5. Masukkan 1 ml dari
erlenmenyer ke tabung 2
dst tiap 5 menit 1. Isi Erlenmeyer
15 ml larutan penyangga pH tertentu
6 ml larutan NaCl 0.9%
3 ml larutan substrat 1%
Campur, lakukan pada suhu kamar
3. 1 ml
1.1
0′ = 100% − × 100% = 0%
1.1
0.051
5′ = 100% − × 100% = 95.36%
1.1
0.051
10′ = 100% − × 100% = 95.36%
1.1
0.05
15′ = 100% − × 100% = 95.45%
1.1
0.05
20′ = 100% − × 100% = 95.45%
1.1
Grafik
pH 6.5
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
0' 5' 10' 15' 20'
pH 6.5
Diskusi
Pada percobaan ini, digunakan larutan penyangga dengan pH 6,5 yang ditambahkan larutan
substrat (amilum), larutan NaCL 0,1 M. Penambahan NaCL bertujuan sebagai pengaktif kerja enzim
dan amilum merupakan substrat yang akan bereaksi dengan iodium membentuk kompleks biru.
Kemudian ditambahkan enzim amilase yang akan menghidrolisis pati menjadi dekstrin kemudian
maltosa (disakarida) dan terhidrolisis lagi menjadi 2 molekulglukosa secara enzimatis.
Pada tabung reaksi yang berisi larutan buffer dengan pH 6,5 ditambahkan larutan KI-KIO3
sebagai indikator yang akan bereaksi dengan amilum membentuk kompleks biru keunguan yang
ditandai dengan perubahan warna dari bening menjadi biru.Hasil dari percobaan ini didapat larutan
pada tabung reaksi yang sudah ditambahkanKI-KIO3 mengalami perubahan terlihat pada warna yang
berbeda. Pada tabung 0’ (larutan tanpa enzim) larutan menjadi berwarna biru kehitaman. Pada
tabung 5’, 10’, 15’, 20’ yaitu larutan dengan menambahkan enzim setelah 5, 10, 15, 20 menit
menjadi berwarna kuning bening.
Dari nilai absorbansi yang telah diketahui, maka dapat diketahui hasil perhitungan kadar
substrat yang dicerna pada waktu optimum kerja enzim. Pada waktu 0 menit kadar patinya 0%, pada
waktu 5 menit kadar patinya 95,36%, pada waktu 10 menit kadar patinya 95,36%, pada waktu 15
menit kadar patinya 95,45%, pada waktu 20 menit kadar patinya 95,45%, Hasil tersebut menyatakan
bahwa enzim bekerja secara optimal pada waktu 5 menit dengan kadar pati 0%.
Hasil
percobaan