Anda di halaman 1dari 1

Pendahuluan Dimensi Place Attachment Kesimpulan Studi Preseden Kesimpulan Studi Kasus

Place attachment merupakan ikatan afektif atau asosiasi Model tripartit merupakan model yang dibentuk Scannell No Nama Aspek Sosial Aspek Fisik Nama Aspek Sosial Aspek Fisik
positif antara individu dan lingkungan tempat tinggal dan Gifford (2010) yang menjabarkan place attachment Tempat Tempat
mereka (Shumaker & Taylor, 1983) yang dinyatakan
ke dalam tiga dimensi, yaitu person, process, dan place. Alun- Aktivitas: Aktivitas di dalamnya diisi Identitas Kawasan: Identitas wilayah segitiga
melalui hubungan antara emosi, pengetahuan, dan Alun dengan kegiatan yang berkaitan jalan sebagai area perajin besi dicerminkan
1 Central Komunitas: Identitas/nilai kawasan:
perilaku (Altman dan Low, 1992). Woldoff (2002) Park Sebagian besar pengunjung adalah Area Central Park yang luas memiliki Cicendo dengan olahraga dan hobi yang dalam penggunaan material alun-alun.
berasumsi bahwa keterikatan terhadap tempat juga warga lokal New York yang datang 2 banyak fitur alam seperti padang tempat pelaksanaannya seringkali
tidak sesuai dengan fungsinya.
berarti keterikatan terhadap interaksi dan demografi kali atau lebih dalam seminggu. Jika rumput, hutan, dan danau sehingga
ada event besar, seperti NYC menghasilkan kesan ‘oasis hijau’ kota
sosial yang berada di tempat tersebut. Hal tersebut Marathon, maka intensitas New York.
Komunitas: Didominasi oleh Komposisi Ruang: Zonasi dipisahkan dengan
berujung pada dua faktor yang mendukung keberadaan pengunjung dari luar kota akan
penggiat olahraga maupun hobi dan elevasi. Orientasi pengunjung diarahkan melalui
place attachment, yaitu place dependence dan place orang-orang yang tertarik akan bentuk massa dan komponen ruang yang
meningkat untuk sementara.
pengalaman spasial yang baru. bersudut. Terdapat fasilitas seperti skateboard,
identity. Place dependence terbentuk ketika suatu basket, badminton, auditorium, kios serta area
Aktivitas: Aktivitas didominasi oleh Variasi:
tempat dapat menyediakan kebutuhan penggunanya berjalan, relaksasi, jogging, serta Banyaknya atraksi dan fasilitas duduk.
dengan lebih baik dibandingkan tempat. Di sisi lain, mengeksplorasi area taman. Terdapat menghasilkan berbagai varian
Alun- Aktivitas: Aktivitas sebagian besar Identitas Kawasan: Memiliki nilai historis,
place identity terbentuk sebagai hasil dari identifikasi event olahraga dan konser pada kegiatan yang dapat dilakukan di
Alun merupakan kegiatan sosial dalam namun perubahan muka alun-alun dari masa ke
bulan-bulan tertentu. dalam Park.
pengguna terhadap tempat (Ujang, 2010). Bandung posisi duduk oleh para orang dewasa masa menghilangkan identitas alun-alun
2 Plaza de Aktivitas: Tidak banyak aktivitas Fitur ikonik: Struktur kanopi yang dan kegiatan bermain oleh Bandung sebagai ruang terbuka yang sakral
Dalam konteks ruang terbuka publik, place attachment Dalam konteks penelitian ini, dimensi yang dikaji hanya la yang terjadi di luar aktivitas wisata megah menghasilkan daya tarik anak-anak, dengan intensitas paling menjadi ruang terbuka publik untuk beraktivitas.
ramai terjadi di lapangan rumput.
berperan penting dalam mendorong penggunaan ruang dimensi place karena merujuk pada objek dari place Encarnac dan aktivitas sosial/ekonomi pasar. plaza.
ion
untuk beraktivitas seperti kegiatan interaksi antar attachment (dalam hal ini adalah ruang terbuka publik). Keteduhan: Struktur kanopi Komunitas: Sebagian besar Komposisi Ruang:
individu maupun komunitas, kegiatan partisipasi dalam Dimensi ini pada umumnya dibagi menjadi dua aspek, memberikan naungan yang merupakan keluarga dengan Area lapangan rumput mendominasi ruang.
anak-anak di mana secara dominan Pada sekitar lapangan rumput terdapat Masjid,
ranah publik, serta kegiatan perkembangan budaya yaitu aspek sosial dan fisik. Aspek sosial mengacu memberikan kenyamanan termal.
banyak meluangkan waktu di perpustakaan, dan taman bermain.
dalam masyarakat sekitar. Oleh karena itu, place kepada interaksi komunitas di dalam tempat dan Image: Metropol Parasol dipandang Fasilitas Publik: Kurangnya bangku lapangan rumput.
attachment yang kuat sangat penting pada suatu ruang aktivitas dalam tempat tersebut. Sementara aspek fisik sebagai daya tarik bagi warga luar. Di dan atraksi lain menyebabkan orang
terbuka publik karena place attachment menjadi penentu merupakan fitur-fitur alami maupun buatan yang dapat sisi lain, Metropol Parasol dipandang tidak menetap lama di plaza.
nilai sosial dan budaya dari kota (Ujang, 2010). berupa komposisi, geometri, dan bentuk dari tempat. sebagai kontroversi dan simbol dari
Bentuk spasial: Memiliki kesan
Kesimpulan Akhir, Konsep, dan Solusi
krisis ekonomi yang terjadi.
separasi akibat elevasi dan akses
Berdasarkan studi preseden dan studi kasus, maka dapat disimpulkan
Tujuan Penelitian Studi Preseden yang terkontrol.
bahwa place attachment terbentuk dari identitas terhadap tempat yang
3 Trafalgar Komunitas: Identitas kawasan: Merupakan tercipta dari gabungan antara komposisi ruang dan aktivitas yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji definisi dari Square Puncak keramaian terjadi ketika bekas dari suatu struktur bangunan dominan terjadi di dalamnya.
aspek-aspek pada ruang terbuka publik kota yang dapat berlangsung event besar seperti yang kemudian dikembangkan

menghasilkan place attachment. festival, di mana dihadiri oleh menjadi ruang terbuka yang 1. Mempertahankan keterbukaan dengan ruang sekitarnya. Keterbukaan
orang-orang yang tertarik dengan dikelilingi oleh bangunan-bangunan dapat dicapai dengan meminimalisir penggunaan batas vertikal seperti
kesenian dan budaya serta kalangan ikonik. Square juga menjadi titik pagar atau tembok antara ruang terbuka dengan lingkungan sekitar. Hal
Metode Penelitian dari berbagai negara yang turut
meramaikan kegiatan tersebut.
pusat Kota London serta menjadi
lokasi utama perayaan Tahun Baru.
ini bertujuan untuk menciptakan sekuens yang mulus sehingga
pengunjung tidak merasa terkungkung atau terblokir dari area ruang
terbuka.
Pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini. Aktivitas: Aktivitas umumnya Fitur ikonik: Square yang memiliki
Central Park Plaza de la Encarnacion didominasi oleh aktivitas dua air mancur, beberapa patung
Secara garis besar, penelitian ini akan dilakukan dalam 2. Menyediakan ruang untuk kebutuhan yang belum ada pada proksimitas
berjalan-jalan, berfoto, dan tokoh terkenal, sebuah tugu, dan
dua tahap. Pada tahap pertama, dilakukan studi dan bersosialisasi. Ketika terdapat event berbagai bangunan ikonik bergaya dekat ruang terbuka sebagai fitur atraksi. Tersedianya ruang ini dapat
analisis empat buah preseden yaitu Central Park, Plaza besar, terjadi aktivitas yang sebagian arsitektur Eropa klasik dan neo-klasik mendorong pengunjung untuk datang serta menciptakan identitas khusus
de la Encarnacion, Trafalgar Square, dan Jemaa el Fna. besar melibatkan kesenian, di sekitarnya. bagi ruang terbuka. Contohnya adalah alun-alun Cicendo yang
Dalam melakukan studi preseden, setiap variabel yang kebudayaan, dan hari-hari besar menyediakan skateboard park dan lapangan basket sehingga pengunjung
seperti Natal dan Tahun Baru. dapat datang untuk melakukan kedua aktivitas tersebut.
dihasilkan dari pengumpulan data dikelompokkan dan
disesuaikan dengan aspek-aspek yang ditetapkan. 4 Jemaa Komunitas: Letak: Letak plaza yang berada di
3. Merancang ruang yang memungkinkan untuk aktivitas komunal terjadi
el-Fnaa Puncak keramaian terjadi ketika kawasan perdagangan dan wisata.
(duduk, santai berkumpul, bersosialisasi). Dapat diciptakan dengan
Pada tahap kedua, dilakukan studi dan analisis dua buah Trafalgar Square Jemaa el-Fnaa berlangsung event besar seperti Bentuk spasial muncul akibat
menyediakan area duduk melalui furnitur taman (kursi dan meja), maupun
festival, di mana dihadiri oleh bangunan-bangunan di sekitarnya.
kasus yaitu Alun-alun Bandung dan Alun-alun Cicendo. orang-orang yang tertarik dengan
pengolahan geometri (undakan atau elemen vertikal dengan ketinggian
yang sesuai untuk duduk).
Langkah-langkah yang dikerjakan pada tahap studi
kasus tidak jauh berbeda dengan studi preseden.
Studi Kasus kesenian dan budaya serta kalangan
dari berbagai negara yang turut
meramaikan kegiatan tersebut. 4. Merancang komposisi dan geometri ruang yang kaya sehingga ada
Perbedaan yang ada pada studi kasus adalah pada studi dorongan untuk datang dan mengeksplorasi tempat. Konsep kaya ini
kasus perlu dilakukan survei lapangan untuk Aktivitas: Aktivitas didominasi oleh Identitas kawasan: Dideklarasikan dapat berarti memperbanyak olahan dan gubahan ruang seperti undakan,
mendapatkan data yang lebih detail untuk menjadi hlayqiya sebagai kawasan kota lama dan turunan, atau dapat juga dengan memvariasikan jenis kegiatan yang
cultural space oleh UNESCO dapat dilakukan di dalam ruang terbuka tersebut sehingga pengunjung
pertimbangan dalam proses studi dan analisis. Setelah
kedua tahap telah dikerjakan, kedua hasil sementara tidak cepat bosan.
dari studi preseden dan studi kasus direkapitulasi ulang
5. Menempatkan lokasi ruang terbuka yang strategis dan mudah diakses
dengan melakukan penyesuaian dan penghubungan. seperti pusat kota. Aksesibilitas juga dapat dicapai dengan penyediaan
Alun-Alun Cicendo Alun-Alun Bandung halte transportasi umum seperti pada Alun-alun Bandung.

Anda mungkin juga menyukai