Anda di halaman 1dari 8

Perencanaan dan Evaluasi Program Promosi Kesehatan

Diagnosis Perilaku & Lingkungan


“STUNTING”
Kelompok 4

Yolla Kemala Munif 113218015


Intan Permatasari 113218025
Asiyami Ranistiya W 113218035
Sefty Gumiyandari 113116003
Savira Asyahrihajar 113116023
Evan Eri Diyan Denny 113116050
KASUS
Dari data dan informasi Buletin Jendela Kementerian Kesehatan RI Tahun
2018 kejadian balita pendek atau stunting mengalami peningkatan dari tahun 2016
sampai 2017 yaitu dari 27,5% menjadi 29,6%.
Kondisi kesehatan dan gizi ibu sebelum dan saat kehamilan serta setelah
persalinan mempengaruhi pertumbuhan janin dan menimbulkan resiko terjadinya
stunting. Faktor lainnya pada ibu yang mempengaruhi kejadian stunting adalah postur
tubuh ibu (pendek), jarak kehamilan yang terlalu dekat, ibu hamil dalam usia muda (di
bawah umur 20 tahun), serta asupan nutrisi yang kurang saat kehamilan .
Di Indonesia masih banyak daerah yang mengalami minimnya ketersediaan
air bersih dan masih banyaknya kebiasaan tidak cuci tangan sebelum makan dan
sesudah BAB, serta belum semua keluarga memiliki jamban dan sumber air sendiri.
Di daerah-daerah tertentu masih memiliki budaya turun menurun mengenai
pantangan makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Masih banyak ibu
yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayi dan banyak ibu yang memberikan
MPASI tidak memperhatikan kualitas, kwantitas dan keamanan pangan yang diberikan.
Kurangnya kepercayaan kepada petugas kesehatan yang terjadi secara turun-
temuru, serta kegiatan kemasyarakatan yang belum berjalan baik .
Identifikasi Masalah
A. Diagnosis Sosial

Diagnosis perilaku adalah analisis hubungan perilaku dengan tujuan atau


masalah yang diidentifikasi dalam diagnosis epidemiologi atau sosial.

1. Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB


2. Kebiasaan MCK tidak di Jamban Sehat
3. Adanya budaya di masyarakat menikah di usia muda
4. Jumlah anak banyak dengan jarak kehamilan dekat
5. Ibu hamil memiliki banyak pantangan makanan
6. Ibu menyusui tidak memberikan ASI Eksklusif
7. Pemberian MPASI yang tidak memperhatikan kualitas, kwantitas dan
keamanan pangan yang diberikan
B. Diagnosis Lingkungan

Diagnosis lingkungan adalah analisis paralel dari faktor lingkungan sosial dan
fisik dari pada tindakan khusus yang dapat dikaitkan dengan perilaku.

1. Status pekerjaan dan pendapatan menengah kebawah


2. Terbatasnya sumber dan fasilitas air bersih
3. Terbatasnya fasilitas jamban sehat
4. Kurang kepercayaan terhadap tenaga kesehatan secara turun menurun
5. Kegiatan kemasyarakatan yang belum berjalan dengan baik
Menentukan Prioritas Masalah
No Masalah Preventif Importance Changeability Total
1 Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB
5 5 4 14
2 Kebiasaan MCK tidak di Jamban Sehat
5 5 4 14
3 Adanya kebiasaan di masyarakat menikah di usia muda
4 4 4 12
4 Jumlah anak banyak dengan jarak kehamilan dekat
4 4 4 12
5 Ibu-ibu hamil memiliki banyak pantangan makanan
4 5 4 13
6 Ibu-ibu menyusui tidak melakukan ASI Eksklusif
5 5 5 15
7 Pemberian MPASI yang tidak memperhatikan kualitas, kwantitas
dan keamanan pangan yang diberikan
5 5 5 15
8 Status pekerjaan dan pendapatan menengah kebawah
3 4 3 11
9 Terbatasnya sumber dan fasilitas air bersih
4 5 5 14
10 Terbatasnya fasilitas jamban sehat
4 5 5 14
11 Kurang kepercayaan terhadap tenaga kesehatan secara turun
menurun
4 4 4 12
12 Kegiatan kemasyarakatan yang belum berjalan dengan baik
4 4 4 12
Prioritas Masalah
1. Ibu menyusui tidak melakukan ASI Eksklusif
2. Pemberian MPASI yang tidak memperhatikan
kualitas, kwantitas dan keamanan pangan
yang diberikan
Objective Goal
WHO : Ibu yang memiliki bayi
WHAT : Pemberian ASI Eksklusif dan Pemberian MPASI
WHERE : Di seluruh wilayah Indonesia
WHEN : Sampai Tahun 2024
HOW MUCH : Semua bayi di Indonesia 100%

SEMUA IBU YANG MEMILIKI BAYI DI INDONESIA (100%) MAMPU


MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF SAMPAI 2 TAHUN DAN
MEMBERIKAN MPASI YANG MEMPERHATIKAN KUALITAS,
KWANTITAS DAN KEAMANAN PANGAN TERCAPAI SAMPAI
TAHUN 2024 DI SELURUH WILAYAH INDONESIA.
Terima Kasih
“Kalau impianmu tak bisa membuatmu takut, mungkin karena
impianmu tak cukup besar”
Muhammad Ali

Anda mungkin juga menyukai