirebon-
Kroya-Jogjakarta-Solo-Madiun-Surabaya) dan lintas utama
lainya.
 Elektrifasi jalur KA pada lintas padat, termasuk wilayah
perkotaan
 Jaringan kereta api cepat (HST) yang menghubungkan kota-
kota, Merak,Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, sampai
dengan Banyuwangi
 Jaaringan KA perkotaan di wilayah Jabodetabek, Bandung,
TINJAU
AN
Teori
TRANSPORTASI | GUNA LAHAN| STASIUN| STANDAR
PERKERETAAPIAN | PERENCANAAN TOD
TRANSPORTASI
Pengertian

TRANSPORTASI INTERMODA merupakan


INTERMO
PERPINDAHAN ORANG/ PENUMPANG dari satu moda ke
moda lain yang berbeda jenisnya untuk mencapai tempat
DA
Stasiun Gubeng
tujuannya, seperti dari bus berpindah ke kereta. ZUDHY, 2014 terdapat
antarmoda
pendukung yakni
BEMO & BUS KOTA
.

TRANSPORTASI MULTIMODA merupakan


ANGKUTAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN
PALING SEDIKIT 2 (DUA) MODA ANGKUTAN yang MULTIMODA
berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen Stasiun Gubeng melayani
angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang angkutann multimoda
dengan menggunakan
oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat
PERATURAN moda kereta api & Pickup
yang ditentukan untuk penyerahan barang NO.
PEMERINTAH kepada
8 Th
PT. Herona Express.

penerima barang angkutan multimoda. 2011


SURVEI
BUKU PERKERETAAP
P E TA A R E A P E L AYA N A N K A W A S A N
T O D S T. G U B E N G
KAWASAN TOD600 Meter
SEKITAR GrandCity

Hotel
Stasiun Gubeng New110 Meter
Coklat

79 Meter

Halte
Stasiun Gubeng

B E M O
Stasiun Gubeng

BEMO
BUS
450 Meter
Delta Plaza MONKASEL

The Lifestyle
650 Meter Hotel
Hotel 290 Meter
Sparkling
Backpacker Hotel Sahid

500 Meter

350 Meter
My Studio Hotel
P E TA TA PA K & S I R K U L A S I S TA S I U N
SIRKULASI
Stasiun Gubeng

TERPUTUSNYA
SIRKULASI
Sirkulasi Stasiun Gubeng Lama dan
Stasiun Gubeng Baru masih terputus
PENGUNJUNG
karena hanya dapat diakses oleh
penumpang yang sudah memiliki
tiket.

JALUR KERETA
JALUR 1 & 2 , Jalur keret
penumpang kelas ekonomi
JALUR 3 & 4, Jalur kereta singgah &
kereta barang
JALUR 5, Jalur kereta bisnis, ekonomi
dan kereta barang.
JALUR 6, Jalur kereta bisnis dan
eksekutif
Tempat pemberangkatan dan
pemberhentian kereta api. (Peraturan
Pemerintah Perhubungan Nomor 9 Tahuna
2011 tentang SPM untuk Angkutan Orang

PENGERTIAN dengan Kereta Api)


Bangunan yang merupakan terminal akhir
atau tempat berhenti sementara kereta api
STASIUN sebelum melanjutkan perjalanan, tempat
menunggu bagi calon penumpang kereta
api, dan tempat dimana para penumpang
dapat naik-turun dalam memakai sarana
transportai kereta api (KBBI)
UU NO.23 TAHUN 2007
FUNGSI UTAMA
STASIUN sebagai 1. Naik turun penumpang
tempat kereta api 2. Bongkar muat barang
berangkat atau 3. Keperluan operasi kereta
berhenti untuk api
melayani :
Alamsyah, 2003
1. Sebagai alat angkutan umum untuk penumpang dan barang
2. Sebagai penghubung satu tempat ke tempat lainnya yang
sulit dijangkau oleh transportasi lain
3. Tempat untuk memuat dan membongkar barang hantaran
4. Tempat pengisian bahan bakar
FUNGSI
5. Tempat untuk memberikan kesempatan kepada kereta
lainnya untuk saling menyusul dan bersilang STASIUN
JENIS-JENIS STASIUN

STASIUN STASIUN STASIUN


BARANG PENUMPANG OPERASIONAL

Stasiun penumpang Stasiun barang Stasiun operasi


merupakan stasiun kereta merupakan stasiun merupakan stasiun
api untuk keperluan naik kereta api untuk kereta api untuk
turun penumpang. keperluan bongkar muat keperluan
Stasiun operasi
Minimal dilengkapi oleh dilengkapi fasilitas
pengoperasian kereta
Keselamatan; Keamanan; barang. keselamatan dan
Kenyamanan; Naik turun operasiapi.
kereta api.
penumpang; Penyandang cacat;
Kesehatan; Fasilitas umum;
Stasiun
Fasilitas pembuangan sampah; Gubeng merupakan
dan jenis STASIUN PENUMPANG yang
Fasilitas informasi. berfungsi keperluan naik
turun penumpang dan STASIUN
OPERASI yang memiliki fasilitas untuk bersilang, menyusul
kereta api dan atau langsir. Dalam Stasiun Gubeng tidak terdapat
aktivitas bongkar muat barang.
P E R AT U R A N M E N T E R I P E R H U B U N G A N N O M O R 3 3 TA H U N 2 0 1 1
KELAS STASIUN

KELAS BESAR KELAS SEDANG KELAS KECIL

Stasiun yang umumnya Stasiun yang umumnya Stasiun kelas kecil


berada di kota-kota besar berlokasi minimal di umumnya di
dan disinggahi oleh semua kota kecamatan, perkampungan atau
jenis kereta api. Pada disamping untuk desa dan hanya
stasiun besar, pelayanan kepentingan operasi untuk kepentingan
untuk pengangkutan kereta api, juga bisa operasi kereta api
penumpnag dan barang melaksanakan jasa (stasiun operasi).
sudah dipisahkan. pelayanan penumpang
KELAS BESARdan/atau dikarenakan
barangkeberadaan stasiun di Kota
Surabaya yang memiliki penduduk pada tahun 2018sejumlah
2.874.699 jiwa sehingga disebut kota metropolitan. Stasiun
Gubeng Surabaya memiliki pelayanan untuk pengangkutan
penumpang dan barang yang sudah dipisah, dapat dilihat dari
adanya jalur 3, 4, dan 6 sebagai jalur berjalan langsung untuk KA
P E R AT U R A N M E N T E R I P E R H U B U N G A N N O M O R 3 3 TA H U N 2 0 1 1
barang.
PERSEBARAN
P E TA P E R S E B A R A N S TA S I U N
Stasiun Surabaya Raya

KOTA KABUPATEN
SURABAYA GRESIK
• Stasiun • Stasiun Cerme
Sepanjang • Stasiun Indro
• Stasiun
Wonokromo KABUPATEN
• Stasiun SIDOARJO
Gubeng • Stasiun
• Stasiun Semut Gedangan
 •Stasiun
StasiunGubeng
Pasar merupakan stasiun
• Stasiun Waruyang
memiliki
Turi PERAN PENTING DALAM
•PERKERETAAPIAN
Stasiun Tandes NASIONAL.
 •Stasiun
StasiunGubeng dilewati oleh jaringan
jalur kereta api lintas Jawa JALUR TIMUR
Benowo
DAN SELATAN.
 SEBAGAI STASIUN UTAMA di Kota
Surabaya dan Jawa Timur, Stasiun Gubeng
KEGIATAN STASIUN
KEGIATAN
KEGIATAN
JASA
KEGIATAN USAHA
PELAYANAN
POKOK PENUNJANG
KHUSUS

1.Melakukan pengaturan 1.Tidak mengganggu 1. Ruang tunggu


perjalanan kereta api; pergerakan kereta api penumpang
2.Memberikan pelayanan 2.Tidak mengganggu 2. Bongkar muat
kepada pengguna jasa pergerakan penumpang barang;
kereta api; dan/atau barang 3. Pergudangan
3.Menjaga keamanan dan 3.Menjaga ketertiban dan 4. Parkir kendaraan;
ketertiban; dan keamanan; dan dan/atau
4.Menjaga kebersihan 4.Menjaga kebersihan 5. Penitipan barang.
lingkungan. lingkungan.
Kegiatan yang ada lebih terfokus pada kegiatan untuk
Dengan harus mengutamakan
penumpang dan khususnya untuk barang hanya sekedar
pemanfaatan ruang untuk
menyediakan jalur untuk kereta barang
keperluan kegiatan pokok
stasiun.
P E R AT U R A N M E N T E R I P E R H U B U N G A N N O M O R 3 3 TA H U N 2 0 1 1
PENGELOLAAN
DAOP VIII SB
Daerah Operasi 8 yang didalamnya meliputi Stasiun
Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Surabaya
Kota/Semut, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro,
Malang, Wonokromo, dan Lamongan. Dipo

DAOP 8
Lokomotif terbesar, yakni Dipo Lokomotif Sidotopo
(SDT), berada dalam kompleks Stasiun Sidotopo.

SURABAYA
Strukturnya di bawah lingkungan PT Kereta Api
Indonesia (Persero) yang berada di bawah Direksi
PT Kereta Api Indonesia dipimpin oleh seorang
Executive Vice President (EVP)/Kepala Daerah
Operasi (Kadaop) yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api
Indonesia.
PRINSIP & INDIKATOR TOD

WALK CYCLE MIX SHIFT


Moda transportasi yang paling Opsi transportasi bebas emisi, membuat jalan lokal terus hidup Berjalan kaki, bersepeda, dan
alami, sehat, tanpa emisi, dan sehat dan terjangkau, yang dan aman, mendorong aktivitas menggunakan angkutan umum
terjangkau untuk jarak sangat efisien dan berjalan kaki dan bersepeda, & dilengkapi dengan moda angkutan
pendek. mengkonsumsi sedikit sekali membentuk lingkungan hidup perantara atau kendaraan sewaan
(pedestrian, peneduh, ruang dan sumber daya yang manusiawi. yang lebih hemat dalam penggunaan
penyebrangan jalan) perkotaan. (tata guna lahan ruang.
(jalur sepeda, parkir sepeda) komplementer, hunian (luasan area untuk kendaraan)
• Jalur pedestrian di Stasiun • Tidak terdapat • Terdapat berbagai • Terdapat fasilitas
berimbang)
Gubeng Baru mengalami jalur khusus jenis guna lahan di tempat parkir di
kerusakan sepanjang 131 pesepeda di sekitar Stasiun Stasiun Gubeng
meter dari total 349 sekitar Stasiun Gubeng yaitu: • Tidak terdapat
meter. Gubeng a.Perumahan parkir on street di
• Jalur pedestrian di Stasiun • Tidak terdapat b.Perkantoran Stasiun Gubeng
Gubeng Lama sudah fasilitas parkir c. Pendidikan
memiliki fasilitas bagi khusus sepeda di d.Fasilitas Umum
difabel Stasiun Gubeng. e.Kesehatan
• Tidak terdapat jalur f. Perdagangan
penyebrangan di Stasiun dan Jasa
Gubeng Lama dan Baru.
• Terdapat peneduh berupa TOD Standart (2015)
PRINSIP & INDIKATOR TOD

COMP CONNECT TRANSIT DENSIFY


Di wilayah kota ataupun Jalur pejalan kaki yang
ACT
pinggiran kota yang rapat, singkat dan langsung
Angkutan umum Moda transportasi yang paling
menghubungkan dan alami, sehat, tanpa emisi, dan
berbagai kegiatan dan membutuhkan jaringan jalan- mengintegrasikan wilayah- terjangkau untuk jarak pendek,
aktivitas hadir saling jalan yang padat di antara wilayah kota terlalu jauh bagi serta komponen penting dari suatu
berdekatan satu sama blok-blok kecil yang pejalan kaki. perjalanan dengan angkutan umum
lainnya. permeabel. (jarak menuju angkutan (kepadatan guna lahan)
(luas lahan terbangun, (panjang blok, umum)
pilihan angkutan umum) keberpihakan moda)
• Terdapat berbagai • blok di sekitar • Angkutan umum • Sudah banyak
kegiatan di sekitar Stasiun Gubeng yang terdapat di terdapat bangunan
Stasiun Gubeng berukuran besar Stasiun Gubeng vertikal di sekitar
karena terdiri dari (lebih dari 110m). yaitu kereta api, Stasiun Gubeng
banyak guna lahan • Hanya terdapat satu rute
seperti pasar, jalan besar padat commuter line,
pusat kendaraan di satu rute bus kota,
perbelanjaan, sekitar Stasiun serta empat rute
hotel, apartemen, Gubeng angkutan kota.
pendidikan, rumah • Terdapat satu buah
sakit, dan halte bus 79 meter
TOD Standart (2015)
monumen. dari Stasiun
1. STASIUN GUBENG
MERUPAKAN STASIUN NOMOR
1 (satu) di Kota Surabaya
STASIUN sekaligus di Provinsi Jawa Timur
GUBENG dan termasuk dalam kelas
SEBAGAI stasiun besar.

FOKUS 2. STASIUN GUBENG DILEWATI


OLEH 43 RUTE KERETA API
PERENCANA yang meliputi kelas eksekutif,
AN bisnis, dan ekonomi.
PENGEMBANGAN 3. STASIUN GUBENG MEMILIKI 6
KAWASAN TOD JALUR KERETA bagi penumpang
ITDP, 2015
1. PENGGABUNGAN AREA residensi dan
komersial dalam satu area untuk
memaksimalkan akses ke transportasi publik.
2. Umumnya MEMILIKI PUSAT AREA dengan
stasiun transit atau stasiun pemberhentian
yang dikelilingi infrastruktur yang mendukung PERENCANAAN
kegiatan masyarakat (tempat tinggal,
perkantoran, pusat perbelanjaan) TOD
3. Untuk MENCIPTAKAN RUANG KOTA YANG
LEBIH HIDUP yang berorientasi pada pejalan
kaki dan pengguna transportasi publik.
METODO
LOGI
Penelitian
Metode Pengumpulan Data | Metode Pengambilan
Sample | Metode Analisis Data | Kerangka Analisa |
Desain Survei | Form Survei
METODE
Pengumpulan Data

OBSERVASI KUESIONER
Merupakan proses pengamatan Kuisioner merupakan
dan pencatatan yang teknik pengumpulan
sistematis, objektif, logis dan informasi yang dilakukan
rasional mengenai keadaan dengan cara memberi
atau perilaku tertentu seperangkat pertanyaan
bertujuan untuk mengetahui
Arifin, 2011 atau pertanyaan tertulis
gambaran wilayah studi secara Sugiyono, 2015
kepada responden untuk
umum dijawabnya

WAWANCARA SURVEI SEKUNDER


Cara dalam memahami suatu metode pengumpulan data
keinginan atau kebutuhan, yang diperoleh dari
dengan kata lain wawancara instansi-instansi terkait.
merupakan teknik pengambilan Hasil dari survei sekunder
data melalui pertanyaan yang berupa uraian maupun
diajukan secara lisan kepada data berupa angka maupun
Supriyati, 2011 peta terkait keadaan
responden
wilayah studi dan sektor
yang diteliti.
PENGAMBILAN SAMPEL
RUMUS SLOVIN
 
“ Rata-rata penumpang atau
calon penumpang kereta api
per hari yang ada di Stasiun
Keterangan: Gubeng yaitu sebanyak 6730
M A N A G E R H U M A S P T K A I D A O P 8 S U R A B AYA , 2019
n = Jumlah sampel yang orang
dicari
N = Jumlah populasi yang
diketahui
e = Tingkat eror yang
 
47%
ditetapkan
BERDASARKAN orang responden

53%
penumpang
JADWAL
KEBERANGKATAN 178 kereta api jarak
orang responden
DAN jauh
penumpang
KEDATANGAN
KERETA DI
200 kereta api jarak
dekat
STASIUN GUBENG
KERANGKA
Analisis
DESAIN
Survei METODE TENIK TEKNIK
VARIABE SUB DATA YG SUMBER OUTP
TUJUAN PENGUMPU PENGUMPU ANALISIS
L VARIABEL DIBUTUHKAN DATA UT
LAN DATA LAN DATA DATA
Mengetahui Fasilitas Fasilitas Alat pemadam Data Primer: Survei Primer: Form Survei Analisis Fasilitas Potensi
karakteristik Stasiun Keselamatan kebakaran  Hasil survei  Observasi Stasiun dan
Stasiun Petunjuk jalur primer,   masalah
Gubeng evakuasi 2019 Stasiun
Titik kumpul   Gubeng
evakuasi
Nomor-nomor
telepon darurat
Perlengkapan P3K
Kursi roda
Tandu
Fasilitas  Ketersediaan
Keamanan cctv
 Adanya
petugas
berseragam
 Stiker berisi
nomor telepon
dan/atau SMS
pengaduan
Fasilitas Layanan penjualan
Kehandalan/Ketera tiket
turan
Fasilitas Ruang tunggu
Kenyamanan Ruang boarding
Toilet
RM SURVEI & KUESIONER
O R P R A S A R A N A S TA S I U N

FORM SURVEI KAPASITAS KUESIONER IPA


PARKIR Kepuasan dan kepentingan
Lokasi parkir, luas lahan parkir, jumlah pelayanan fasilitas keselamatan,
kendaraan masuk dan keluar. keamanan, kehandalan/
FORM SURVEI BANGUNAN keteraturan, kenyamanan,
kemudahan, kesetaraan.
KAWASAN TOD
KDB, KLB, KDH
FORM SURVEI TOD
Walk, cycle, connect, transit, mix,
FORM SURVEI JALUR densify, compact, shift.
PEDESTRIAN FORM SURVEI RUANG
Letak jalur pedestrian, dimensi jalur
pedestrian, kondisi jalur pedestrian, jumlah
TUNGGU
pedestrian. Lokasi ruang tunggu, luas lahan
ruang tunggu, jumlah tempat
FORM SURVEI KEBUTUHAN duduk, jumlah orang duduk &
RUANG berdiri.
RENCANA KEGIATAN

SURVEI
22  Jalur Pedestrian 26 SURVEI 28
24  Kuesioner
& Parkir
sept  Fasilitas Stasiun sept SURVEI sept IPA sept KEPULANGA
& Kebutuhan  Indikator  Kelengkap SURVEI
Ruang TOD an Data
 Data Sekunder Sekunder
BERANGKATAN SURVEI SURVEI SURVEI
SURVEI  TGL &  Kuesioner
23 LHR
25 27  TGL & 29
IPA LHR
sept (integrasi) se  LHR se se
(integrasi)
 Bangunan pt pt pt
Kawasan
TOD
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai