STIKES AMIRAH MAKASSAR 2015/2016 Semua gigi tiruan sebagian mempunyai dua persamaan : 1. Mereka harus di dukung oleh jaringan mulut. 2. Mereka harus di cegah terhadap daya dislodging yang wajar Gigitiruan sebagian yang tidak mendapat dukungan dari gigi penyangga pada kedua ujung dari daerah edentolous tetap masih memerlukan dukungan, yaitu dukungan dari gigi dan juga linggir yang terdapat di bawah gigitan.
Tiga komponen yang penting dari gigi tiruan
sebagian, yaitu konektor, retainer, dan satbilizing component harus didesain 1. Dukungan yang terbaik harus diperolehdari jaringan lingir yang elastis. 2. Pada metode direct retention harus di pertimbangkan pergerakan ke arah jaringan yang pasti akan terjadi pada basis free-end pada saat pengunyahan dan oklusi. Hal ini dapat di atasi dengan membuat stress breaker atau direct retainer agar supaya terjadi tekanan oklusal untuk mencegah penjalaran langsung ke gigi penyangga. 3. Gigi tiruan yang mempunyai satu atau lebih basis yang free-end harus di didesain agar pergerakan dapat di cegah di kurangi pada sisi yang tidak terdukung dan tidak tertahan dari jaringan. Konektor mayor adalah bagian dari gigi tiruan sebagian yang menghubungkan bagian dari protesa yang terdapat pada satu sisi dari lengkung rahang dan menghubungkan dengan sisi sebelahnya terdapat pada satu sisi dari lingkung rahang dan menghungkannya dengan sisi sebelahnya 1) Dibuat dari alloy yang dapat cocok dengan jaringan mulut. 2) Bila kaku, dapat menyebarkan tekanan secara meluas. 3) Tidak mengganggu dan tidak mengiritasi lidah. 4) Tidak mengorbankan kontur dari permukaan lingual lingkar rahang bawah atau lengkung palatal. 5) Tidak menekan jaringan mulut pada waktu restorasi ditempatkan, dilepas, atau berotasi pada waktu berfungsi. 6). Tidak menutupi jaringan yang lebih daripada yang dibutuhkan. 7). Tidak menyebabkan retensi atau tempat tertimbunnya sisa makanan. 8). Memberikan dukungan kepada eleemen lain dari kerangka untuk mengurangi kecenderungan terjadinya rotasi pada waktu berfungsi. 9). Membantu mendukung protesa. Ada 5 macam yaitu : 1. Konektor mayor palatal tunggal tipe strap 2. Konektor mayor palatal tunggal yang lebar 3. Konektor mayar Anterior-posterior tipe strap 4. Konektor mayor yang menutupi seluruh palatal 5. Konektor mayor palatal berbentuk huruf U Indikasi :
Untuk daerah edontulus bilateral dengan
span yang pendek pada restorasi yang tooth- bornd 1. Bentuk replika anatomi 2. Batas anterior mengikuti cekungan antara irugae dan membentuk sudut lancip pada garis sutura median. 3. Batas posterior membentuk sudut lancip dengan sudut sutura median. 4. Kira-kira selebar gigi premolar dan gigi molar satu rahang atas yang di kombinasikan menjadi satu. 5. Dibatasi oleh daerah yang mempunyai empat rest yang utama. Indikasi : 1. Rahang yang edentulus sebagai kelas satu yang lingirnya telah mengalami sedikit resorbsi vertikan dan akan memberikan dukungan yang baik. 2. Palatum berbentuk “V” atau “U” 3. Gigi penyangga yang kuat (tunggal) atau di buat spilinting. 4. Lebih banyak gigi dalam lengkung rahang dari 6 gigi anterior yang sisa. 5. Tidak ada masalah dengan direct retention. 6. Tidak ada torus yang menggangu 1. Bentuk raplika anatomi 2. Batas anterior mengikuti lekukan antara rugae sedekat mungkin dan membentuk sudut lancip pada garis sutura median dan tidak meluas ke anterior pada occlusal rest atau inderect retainer. 3. Batas posterior terdapat pada perbatasan antara palatum durum dan palatum molle tetapi meluas ke palatum molle; dengan membentuk sudut lancip pada garis sutura median; meluas ke pterygomaxillary notches. Konektor mayor palatal yang lebar cenderung digunakan karna kekakuannya, lebih dapat di terima oleh pasien, dan lebih stabil tanpa terjadi kerusakan jaringan. Indikasi : 1. Lengkung rahang kelas 1 dan II dimana mempunyai dukungan yang bagus dari gigi penyangga dan ada dukungan dari lingir, dan direct retention dapat di buat dengan adekuat tanpa memerlukan direct-inderect retention. 2. Tanpa span edentulus yang panjang pada lengkung rahang kelas II modifikasi 1. 3. Pada lengkung rahang kelas IV dimana gigi anterior harus di ganti dengan gigi tiruan sebagian lepasan. 4. Torus palatal yang tidak di preparasi yang tidak meluas ke posterior pada pertemuan antara palatum durum dan palatu molle 1. Berbentuk jajaran genjang berdaya dimana bagian tengahnya cukup terbuka. 2. Cukup sempit (8-10) 3. Lebar palatal strap lateral antara 7-9 mm dan sejajar pada lengkng rahang; minimal 6 mm dari crevices gingival dari gigi asli yang sisa. 4. Palatal strap anterior : batas anrterior tidak di tempatkan lebih ke anterior dari rest anterior dan tidak lebih dekat dari 6 mm dari crevices gingival lingual; mengikuti lekuk dari rugae dan membentuk sudut lancip pada satura palatal median. 5. Konektor palatal posterior : batas posterior terdapat pada pertemuan antara palatum durum dan palatum molle dengan membentuk sudut palatal median dan beranjut sampai hamular notch pada sisi distal-extension. 6. Replika anatomi. Indikasi : Pada keadaan dimana gigi yang sisa adalah semua gigi anterior atau beberapa gigi anterior yang tersisa. Lengkung rahang kelas II dengan ruang modifikasi posterior dan beberapa gigi anterior yang sudah tidak ada pada daerah edentulus distal extension. Lengkung rahang kelas I dengan satu sampai empat premolar dan beberapa atau semua gigi yang sisa, dan dukungan penyangga kurang dan tidak dapat ditambah;lingiryang telah mengalami resorbsi vertikal yang banyak; bilamana sulit untuk diperoleh direct retention. Pada keadaan dimana tidak ada torus yang bertangkai Konektor palatal berbentuk “U” jarang di gunakan kecual untuk menghindari torus palatal yang tidak dapat di operasi yang meluas sampai keperbatasan antara palatum durum dan palatal molle. Konektor mayor yang berbentuk huruf “U” ini jarang di gunakan untuk desain karena ia kurang kaku dibanding konektor yang lainnya. Ada 4 macam kenektor mayor rahang bawah yaitu : 1. Lingual bar 2. Lingou plat 3. Lingual bar dengan continuous bar retainer 4. Labial bar Indikasi : Lingual bar di gunakan pada gigitiruan sebagian lepasan rahang bawah bilamana terdapat ruang yang tidak cukup antara sulkus lingual alveolar yang dangkal dengan gusi bagian lingual sehingga dapat di tempatkan bar yang kaku 1. Berpelukan setengah buah pir dimana bagian paling tebal terdapat pada bagian bawah. 2. Batas tepi atas meruncing ke jaringan lunak 3. Batas tepi aas terdapat paling tidak 4mm dibawah tepi gingival dan bila memungkinkan lebih dari 4 mm. 4. Batas tepi bawah terdapat pada sulkus lingual dengan ketinggian tertentu bilamana lidah pasien sedikit diangkat. Indikasi : Bilamana suklus lingual alveolar sangat dekat dengan crevices gingival bagian lingual sehingga tidak terdapat lingual bar yang kaku dengan lebar yang adekuat. Pada keadaan-keadaan dmana lingir dari lengkung klas 1 telah mengalami resorbsi vertikal yang besar sehingga tidak dapat menahan rotasi horisontal dari gigi tiruan. Menggunakan gigi-gigi yang dukungan periodontalnya telah lemah dan berfungsi secara berkelompok untuk memperoleh dukungan dari protesa dan membantu menahan rotasi horisontal dari gigi tiruan distal extension.
Bilamana pada masa yang akan datang
diperlukan pergantian satu atau lebih gigi insisivus dengan penambahan retention loop pada linguoplate yang ada. Menggunakan gigi yang dukungan periodontalnya telah lemah dan berfungsi secara berkelompok untuk memperoleh dukungan dari protesa dan membantu menahan retensi horisontal dari gigi tiruan distal extension. Bilamana pada masa yang akan datang diperlukan pergantian satu atau lebih gigi insisivus dengan penambahan retention loop pada linguoplate yang ada. 1. Berbentuk setengah buah pir dengan bagian paling tebal terdapat pada bagian bawah. 2. Apron logam yang tipis meluas kebagian atas dan berkontak deengan singulum gigi anterior dan permukan lingual pada posterior yang bersangkutan pada titik konturnya. 3. Aporn meluas ke daerah interproksimal sampai pada titik kontak sehingga menutup ruang interproksimal. 4. Soalloped contur dari aporn seperti yang terdapat pada blockout interproksimal. 5. Bagian atas berakhir pada continous plate dengan gigi yang berkontak. 6. Batas bawah terdapat pada sulkus lingual alveolar pada ketinggian yang telah ditentukan bilamana lidah pasien sedikit terangkat. Indikasi : 1. Bilamana linguoplate merupakan indikasi namun diperlukan blockout pada undercut interpoksimal pada deretan aksial gigi antrior. 2. Bilamana terdapat diastem yang lebar antara gigi anterior rahang bawah sehingga bilamana linguoplate digunakan akan terlihat logam apabila dilihat dari depan. 1. Bentuknya konvensional dan bilamana bisa lokasinya sama dengan konektor mayor tipe lingual bar. 2. Metal strap yang tipis dan sempit (3 mm) terdapat pada daerah singulum gigi anterior, scalloped mengikuti embrasur interproksimal dengan batas bawah dan atas meruncing ke permukaan gigi. 3. Berasal secara bilateral dari insisal, lingual, atau occlusal rest dari gigi penyangga. Indikasi 1. Pada keadaan dimana terdapat kesulitan untuk menempatkan konektor lingual bar yang konvensional akibat inklinasi bagian lingual dari gigi premolar dan insisivus rahang bawah tidak dapat di koreksi. 2. Bilamana terdapat torus lingual yaang besar dan tidak dapat di ambil sehingga lingual bar tidak dapat di buat.bila mana terdapat undercat pada bagian lingual yang kasar dan besar sehingga penggunaan konektor lingual bar menjadi tidak praktis 1. Berbentuk setengah buah pir denngan bagian paling tebal terdapat pada bagian bawah pada aspek bukal dan labial dari rahang bawah. 2. Batas atas meruncing kejaringan lunak. 3. Batas atas terdapat paling tidak 4 mm atau lebih dibawah tepi gingival pada daerah labial dan bukal. 4. Batas bawah terdapat pada vestibulum daerah labial-bukal pada pertemuan mukosa bergerak dan tidak bergerak. Direct retainer merupakan komponen dari gigi tiruan yang mencejah terjadinya penempatan yang salah akibat tekanan yang terjadi pada waktu insersi atau pelepasan Sementara menahan protesa, retainer untuk gigi tiruan sebagian yang free-end juga harus mampu untuk lentur pada saat basis gigi tiruan bergerak kearah jaringan pada waktu berfungsi. Dengan demikian retainer dapat berperan sebagai strees breaker Strees breaker melakukan hal yang sama tetapi untuk stabilisasi hirisontal.
Bilamana digunakan strees breaker mekanis,
maka sayap gigi tiruan berperan untuk mencegah pergerakan horizontal. Komponen stabilisasi atau komponen bracing dari kerangka gigi tiruan adalah komponen kaku yang membantu gigi tiruan agar stabil terhadap pergerakan horisontal. Tujuan dari komponen-kompone ini adalah untuk mendistribusi tekanan yang sama pada semua gigi pendukung sehingga tidak akan memberikan tekanan yang berlebihan pada satu gigi. Semua konektor minor yang berkontak dengan permukaan vertikal gigi dan semua recprokal claps arm berperan sebagai komponen stabilisasi karna mempunyai ketebalan yang cukup, sehingga tidak mengganggu lidah dan ditempatkan di atas kontur terbesar dari gigi penyangga. Di samping itu sifat kekakuanya dapat mencegah pergerakan horisontal dari protesa pada saat berfungsi. Guilding planes didefinisikan sebagai dua atau lebih permukaan vertikal gigi penyangga yang sejajar, sehingga gigitiruan mudah untuk di insersi dan dilepaskan. Untuk memperoleh satu arah insersi dan pelepasan dari rotasi (untuk membatasi tekanan yang dapat merusak gigi penyangga dan komponen-komponen kerangka selama insersi dan pelepasan).
Untuk membatasi jumlah sisa-sisa makanan
yang tertinggal antara gigi peyangga dan komponen-komponen gigitiruan. Untuk menyakinkan aksi yang di inginkan dari komponen-komponen reciprocal, satbilisasa dan retentif (untuk menyiapkan retensi terhadap pemindahan dari restorasi karena tekanan diberikan yang bukan sejajar dengan arah pelepasan dan juga untuk memberikan stabilisasi terhadap rotasi horisontal dari gigitiruan) Guilding planes secara umum harus ditempatkan pada permukaan gigi penyangga di samping daerah edentulus. Namun torsi yang berlebihan tidak dapat dihindari bilamana digunakan guilding planes yang saling berhadapan satu sama lain dengan gigi penyangga yang berdiri sendiri pada daerah perluasan. Dukungan dari gigi tiruan sebagian tipe tooth- borne atau modifikasinya berasal sepenuhnya dari gigi penyangga dengan bantuan occlusal rest, sedangkan dukungan dari basis gigitiruan tipe free-end hanya berasal dari jaringan lunak yang elastis yang menutupi tulang alveolar yang sisa.
Pada keadaan ini, dukungan dari occlusal rest
hanya efektif pada ujung penyangga dari basis gigi tiruan. 1. Bahan harus dapat mencatat bentuk jaringan yang elastis yang dapat di gunakan sebagai pendukung. 2. Jaringan pada daerah basal seat selain daerah primary strees-bearing bentuk anatomisnya harus dicatat. 3. Agar supaya dapat mendistribusi beban pada daerah yang luas yang masih dapat di toleransi oleh pasien. Fungsi inderect retainer adalah untuk mencegah pergerakan terlepasnya saddle dari jaringan pendukung. Retainer ini bertindak pada sisi berlawanan dari sumbu rotasi dari tekanan yang menyebabkan terjadinya penempatan yang salah dari gigi tiruan. Fungsi lainnya adalah sebagai pendukung yaitu pada occlusal rest dan perluasan plat basis protesa 1. Gigi tiruan 2. Sandaaran oklusal 3. Cengkeram (direct retainer) 4. Konektor utama 5. Konektor tambahan 6. Retensi tak langsung ( indirest retainer) 7. Basis dr resin 8. Konektor utama