Anda di halaman 1dari 13

KORALOGY

Limiting Faktor
( Faktor Pembatas)
Gidion Rivaldo S. (1604115540) Nailul Adni (1604115534)
Ilham Alhadad (1604115868) Nanda Pratama (2604111128)
M.Syafiq (1604123291) Nurilah Logit (1604120728)
Muhammad Afdol Panji Ahmad Ariaz (1604112371)
Muhammad Razali (1604123602) Ridwan (16041115534)

Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang menyimpan kekayaan sumberdaya alam


hayati yang melimpah di laut. Salah satunya adalah terumbu karang (coral reef). Luas
terumbu karang di seluruh dunia diperkirakan seluas 617.000 km2
• Terumbu karang atau yang kerap disebut juga coral reefs terdiri • Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang sangat
dari dua kata Coral dan reef, reef atau terumbu adalah kompleks dengan keanekaragaman hayati yang tinggi
serangkaian struktur keras dan padat yang berada didalam atau (Ikawati dan Parlan, 2009) dan memiliki banyak fungsi

dekat permukaan air. Sedangkan coral atau karang,merupakan ekologis maupun ekonomis. Beberapa fungsi terumbu

salah satu organisme laut yang tidak bertulang belakang karang antara lain sebagai pemikat (attractant) organisme
laut untuk meningkatkan efisiensi penangkapan, melindungi
(invertebrate),berbentuk polip yang berukuran mikroskopis,
dan menyediakan area asuhan, menyediakan habitat bagi
namun mampu menyerap kapur dari air lautdan
biota laut dan menjaga keseimbangan siklus rantai makanan
mengendapkannya sehingga membentuk timbunan kapur yang
padat
2
SALAH SATU JENIS TERUMBU KARANG YANG SERING
DIJUMPAI DI INDONESIA ADALAH JENIS ARCOPORA SP.

Acropora sp. merupakan salah satu terumbu karang yang umum


mendominasi daerah tropis karena sifatnya yang mudah
berkembang dan ketahanannya terhadap lingkungan. Banyak
faktor yang mempengaruhi kehidupan karang Acropora sp., salah
satunya adalah nitrat dan fosfat. Nitrat dan fosfat pada polip
karang dibutuhkan oleh Zooxanthelhae untuk melakukan proses
fotosintesis. Hasil dari proses fotosintesis seperti asam amino
akan digunakan oleh karang untuk proses kalsifikasi atau
pertumbuhan.

KELOMPOK 1 3
Limiting Faktor dari Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem
yang dinamis, mengalami perubahan terus menerus
dan tidak tahan terhadap gangguan-gangguan alam
yang berasal dari luar terumbu.Faktor-faktor fisik-
kimia yang dapat mempengaruhi laju kehidupan
atau pertumbuhan karang, (Sorokin, 1993).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kehidupan atau pertubuhan karang diantaranya
adalah suhu, salinitas, kedalaman, cahaya matahari,
kekeruhan, substrat, arus dan gelombang. Berikut
penjelasan beberapa faktor lingkungan pembatas
kehidupan karang:
SUHU
Suhu mempengaruhi kecepatan metabolisme, reproduksi
dan perombakan bentuk luar dari karang. Suhu paling baik
untuk pertumbuhan karang berkisar 23-30oC. Temperatur
dibawah 18oC dapat menghambat pertumbuhan
karangbahkan dapat mengakibatkan kematian. temperatur
diatas 33oC dapat menyebabkan gejala pemutihan
(bleaching), yaitu keluarnya zooxanthella dari polip karang
dan akibat selanjutnya dapat mematikan karang (Sorokin,
1993).

ALPINE SKI HOUSE 5


Cahaya dan kedalaman

Kedua faktor tersebut berperan penting untuk


kelangsungan proses fotosintesis oleh zooxantellae yang
terdapat di jaringan karang. Terumbu yang dibangun
karang hermatipik dapat hidup di perairan dengan
kedalaman maksimal 50-70 meter, dan umumnya
berkembang di kedalaman 25 meter atau kurang. Titik
kompensasi untuk karang hermatipik berkembang
menjadi terumbu adalah pada kedalaman dengan
intensitas cahaya 15-20% dari intensitas di permukaan.
SALINITAS
Secara fisiologis, salinitas mempengaruhi kehidupan
hewan karang karena adanya tekanan osmosis pada
jaringan hidup. Salinitas optimal bagi kehidupan karang
berkisar 30-35 o/oo. Karena itu karang jarang ditemukan
hidup di daerah muara sungai besar, bercurah hujan
tinggi atau perairan dengan salinitas yang tinggi.

7
Kekeruhan

Kekeruhan yang tinggi menyebabkan terhambatnya cahaya matahari masuk kedalam air dan selain
mengganggu proses fotosintesis zooxanthella juga mengganggu polip karang dngan semakin banyaknya
mucus yang dikeluarkan untuk melepaskan partikel yang jatuh di tubuh karang. Sedimentasi yang tinggi
dapat menutupi dan akhirnya akan mematikan polip karang.
Substrat
Substrat yang keras dan bersih dari
lumpur diperlukan untuk perlekatan larva
karang (planula) yang akan membentuk
koloni baru. Substrat keras ini berupa
benda padat yang ada di dasar laut,
misalnya batu, cangkang mollusca,
potongan kayu bahkan besi yang
terbenam.

9
ARUS & GELOMBANG

Faktor arus dapat berdampak baik atau buruk. Bersifat positif apabila membawa nutrien dan
bahan-bahan organik yang diperlukan oleh karang dan zooxanthellae, sedangkan bersifat negatif
apabila menyebabkan sedimentasi di perairan terumbu karang dan menutupi permukaan karang
sehinggaberakibatpadakematiankarang.

Gelombang merupakan faktor pembatas karena gelombang yang terlalu besar dapat merusak struktur terumbu karang,
contohnyagelombangtsunami.Namundemikian,umumnyaterumbukaranglebihberkembang didaerahyangmemiliki
gelombang besar. Aksi gelombang juga dapat memberikan pasokan air segar, oksigen, plankton, dan membantu
menghalangi terjadinya pengendapan pada koloni atau polip karang.

10
KESIMPULAN
• Ada beberapa faktor fisik yang mempengaruhi
pembentukan terumbu karang. Pada tingkatan yang
minimum pada faktor-faktor ini, biasanya karang tidak
akan dapat tumbuh dengan baik. Faktor ini disebut faktor
pembatas (Limiting Factor). Ada beberapa faktor pembatas
utama bagi terumbu karang: cahaya, suhu, kedalaman,
salinitas, kekeruhan, subtrat, arus dan gelombang. Karang
akan mati jika terlalu lama di udara terbuka, sehingga
pertumbuhan mereka ke atas terbatas hanya sampai
tingkat pasang-surut terendah

11
SARAN
• Terumbu karang merupakan komunitas yang sangat peka. Sedikit saja
perubahan di lingkungan terumbu karang dapat menyebabkan
pengaruh yang buruk terhadap kondisi kesehatan seluruh koloni
karang. Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem
laut yang penting karena menjadi sumber kehidupan bagi beraneka
ragam biota laut. Maka dari itu, untuk menjaga dan melestarikan
terumbu karang mempuyai nilai penting sebagai pendukung dan
penyedia bagi perikanan pantai termasuk didalamnya sebagai
penyedia bahan dan tempat budidaya berbagai hasil laut.

12
TERIMA KASIH :*

TERIMA KASIH 13

Anda mungkin juga menyukai