Anda di halaman 1dari 18

ANNISA ZAHWA SOLIHIN

ALIVIA MAHARANI
I WAYAN DHARMA NURTA PRATAMA
MUHAMMAD ALVITO ADITYA
WURI ARIESTIKA SARI
REHABILITASI EKONOMI ORDE BARU
Upaya penyelamatan ekonomi nasional,
terutama stabilitas dan rehabilitas ekonomi.

Stabilitas Mengendalikan inflasi agar harga barang-


Ekonomi barang dan bahan pokok tidak melonjak
terus.

Rehabilitas Perbaikan secara fisik sarana dan


Ekonomi prasarana ekonomi.
TAP MPRS NO. XXIII/1966
Mengharuskan diutamakannya masalah
perbaikan ekonomi rakyat di atas segala
soal-soal nasional yang lain, termasuk
soal-soal politik.
Prioritas Rehabilitasi Ekonomi

Mengendalikan hiperinflasi
dengan menyusun APBN
berimbang.

2.358 Menyelesaikan masalah hutang


luar negeri sekaligus mencari
JUTA hutang baru yang diperlukan bagi
rehabilitasi.
➜ Merundingkan hutang piutang negara

Bersepakat dengan Kesepakatan untuk


Pemerintan Belanda membayar ganti rugi
mengenai pembayaran kepada perusahaan
ganti rugi sebesar 165 Inggris yang
juta dollar AS kekayaannya disita oleh
Pemerintah RI
UU NO. 1 TAHUN 1967 PENANAMAN
MODAL ASING

Pemerintah inigin menunjukkan


kepada dunia internasional bahwa
arah kebijakan yang akan ditempuh
oleh pemerintah Orde Baru berbeda
dengan Orde Lama
Suatu pertemuan antara negara-
negara yang berkomitmen
membantu Indonesia
Terbentuk Lembaga Inter-Governmental
Group on Indonesia (IGGI)
UU Penanaman Modal Dalam
Negeri (UUPMDN) N0.6/1968
Dalam penanaman modal dalan negeri,
Perusahaan Indonesia harus menguasai
51% sahamnya.

Badan Pertimbangan Tim Teknis


Penanaman Modal Penanaman Modal
(BPPM) (TTPM)

Badan Koordinasi
Penanaman Modal
(BKPM)
Kebijakan
Pemerintah
Orde Baru
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju
pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi

Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis


Pemerataan kebutuhan pokok rakyat
Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
dan pelayanan kesehatan
Pemerataan pembagian pendapatan
Pemerataan kesempatan kerja
Pemerataan kesempatan berusaha
Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam
pembangunan
Pemerataan penyebaran pembangunan
pemerataan memperoleh keadilan
Swamsembada pangan merupakan fokus tersendiri dalam
rencana pembangunan yang dibuat oleh soeharto.

Tujuan pelita 1 adalah untuk meningkatkan taraf hidup


rakyat melalui sektor pertanian yang ditopang oleh
kekuatan koperasi dan sekaligus meletakkan dasar-dasar
pembangunan dalam tahapan berikutnya.
Pada masa kepemimpinan Soeharto pembangunan pendidikan
mengalami kemajuan sangat penting. Ada tiga hal yang patut dicatat
didalam bidang pendidikan adalah masa Orde baru adalah
pembangunan Sekolah Dasar Inpres (SD Inpres, program wajib
belajar dan pembentukan kelompok belajar atau kejar).

Semuanya itu bertujuan untuk memperluas kesempatan belajar,


terutama di pedesaaan dan bagi daerah perkotaan yang
penduduknya berpenghasilan rendah.
Dilaksanakan program untuk pengendalian pertumbuhan
penduduk yang dikenal dengan Keluarga Berencana (KB).
Pada tahun 1967 pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai
2,6% dan pada tahun 1996 telah menurun drastic menjadi
1,6%

Pengendalian penduduk dimaksudkan untuk meningkatkan


kualitas rakyat Indonesia dan peningkatan kesejahteraanya.
Perkembangan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
bermula dari konsep Bandung Plan diperkenalkan oleh dr.y. Leimena
dan dr. Patah pada tahun 1951.
Bandung Plan merupakan konsep pelayanan yang
menggabungkan antara pelayanan kuratif dan preventif.
Tahun 1956 didirikanlah proyek Bekasi oleh dr. Y. sulianti di Lemah
abang yaitu model pelayanan kesehatan pedesaan dan pusat
pelatihan tenaga.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai