Anda di halaman 1dari 23

Konsep Analisis

Data Kualitatif
Rekam Medis
2

DDT-40/18 DDT-50/18

Kelompok 2  ALFI MUHAMAD IQBAL  ANNISA LATIFAH


 ANANDA MEILANA  DEWI LISTIAWATI A
 DWI ARWINDI T  SOPIE SITI SOPIAH
 DINKY ANDREAN
 JONDA EKA PERMANA
 RAISA SALSABILA
 RAISA SITI KHOIRUNNISA
1.
Pengertian
Analisis Kualitatif
4

Pengertian
Menurut Dirjen Yanmed (1994 : 24)
Analisis kualitatif adalah suatu review pengisian
Rekam Medis yang berkaitan tentang
kekonsistenan isi Rekam Medis.
2.
Tujuan
Analisis Kualitatif
6

1. Mendukung kualitas 4. Meningkatkan kualitas


Informasi pencatatan, khususnya yang
Tujuan Analisis 2. Merupakan aktifitas dari dapat mengakibatkan ganti
Kualitatif Rekam Risk management rugi pada masa yang akan
(manajemen resiko) datang
Medis
3. Membantu dalam 5. Kelengkapan Informed
memberikan kode consent (perizinan sebelum
penyakit dan tindakan melakukan pengobatan)
yang lebih spesifik yang sesuai dengan peraturan
sangat penting untuk 6. Identifikasi catatan yang tidak
penelitian medis, studi konsisten
administrasi dan untuk 7. Mengingatkan kembali
penagihan. tentang pencatan yang baik
dan memperlihatkan
pencatatan yang kurang.
“ 7

Adapula Tujuan Analisis kualitatif menurut Hatta


(2013 : 354) adalah Demi terciptanya isi Rekam
Medis yang terhindar dari masukan yang tidak
ajeg/taat asas (konsisten) maupun pelanggaran
terhadap rekaman yang berdampak pada hasil
yang tidak akurat dan tidak lengkap.
3.
Komponen
Analisis Kualitatif
9

 Review Kelengkapan dan kekonsistenan


diagnosa
Komponen
Analisis Kualitatif  Review kekonsistenan pencatatan
Menurut Huffman diagnosa
(1994 :27)  Review pencatatan hal-hal yg dilakukan
saat perawatan dan pengobatan
 Review adanya informed consent yg
seharusnya ada
 Review cara/praktek pencatatan
 Review hal-hal yang berpotensi
menyebabkan tuntutan ganti rugi
10

Pada review ini akan memeriksa


Review kekonsistenisan Diagnosa diantaranya :
Kelengkapan 1. Diagnosa saat masuk / alasan saat
dan masuk rawat
kekonsistenan
2. Diagnosa tambahan
diagnosa
3. Preoperative diagnosis
4. Postoperative diagnosis
5. Phatological diagnosis
6. Clinical diagnosis
7. Diagnosis akhir/utama
8. Diagnosa kedua
11
Konsistensi merupakan suatu penyesuaian/kecocokan
antara 1 bagian dengan bagian lain dan dengan seluruh
bagian, dimana diagnosa dari awal sampai akhir harus
Review konsisten, 3 hal yang harus konsisten yaitu catatan
kekonsistenan perkembangan, intruksi dokter, dan catatan obat.
pencatatan ○ Contoh Review kekonsistenan pencatatan diagnosa;
diagnosa – Pada pelayanan rawat inap hasil operasi, hasil
pemeriksaan PA (patalogi anatomi), hasil pemeriksaan
diagnostik, dan surat pernyataan tindakan harus konsisten
, apabila berbeda menunjukan rekam medis yang buruk
– Catatan perkembangan menulis pasien menderita
demam, sedangkan dokter menulis pasien tidak demam.
Perbedaan tersebut mendatangkan pertanyaan dalam
evaluasi dokter dan diputuskan untuk tidak dilakukan
tindakan
12

Rekam medis harus menjelaskan keadaan


Review pasien selama dirawat, dan harus
pencatatan hal- menyimpan seluruh hasil pemeriksaan dan
hal yg dilakukan mencatat tindakan yang telah dilakukan
saat perawatan pada pasien.
dan pengobatan
○ Contoh :
Hasil test normal, pasien dalam keadaan
baik, pasien telah diberi penjelasan dan
petunjuk. Semua hal diatas harus ada
catatan yang melihatkan kondisi tersebut
dalam rekam medis.
13

Review adanya
informed consent
yg seharusnya Pada komponen ini menganalisa surat
ada persetujuan dari pasien apakah sudah diisi
dengan benar dan lengkap sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang dibuat secara
konsisten
14
Pada komponen ini akan dilakukan review cara pencatatan, seperti :
1) Waktu pencatatan harus ada, tidak ada waktu kosong antara 2
penulisan, khususnya pada saat emergency. Tidak ada
Review pencatatan pada suatu periode tidak hanya catatannya saja
yang tidak ada tetapi juga meningkatkan resiko kegagalan
cara/praktek dalam pengobatan, dan malpraktek penelitian dilakukan
pencatatan dengan hati-hati dan lengkap
2) Mudah Dibaca, tulisan harus bagus, tinta yang digunakan
harus tahan lama, penulisan dilakukan dengan hati-hati dan
lengkap
3) Menggunakan singkatan yang umum, perlu dibuatkan
pedoman untuk singkatan-singkatan yang digunakan sehingga
semua tahu tentang arti singkatan tersebut
4) Tidak menulis komentar/hal-hal yang tidak ada kaitannya
dengan pengobatan pasien /kritikan/hinaan
5) Bila ada kesalahan lebih baik dibiarkan dan kemudian
dikoreksi, jangan di tipp ex
15

Review hal-hal
yang berpotensi Rekam medis harus mempunyai semua catatan
menyebabkan mengenai kejadian yang dapat
tuntutan ganti menyebabkan/berpotensi tuntutan kepada
rugi institusi pelayanan kesehatan baik oleh pasien
maupun oleh pihak ketiga.
4.
Jenis - Jenis
Analisis Kualitatif
17

1. Proses
analisis data
kualitatif Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
dilakukan sejak pendahuluan atau data sekunder yang akan
sebelum terjun ditentukan untuk menentukan fokus
penelitian. penelitian dan fokus penelitian bersifat
sementara sehingga kalau yang diamati
tidak ditemukan maka dikembangkan
dilapangan dengan merubah fokusnya.
 Miles dan Huberman (1984) bahwa aktifitas dalam analisis data 18
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh dengan
aktifitas selama analisis data antara lain : data reduction (jumlah
data yang banyak perlu dirangkum, memilih hal yang pokok,
2. Proses memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polan); data
display(penyajian data dalam bentuk uraian singkat, bagan,
sewaktu hubungan antar kategori. Flowchart dan sejenisnya. Yang sering
dilapangan digunakan dengan teks yang bersifat naratif);
dan conclusion/verification(penarikan kesimpulan dan verifikasi).
 Spradley (1980) membagi proses analisis data kualitatif antara lain ;
1). Analisis domain (memperolah gambaran umum dan menyeluruh
dari objek/penelitian atau situasi social.2). Analisis taksonomi
(domain yang dipilih selanjutnya diuriakan menjadi rinci untuk
mengetahui struktur inetrnalnya. Dengan observasi terfokus). 3).
Analisis komponensial (mencari cirri-ciri spesifika pada setiap
struktur internal dengan acara mengkontraskan antar elemen
dengan pertanyaan yang mengkontraskan melalui observasi dan
wawancara terseleksi). 4). Analisis tema cultural (mencari hubungan
diantara domain dan bagaimana hubungan dengan keseleuruhan
dan selanjutnya dinyatakan kedalam tema/judul penelitian)
5.
Contoh Kasus
Analisis Kualitatif
20
Ada 2 hal yang harus
diperhatikan yaitu Contoh Kasus :
Contoh Kasus
Penangangan ○ Praktek Pada Analisis Kualitatif
pendokumentasian dinyatakan bahwa form
Pencatatan yang pemeriksaan fisik bayi
○ Kejadian yang
tak dapat berpotensi untuk baru lahir ada yang
dilengkapi pembayaran ganti rugi. tidak diisi, mungkin
Setiap situasi mempunyai lebih tepat disarankan
solusi yang berbeda. kepada komite rekam
Biasanya medis untuk
pendokumentasian yang mengevalulsi form
jelek menanadakan tersebut untuk direvisi
perlunya perhatian penuh
oleh atasan dalam hal ini
komite staf medis termasuk
komite rekam medis, dsb.
21
Contoh Kasus
Pemberi
pelayanan
Pada Analisis Kualitatif di dapat seorang
kesehatan dapat
dihubungi
dokter menulis menggunakan pulpen
langsung tinta cair yang mengotori kertas
mengenai dantembus kebagian belakang sehingga
pencatatannya tidak dapat digunakan sisi belakangnya
yang jelek. dan difotokopi. Maka dengan melihatkan
catatan tersebut diminta agar si dokter
menggunakan pulpen yang lain
22

○ https://www.google.com/amp/s/aepnurulhidayat.wo
rdpress.com/2014/07/01/analisis-rekam-medis-
2/amp/
Referensi ○ https://www.google.com/amp/s/aepnurulhidayat.wo
rdpress.com/2016/05/31/konsep-analisis-
kelengkapan-isi-rekam-medis-presented-by-aep-
nurul-hidayah/amp/
○ https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct
=j&url=http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Analisi
s Kuantitatif dan kualitatif.ppt&ved=2ahUKEwi43I-J
NzfAhWMro8KHfO
CuUQFjABegQIBhAB&usg=AOvVaw0
5zN9Y4bCk4Tfj7qS1m0u
23

Thanks
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai