Anda di halaman 1dari 4

Tujuan Etika Keperawatan

Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku


moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat pengukur ini,
keputusan diambil berdasarkan kode eik sebagai standar yang
mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat.

Dengan menggunakan kode etik keperawatan, organisasi profesi


keperawatan dapat meletakan kerangka berpikir perawat untuk
mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat,
anggota tim kesehatan yang lain, dan kepada profesi (ANA, 1976).

Secara umum Tujuan etika profesi keperawatan adalah menciptakan


dan mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat,
kepercayaan diantara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat
kepada profesi perawat.
Menurut American ethics Commission Bureau On Teaching, Tujuan
etika profesi keperawatan adalah mampu :
1. Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik
keperawatan
2. Membentuk strategi/cara dan menganalisis masalah moral yang
terjadi dalam praktik keperawatan
3. Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yang baik dan dapat
dipertanggung jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat
dan kepada Tuhan, sesuai dengan kepercayaannya.

Perawat membutuhkan kemampuan untuk menghubungkan dan


mempertimbangkan peran prinsip moralitas, yaitu keyakinannya
terhadap tindakan yang dihubungkan dengan ajaran agama dan
perintah Tuhan dalam :
1. Pelaksanaan kode etik perilaku yang disepakati oleh kelompok
profesi, perawat sendiri, maupun masyarakat
2. Cara mengambil keputusan yang dasari oleh sikap kebiasaan dan
pandangan (hal yang dianggap benar).
Menurut Veacth, yang mengambil keputusan tentang etika profesi
keperawatan adalah perawat sendiri, tenaga kesehatan lainnya;
dan etika yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan ialah
masyarakat/orang awam yang menggunakan ukuran dan nilai
umum sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Menurut National League For Nursing (NLN[ Pusat Pendidikan


Keperawatan Milik Perhimpunan perawat Amerika]), pendidikan
etika keperawatan bertujuan :
1. Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antara
profesi kesehatan lain dengan mengerti tentang peran dan fungsi
anggota tim kesehatan tersebut.
2. Mengembangkan potensi pengambilan keputusan yang bersifat
moralitas, keputusan tentang baik dan buruk yang akan
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan sesuai dengan
kepercayaannya
3. Mengembangkan sifat pribadi dan sikap profesional peserta didik.
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang penting
untuk dasar praktik keperawatan profesional
Diakui bahwa pengembangan keterampilan ini melalui dilema etika,
artinya konflik yang dialami, yang memerlukan pengambilan
keputusan yang baik dan benar dipandang dari sudut profesi,
kemanusiaan, kemasyarakatan, kesehatan, dan keperawatan.
5. Memberi kesempatan kepada peserta didik menerapkan ilmu
dan prinsip etika keperawatan dalam praktik dan dalam situasi
nyata.

Anda mungkin juga menyukai