terminologi NLP dikenal sebagai VAKOG (Visual, Auditory, Kinesthetic, Olfactory dan Gustatory). Setelah berusia dua belas tahun, umumnya individu memiliki preferensi dari kelima jalur informasi tersebut, umumnya di antara tiga jalur berikut; Visual, Auditory atau Kinesthetic. Pemilihan jalur tersebut juga tergantung pada material yang dipelajari individu. 1. Apakah persepsi sensori ? 2. Faktor apa saja yang mengpengaruhi persepsi sensori ? 1. Untuk mengetahui apakah Persepsi sensori 2. Mengetahui apa saja yang mempengaruhi persepsi sensori 2.1 Pengertian Persepsi Sensori Persepsi adalah proses diterimanya stimulus atau rangsang sampai rangsang itu disadari dan dimengerti penginderaan/sensasi : proses penerimaan rangsang. Jadi, gangguan persepsi adalah ketidakmampuan manusia dalam membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber internal seperti pikiran, perasaan, sensasi somatik dengan impuls dan stimulus eksternal. Dengan maksud bahwa manusia masih mempunyai kemampuan dalam membandingkan dan mengenal mana yang merupakan respon dari luar dirinya. Sensori adalah stimulus atau rangsang yang datang dari dalam maupun luar tubuh. Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori ( panca indera). Persepsi sensori adalah proses memilih, mengatur, dan menafsirkan rangsangan sensorik yang membutuhkan fungsi organ utuh dan rasa, jalur saraf, dan otak. Sensori persepsi tergantung pada reseptor sensorik, sistem mengaktifkan retikuler (RAS), dan berfungsi sebagai jalur saraf ke otak. ras pengaruh kesadaran rangsangan, yang diterima melalui panca indera: penglihatan, pendengaran, sentuhan, bau, dan rasa.indra viseral dirangsang internal sedangkan retikular mengaktifkan RAS (retikular activing system). Ras bertanggung jawab untuk menyatukan informasi dengan otak kecil dan bagian lain otak dan organ-organ indra. Fungsi sensori dimulai dari penerimaan stimulus oleh indra. indra kita mendapat rangsangan dari luar yang meliputi : pendengaran, pengelihatan, penciuman, perasa dan perabaan.sedangkan organ reseptornya adalah mata, telinga, hidung, lidah dan ujung saraf kulit. sedangkan rangsangan dari dalam yaitu rangsangan ujung saraf tepi dari kulit kita dan jaringan tubuh .rangsangan yang diterima seseorang dipengarui oleh kesadaran seseorang yang dapat mempengarui organ-organ lain.setelah rangsangan disalurkan kemudian ditangkap oleh RAS • Facstasis • Adaptasi • Lead time • After burn Environment Lingkungan Gaya Hidup dan Kebiasaan 1. Gangguan Otak 2. Gangguan jiwa 3. Pengaruh lingkungan sosio-budaya Gangguan persepsi dapat terjadi pada proses sensoris dari : Pendengaran, Penglihatan, Penciuman, Perabaan dan Pengecapan. 1. Halusinasi Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indera seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar/terbangun. (Maramis, hal 119) Bicara, senyum dan tertawa sendiri Menarik diri dan menghindar dari orang lain Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata Tidak dapat memusatkan perhatian Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung (Budi Anna Keliat, 1999) • Halusinasi pendengaran ( auditif, akustik) • Halusinasi penglihatan (visual, optik) • Halusinasi penciuman (olfaktorik) • Halusinasi pengecapan (gustatorik) Halusinasi raba (taktil) • Halusinasi seksual, ini termasuk halusinasi raba • Halusinasi kinestetik • Halusinasi viseral Merupakan interpretasi atau penilaian yang salah tentang pencerapan yang sungguh terjadi pada panca indera, misalnya: bunyi angin didengarnya seperti dipanggil nama, bayangan daun dilihat seperti orang. Merupakan perasaan aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa pribadinya sudah tidak seperti biasa lagi, misalnya: pengalaman diluar tubuh/ OBE, salah satu bagian tubuhnya bukan kepunyaannya lagi. Merupakan perasaan aneh tentang lingkungannya yang tidak sesuai dengan kenyataan, misalnya merasakan segala sesuatu seperti dalam mimpi. Misalnya anastesi, parastesi, gg penglihatan, perasaan nyeri, makropsia/mikropsia. Merupakan gejala atau gangguan pada bagian tubuh yang disebabkan oleh gangguan emosi, misalkan pada kulit urtikaria, pada otot dan tulang LBP, pada pernafasan timbul sesak/asma, pada jantung terjadi palpitasi, pencernaan mual/muntah diare, perkemihan sering berkemih, mata berkunang-kunang, telinga tinitus Adalah ketidakmampuan untuk mengenal dan mengartikan pencerapan sebagai akibat kerusakan otak. 1. Usia 2. Medikasi 3. Lingkungan 4. Tingkat kenyamanan 5. Penyakit yang diderita 6. Merokok 7. Tindakan medis 1. Defisit Sensori Merupakan suatu kerusakan dalam fungsi normal penerimaan. Klien tidak mampu menerima stimulus tertentu (misalkan: buta, tuli) atau stimulus menjadi distorsi (misalkan: penglihatan kabur karena katarak). Klien dengan defisit sensori dapat berperilaku dalam cara-cara yang adaptif atau maladaptif. Klien mengalami stimulasi yang tidak adekuat kualitas dan kuantitasnya seperti stimulus yang monoton atau tidak bermakna. Tiga jenis deprivasi sensori adalah: Kurangnya input sensori, misalkan: kehilangan penglihatan/pendengaran. Eliminasi perintah/makna dari input, misalkan: berada di lingkungan asing. Restriksi dari lingkungan, misalkan: tirah baring, lingkungan yang monoton. Suatu keadaan dimana seseorang menerima banyak stimulus sensori dan tidak dapat secara persepsual untuk menghiraukan stimulus tertentu atau secara selektif mengabaikan beberapa stimulus. Stimulasi sensori yang berlebihan mencegah otak untuk berespons secara tepat atau mengabaikan stimulus tertentu. Toleransi orang oleh beban sensori dapat bervariasi oleh tingkat kelelahan, sikap dan kesehatan emosional dan fisik. 1. Kognitif 2. Afektif 3. Persepsi Jika seseorang mengalami lebih dari stimulasi sensorik yang digunakan untuk dapat memahami, marabahaya dan kelebihan indera dapat terjadi. Di sisi lain, jika seseorang mengalami kurang dari stimulasi biasa, orang yang di bawahnya optimal negara atau tentang gairah dan mungkin beresiko kekurangan indra. Reaksi membebani indera indera atau kurang tantangan khusus yang perawat sering hadapi dalam diri mereka sendiri dan klien. Sensory overload Sensory Perampasan 2.8 Faktor-faktor risiko untuk disfungsi Sensori Persepsi di Lingkungan Healthcare ICU atau intermediate unit Lampu terang Penggunaan ventilator mekanik Penggunaan EKG monitor Penggunaan oksigen Penggunaan infus Peralatan lainny Membalut mata Istirahat di tempat tidur Sensory terdapat alat (alat bantu dengar, kacamata) Isolasi tindakan pencegahan Beberapa pengunjung Perseptual perubahan keadaan di mana seseorang mengalami perubahan dalam jumlah atau pola dari stimulus yang lewat, disertai dengan berlebihan, terdistorsi, atau mengalami penurunan respon terhadap rangsangan tersebut berkurang (NANDA, 1999). 3.1 Kesimpulan
Kebutuhan persepsi sensori merupakan kebutuhan
manusia dimana merupakan proses memilih, menafsirkan yang membutuhkan alat indra yang meliputi pengelihatan, pendengaran, perabaan dan perasaan. pemenuhan kebutuhan persepsi sensorik sangat dibutuhkan untuk berbagai hal dianjtaranya yaitu dalam komunikasi antara perawat dengan pasien. adanya gangguan pada alat indra mempengarui persepsi sensori seseorang dan persepsi setiap orang berbeda-beda yang dipengarui oleh beberapa hal diantaranya lingkungan,pengalaman sebelumnya, gaya hidup, penyakit dan jenis pengobatan seseorang. TERIMAKASIH