respon nonspesifik terhadap invasi asing atau kerusakan jaringan. Bagaimanakah fisiologi terjadinya proses peradangan akibat masuknya bakteri ke kulit yang rusak? Dalam setiap kasus, respon inflamasi memiliki tiga tahap dasar yaitu : (1) vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah (2) emigrasi (pergerakan) fagosit dari darah ke cairan interstitial (3) perbaikan jaringan • Pelepasan bahan kimia dari sel-sel yang rusak • sel mast dan basofil mengeluarkan histamin yang berfungsi merangsang vasodilatasi dari jaringan pembuluh darah kecil • Histamin melebarkan pembuluh darah dan menjadikan sel- sel endotel pada dinding pembuluh merenggang sehingga pembuluh menjadi lebih permeabel yang memungkinkan fagosit tambahan untuk bermigrasi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstisial • fagosit menghancurkan organisme asing dan sel-sel yang rusak • Setelah menghancurkan patogen, beberapa fagosit bermigrasi ke sistem limfatik untuk mengaktifkan limfosit dan memulai mekanisme pertahanan spesifik • Vasodilatasi membawa lebih banyak darah ke daerah luka, menyebabkan timbul kemerahan dan rasa hangat • Peningkatan perenggangan dinding kapiler memungkinkan lebih banyak cairan meresap ke dalam ruang jaringan, menyebabkan pembengkakan • Pembekakan ditambah efek kepekaan bahan kimia inflamasi, menciptakan sensasi nyeri yang menyertai inflamasi (peradangan) • Ketidaknyamanan yang timbul menghambat gerakan aktif dan memaksa orang yang terluka untuk beristirahat, hal ini memfasilitasi proses penyembuhan