Anda di halaman 1dari 10

EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI

PERAIRAN PULAU TERKULAI


Nama : Enisantaria Br Manik
NPM : 1717021060
Tugas Ekologi Perairan
Terumbu Karang

Terumbu Karang adalah suatu ekositem yang bersimbiosis


dengan kelompok hewan anggota filum Cnidaria yang dapat
menghasilkan kerangka luar dari kalsium karbonat. Karang dapat
berkoloni atau sendiri, tetapi hampir semua karang hermatipik
merupakan koloni dengan berbagai individu hewan karang atau
polip menempati mangkuk kecil atau kolarit dalam kerangka yang
masif
Terumbu karang dikenal sebagai ekosistem yang sangat
kompleks dan produktif dengan keanekaragaman biota tinggi
seperti moluska, crustacea dan ikan karang. Biota yang hidup di
terumbu karang merupakan suatu kesatuan komunitas yang
meliputi kumpulan kelompok biota dari berbagai tingkat trofik,
dimana masing-masing komponen dalam komunitas terumbu
karang ini mempunyai ketergantungan yang erat satu sama lain.
Fungsi Terumbu karang
Terumbu karang dikenal sebagai suatu komponen yang
memiliki fungsi penting dalam ekosistemnya.
Terumbu karang tidak terlepas dari peranan
ekologisnya sebagai daerah pemijahan (spawning
ground), tempat pengasuhan (nursery ground), tempat
mencari makan (feeding ground), dan daerah
pembesaran (rearing ground) bagi biota ekonomis
penting.
Peranan Terumbu karang di Pulau
Terkulai
Terumbu karang juga memiliki peran sebagai
pemecah gelombang, pencegah abrasi pantai,
dan ekosistem penghalang gelombang menuju
ke pesisir pantai untuk menjaga stabilitas
pantai.
• Komunitas karang terbatas keberadaan pada perairan
dangkal, karena ganggang simbiotik membutuhkan sinar
matahari untuk fotosintesis. Kebutuhan dan adaptasi sinar
dalam koral seperti untuk kepentingan memelihara laju
maksimum dari pengkapuran dan fotosintesis dapat
dipertahankan hingga di bawah kedalaman 20 meter
dalam kondisi perairan bersih
Kondisi Perairan di Pulau Terkulai
1. Suhu
Hasil pengukuran suhu di perairan Pulau Terkulai nilainya berkisar antara
28,7 – 30,3 0C dengan rata-rata 29,65 0C. Kondisi suhu yang baik bagi
kehidupan terumbu karang adalah pada kisaran 28 – 30 0C.
2. Salinitas
Kondisi salinitas yang optimal bagi pertumbuhan karang adalah pada kisaran
33 – 34 0/00.
3. Kecerahan
kisaran kecerahan untuk pertumbuhan karang pada kecerahan >5meter,
Dengan demikian, kondisi kecerahan kurang baik karena tergolong keruh,
dengan demikian kurang baik untuk kehidupan terumbu karang
4. Substrat
Kondisi substrat yang sedikit lumpur akan memperburuk tingkat kecerahan
perairan yang berimbas pada aktivitas fotosintesis yang juga terganggu sehingga
memperburuk kondisi habitat bagi terumbu karang.
kesimpulan peneliti peneliti bahwa :
kekruhan dan sedimentasi menjadi faktor penting
dalam penurunan kondisi terumbu karang.
Sehingga dari kajian ini peneliti menyarankan
untuk melihat tingkat akumulasi sedimennya dan
pengaruhnya terhadap tingkat kekeruhan perairan
untuk kehidupan terumbu karang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai