Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL REVIEW: PENTINGNYA CT

SCAN DALAM DELAPAN JAM PERTAMA


CEDERA KEPALA

Di susun oleh : Evelline Priscillia P – 406172057

Pembimbing: dr Shofiatul Mumayyiziah, SpRad

Kepaniteraan Ilmu Radiologi


Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi
Periode 14 Oktober 2019 – 17 November 2019
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
IDENTITAS JURNAL

Judul:
Review Article: CT Scan Penulis:
importance in the first eight Mohammed Alfageeh et al.
hours head injury

Departemen:
Faculty of Surgery, Umm Al- Publikasi:
Qura University; International Journal of
Departement of Radiology, Advances in Medicines,Vol 5
Matternity and Childern No. 4, 2018: 766-771
Hospital; etc.
ABSTRAK

• Cedera otak traumatis setelah cedera kepala  morbiditas dan


mortalitas.
• Pencitraan otak darurat  mendeteksi dini kondisi yang dapat
ditangani.
• Manajemen bedah saraf yang cepat  mencegah kerusakan lebih lanjut
dan defisit neurologis sekunder.
• Computed Tomography (CT) kepala adalah pilihan untuk penilaian pasien
dengan cedera kepala karena ketersediaan, keuntungan, dan sensitivitas
untuk beberapa lesi setelah terjadinya trauma kepala.
PENDAHULUAN

• Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 1,7 juta orang mengalami cedera otak
traumatis setiap tahun.
• Sebagian besar dari cedera ringan, tetapi sebanyak 70.000 mengalami cacat
permanen dan terjadi 50.000 kematian.
• Pencitraan otak darurat diperlukan untuk individu yang mengalami cedera otak
traumatis untuk deteksi dini sehingga penatalaksanaan bedah saraf yang tepat
dapat mencegah kerusakan lebih lanjut, defisit neurologis sekunder,
meningkatkan hasil dan mengurangi kecacatan jangka panjang.
• Computed Tomography (CT) kepala adalah pilihan untuk penilaian pasien dengan
cedera kepala karena ketersediaan, keuntungan, dan sensitivitas untuk beberapa
kondisi neurologis trauma kepala.
EPIDEMIOLOGI DAN DAMPAK CEDERA
OTAK TRAUMATIS

• Cedera kepala dapat memengaruhi banyak struktur di dalam tengkorak dan


dapat melibatkan berbagai area otak, terutama setelah cedera primer atau
sekunder dengan efek yang tertunda.
• Insiden cedera otak traumatis di Amerika Serikat diperkirakan 538 / 100.000
orang selama dekade terakhir.
• Cedera kepala lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita, dan
mekanisme cedera paling umum adalah jatuh (32%), kecelakaan dengan
kendaraan bermotor (19%), dan cedera olahraga (18%).
• Penyebab utama cedera kepala pada orang dewasa adalah kecelakaan kendaraan
bermotor, sedangkan jatuh adalah penyebab utama cedera pada usia ekstrim
(anak di bawah usia 5 tahun dan lansia di atas usia 75 tahun).
GRADE CEDERA OTAK TRAUMATIS

• Ringan : GCS awal ≥13, kehilangan kesadaran selama <30 menit, dan
amnesia pasca trauma selama kurang dari 1 jam.
• Sedang : GCS awal 8 -12, kehilangan kesadaran antara 30 menit - 6 jam,
dan amnesia pasca trauma mulai dari 1 - 24 jam.
• Berat : GCS awal <8, kehilangan kesadaran selama >6 jam, atau amnesia
pasca trauma selama >24 jam.
JENIS CEDERA OTAK TRAUMATIS

• Cedera primer  lesi yang terjadi akibat efek langsung trauma pada
kepala, termasuk perdarahan subdural, perdarahan subaraknoid,
epidural hematoma, kontusio kortikal, hematoma intraserebral, cedera
aksonal difus, perdarahan intraventrikular, dan cedera pembuluh darah.
• Cedera sekunder  lesi yang muncul sebagai komplikasi dari cedera
primer dan dapat dicegah, meliputi edema serebral, herniasi serebral,
iskemia otak, perubahan ensefalomalasia, hidrosefalus, kista
leptomingeal, dan kebocoran CSF.
KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN
CT SCAN KEPALA

Keuntungan:
• Sensitivitasnya tinggi untuk menunjukkan perdarahan intrakranial baik intra-
aksial atau ekstra-aksial.
• Dapat memvisualisasikan patah tulang, ukuran ventrikel, dan efek massa.
• Lebih unggul dalam memvisualisasikan fraktur tulang dan benda asing radiopak
dibandingkan MRI.
Keterbatasan:
• Sensitivitasnya rendah dalam memvisualisasikan banyak lesi terkait cedera
kepala, kontusio kortikal kecil, keadaan hipoksia, dan cedera aksonal difus.
• Tidak sensitif untuk mendeteksi lesi non-hemoragik.
INDIKASI CT SCAN KEPALA

• CT kepala diindikasikan dalam semua kasus cedera otak traumatis yang


parah, pada pasien dengan fraktur tengkorak majemuk, cedera tembus,
dalam kasus defisit neurologis fokal persisten, refleks cahaya asimetris,
perdarahan diatesis, atau terapi antikoagulan.
• Semua pasien dengan cedera kepala harus dilakukan pencitraan CT
scan kepala, kecuali untuk mereka dengan risiko rendah (pemeriksaan
neurologis normal, tidak ada gegar otak, GCS 15, tidak ada kecurigaan
fraktur tengkorak, dan tidak ada riwayat konsumsi obat atau alkohol.)
• Cedera otak traumatis minor, juga seringkali membutuhkan pencitraan
CT.
PERAN CT PADA CEDERA OTAK
TRAUMATIS
Scalp injury

• CT scan dapat memvisualisasikan hematoma subgaleal, benda asing radio-opak dan dapat
mengungkapkan cedera jaringan lunak sebagai fokus edema di lokasi benturan.

Fraktur Tengkorak

• Fraktur tengkorak majemuk dan tertekan, yang merupakan indikasi darurat untuk intervensi
bedah, dapat dengan mudah dideteksi dengan CT scan polos.
• Setiap memar parenkim yang mendasari juga dapat dideteksi.

Epidural Hematoma

• Tanda epidural hematoma pada CT scan adalah 'swirl sign' di mana adanya sinyal hipointensia
dalam hematoma hyderdense.

Subdural Hematoma

• Subdural hematoma muncul sebagai hipersensitas homogen ekstra-aksial berbentuk bulan sabit
yang melapisi konveksitas hemisfer tengkorak dan dibatasi oleh perlekatan dural.
PERAN CT PADA CEDERA OTAK
TRAUMATIS

Perdarahan Subaraknoid

• Pada CT scan, perdarahan subaraknoid muncul sebagai daerah hyperdense serpentin yang sesuai dengan
bentuk sulkus serebral.

Perdarahan Intraventrikel

• Pada CT scan perdarahan intraventrikular muncul sebagai CSF hyperdense padat di dalam ventrikel
dengan air fluid level.

Kontusio Kortikal

• Pada CT scan kontusio kortikal muncul sebagai lesi hyperdense fokal yang mempengaruhi gray matter dan
menyisakan white matter yang mendasarinya, biasanya dikelilingi oleh edema vasogenik.
• Tampak gambaran "salt and pepper" ketika terjadi evolusi kontusio, terdiri atas area campuran
hiperdensitas dan hipodensitas.

Edema dan Herniasi Otak

• Pada CT scan, edema serebral difus muncul sebagai efek sulci, cisterns, dan sistem ventrikel.
• Hernia otak, juga dapat dideteksi pada CT koronal.
KESIMPULAN

• CT kepala dini sangat penting dalam hampir semua kasus cedera kepala kecuali
yang diklasifikasikan sebagai risiko rendah.
• CT adalah modalitas pencitraan pilihan dalam evaluasi akut cedera kepala,
memiliki keuntungan yaitu cepat, aman, tersedia, nyaman dalam kasus darurat,
dan sensitif terhadap sebagian besar lesi pasca trauma akut.
• CT scan dapat mendeteksi berbagai jenis fraktur tengkorak seperti depressed
and compound fractures, berbagai jenis perdarahan seperti epidural, subdural,
subaraknoid, parenkim, dan perdarahan intraventrikular, serta banyak
komplikasi sekunder seperti edema otak dan herniasi.
• Keterbatasan utama CT scan adalah kurangnya sensitivitas terhadap lesi non-
hemoragik, keadaan hipoksia, dan cedera aksonal difus. Namun CT scan tetap
investigasi diagnostik pilihan pada pasien dengan cedera kepala akut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai