Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH SOSIAL BUDAYA DASAR

“Aspek Sosial Budaya Bali Dalam Perawatan Bayi Baru Lahir”

Dosen Pengampu : Sumiaty. SST.,MPH

Disusun Oleh : ANDI FADILAH ( PO7124122028 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALU JURUSAN D3


KEBIDANAN TA.2023/2024
BAB 1
PENDAHULUAN
Negara Indonesia, India, dan Amerika merupakan Negara yang memiliki penduduk terbanyak di
dunia. India menempati peringkat kedua, disusul oleh Amerika menduduki peringkat ketiga dan
Indonesia menempati peringkat keempat. Semakin kaya akan jumlah penduduk atau masyarakat,
semakin kaya akan budaya. Dalam kehidupan bermasyarakat,tentunya tidak lepas dari suatu
kebudayaan, dimana kebudayaan tersebut dihasilkan oleh masyrakat itu sendiri. Dalam kebudayaan
terdapat tradisi. Salah satu tradisi yaitu tradisi kelahiran bayi dan tradisi merawat bayi yang baru lahir.
Kelahiran bayi merupakan keajaiban yang selalu ditunggu oleh orang tua. Setelah bayi keluar dari
rahim ibu dengan selamat tidak jarang orang tua mengadakan tradisi upacara syukuran yang akan
dibahas oleh penulis. Penulis di makalah ini juga akan fokus terhadap tradisi seperti penguburan ari-
ari dan pemberian nama sang bayi. Bayi merupakan anugerah Tuhan yang ditipkan ke orang tua.
Maka dari itu, orang tua merawat sang bayi dengan baik dan benar. Begitu pula orang tua di
Indonesia, India, dan Amerika mempunyai tradisi kelahiran bayi dan tradisi merawat bayi supaya sang
bayi tetap sehat dan bahagia selalu. Di makalah ini penulis akan membahas tradisi kelahiran bayi dan
tradisi merawat bayi di Negara Indonesia, India, dan Amerika.
Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan oleh
masyarakat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Menurut ilmu biologi, melahirkan atau
persalinan adalah proses keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia luar. Proses persalinan dapat
dilakukan melalui jalan lahir atau vagina (persalinan pervaginam) atau persalinan melalui sayatan
pada dinding rahim atau dikenal dengan bedah sesar. Bayi adalah manusia yang lahir dengan umur
kehamilan 37-42 minggu, memiliki berat lahir 2500 sampai 4000 gram.
Tradisi kelahiran adalah kebiasaan yang dilakukan oleh ibu setelah melahirkan bayi. Tradisi tersebut
turun temurun dari nenek moyang. Tidak hanya ibu yang melakukan tradisi, ketua suku atau orang tua
di suku tersebut turut melakukan serangkaian upacara.Perawatan bayi adalah suatu tindakan merawat
dan memelihara kesehatan bayi dalam bidang preventif dan kuratif. Ada beberapa persamaan dari
tradisi kelahiran dan merawat bayi. Tradisi kelahiran bayi Bali dan India sama hanya yang berbeda
adalah sebutan tradisimya yaitu tardisi penamaan sang bayi di Bali adalah Bajong Colong tetapi di
India dinamakan Namakarana. Ada pula persamaan tradisi merawat bayi, cara berpakaian. Bayi di
Jawa dan di suku Plain sama menggunakan kain bedong.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek Sosial Budaya Bali Dalam Perawatan Bayi Baru Lahir

- Tradisi Pingitan
DiBali terdapat tradisi pingitan. Tradisi tersebut melarang sang ibu dan sang bayi untuk
keluar rumah. di Bali mereka dipingit selama 105 hari atau 3 bulan mengikuti kalender Bali.
Menurut tanggalan Bali satu bulan sama dengan 35 hari.
Orang bali percaya jika mereka keluar rumah, mereka akan diganggu oleh roh halus.
- Tradisi Sambang Bayi
Bali, diadakan upacara bayi lahir. Upcara tersebut merupakan cetusan rasa gembira dan
terima kasih serta angayu Ba atas kelahiran sang bayi kedunia dan mendoakan agar bayi tetap
selamat serta sehat walafiat.

- Tradisi Penguburan Ari-ari


Penguburan ari-ari sang bayi dari Bali dilakukan tradisi perawatan ari-ari terlebih dahulu. Ari-
ari dicuci dengan air bersih kemudian, di masukkan ke dalam sebutir kelapa yang di belah dua
dengan Ongkara pada bagian atas dan Ahkara pada bagian bawah. Kelapa tersebut di bungkus
dengan kain putih kemudian dipendam atau dikubur di muka pintu rumah (bayi laki-laki di
sebelah kanan dan bayi perempuan di sebelah kiri). Setelah di tanam pada bagian atasnya
hendaknya di isi daun pandan yang berduri dengan tujuan untuk menolak gangguan dari
kekuatan-kekuatan yang bersifat negatif. Kemudian, diberi penerangan lampu selama 42 hari
dan ditutup dengan kurungan ayam.
Tempat penanaman kendil yang berisi ari-ari adalah di sebelah kanan pintu rumah untuk
bayi laki-laki. Sementara untuk bayi perempuan kendil ditanam di sebelah kiri pintu rumah
(jika dilihat dari dalam rumah).

- Upacara Kepus Puser


Upacara ini juga di sebut Upacara Mapanelahan. Setelah puser itu putus maka puser tersebut
di bungkus dengan secarik kain, lalu di masukkan ke dalam sebuah tipat kukur yang di sertai
dengan bumbu-bumbu dan kemudian tipat tersebut di gantungkan di atas tempat tidur si bayi.
Mulai saat inilah si bayi di buatkan Kumara, yaitu tempat memuja Dewa Kumara sebagai
pelindung anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA

- TRADISI MEGANTUNG ARI-ARI (PLACENTA) DI DESA ADAT PEKRAMAN TRUNYAN


KINTAMANI BANGLI I Nyoman Kartika Yasa (NIP : 1959 12311982011163)
- jro.piaka.Penjelasan cara menanam ari ari menurut hindu bali 28 mei 2017
Adat kelahiran bali 28 mei 2017
- Dimensi Keperawatan Ibu Hamil pada Keluarga Hindu di Bali p-ISSN 2088-4443 E-2580-0698
volume 11 jurnal kajian bali nomor 02 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai