Pembimbing:
dr Nindya Shinta, Sp.THT
Organ keseimbangan
1. Vestibular di labirin
2. Mata
3. Organ propioseptif
4. Sistem saraf pusat
TELINGA SEBAGAI ORGAN KESEIMBANGAN
1. KESEIMBANGAN STATIS
• Kecepatan linier
• Aksi gravitasi
=Macula saculi dan
macula utriculi
2. KESEIMBANGAN
DINAMIS
• Kecepatan angular
• Perubahan posisi
kepala
=Crista ampullaris
TELINGA SEBAGAI ORGAN KESEIMBANGAN
MACULA UTRICULI
MACULA SACULI
OTOLITH
MBR. OTOLITH
HAIR CELL
SUPORTING CELLI
TELINGA SEBAGAI ORGAN KESEIMBANGAN
AMPULLA
CRISTA AMPULLARIS
HAIR CELL
CUPULA
SUPORTING CELL
TELINGA SEBAGAI ORGAN KESEIMBANGAN
CUPULA
• Pada permukaan krista terdapat membran yang sangat mirip dengan
membran tektoria yang disebut kupula. Membran ini tersusun dari bahan
non selluler seperti gelatin yang menutup krista & menonjol ke arah
endolimfe dari ampula. Beda dengan selaput otolitik, ia tidak mengandung
kristal.
• Masing-masing krista ini diinervasi oleh cabang vestibularis saraf
pendengaran. Cabang saraf pendengaran yg menuju bagian tengah labirin
adalah dendrit-dendrit perifer dari sel-sel saraf yang terletak dalam
ganglion vestibularis (Scarpa).
• Akson-akson menyusun ramus vestibularis medula lanjutan & otak kecil
yang merupakan pusat postural refleks untuk mempertahankan
keseimbangan tubuh.
TELINGA SEBAGAI ORGAN KESEIMBANGAN
• Prinsipnya:
• Labirin statis gerakan otolit
• Labirin dinamis gerakan kupula
• Fungsi Suara
Sebagai komponen kaku dalam membentuk saluran
suara dan artikulasi. Bila hidung tersumbat, kualitas
suara akan berubah dan suara menjadi sengau.
• Fungsi Penghidu
Terdapat sel-sel reseptor olfaktorius yang terletak di
bagian atas septum nasi dan dinding lateral hidung
setiap sisi sebagai organ penghidu.
FISIOLOGI HIDUNG
Reaksi
Bau Sel reseptor Depolarisasi
intrasel
olfaktorius potensial
dependen-
mengaktifkan reseptor
cAMP Bulbus olfaktorius
protein G potensial
sehingga
aksi di serat
saluran Na+
aferen
terbuka
Subkorteks dan
Talamus di Otak
FISIOLOGI HIDUNG
• Glomerulus sebagai
stasiun pemancar utama
untuk pemrosesan
informasi bau
• Sel mitral tempat
berakhirnya reseptor
olfaktorius dan
memancarkan bau ke
otak
FISIOLOGI HIDUNG
Dari bulbus olfaktorius, penciuman dihantarkan melalui traktus olfaktorius menuju pusat
olfaktoria pada otak bagian lobus temporalis, tempat penciuman ditafsirkan.
FISIOLOGI HIDUNG
FISIOLOGI SINUS PARANASAL
Fungsi ini berjalan bila ada perubahan tekanan yang besar dan mendadak,
misalnya pada waktu bersin atau membuang ingus.
• Setiap silia berdetak pada frekuensi yang sama kecuali dalam fase-
bergeser dengan tetangganya di sepanjang sumbu stroke yang
efektif, dan dalam fase sinkron dengan silia pada sumbu tegak lurus.
• CBF tergantung suhu karena ada suhu optimal untuk hidrolisis ATP oleh
dynein enzimatik, suhu rendah menurunkan CBF.
• CBF juga dapat dipengaruhi oleh perubahan pH. Meskipun jalan nafas
manusia dapat mentolerir variasi pH lokal (6,9 hingga 7,0) yang
diinduksi selama siklus pernapasan, alkalisasi intraseluler menstimulasi,
sedangkan pengasaman intraseluler menurunkan CBF.