Air Way Breathing

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Dewan Perwakilan Wilayah Bali
Basic Life Support

PENGELOLAAN
JALAN NAFAS DAN PERNAFASAN
Sekretariat PPNI DPW BALI Jl. Satelit 29A, Denpasar, Bali; Telp. 0361-262034; email dpw@ppnibali.or.id; website: www.ppnibali.or.id
PENGELOLAAN JALAN NAFAS DAN PERNAFASAN
TUJUAN UMUM
Peserta mampu memahami dan melakukan pengelolaan jalan nafas dan
pernafasan korban trauma maupun non trauma dengan respon time kurang dari
5 menit di IGD sesuai dengan standar
TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti materi ini peserta diharapkan mampu :
• Menjelaskan pengertian pengelolaan jalan nafas dan pernafasan pada
penderita gawat darurat
• Menyebutkan anatomi fisiologi saluran pernafasan
• Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pengelolaan jalan nafas penderita
gawat darurat
• Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pengelolaan pernafasan penderita
gawat darurat
Sekretariat
Sekretariat DPW
PPNI DPWHIPGABI Bali Jl.
BALI Jl. Satelit Satelit
29A, 29A,Bali;
Denpasar, Denpasar, Bali. Telp. email
Telp. 0361-262034; 0361-262034; email-hipgabibali@yahoo.com
dpw@ppnibali.or.id; website: www.ppnibali.or.id
SUB POKOK BAHASAN

• PENGERTIAN PENGELOLAAN JALAN NAFAS DAN PERNAFASAN
• ANATOMI FISIOLOGI SALURAN PERNAFASAN
• PENGELOLAAN JALAN NAFAS PENDERITA GAWAT DARURAT
• PENGELOLAAN PERNAFASAN PENDERITA GAWAT DARURAT
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
KASUS
Seorang laki-laki usia sekitar 30 tahun masuk ke IGD jam 02:00 wita pagi
akibat kecelakaan lalulintas, diantar oleh masyarakat yang menolong.
Tampak pasien tidak sadar dengan nafas sesak dan mengorok , ada luka
terbuka yang cukup luas di kepala daerah frontal, tampak jejas di dada
kiri dan pengembangan rongga dada tidak simetris, tampak jelas adanya
patah terbuka pada tulang femur kanan dengan perdarahan hebat.
 Sebagai seorang perawat di IGD, dengan penderita seperti ini apa tindakan pertama
yang anda lakukan ?
 Bagaimana anda melakukan pengelolaan jalan nafas dan pernafasan penderita ?
 Bila ternyata nilai GCS penderita 8, bagaimana anda mengelola jalan nafas
penderita agar tetap paten dan ventilasi oksigenasi tetap adekuat?
SekretariatSekretariat
DPW HIPGABI Bali BALI
PPNI DPW Jl. Satelit 29A,
Jl. Satelit Denpasar,
29A, Denpasar, Bali. Telp.0361-262034;
Bali; Telp. 0361-262034; email-hipgabibali@yahoo.com
email dpw@ppnibali.or.id; website: www.ppnibali.or.id
A. PENGERTIAN
• Pengelolaan airway dan breathing adalah suatu usaha menilai dan menjaga jalan
nafas agar tetap paten dan pernafasan dapat adekuat sehingga dapat
mempertahankan oksigenasi ke otak dan organ tubuh lainnya. Menjaga kepatenan
jalan nafas dan pernafasan yang adekuat merupakan bagian terpenting dalam
penanganan penderita pada kasus trauma maupun non trauma.
• Penanganan penderita gawat darurat dilakukan dengan penerapan initial

assesement yang terdiri dari primary dan secondary survey. Pengelolaan
airway ada di tahap awal dari primary survey, yang dilakukan dengan kontrol
servical terutama pada penderita trauma dengan kecurigaan fraktur sercical,
sedangkan penanganan breathing dilakukan dengan pemberian ventilasi
dan oksigenasi yang adekuat.
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
B. ANATOMI FISIOLOGI SALURAN PERNAFASAN
Larinks
Trakea
Nervus interkostalis
Nervus phrenicus
Diafragma
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
ANATOMI SALURAN PERNAFASAN
Pleura parietalis
Pleura viseralis
Kavum Pleura
Sinus kostofrenikus
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
MENILAI JALAN NAFAS
Selalu diawali dengan kontrol servical pada penderita trauma yang

dicurigai fraktur servical
Bila penderita masih dapat berbicara lancar  jalan nafas dan
pernafasan sementara dianggap baik bila tidak, lakukan :
Tanda fraktur servical
• Look • Multi trauma
• Trauma kapitis disertai penurunan
• Listen kesadaran
• Feel • Jejas dari klavicula ke arah kranial
• Biomekanika mendukung
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
MENILAI JALAN NAFAS
SUMBATAN TOTAL  Tidak bisa bersuara, tidak nafas, tidak batuk

SUMBATAN JALAN NAFAS PARSIAL  Suara Pernafasan
SUARA PERNAFASAN PENYEBAB PENANGANAN
GURGLING/KUMUR BENDA CAIR SUCTION
SNORING/NGOROK PANGKAL LIDAH MANUAL (TRIPLE MANUEVER)

JATUH KE BELAKANG ATAU DG ALAT (SADAR =
NPA, TIDAK SADAR = OPA)
STRIDOR/CROWING EDEMA LARYNG AIR WAY DEFINITIF
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
dpw@ppnibali.or.id; website: www.ppnibali.or.id BT&CLS 118
MEMBEBASKAN JALAN NAFAS MANUAL
Triple Manuveur
Head Tilt Jaw thrust

Chin Lift
Jaw thrust hanya untuk

korban trauma
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
MEMBEBASKAN JALAN NAFAS MANUAL PADA KORBAN TERSEDAK
Tersedak/ Foreign Body Airway Obstruction (FBAO)
• Tidak bisa bersuara,Tidak bisa bernafas, Tidak bisa batuk

• Pada orang dewasa memegang leher, muka pucat
sampai tidak sadar
• Pada bayi dan anak tampak sangat gelisah,
muka pucat, cianosis, sampai tidak sadar
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
Tindakan FBAO Pada Korban Dewasa

• Heimlich Maneuver
• Back Slaps
• Chest thrust (bumil/obesitas) Heimlich maneuver
• Tidak sadar lakukan CPR
CPR Chest thrust Back slaps

Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
Tindakan FBAO Pada Korban Bayi

• BACKBLOWS
• CHEST THRUST
• TIDAK SADAR, LAKUKAN CPR Back Blows
CPR Chest Thrust

Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
MEMBEBASKAN JALAN NAFAS DENGAN ALAT
1. SUCTION
Soft tip Rigid tip
SETIAP KALI SUCTION TIDAK BOLEH LEBIH DARI 15 DETIK UNTUK DEWASA DAN 5 DETIK UNTUK ANAK
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
2. Oro Pharyngeal Airway (OPA)

• Untuk mencegah pangkal lidah jatuh ke belakang
• Mempermudah suction
• Mencegah penderita menggigit lidah / ETT
• Dilakukan pada pasien tidak sadar & tanpa refleks gag
3. Naso Pharyngeal Airway (NPA)

 Otorrhoe blenore
• Kontra indikasi  curiga fractur basis cranii  Raccon eyes
• Dilakukan pada penderita yang sadar  Battel sign
 Brill hematom
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
4. Laryngeal Mask Airway (LMA)

Dilakukan pada Korban dg kesulitan Intubasi
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
5. Jalan Nafas Definitif

Memasukkan pipa (Tube) dalam trakea (dengan cuff yang dikembangkan)
Indikasi :
• Melindungi jalan nafas dari sumbatan dan aspirasi
• Penderita yang perlu ventilasi adekuat
• Jenis airway definitif :
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
Jalan Nafas Definitif……

a. Intubasi Orotrakea
 Dapat tanpa/dengan pelemas otot
 Selalu persiapan yang baik (lampu, Cuff)
 Selalu bersiap untuk needle krikotiroidotomi
b. Intubasi Nasotrakea
Sambil mendengar pernafasan
Dorong saat inspirasi
Bila suara hilang kemungkinan masuk esofagus
Hati-hati bila fraktur basis kranii
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
6. Surgical Airway
Indikasi :
 Penderita yang gagal intubasi
Kartilago tiroid
 Penderita dg maxillofacial trauma
Membrana
Penderita dg trauma servical Kartilago krikoid
Trakea
Metoda :
• Needle cricothyroidotomy dengan jet insufflation
• Surgical (traceostomy)
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
Gunakan Jarum ukuran 14 G

Krikotiroidotomi
Insersi pada membrana kriko-tiroidea
 Sambung dengan Y konektor dg
oksigen, 1 detik tutup, 4 detik buka (jet
insuflation)
 Dalam 30-45 menit segera intubasi a b
Surgical Traceostomy c d
menjadi kewenangan medis
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
D. PENGELOLAAN PERNAFASAN
Dengan  Oksigenasi & Ventilasi
Pemberian Oksigen Pemberian Ventilasi

a. Kanul hidung a. BVM tanpa reservoir
b. Face mask b. BVM dg reservoir
c. Non rebreathing mask
a b c a
O2=50%
b
O2˃90%
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
PENGELOLAAN PERNAFASAN
DELIVERY OF SUPPLEMENTARY OXYGEN

DEVICE FLOW RATE DELIVERY O2
Nasal canula 1 L/min 21% - 24%
2 L/min 25% - 28%
3 L/min 29% - 32%
4 L/min 33% - 36%
5 L/min 37% - 40%
6 L/min 41% - 44%
Simple oxygen face mask 6-10 L/min 35% - 60%
Face mask w/ O2 reservoir 6 L/min 60%

7 L/min 70%
(nonrebreathing mask) 8 L/min 80%
9 L/min 90%
10-15 L/min 95% - 100%
Ventury mask 4-8 L/min 24% - 40%

10-12 L/min 40% - 50%
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
PENGELOLAAN PERNAFASAN
Tanda Gangguan Breathing
1. Frekuensi pernafasan meningkat

2. Dispnea
3. Sianosis
4. Pemeriksaan fisik (Inspeksi, Auskultasi, Perkusi, Palpasi )
5. Saturasi O2 dengan pulse oxymeter (bila ada)
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;
PENGELOLAAN GANGGUAN PERNAFASAN YANG MENGANCAM NYAWA
OPEN PNEUMO TRX TENSION PNEUMO TRX MASIVE HEMATO TRX FLAIL CHEST DG CONT. PR TAMPNADE JANTUNG
Inspeksi : sesak, Inspeksi : sesak, nafas Inspeksi : sesak, nafas Inspeksi: sesak, nafas Jejas di dada
nafas cepat dan cepat dan dangkal, cepat dan dangkal, ada cepat dan dangkal, ada Adanya tanda-tanda
dangkal, exspansi Jejas di dada, tanda syock, ekspansi jejas di dada, exspansi syock
dada tdk simetris, exspansi dada tdk dada tdk simetris, dada paradoksal, nyeri
Suara jantung jauh
luka terbuka/tembus simetris, deviasi deviasi trakea, distensi saat bernafas sehingga
di dada dan sucking trakea, distensi vena vena jugularis, Ada cenderung takut
chest wound jugularis jejas/frc.costa bernafas, hipoventilasi
Auskultasi : suara Auskultasi suara Auskultasi : negatif Auskultasi: suara nafas
nafas jauh atau nafas jauh (negatif) Perkusi : dalnes/pekak cenderung menurun
negatif Perkusi hiper sonor Perdarahan Perkusi: dalnes bila
Perkusi : hiper sonor Palpasi : ada/ tdk fr. ≥1500cc/hari atau sampai contusio paru
Palpasi : ada/ tdk fr. costae ≥200cc per jam selama Palpasi: fr costae 2
costae 2 jam segment
Kasa kedap udara, Needle Torakosintesis Segera chest tube, Analgetik, assisted Needle perikardio sintesis
plester 3 sisi chest pertimbangan ventilasi/ ventilasi
tube torakotomy definitif
Sekretariat PPNI DPW BALI Jl. Satelit 29A, Denpasar, Bali; Telp. 0361-262034; email dpw@ppnibali.or.id; website: www.ppnibali.or.id
Kesimpulan
• Penderita gawat darurat ditangani dengan penerapan initial
assesement meliputi primary dan secondary survey, langkah
pertama dalam primary survey adalah airway dengan kontrol
servical
• Pengelolaan jalan nafas dan pernafasan dilakukan mulai dari
penilaian dan memberikan tindakan terhadap gangguan yang
terjadi dengan tepat
• Pemasangan airway definitif (endotrakeal tube) dilakukan untuk
menjaga kepatenan jalan nafas dan pemberian oksigenasi secara
adekuat dengan memperhatikan indikasi yang tepat
Sekretariat
Sekretariat DPW
29A, 29A,Bali;

Air Way Breathing

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Air Way Breathing

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Dewan Perwakilan Wilayah Bali

Basic Life Support

SUB POKOK BAHASAN

• Penanganan penderita gawat darurat dilakukan dengan penerapan initial

Selalu diawali dengan kontrol servical pada penderita trauma yang

SUMBATAN TOTAL  Tidak bisa bersuara, tidak nafas, tidak batuk

GURGLING/KUMUR BENDA CAIR SUCTION

SNORING/NGOROK PANGKAL LIDAH MANUAL (TRIPLE MANUEVER)

Head Tilt Jaw thrust

Jaw thrust hanya untuk

Tersedak/ Foreign Body Airway Obstruction (FBAO)

• Tidak bisa bersuara,Tidak bisa bernafas, Tidak bisa batuk

Tindakan FBAO Pada Korban Dewasa

• Tidak sadar lakukan CPR

CPR Chest thrust Back slaps

Tindakan FBAO Pada Korban Bayi

CPR Chest Thrust

Soft tip Rigid tip

2. Oro Pharyngeal Airway (OPA)

3. Naso Pharyngeal Airway (NPA)

4. Laryngeal Mask Airway (LMA)

5. Jalan Nafas Definitif

Jalan Nafas Definitif……

Gunakan Jarum ukuran 14 G

menjadi kewenangan medis

Pemberian Oksigen Pemberian Ventilasi

DELIVERY OF SUPPLEMENTARY OXYGEN

Simple oxygen face mask 6-10 L/min 35% - 60%

Face mask w/ O2 reservoir 6 L/min 60%

Ventury mask 4-8 L/min 24% - 40%

Tanda Gangguan Breathing

1. Frekuensi pernafasan meningkat

Anda mungkin juga menyukai