Anda di halaman 1dari 23

MINERAL

SULFIDA

Anggota Kelompok
Alexandro Christian Damanik 21100116140086
Edo Istimawan Adiputra 21100116140068
Mochamad Afif Bastian 21100116130078
Garindra Yogiswara 21100116120020
Rheza Wahyu Kurniawan 21100116140050
Wina Eka Rahmidiani 21100115140050
Mineral Sulfida
 Mineral sulfida merupakan salah satu
kelompok mineral dalam klasifikasi Dana.
Mineral ini sering dimanfaatkan sebagai
mineral ekonomis, keberadaan mineral ini
erat kaitannya dengan alterasi
hidrotermal. Mineral Sulfida merupakan
Kelompok mineral yang tersususn dari
kombinasi antara logam atau semi-logam
dengan belerang, misalnya Pirit, Galena,
Kalkopirit, Kalkosist, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri mineral Sulfida
 Kelompok mineral ini dicirikan dengan adanya anion S2-.
 Mineral Sulfida sebagian besar tersusun dari unsur logam.
 Mineral Sulfida merupakan mineral pembentuk bijih (ores)
sehingga mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi.
 Mineral ini memiliki kilap logam, berat jenis tinggi, dan
memiliki tingkat kekerasan yang rendah.
 Memiliki sistem Kristal isometric, tetragonal, dan
heksagonal.
 Kebanyakan mineral Sulfida memiliki diafenitas Opak,
mineral sulfide non-opak cenderung memiliki indeks bias
yang besar dan meneruskan cahaya pada tepi yang tipis.
 Kebanyakan mineral sulfide bersifat lunak dan dapat
menjadi konduktor listrik yang baik, yang mencerminkan
kehadiran ikatan logam di dalam strukturnya.
Klasifikasi Mineral Sulfida
 Telluridesyaitu mineral sulfide yang anion
S2 digantikan oleh Tellurium. Contohnya
Sylvanite (AuAgTe4).
 Arsenides, jika Arsenic menggantikan
unsur Sulfur (S) sebagai anion mineral.
Contoh: Chloantite [(Ni,Co)As2], Smaltite
[(Co,Ni)Ass], Nickeline (NiAs).
Pembentukan Mineral Sulfida
 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa proses pembentukan
mineral sulfida ada kaitannya proses hidrtermal atau lokasi
pembentukannya ekat dengan gunungapi yang memiliki kandungan
Sulfur yang tinggi. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut
berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada
disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi di bawah kondisi
air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal
sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan
hidrotermal (air panas).
 Mineralisasi/alterasi endapan urat yang berasosiasi dengan endapan
logam dasar dicirikan oleh zonasi pembentukan mineral dari temperatur
tinggi sampai rendah. Urat/vein di daerah proksimal kaya kandungan
tembaga dan rasio logam dibanding sulfur tinggi. Daerah ini dicirikan oleh
hadirnya alterasi argillik sempurna di bagian dalam dan ke arah luar
berubah menjadi alterasi serisitik. Daerah distal kaya kandungan timbal
dan zeng, dan terdiri dari mineral sulfida dengan rasio logam dibanding
sulfur rendah. Alterasi yang berkembang di daerah ini berupa alterasi
propilitik, semakin ke arah jauh dari urat tersusun oleh batuan tidak
teralterasi (Panteleyev, 1994; Corbett, 2002).
 Larutan hidrotermal terbentuk pada fase akhir siklus pembekuan magma.
Ketika magma naik kepermukaan maka magma tersebut akan
berinteraksi dengan batuan yang dilewati akan menyebabkan
terubahnya mineral-mineral penyusun batuan samping dan membentuk
mineral-mineral baru (Mineral yang teralterasi). Larutan hidrotermal
tersebut akan terendapkan pada suatu tempat membentuk mineralisasi.
Jenis Jenis Mineral Sulfida
1. Bornite
Bornit (Cu5FeS4) adalah salah satu mineral bijih
tembaga yang lebih rendah, namun warnanya memang
sangat tertagih. (lebih lanjut di bawah).
 Karakteristik Fisik Bornite Adalah:
 Warna coklat sampai hitam dengan noda keunguan-
kebiruan yang khas, warna perunggu kemerahan pada
permukaan baru rusak.
 Luster adalah logam.
 Transparansi: Kristal yang buram
 Fraktur adalah conchoidal.
 Kekerasan adalah 3
 Berat Jenis adalah sekitar 4,9-5,3 (rata-rata untuk mineral
logam)
 Streak adalah hitam abu-abu.
2. Galena
Ciri-cirinya yaitu:
 Sistem Cristal : Isometrik .
 Warna : abu abu timbal
 Goresan : aba abu timbal
 Belahan dan pecahan :(001)
 Sempurna.Kekerasan : 2,5
 Berat jenis : 7,5
Genesis : Terbentuk dalam batuan sedimen,
urat-urat hidrotermal dan juga pegmatit.Dalam urat-
urathidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral
perak, sfalerit, pirit,markasit, khalkopirit, serusit,anglesit,
dolomit, kalsit, kuarsa, baris, dan fluorit. Dapatpula
ditemukan dalam deposit metamorfismekontak.
3. Molybdenite
Karakteristik fisiknya yaitu:
 Warna adalah logam perak dengan cor kebiruan.
 Luster adalah logam.
 Transparansi kristal yang buram
 Pembelahan sempurna dalam satu arah,
membentuk lembaran tipis.
 Fraktur adalah keripik.
 Kekerasan adalah 1,5 - 2.
 Berat Jenis adalah 4,7-4,8 (rata-rata untuk mineral
logam)
 Streak abu-abu kebiruan.
 Karakteristik lain: lembaran tipis dan pembelahan
kristal fleksibel, tetapi tidak elastis. Ini memiliki merasa
berminyak dan daun tanda di jari.
4. Sphalerite
Karakteristik fisiknya yaitu:
 Warna biasanya hitam tetapi bisa berwarna coklat, kuning,
kemerahan, hijau, dan putih atau kurang umum berwarna.
 Luster adalah adamantine atau resin atau submetallic
untuk bersahaja dalam bentuk besar.
 Transparansi kristal yang transparan untuk tembus.
 Sistem Crystal isometric
 Pembelahan sempurna dalam enam arah membentuk
dodecahedrons.
 Fraktur adalah conchoidal, tapi jarang terlihat karena
belahan dada sering.
 Kekerasan adalah 3,5-4
 Streak berwarna kuning hingga coklat muda (biasa
berwarna terang untuk mineral biasanya gelap).
5. Cinnabar
Cinnabar, merkuri sulfida (HgS), adalah bijih utama merkuri.
Karakteristik fisiknya yaitu:
 Warna merah adalah terang atau kayu manis merah merah bata.
 Luster adalah adamantine untuk submetallic dalam spesimen
gelap.
 Transparansi kristal yang tembus ke transparan.
 Sistem Crystal adalah trigonal; 32
 Crystal Kebiasaan: individu, terbentuk dengan baik, kristal besar
yang langka, remah dan kompleks kristal yang lebih umum,
mungkin masif, atau jarum capilary. Kristal yang ditemukan
cenderung enam scalahedrons trigonal sisi yang tampaknya telah
menentang tiga piramida sisi.
 Pembelahan sempurna dalam tiga arah, membentuk prisma.
 Fraktur tidak merata ke splintery.
 Kekerasan adalah 2 - 2,5.
 Berat Jenis adalah sekitar 8,1 + (sangat berat untuk mineral non-
logam)
 Streak merah
6. Marcasite
 Warna kuning nakal dengan warna kehijauan di kali. Sebuah
noda berwarna-warni mungkin ada yang merupakan hasil
dari oksidasi.
 Luster adalah logam.
 Transparansi: Kristal yang buram.
 Sistem Crystal adalah ortorombik, 2 / m 2 / m 2 / m
 Crystal Kebiasaan meliputi, bentuk tabular berbilah atau
prismatik. Efek kembaran menghasilkan kristal berbentuk
tombak dan twinning diulang menghasilkan "sisir ayam ini"
cluster. Juga besar, botryoidal, stalactitic dan nodular.
Kadang-kadang sebagai mineral pengganti fosil dan
pseudomorph pirit.
 Pembelahan miskin dalam dua arah.
 Fraktur tidak merata.
 Kekerasan adalah 6-6,5
 Berat Jenis adalah sekitar 4,8 + (rata-rata untuk mineral
logam)
 Streak adalah kehijauan sampai kecoklatan hitam.
 Lain Karakteristik: Sebuah bau belerang kadang-kadang
terdeteksi.
7. Mangan
 Warna : Abu-abu besi
 Kilap : metalik
 Kekerasan : 2-6
 Berat jenis : 4,8
 Bersifat : Massif
 Komposisi : Oksida
Bijih mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan,
yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam
cebakan sedimenter dan residu.
Cebakan mangan dapat terjadi dalam beberapa
tipe, seperti cebakan hidrotermal, cebakan sedimenter,
cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut,
cebakan metamorfosa, cebakan laterit dan akumulasi residu.
8. Kalkosit
 Nama Mineral : Kalkosit
 Rumus kimi : Cu2S
 Berat Jenis (BD) : 5,77
 Sistim Kristal : ortorombik
 Belahan : tidak jelas
 Warna : abu-abu kehitaman
sampai hitam
 Goresan : abu-abu kehitaman
 Kekerasan : 2,5-3
9. Kalkopirit (CuFe2)
Karakteristik fisik dari mineral kalkopirit adalah:
 Warna kuning nakal, tarnishes blues irredescent, hijau, kuning dan ungu.
 Luster adalah logam.
 Transparansi: Kristal yang buram.
 Sistem Crystal tetragonal, bar 4 2m
 Crystal Kebiasaan sebagian besar adalah yang disphenoid yang seperti dua
wedges berlawanan dan menyerupai tetrahedron. Kristal sometines kembar.
Juga umum besar, dan kadang-kadang botryoidal.
 Pembelahan agak miskin dalam satu arah.
 Fraktur adalah conchoidal dan rapuh.
 Kekerasan adalah 3,5-4
 Berat Jenis adalah sekitar 4,2 (rata-rata untuk mineral logam)
 Streak adalah hijau tua.
 Lain Karakteristik: Beberapa striations di wajah kristal yang paling.
 Associated Mineral kuarsa, fluorit, barit, dolomit, kalsit, pentlandit, pirit dan
sulfida lainnya.
10. Pirit ( FeS2 )
 Sistem : Kristal isometric
 Bentuk : dadu/kubus disebut striated
 Kekerasan : 6 - 6.5
 Berat jenis : 4.95 – 5
 Warna : emas pucat
Pirit menyingkapkan kepada lingkungan selama
pekerjaan tambang dan penggalian bereaksi dengan
oksigen dan air untuk membentuk asam belerang,
menghasilkan pengeringan tambang asam. Ini diakibatkan
oleh reaksi bakteri Thiobacillus, yang menghasilkan energi
mereka dengan penggunaan oksigen untuk mengoxidasi
besi yang mengandung besi ( Fe2+) ke besi/ ferric ( Fe3+). Besi
yang ferric pada gilirannya bereaksi dengan pirit untuk
menghasilkan asam belerang dan mengandung besi.
Pemanfatan mineral sulfida
dimanfaatkan dalam sektor industry, mineral ini
merupakan pembentuk bijih (ore). Misalnya bijih tembaga,
seng, timbal, airraksa, bismut, kobal, arsen, antimon. nikel,
dan logam bukan-besi yang lainnya.
 Galena (PbS) yang dimanfaatkan untuk sumber bijih perak
 Argentite (Ag2S) yang merupakan sumber utama bijh
perak
 Kalkosit (Cu2S) merupakan mineral penghasil bijih tembaga
 Sphalerite (ZnS) merupakan sumber utama seng
 Cinnabar (HgS) merupakan sumber utama merkuri
 Stibnite (Sb2S3) dimanfaatkan dalam pembuatan kabel,
baterai timbel, cat, dan peralatan medis
 Mangan digunakan Metalurgi, produksi besi-baja dan non
metalurgi digunakan produk batreai kering, keramik, dan
gelas lainnya
 Pirit dalam penggunaannya untuk produksi dioksida
belerang, untuk industri kertas, dan pembuatan asam
belerang
Gambar Struktur sphalerit ZnS (a) dan turunan
nya Chalcophyrit CuFeS2 (b) dan Tetrahidrit
Cu12 Sb4 S13 (c)
Gambar Wurtzite, polimorf dari Struktur
sphalerit ZnS
Gambar Struktur Covelite CuS
Referensi
 Warmada, I Wayan, 2014. Kristalografi dan
Mineral. Yogyakarta, Lab Bahan Galian, Jurusan
Teknik Geologi FT-UGM.
 Abdullah, Muhammad, dkk. 2011. Minerals of
Hydrothermal and Fumarolic Systems. Yogyakarta;
Program Studi Geofisika FMIPA UGM.
 Sukandarrumidi,dkk.2015.Mengenal Mineral
Secara Megaskopis. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
 http://arriqofauqi.web.ugm.ac.id/2015/02/10/kelo
mpok-mineral-sulfida/

Anda mungkin juga menyukai