Anda di halaman 1dari 23

VISI & MISI ORGANISASI

PALANG MERAH INDONESIA


PALANG MERAH INDONESIA

Pengertian Umum :

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah lembaga sosial kemanusiaan yang


netral dan mandiri, yang didirikan dengan tujuan untuk membantu
meringankan penderitaan sesama manusia akibat bencana, baik
bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia, tanpa
membedakan latar belakang korban yang ditolong.

Tujuannya semata-mata hanya untuk mengurangi penderitaan sesama


manusia sesuai dengan kebutuhan dan mendahulukan keadaan yang
lebih parah.
Pembentukan PMI

PMI terbentuk pada tanggal 17 September 1945, sebagai organisasi


non Pemerintah, namun dalam pelaksanaan tugasnya membantu
Pemerintah di bidang Kemanusiaan.

Kedudukan PMI diperkuat dengan KEPPRES No. 25 Tahun 1950, yang


menyatakan bahwa PMI adalah satu–satunya Perhimpunan Palang
Merah di Indonesia, dan KEPPRES No. 246 Tahun 1963, tentang Tugas
Pokok dan Kegiatan PMI. Undang Undang Tentang Kepalangmerahan
dengan UU No. 1 Tahun 2018
BENTUK ORGANISASI & BATASAN TUGAS PMI
Suatu perhimpunan Palang Merah Nasional, yang terikat dengan Prinsip –
prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional,
maka PMI jelas merupakan lembaga yang independen serta berstatus
sebagai Organisasi Masyarakat yang bersifat khusus, karena dibentuk
dan memperoleh tugas dari Pemerintah yaitu :

PERTAMA :
Tugas – tugas dalam bidang kepalangmerahan yang erat hubungannya
dengan Konvensi Jenewa dan ketentuan – ketentuan Liga Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah (Federasi Internasional Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah), sebagai Lembaga yang menghimpun keanggotaan
Perhimpunan Palang Merah Nasional.

KEDUA :
Tugas khusus untuk melakukan tugas pelayanan transfusi darah, berupa
pengadaan, pengolahan dan penyediaan darah yang tepat bagi
masyarakat yang membutuhkan.
VISI

PMI berkarakter,
profesional,
mandiri, dan
dicintai masyarakat.
• Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan
yang memberikan layanan berkualitas kepada
masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip
dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
M Merah.
• Meningkatkan kemandirian organisasi PMI
I melalui kemitraan strategis yang
berkesinambungan dengan pemerintah,
S swasta, mitra gerakan, masyarakat, dan
I pemangku kepentingan lainnya di semua
tingkatan.
• Meningkatkan reputasi organisasi PMI di
tingkat Nasional dan Internasional.
TAFSIR: …organisasi apa?

Organisasi
Publik

Organisasi
‘Swasta’
PROFESIONAL

Organisasi
‘Plat Merah’
Relawan
Profesional
RELAWAN
(1)

(2)
PEGAWAI
MITRA
(3)
RELAWAN

Anggota
PMR
KSR
TSR
Satgana
Pengurus
Pembina
Pelatih

IKHLAS (tanpa dibayar) BERKORBAN untuk KEMANUSIAAN melalui PMI


Bantuan & Kerjasama Dengan Instansi
Pemerintah & Organisasi Masyarakat
PANCASILA, UUD dan
KETENTUAN YANG BERLAKU
TUJUAN:
(AD, BAB II)

PMI bertujuan
meringankan penderitaan
sesama manusia
- MUNAS - PENGURUS apapun sebabnya,
FUNGSI P PROGRAM, - PMR dg tdk Membedakan
UTAMA
M - MUSPROV KEGIATAN & - KSR agama, bangsa,
GERAKAN PM PELAYANAN - TSR suku bangsa, bahasa.,
I Warna kulit,
MUSKOT - KARYAWAN
jenis kelamin,
golongan &
Pandangan
politik

PRINSIP-PRINSIP DASAR Bantuan & Kerjasama dengan IFRC, ICRC &


GERAKAN PALANG MERAH Perhimpunan Nasional Serta
dan AD / ART PMI
Lembaga–Lembaga Internasional Lainnya
STRUKTUR ORGANISASI PMI
PMI PUSAT PMI Pusat meliputi wilayah
MUNAS (TINGKAT NASIONAL) Nasional.
PENGURUS PUSAT
PMI Provinsi meliputi
PMI PROVINSI wilayah Propinsi, saat ini
MUSPROV (TINGKAT PROVINSI) terdiri dari 33 PMI Provinsi.
PENGURUS PROVINSI
PMI Kota meliputi wilayah
PMI KOTA Kota/Kabupaten, terdiri dari
MUSKOT (TK. KOTA / KAB.) 378 PMI Kota.
PENGURUS KOTA 170 Kota/Kab. diantaranya
memiliki 3.567 Kecamatan.
PMI KECAMATAN

AN G GOTA
SUMBER DANA PMI

 Bulan Dana dilaksanakan oleh Kota/ Kab. 2 – 3 bulan setiap


tahun.

 Sumbangan Masyarakat.

 Sumbangan lain yang tidak mengikat.

 Usaha – usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan


yang berlaku.
SUMBER DAYA
(SUKARELAWAN PMI)

Pengurus 29.545 org

Karyawan (209 Cab) 2.573 org

KSR dari 188 Kota/ Kab. 56.353 org

TSR dari 141 Kota/ Kab. 41.208 org

PMR dari 198 Kota/ Kab. 1.602.707 org


PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(DECISION MAKING PROCESS)

Keputusan PMI, bersifat kolektif, tidak tergantung pada


perorangan

Forum–forum Konstitusional Organisasi PMI (MUSKOT,


MUSPROV, MUNAS, MUKERKOT, MUKERPROV dan
MUKERNAS) secara berjenjang berfungsi sebagai proses
pengambilan keputusan dari bawah (Bottom – Up Process)
dalam penetapan Kebijakan Strategi dan Rencana Kerja
Tahunan (Plan of Action).
RAPAT DAN MUSYAWARAH

MUSYAWARAH (Nasional / Provinsi / Kota/ Kab.) :


 Dilaksanakan setiap 5 tahun
 Sah jika dihadiri seperdua dari yang berhak hadir
 Tugasnya :
1. Menilai pertanggungjawaban Pengurus
2. Menentukan Pokok–pokok/Garis–garis
Kebijakan untuk lima tahun.
3. Memilih Pengurus.
4. Membahas hal – hal penting.
RAPAT DAN MUSYAWARAH

MUSYAWARAH KERJA(Nasional/Provinsi/Kota/ Kab.) :

 Dilaksanakan setiap tahun

 Tugasnya :
1. Membahas Program Kerja tahun lalu termasuk
anggarannya.
2. Menyusun Rancangan Program untuk tahun
yang akan datang, termasuk RAB.
3. Membahas hal – hal penting.
RAPAT DAN MUSYAWARAH

MUSYAWARAH LUAR BIASA


Diadakan bila Pengurus tidak menjalankan Organisasi
sesuai Ketentuan.

RAPAT
- Rapat Pengurus Pleno (minimal 3 bulan sekali)
- Rapat Pengurus Harian (minimal 1 bulan sekali)
- Rapat – rapat lainnya yang dianggap perlu
KARAKTERISTIK ORGANISASI PMI
1. Organisasi yang mandiri, namun memiliki mandat dari Pemerintah
(dinyatakan dalam hukum nasional/UU dan Konvensi Jenewa)

2. Organisasi sukarela, memberikan pelayanan berdasarkan


kepemimpinan yang sukarela dan kegiatan yang sukarela

3. Bukan Organisasi Komando.

4. Manajemen otonom,
dengan prinsip fleksibilitas dalam pengelolaan organisasi, sesuai
situasi kondisi setempat dengan tetap berpegang pada ketentuan AD
/ ART sebagai konstitusi organisasi.

5. Keputusannya bersifat kolektif

6. Bertanggung jawab kepada konstituen, klien dan ‘stakeholder’

7. Kesuksesan Organisasi bergantung pada unit lokal / Kota/ Kab., yang


berakar dalam masyarakat, sebagai pelaku utama dalam pelayanan
FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA
KEKUATAN & KELEMAHAN ORGANISASI PMI

1. Kemampuan dan kapasitas Pengurus,


terutama dalam mengelola dan mengembangkan
sumber daya (SDM dan Dana), adalah merupakan
jantung kekuatan Organisasi.
Oleh sebab itu, rekrutmen Pengurus PMI pada semua
jajaran, harus didasarkan pada objektivitas, kejujuran
dan keberanian dalam menerapkan kriteria yang telah
ditetapkan (AD / ART) dan disepakati bersama.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA
KEKUATAN & KELEMAHAN ORGANISASI PMI
2. Kemampuan Staf dan Relawan,
ikut menentukan kinerja Pengurus dalam memimpin
dan mengembangankan Organisasi. Untuk itu
dibutuhkan keterampilan dan profesionalisme Staf
serta Relawan, juga perlu menciptakan rasa memiliki
guna ikut bertanggung jawab atas kemajuan
organisasi.

3. Image masyarakat tentang PMI,


terutama ditentukan oleh efektivitas dan kualitas
pelayanan, transparansi dan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan organisasi.
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAKSANAAN
TUGAS PMI

 Image masyarakat yang positif terhadap PMI.

 Kualitas pelayanan PMI kepada masyarakat yang


dirasakan bermanfaat bagi mereka.

 Meningkatnya partisipasi masyarakat kepada PMI.


Selamat Berjuang

Anda mungkin juga menyukai