Anda di halaman 1dari 55

OLEH :

HASRIL
14.103.002
RENNY MAY
14.103.006

JURUSAN DIII TEKNIK GIGI


STIKES AMIRAH MAKASSAR
2015/2016
 Semua gigi tiruan sebagian mempunyai dua
persamaan :
1. Mereka harus di dukung oleh jaringan mulut.
2. Mereka harus di cegah terhadap daya
dislodging yang wajar
 Gigitiruan sebagian yang tidak mendapat
dukungan dari gigi penyangga pada kedua ujung
dari daerah edentolous tetap masih memerlukan
dukungan, yaitu dukungan dari gigi dan juga
linggir yang terdapat di bawah gigitan.

 Tiga komponen yang penting dari gigi tiruan


sebagian, yaitu konektor, retainer, dan
satbilizing component harus didesain
1. Dukungan yang terbaik harus diperolehdari jaringan lingir
yang elastis.
2. Pada metode direct retention harus di pertimbangkan
pergerakan ke arah jaringan yang pasti akan terjadi pada
basis free-end pada saat pengunyahan dan oklusi. Hal ini
dapat di atasi dengan membuat stress breaker atau
direct retainer agar supaya terjadi tekanan oklusal untuk
mencegah penjalaran langsung ke gigi penyangga.
3. Gigi tiruan yang mempunyai satu atau lebih basis yang
free-end harus di didesain agar pergerakan dapat di
cegah di kurangi pada sisi yang tidak terdukung dan tidak
tertahan dari jaringan.
 Konektor mayor adalah bagian dari gigi
tiruan sebagian yang menghubungkan
bagian dari protesa yang terdapat pada satu
sisi dari lengkung rahang dan
menghubungkan dengan sisi sebelahnya
terdapat pada satu sisi dari lingkung rahang
dan menghungkannya dengan sisi
sebelahnya
1) Dibuat dari alloy yang dapat cocok dengan
jaringan mulut.
2) Bila kaku, dapat menyebarkan tekanan secara
meluas.
3) Tidak mengganggu dan tidak mengiritasi lidah.
4) Tidak mengorbankan kontur dari permukaan
lingual lingkar rahang bawah atau lengkung
palatal.
5) Tidak menekan jaringan mulut pada waktu
restorasi ditempatkan, dilepas, atau berotasi
pada waktu berfungsi.
6). Tidak menutupi jaringan yang lebih daripada
yang dibutuhkan.
7). Tidak menyebabkan retensi atau tempat
tertimbunnya sisa makanan.
8). Memberikan dukungan kepada eleemen lain
dari kerangka untuk mengurangi
kecenderungan terjadinya rotasi pada waktu
berfungsi.
9). Membantu mendukung protesa.
 Ada 5 macam yaitu :
1. Konektor mayor palatal tunggal tipe strap
2. Konektor mayor palatal tunggal yang lebar
3. Konektor mayar Anterior-posterior tipe strap
4. Konektor mayor yang menutupi seluruh palatal
5. Konektor mayor palatal berbentuk huruf U
 Indikasi :

 Untuk daerah edontulus bilateral dengan


span yang pendek pada restorasi yang tooth-
bornd
1. Bentuk replika anatomi
2. Batas anterior mengikuti cekungan antara
irugae dan membentuk sudut lancip pada garis
sutura median.
3. Batas posterior membentuk sudut lancip dengan
sudut sutura median.
4. Kira-kira selebar gigi premolar dan gigi molar
satu rahang atas yang di kombinasikan menjadi
satu.
5. Dibatasi oleh daerah yang mempunyai empat
rest yang utama.
 Indikasi :
1. Rahang yang edentulus sebagai kelas satu yang
lingirnya telah mengalami sedikit resorbsi
vertikan dan akan memberikan dukungan yang
baik.
2. Palatum berbentuk “V” atau “U”
3. Gigi penyangga yang kuat (tunggal) atau di
buat spilinting.
4. Lebih banyak gigi dalam lengkung rahang
dari 6 gigi anterior yang sisa.
5. Tidak ada masalah dengan direct retention.
6. Tidak ada torus yang menggangu
1. Bentuk raplika anatomi
2. Batas anterior mengikuti lekukan antara rugae sedekat mungkin dan
membentuk sudut lancip pada garis sutura median dan tidak meluas
ke anterior pada occlusal rest atau inderect retainer.
3. Batas posterior terdapat pada perbatasan antara palatum durum dan
palatum molle tetapi meluas ke palatum molle; dengan membentuk
sudut lancip pada garis sutura median; meluas ke pterygomaxillary
notches. Konektor mayor palatal yang lebar cenderung digunakan
karna kekakuannya, lebih dapat di terima oleh pasien, dan lebih
stabil tanpa terjadi kerusakan jaringan.
Indikasi :
1. Lengkung rahang kelas 1 dan II dimana
mempunyai dukungan yang bagus dari gigi
penyangga dan ada dukungan dari lingir,
dan direct retention dapat di buat dengan
adekuat tanpa memerlukan direct-inderect
retention.
2. Tanpa span edentulus yang panjang pada
lengkung rahang kelas II modifikasi 1.
3. Pada lengkung rahang kelas IV dimana gigi
anterior harus di ganti dengan gigi tiruan
sebagian lepasan.
4. Torus palatal yang tidak di preparasi yang
tidak meluas ke posterior pada pertemuan
antara palatum durum dan palatu molle
1. Berbentuk jajaran genjang berdaya dimana
bagian tengahnya cukup terbuka.
2. Cukup sempit (8-10)
3. Lebar palatal strap lateral antara 7-9 mm dan
sejajar pada lengkng rahang; minimal 6 mm
dari crevices gingival dari gigi asli yang sisa.
4. Palatal strap anterior : batas anrterior tidak di
tempatkan lebih ke anterior dari rest anterior dan
tidak lebih dekat dari 6 mm dari crevices gingival
lingual; mengikuti lekuk dari rugae dan membentuk
sudut lancip pada satura palatal median.
5. Konektor palatal posterior : batas posterior
terdapat pada pertemuan antara palatum durum
dan palatum molle dengan membentuk sudut
palatal median dan beranjut sampai hamular notch
pada sisi distal-extension.
6. Replika anatomi.
 Indikasi :
 Pada keadaan dimana gigi yang sisa adalah
semua gigi anterior atau beberapa gigi
anterior yang tersisa.
 Lengkung rahang kelas II dengan ruang
modifikasi posterior dan beberapa gigi
anterior yang sudah tidak ada pada daerah
edentulus distal extension.
 Lengkung rahang kelas I dengan satu sampai
empat premolar dan beberapa atau semua
gigi yang sisa, dan dukungan penyangga
kurang dan tidak dapat ditambah;lingiryang
telah mengalami resorbsi vertikal yang
banyak; bilamana sulit untuk diperoleh direct
retention.
 Pada keadaan dimana tidak ada torus yang
bertangkai
 Konektor palatal berbentuk “U” jarang di
gunakan kecual untuk menghindari torus
palatal yang tidak dapat di operasi yang
meluas sampai keperbatasan antara palatum
durum dan palatal molle.
 Konektor mayor yang berbentuk huruf “U” ini
jarang di gunakan untuk desain karena ia
kurang kaku dibanding konektor yang
lainnya.
 Ada 4 macam kenektor mayor rahang bawah
yaitu :
1. Lingual bar
2. Lingou plat
3. Lingual bar dengan continuous bar retainer
4. Labial bar
 Indikasi :
 Lingual bar di gunakan pada gigitiruan
sebagian lepasan rahang bawah bilamana
terdapat ruang yang tidak cukup antara
sulkus lingual alveolar yang dangkal dengan
gusi bagian lingual sehingga dapat di
tempatkan bar yang kaku
1. Berpelukan setengah buah pir dimana bagian
paling tebal terdapat pada bagian bawah.
2. Batas tepi atas meruncing ke jaringan lunak
3. Batas tepi aas terdapat paling tidak 4mm
dibawah tepi gingival dan bila
memungkinkan lebih dari 4 mm.
4. Batas tepi bawah terdapat pada sulkus
lingual dengan ketinggian tertentu bilamana
lidah pasien sedikit diangkat.
 Indikasi :
 Bilamana suklus lingual alveolar sangat dekat
dengan crevices gingival bagian lingual
sehingga tidak terdapat lingual bar yang kaku
dengan lebar yang adekuat.
 Pada keadaan-keadaan dmana lingir dari
lengkung klas 1 telah mengalami resorbsi
vertikal yang besar sehingga tidak dapat
menahan rotasi horisontal dari gigi tiruan.
 Menggunakan gigi-gigi yang dukungan
periodontalnya telah lemah dan berfungsi
secara berkelompok untuk memperoleh
dukungan dari protesa dan membantu menahan
rotasi horisontal dari gigi tiruan distal extension.

 Bilamana pada masa yang akan datang


diperlukan pergantian satu atau lebih gigi
insisivus dengan penambahan retention loop
pada linguoplate yang ada.
 Menggunakan gigi yang dukungan
periodontalnya telah lemah dan berfungsi
secara berkelompok untuk memperoleh
dukungan dari protesa dan membantu
menahan retensi horisontal dari gigi tiruan
distal extension.
 Bilamana pada masa yang akan datang
diperlukan pergantian satu atau lebih gigi
insisivus dengan penambahan retention loop
pada linguoplate yang ada.
1. Berbentuk setengah buah pir dengan bagian
paling tebal terdapat pada bagian bawah.
2. Apron logam yang tipis meluas kebagian atas
dan berkontak deengan singulum gigi anterior
dan permukan lingual pada posterior yang
bersangkutan pada titik konturnya.
3. Aporn meluas ke daerah interproksimal
sampai pada titik kontak sehingga menutup
ruang interproksimal.
4. Soalloped contur dari aporn seperti yang
terdapat pada blockout interproksimal.
5. Bagian atas berakhir pada continous plate
dengan gigi yang berkontak.
6. Batas bawah terdapat pada sulkus lingual
alveolar pada ketinggian yang telah
ditentukan bilamana lidah pasien sedikit
terangkat.
 Indikasi :
1. Bilamana linguoplate merupakan indikasi
namun diperlukan blockout pada undercut
interpoksimal pada deretan aksial gigi
antrior.
2. Bilamana terdapat diastem yang lebar
antara gigi anterior rahang bawah sehingga
bilamana linguoplate digunakan akan
terlihat logam apabila dilihat dari depan.
1. Bentuknya konvensional dan bilamana bisa
lokasinya sama dengan konektor mayor tipe
lingual bar.
2. Metal strap yang tipis dan sempit (3 mm)
terdapat pada daerah singulum gigi anterior,
scalloped mengikuti embrasur interproksimal
dengan batas bawah dan atas meruncing ke
permukaan gigi.
3. Berasal secara bilateral dari insisal, lingual,
atau occlusal rest dari gigi penyangga.
 Indikasi
1. Pada keadaan dimana terdapat kesulitan untuk
menempatkan konektor lingual bar yang
konvensional akibat inklinasi bagian lingual dari
gigi premolar dan insisivus rahang bawah tidak
dapat di koreksi.
2. Bilamana terdapat torus lingual yaang besar dan
tidak dapat di ambil sehingga lingual bar tidak
dapat di buat.bila mana terdapat undercat pada
bagian lingual yang kasar dan besar sehingga
penggunaan konektor lingual bar menjadi tidak
praktis
1. Berbentuk setengah buah pir denngan bagian
paling tebal terdapat pada bagian bawah pada
aspek bukal dan labial dari rahang bawah.
2. Batas atas meruncing kejaringan lunak.
3. Batas atas terdapat paling tidak 4 mm atau lebih
dibawah tepi gingival pada daerah labial dan
bukal.
4. Batas bawah terdapat pada vestibulum daerah
labial-bukal pada pertemuan mukosa bergerak
dan tidak bergerak.
 Direct retainer merupakan komponen dari
gigi tiruan yang mencejah terjadinya
penempatan yang salah akibat tekanan yang
terjadi pada waktu insersi atau pelepasan
 Sementara menahan protesa, retainer untuk
gigi tiruan sebagian yang free-end juga harus
mampu untuk lentur pada saat basis gigi
tiruan bergerak kearah jaringan pada waktu
berfungsi.
 Dengan demikian retainer dapat berperan
sebagai strees breaker
 Strees breaker melakukan hal yang sama
tetapi untuk stabilisasi hirisontal.

 Bilamana digunakan strees breaker mekanis,


maka sayap gigi tiruan berperan untuk
mencegah pergerakan horizontal.
 Komponen stabilisasi atau komponen bracing
dari kerangka gigi tiruan adalah komponen
kaku yang membantu gigi tiruan agar stabil
terhadap pergerakan horisontal.
 Tujuan dari komponen-kompone ini adalah
untuk mendistribusi tekanan yang sama pada
semua gigi pendukung sehingga tidak akan
memberikan tekanan yang berlebihan pada
satu gigi.
 Semua konektor minor yang berkontak dengan
permukaan vertikal gigi dan semua recprokal
claps arm berperan sebagai komponen
stabilisasi karna mempunyai ketebalan yang
cukup, sehingga tidak mengganggu lidah dan
ditempatkan di atas kontur terbesar dari gigi
penyangga.
 Di samping itu sifat kekakuanya dapat
mencegah pergerakan horisontal dari protesa
pada saat berfungsi.
 Guilding planes didefinisikan sebagai dua
atau lebih permukaan vertikal gigi penyangga
yang sejajar, sehingga gigitiruan mudah
untuk di insersi dan dilepaskan.
 Untuk memperoleh satu arah insersi dan
pelepasan dari rotasi (untuk membatasi
tekanan yang dapat merusak gigi penyangga
dan komponen-komponen kerangka selama
insersi dan pelepasan).

 Untuk membatasi jumlah sisa-sisa makanan


yang tertinggal antara gigi peyangga dan
komponen-komponen gigitiruan.
 Untuk menyakinkan aksi yang di inginkan
dari komponen-komponen reciprocal,
satbilisasa dan retentif (untuk menyiapkan
retensi terhadap pemindahan dari restorasi
karena tekanan diberikan yang bukan sejajar
dengan arah pelepasan dan juga untuk
memberikan stabilisasi terhadap rotasi
horisontal dari gigitiruan)
 Guilding planes secara umum harus
ditempatkan pada permukaan gigi
penyangga di samping daerah edentulus.
Namun torsi yang berlebihan tidak dapat
dihindari bilamana digunakan guilding planes
yang saling berhadapan satu sama lain
dengan gigi penyangga yang berdiri sendiri
pada daerah perluasan.
 Dukungan dari gigi tiruan sebagian tipe tooth-
borne atau modifikasinya berasal sepenuhnya
dari gigi penyangga dengan bantuan occlusal
rest, sedangkan dukungan dari basis gigitiruan
tipe free-end hanya berasal dari jaringan lunak
yang elastis yang menutupi tulang alveolar yang
sisa.

 Pada keadaan ini, dukungan dari occlusal rest


hanya efektif pada ujung penyangga dari basis
gigi tiruan.
1. Bahan harus dapat mencatat bentuk
jaringan yang elastis yang dapat di gunakan
sebagai pendukung.
2. Jaringan pada daerah basal seat selain
daerah primary strees-bearing bentuk
anatomisnya harus dicatat.
3. Agar supaya dapat mendistribusi beban
pada daerah yang luas yang masih dapat di
toleransi oleh pasien.
 Fungsi inderect retainer adalah untuk mencegah
pergerakan terlepasnya saddle dari jaringan
pendukung.
 Retainer ini bertindak pada sisi berlawanan dari
sumbu rotasi dari tekanan yang menyebabkan
terjadinya penempatan yang salah dari gigi
tiruan.
 Fungsi lainnya adalah sebagai pendukung yaitu
pada occlusal rest dan perluasan plat basis
protesa
1. Gigi tiruan
2. Sandaaran oklusal
3. Cengkeram (direct
retainer)
4. Konektor utama
5. Konektor tambahan
6. Retensi tak langsung (
indirest retainer)
7. Basis dr resin
8. Konektor utama

Anda mungkin juga menyukai