Disusun oleh :
SANDRA KELIHU
Kelas : X IPS3
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang banyak
melimpahkan nikmat-Nya kepada kita semua. Dan tak lupa penulis ucapkan
shalawat dan salam semoga semua tercurah dan terlimpah kepada Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Berkat rahmat-
Nya jualah penulis dapat menyusun tugas FIQIH tentang HUBUNGAN ZAKAT DAN
KESENJANGAN SOSIAL ini.
Dalam pembuatan tugas ini penulis menyadari dan merasakan masih banyak
kekurangan dan kesalahan karena penulis masih dalam tahap belajar dan
terbatasnya ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mohon
maaf apabila ada kesalahan baik dalam penulisan, bahasa maupun dalam susunan
kalimatnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca demi sempurnanya penulisan karya tulis ini dimasa yang akan
datang. Demikian kata pengantar dari penulis, semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Amin ya Rabbalalamin. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih yang sebesar – besarnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
ii
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hubungan Zakat 3
B. Kesenjangan Sosial 5
A. Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah hal yang tidak bisa ditolak, karena ini merupakan sunnat Allah agar
ada campur tangan Allah, yaitu dengan diwajibkannya zakat dari si kaya untuk
diberikan kepada si miskin bukan hanya sekadar amal tat}awwu’ (sunah) yang
sifatnya opsional.
(bersifat material dan sosial). Dengan kata lain bahwa zakat mempunyai dua
dimensi yaitu dimensi material dan sosial yang sangat penting bagi kehidupan
manusia.
Zakat mempunyai manfaat yang sangat besar baik bagi muzakki> maupun
zakat terbagi menjadi tiga aspek yaitu aspek diniyyah, khuluqiyyah, dan ijtimaiyyah
(keagamaan, akhlak, dan sosial). Selanjutnya menurut Abdul Hamid Mahmud al-
Ba’ly, zakat merupakan salah satu tambahan pemasukan (income). Hal ini akan
Menurut Isnaini zakat mempunyai beberapa dimensi yang sangat luas yaitu
1
Sementara dalam aspek pendistribusian dana zakat, sejauh ini terdapat dua pola
penyaluran zakat, yaitu pola tradisional (konsumtif) dan pola penyaluran produktif
langsung diterima oleh mustahiq, tanpa disertai target adanya kemandirian kondisi
menjadi muzaki. Lebih jauh pola produktif atau sosial akan mengarah pada bidang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan Zakat
Zakat merupakan rukun Islam yang keempat dan merupakan salah satu
unsur pokok bagi tegaknya syari’at agama Islam. Menurut Mutia dan Anzu (2009)
masyarakat. Zakat itu mempunyai dua fungsi, Pertama adalah untuk membersihkan
harta benda dan jiwa manusia supaya senantiasa dalam keadaan fitrah. Kedua,
zakat itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk
barakatu).
Sesuai dengan Firman Allah SWT: Dan orang-orang yang menyimpan emas dan
perak serta tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah pada
mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (Q.S At-Taubah: 34)
3
Dalam sistem perekonomian Islam uang itu tidak akan mempunyai kebaikan
dan laba yang halal bila ia dibiarkan saja tanpa dioperasikan, tetapi ia harus
terpotong oleh zakat manakala masih mencapai satu nisab dan khaulnya
terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pada umumnya harta yang wajib
simpanan, dan zakat dikeluarkan dari hasil pertumbuhannya, bukan dari modalnya.
Dengan demikian harta itu akan tetap sehat, masyarakatpun sehat dan ekonomi
nasionalpun sehat, berkat harta itu berkembang dengan pesat dan seproduktif
mungkin.
diperuntukkan bagi mereka yang tidak mampu dan sangat membutuhkan, terutama
fakir miskin. Harta zakat diarahkan terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok
hidupnya, seperti kebutuhan makanan, pakaian dan tempat tinggal secara wajar.
Kebutuhan pokok yang bersifat primer ini terutama dirasakan oleh kelompok fakir,
dan cacat fisik yang tidak bisa berbuat apapun untuk mencari nafkah demi
zakat fitrah. Kebutuhan mereka memang nampak hanya bisa diatasi dengan
menggunakan harta zakat secara konsumtif, umpama untuk makan dan minum
pada waktu jangka tertentu, pemenuhan pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan
hidup lainnya yang bersifat mendesak. Program pemberian dana bantuan modal
usaha dapat berjalan secara lancar dan efektif, tergantung dari banyaknya dana
zakat yang terkumpul dan pendistribusian yang dilakukan oleh BAZ haruslah
diprioritaskan kepada usaha yang produktif dan tepat sasaran. Yaitu memang
4
pelaku usaha yang memiliki hak untuk mendapatkan dana tersebut dan diperkirakan
usahanya dapat berkembang dengan adanya dana bantuan modal ini. Zakat
diberikan langsung kepada mustahik atau disalurkan melalui pengelola zakat yang
B. Kesenjangan Sosial
Sebagai negara yang penduduknya yang kurang lebih 90% beragama Islam,
maka tuntunan dan kiat Islam dalam mengantisipasi problematika kemiskinan umat
bukanlah hal yang mudah untuk diselesaikan seperti halnya membalik tangan,
karna kemiskinan adalah bukti kekuasaan Allah bahwa dengan kemiskinan Allah
ingin mengetahui sejauh mana kepedulian hamba-Nya yang diberi harta lebih untuk
menggambarkan umat muslim sebagai satu batang tubuh yang semua anggota dan
5
bagiannya berkaitan dengan bagian yang lain. Sebagaimana Firman Allah dalam
QS.Al-Maidah /5:2.
اَل م غ َ ت ْ ب َ ي َ ام َ ر َ ْ َت ا ْْل ي َ َني ا ْلب ِ ِ َل آم َ َد و ِ َ َقلئ َل الْ َ و ِام َ ر َ ا ْْلTTTف ْض ِ ِّ و َ و ْ مTTTِر ْض
َ ب َ ر ْ ن ِ َُون
mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah
Ayat ini merupakan perintah yang menjadi bagian dari konsekuensi keimanan
majunya ekonomi, juga akan menciptakan masyarakat yang maju dan sejahtera
6
Pembayaran zakat sebagai sarana untuk mempersempit jurang perbedaan
terutama dari golongan yang berhak menerima zakat. Sehingga mereka bisa hidup
Zakat tak sekedar dimaknai sebagai sebuah ibadah semata yang diwajibkan
kepada setiap umat Islam bagi yang sudah memenuhi syarat, akan tetapi lebih dari
pada itu, yakni sebagai sebuah sistem pendistribusian harta benda dikalangan umat
perwujudan solidaritas sosial yang lebih mendasar. Yakni tidak dalam konteks
syari’at saja. Akibatnya, potensi zakat yang demikian besar itu tidak bisa digali dan
Sesungguhnya zakat memiliki dimensi yang sangat luas bagi manusia. Zakat
tidak saja memiliki dimensi ketuhanan tetapi juga memiliki dimensi kemanusiaan
Zakat menjadi bukti bahwa Islam bukanlah agama yang melupakan kehidupan dunia
7
Perintah melaksanakan zakat ada dalam Al-Qur’an, antara lain terdapat pada
QS. An-Nuur/24: 56
َصلَة و وا ال َّ ُ يم ِ أَق َ و
َ َ ُح َون ْ ُر ت ْ ُكم َّ ل َ َول لَع ُ رس َّ ُوا ال يع أَطِ َ َزكاَة و ُوا ال َّ آت
Rasul Muhammad agar kamu diberi rahmat"). 9 Ayat tersebut memiliki makna
kewajiban, dengan sebuah garis hukum yang tegas: agar diberi rahmat oleh Allah
maka tunaikan zakat. Ayat ini menjadi bukti adanya hubungan vertikal dan horizontal
secara harmonis. Agar rahmat Allah turun, maka tunaikanlah zakat. Zakat
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
adalah hal yang tidak bisa ditolak, karena ini merupakan sunnat Allah agar
ada campur tangan Allah, yaitu dengan diwajibkannya zakat dari si kaya untuk
diberikan kepada si miskin bukan hanya sekadar amal tat}awwu’ (sunah) yang
sifatnya opsional.
(bersifat material dan sosial). Dengan kata lain bahwa zakat mempunyai dua
dimensi yaitu dimensi material dan sosial yang sangat penting bagi kehidupan
manusia.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/668/4/Bab%201.pdf
http://scholar.unand.ac.id/7716/2/BAB%201.pdf
http://digilib.iainkendari.ac.id/2353/2/BAB%201.pdf
10