Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DISTRIBUSI DAN

KEKAYAAN DALAM ISLAM


KONSEP YG MELATARBELAKANGI
Adanya perbedaan dalam kehidupan manusia yang
merupakan ketetapan allah.
Perbedaan membawa pentingnya untuk kerjasama
antar satu dengan yang lainnya dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya.
KONSEP ISLAM TENTANG DISTRIBUS
ANTARA LAIN:
Kedudukan manusia yang berbeda antara satu dengan yang lain
merupakan kehendak Allah. Perbedaan ini merupakan upaya
manusia untuk memahami nikmat allah, sekaligus memahami
kedudukannya dengan sesamanya. (Surat al-’An’am (6) ayat 165)
“Dan dialah Allah yang menjadikan kamu penguasa2 di bumi dan
Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian yang lain
beberapa derajat untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-
Nya kepadamu. Sesungguhnya amat cepat siksa-Nya dan
Sesunggungnya Dia maha Pengampun lagi maha Penyayang”
Pemilikan harta kepada beberapa orang saja dapat menimbulkan
ketidakseimbangan hidup dan preseden buruk bagi kehidupan
(Surat Huud (11) ayat 116). “Dan orang-orang dzalim itu hanya
mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada diri
mereka dan mereka adalah orang-orang yang berdosa”
KONSEP ISLAM TENTANG DISTRIBUS
ANTARA LAIN:
Pemerintah dan masyarakat mempunyai peran penting
untuk mendistribusikan kekayaan kepada masyarakat.
(Surat adzariyat ayat 19) “Dan pada harta-harta mereka
ada hak untuk orang miskin yang meminta-minta dan
orang miskin yang tidak mendapat bagian”.
Islam menganjurkan untuk membagikan harta lewat
zakat, sedekah, infaq dan lainnya guna menjaga
keharmonisan dalam kehidupan sosial (Surat al-Hasyr
ayat 7) “Supaya harta itu jangan beredar di antara
orang-orang kaya saja diantara kamu”.
Konsep distribusi dalam islam tidak
hanya sekadar mengedepankan
aspek ekonomi, dimana ukurannya
adalah jumlah harta kepemilikan,
melainkan bagaimana terdistribusi
penggunaan potensi
kemanusiaannya, yang berupa
penghargaan hak hidup dalam
kehidupan
DISTRIBUSI KEKAYAAN

Setiap Individu harus memperoleh


jaminan pemenuhan kebutuhan primer
atas dasar keadilan yang bermaslahah

Upaya mencapai keseimbangan


ekonomi (equilibrium)

Tercapai jika :
1. Terdapat kekayaan dalam
masyarakat
2. Seluruh masyarakat menerapkan
sistem Islam
DISTRIBUSI KEKAYAAN

Perbedaan kemampuan pikiran


dan fisik

Kesenjangan Ekonomi

Distribusi kekayaan
1. Mekanisme ekonomi : baitul mal,
upah, sewa, larangan menimbun
emas dan perak (khanz),ihtikar,
gharar dan riba, bukan termasuk
harta yg haram
2. Mekanisme non ekonomi : zakat,
1. DISTRIBUSI PENDAPATAN DALAM ISLAM
Islam menganjurkan untuk mengerjakan zakat, infaq dan
shadaqoh.
Baitul Maal membagikan kepada orang yang
membutuhkan untuk meringankan kebutuhannya
dengan cara pemberian langsung atau tidak langsung
Islam tidak mengarahkan pembagian pendapatan dengan
sama rata, melainkan atas dasar keadilan dan maslahah.
Dimana antar satu orang dengan orang lain dalam
kedudukan yang sama atau berbeda, mampu atau tidak
mampu saling bisa menyantuni, menghargai dan
menghormati peran masing-masing.
2. MODEL EDGEWORTH untuk sektor Konsumsi
(digunakan Mannan u/ menggambarkan konsumsi dlm islam)
MODEL EDGEWORTH untuk sektor Konsumsi
(digunakan Mannan u/ menggambarkan konsumsi dlm islam)
MODEL EDGEWORTH untuk sektor Produksi
(digunakan Mannan u/ menggambarkan Produksi dlm islam)
Perilaku minimasi biaya produksi oleh produsen
muslim yang menerima harga sebagai hal yang tetap
akan menghasilkan alokasi produksi yang efisien dari
input-input yang digunakan
Batasan kemungkinan produksi atau Productions
possibility boundary dapat diturunkan dari alokasi
produksi yang efisien
Batasan kemungkinan produksi adalah posisi semua
jumlah alternatif dari beberapa keluaran yang dapat
diproduksi dengan jumlah masukan produksi yang tetap
MODEL EDGEWORTH untuk sektor Produksi
(digunakan Mannan u/ menggambarkan Produksi dlm islam)
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan
kombinasi antara (modal, tenaga kerja) yang dapat
menghasilkan tingkat output yang sama
Jaminan Sosial (lanjutan)
Pengeluaran sosial adalah hak sah dari orang
miskin dan malang (al-Ma’aarij 24-25).p

Harta tidak boleh beredar di antara orang kaya saja


(Al-Hasyr 7)

Mengeluarkan tenaga dan modal untuk kebutuhan


masyarakat adalah alasan hidup seorang Muslim.
14
Zakat Terhadap Konsumsi
Golongan
Masyarakat Implikasi Terhadap Konsumsi

Non- Dapat dikatakan zakat tidak


Mustahik/Muza mempengaruhi golongan ini.
kki
Zakat diambil dari pendapatan atau
Muzakki kekayaan muzakki, sehingga mengurangi
pendapatan yang dapat dibelanjakan.
Namun dengan asumsi bahwa para
muzakki adalah golongan yang umumnya
bekerja sebagai produsen, maka
keuntungan oleh produsen akan dirasakan
akibat tingkat konsumsi yang terus terjaga,
akibat zakat yang mereka bayarkan
dibelanjakan oleh ara mustahik untuk
mengkonsumsi barang dan jasa dari
produsen. Jadi semakin tinggi jumlah zakat
semakin tinggi pula konsumsi yang dapat
15
mendorong perekonomian.
Zakat Terhadap Konsumsi
(lanjutan)
Golongan Implikasi Terhadap Konsumsi
Masyarakat
1.   Bagi golongan Fakir zakat merupakan
pendapatannya dalam memenuhi kebutuhannya (Y
Mustahik = Z = C).
2.   Bagi golongan Miskin zakat merupakan
tambahan pada pendapatannya dalam memenuhi
kebutuhannya (Y + Z = C).
3.   Bagi golongan Ibnussabil zakat menjadi
pendapatan utamanya dalam memenuhi
kebutuhannya (Y = Z = C).
4.   Bagi golongan Fisabilillah zakat menjadi
pendapatan keluarganya dalam memenuhi
kebutuhan mereka (Y = Z = C).
5.   Bagi golongan Muallaf zakat menjadi
pendapatan utama yang dapat meneguhkannya (Y =
Z = C).
6.   Bagi golongan Amil zakat menjadi
pendapatannya dalam memenuhi kebutuhannya (Y
= Z = C).
7.   Bagi golongan Gharimin zakat menjadi
pendapatan untuk membayar hutang (Z = H).
Asumsi: zakat didistribusikan pada
8.   Bagi mustahik
golongan disesuaikan
hamba dengan
sahaya zakat menjadi
kebutuhan mereka
Catatan: Y = Pendapatan, Z = Zakat, C = Konsumsi, H = Hutang,(ZP==P).
pendapatan untuk harga tebusan dirinya
Harga Tebusan  Dari asumsi diatas dapat disimpulkan bahwa zakat
menjaga tingkat konsumsi untuk terus menjaga
jalannya perekonomian.
16
Zakat Terhadap Produksi
Dengan asumsi bahwa para muzakki adalah golongan
yang
umumnya bekerja sebagai produsen, maka manfaat
zakat oleh produsen akan dirasakan melalui tingkat
konsumsi yang terus terjaga, akibat zakat yang mereka
bayarkan dibelanjakan oleh para mustahik untuk
mengkonsumsi barang dan jasa dari produsen. Jadi
semakin tinggi jumlah zakat semakin tinggi pula
konsumsi yang dapat mendorong perekonomian.

17
Distribusi Kekayaan
Wajibnya muzakki memberikan kpd mustahik
Hak setiap warga negara
Pembagian harga negara
Pemberian harta waris kpd ahli warisnya
Larangan menimbun emas dan perak sekalipun telah
dikeluarkan zakatnya

Pengaturan Kekayaan:
Pemanfaatan harta
Pembayaran zakat – penyeimbang kekuatan ekonomi
Penggunaan harta benda tanpa merugikan org lain
Memiliki harta secara sah
Penggunaan berimbang
Kepentingan kehidupan

18
Keadaan/Pembagian Harta, dapat
dimiliki ataupun tidaknya:
1. Harta yang tidak dapat dimiliki dan dihakmilikkan orang
lain
 Setiap harta milik umum seperti jalanan, jembatan, sungai dll.
dimana harta/barang tersebut untuk keperluan umum.
 Harta yang tidak bisa dimiliki kecuali dengan ketentuan syariah
 Seperti harta wakaf, harta baitul mal dll. Maka harta wakaf tidak bisa
dijual atau dihibahkan kecuali dalam kondisi tertentu seperti mudah
rusak ataupun biaya pengurusannya lebih besar nilai hartanya.

2. Harta yang bisa dimiliki dan dihakmilikkan


kpd. lainnya
 Selain dari dua jenis harta dalam kategori tsb. diatas.

19
Habisnya Hak Manfaat

 Habisnya waktu pemanfaatan yang terbatas


 Rusaknya benda/barang yang digunakan ataupun
tercatat dengan kecacatan yang membatalkan hak
pemanfaatannya
 Waktu si pengguna, menurut Hanafiah
 Wafatnya pemilik resmi harta, apabila penggunaanya
melalui cara peminjaman ataupun sewa

20
Kebijakan yang berimplikasi mengurangi
kesenjangan pendapatan dan kekayaan meliputi:

Anda mungkin juga menyukai