Anda di halaman 1dari 11

Kemiskinan dan

Ekonomi Zakat
Kelompok 1
Achmad Syafi’e Aditya B.A.
Ahmad Didik Aifin
Moh. Chalia Firdausi
Definisi Kemiskinan

Definisi kemiskinan di dasarkan pada indikator objektif yaitu pendapatan dan


pengeluaran rumah tangga. Kemiskinan absolut mencerminkan pendapatan layak
minimum individual untuk memenuhi kebutuhan pokok agar bisa bisa bertahan
hidup.
Pengertian Miskin menurut Islam

orang miskin adalah orang yang mempunyai kekurangan dalam memenuhi


kebutuhannya untuk keperluan sehari-hari. Orang miskin adalah orang yang
mempunyai pekerjaan tetap, namun tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
dalam pandangan ulama klasik, dimensi kemiskinan dikaitkan dengan kebutuhan
pokok hidup, terutama terkait dengan kebutuhan sandang, pangan, tempat
tinggal, dan segala keperluan pokok lainnya, baik untuk dirinya sendiri maupun
untuk orang yang menjadi tanggungannya.
Pandangan Islam tentang Kemiskinan

Menurut Islam, kekayaan adalah nikmat dan anugerah Allah SWT yang harus
disyukuri. Sebaliknya, ia melihat kemiskinan sebagai ujian yang harus dijalani
bagi si miskin ataupun si kaya.

Manusia diciptakan dalam kondisi ada yang kaya dan ada yang miskin di antara
mereka dalam rangka diuji ketakwaannya.
Pembangunan dan kemiskinan

Menurut ekonom muslim, pembangunan menurut Islam memiliki cakupan lebih


luas serta rentang waktu lebih panjang. Dalam pandangan Islam, pembangunaan
memiliki peran penting di dalam melawan kemiskinan. Secara fikih sudah
merupakan kesepakatan bersama (ijma) bahwa kepedulian terhadap kaum
miskin merupakan kewajiban sosial dan moral setiap orang. Secara strategis dan
teknis tentang bagaimana caranya menanggulangi kemiskinan merupakan
wilayah perbedaan pendapat antarpara sarjana muslim.
Zakat sebagai Instrumen Pengentasan
Kemiskinan

Islam telah memiliki instrumen yang bersumber dari ajaran syariat untuk
mengatasi kemiskinan, seperti kewajiban zakat

Secara mikro telah banyak dibuktikan manfaat zakat untuk mengatasi


kemiskinan di berbagai negara
Definisi Zaakat

 Ada beberapa definisi zakat berdasarkan aspek


1. Aspek spritual
2. Aspek sosial
3. Aspek ekonomi
Rasinonalitas Ekonomi Kewajiban Zakat

 Kewajiban membayar zakat yang dijelaskan dalam fikih lebih banyak


menekankan pada sudut pandang pembayar atau muzaki, yang cenderung
memberikan insentif bagi pembayar dan disinsentif atau ancaman bagi
penghindar atau yang mengingkarinya. Di sisi lain, penerapan zakat dan
sedekah yang dijelaskan di dalam Qur’an maupun Hadis tidak menjelaskan
secara langsung pengaruh zakat bagi kehidupan dunia. Sebagaimana misal,
dijelaskan di dalam Al-Quran Al-Baqarah (2:261) bahwa imbalan bagi mereka
yang akan menafkahkan hartanya dalam kebaikan adalah imbalan 700 kali
lipat. Dan secara ekonomi, perintah membayar zakat mengandung hikmah
atau manfaat yang besar.
Zakat dan Implementasi dalam
Perekonomian
 Analisis terhadap zakat dari sudut pandang ekonomi telah banyak dilakukan.
Disamping analisis ini ditujukan untuk menambah keyakinan mengenai zakat
pentingnya zakat bagi kehidupan manusia.
Zakat dan Perilaku Konsumsi

 Dari sudut pandang syariah, pembayaran zakat diharapkan akan mengalihkan


pendapatan dan aset kepada kelompok mustahik, yang secara umum adalah
memiliki pendapatan yang rendah.
 Dari berbagai kajian yang dilakukan pada ahli, seperti Ahmad Ausaf (1985),
Metwally (1981), Muhammad Iqbal dan Fahim Khan (1997), Darwish dan Zein
(1997), al-Suhaibani (1997), Misanam dkk (2008), dapat disimpulkan bahwa
pengaruh zakat terhadap perilaku konsumsi agregat tergantung pada empat
faktor, yaitu:
1. Perbedaan hasrat konsumsi antara muzaki dan mustahik.
2. Tinggi rendahnya jumlah penduduk yang menerima zakat;
3. Nilai zakat yang terdistribusikan kepada kelompok miskin;
4. Metode pendistribusian zakat kepada mustahik.
Pengaruh Zakat terhadap Investasi

 Elemen pokok yang harus dipertimbangkan untuk memahami pengaruh zakat


terhadap investasi ada enam hal, yakni:
1. Zakat dipungut atas uang atau aset keuangan yang menganggur.
2. Ketentuan dan fatwa terkait dengan tarif zakat, pengecualiannya, objek zakat, dan
alokasinya telah ditetapkan sehingga bisa mendorong investasi.
3. Efek pengganda akibat naiknya konsumsi agregat juga akan meningkatkan investasi.
4. Sebagian zakat didistribusikan kepada muzaki dalam bentuk modal kerja.
5. Adanya pergeseran pola konsumsi akibat zakat akan berpengaruh terhadap
komposisi investasi.
6. Stabilitas sosial sebagai akibat adanya peningkatan kualiatas hidup orang miskin
(mustahik) dan kehidupan yang lebih harmoni antara kelompok kaya dan miskin
dapat mendorong iklim investasi yang kondusif.

Anda mungkin juga menyukai