Pengertian Umum :
PERTAMA :
Tugas – tugas dalam bidang kepalangmerahan yang erat hubungannya
dengan Konvensi Jenewa dan ketentuan – ketentuan Liga Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah (Federasi Internasional Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah), sebagai Lembaga yang menghimpun keanggotaan
Perhimpunan Palang Merah Nasional.
KEDUA :
Tugas khusus untuk melakukan tugas pelayanan transfusi darah, berupa
pengadaan, pengolahan dan penyediaan darah yang tepat bagi
masyarakat yang membutuhkan.
VISI
PMI berkarakter,
profesional,
mandiri, dan
dicintai masyarakat.
• Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan
yang memberikan layanan berkualitas kepada
masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip
dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
M Merah.
• Meningkatkan kemandirian organisasi PMI
I melalui kemitraan strategis yang
berkesinambungan dengan pemerintah,
S swasta, mitra gerakan, masyarakat, dan
I pemangku kepentingan lainnya di semua
tingkatan.
• Meningkatkan reputasi organisasi PMI di
tingkat Nasional dan Internasional.
TAFSIR: …organisasi apa?
Organisasi
Publik
Organisasi
‘Swasta’
PROFESIONAL
Organisasi
‘Plat Merah’
Relawan
Profesional
RELAWAN
(1)
(2)
PEGAWAI
MITRA
(3)
RELAWAN
Anggota
PMR
KSR
TSR
Satgana
Pengurus
Pembina
Pelatih
PMI bertujuan
meringankan penderitaan
sesama manusia
- MUNAS - PENGURUS apapun sebabnya,
FUNGSI P PROGRAM, - PMR dg tdk Membedakan
UTAMA
M - MUSPROV KEGIATAN & - KSR agama, bangsa,
GERAKAN PM PELAYANAN - TSR suku bangsa, bahasa.,
I Warna kulit,
MUSKOT - KARYAWAN
jenis kelamin,
golongan &
Pandangan
politik
AN G GOTA
SUMBER DANA PMI
Sumbangan Masyarakat.
Tugasnya :
1. Membahas Program Kerja tahun lalu termasuk
anggarannya.
2. Menyusun Rancangan Program untuk tahun
yang akan datang, termasuk RAB.
3. Membahas hal – hal penting.
RAPAT DAN MUSYAWARAH
RAPAT
- Rapat Pengurus Pleno (minimal 3 bulan sekali)
- Rapat Pengurus Harian (minimal 1 bulan sekali)
- Rapat – rapat lainnya yang dianggap perlu
KARAKTERISTIK ORGANISASI PMI
1. Organisasi yang mandiri, namun memiliki mandat dari Pemerintah
(dinyatakan dalam hukum nasional/UU dan Konvensi Jenewa)
4. Manajemen otonom,
dengan prinsip fleksibilitas dalam pengelolaan organisasi, sesuai
situasi kondisi setempat dengan tetap berpegang pada ketentuan AD
/ ART sebagai konstitusi organisasi.