2. Anindya Wuri O. (P1337420616005) 3. Khoirun Nafis (P1337420616007) 4. Rossy Noor A. (P1337420616014) 5. Kurnilam Nur C. (P1337420616016) 6. Fadila Syahidita S. (P1337420616026) 7. Dheryka Agustin (P1337420616030) 8. Azel Tiara Dewi (P1337420616034) 9. Firdha Rahma N. (P1337420616038) 10. Yasmina Izzat (P1337420616042) 11. Muhammad Sulkhan H. (P1337420616048) 12. Evi Lailiya (P1337420616051) Tingkat keluarga Tingkat SD sampai Pendidikan tinggi Di lingkungan masyarakat Di Tingkat Lokal dan Nasional Hukuman yang ringan tidak akan membuat para tersangka kasus korupsi jera, setelah mereka keluar dari tahanan mereka masih bisa mencalonkan diri menjadi wakil rakyat, mereka para mantan wakil rakyat yang telah korupsi seharusnya dicabut hak politiknya.
Korupsi yang sejatinya adalah kejahatan luar
biasa seharusnya juga memberikan hukuman yang luar biasa pula untuk mereka yang melakukannya, contohnya di China, pejabat yang terduga melakukan korupsi akan dihukum mati. Para pelaku korupsi di Indonesia harus disetarakan dengan hukuman para pengguna narkoba dan terorisme. Agar jera, para koruptor harus dimiskinkan, dengan cara menguras habis harta kekayaan pelaku korupsi, dan dari dana tersebut dialokasikan untuk anggaran pembangunan negara Indonesian Corruption Watch (ICW) adalah adalah sebuah organisasi non- pemerintah (NGO) yang bermisi untuk mengawasi dan melaporkan kepada masyarakat mengenai aksi korupsi yang terjadi di Indonesia. ICW berkoalisi dengan para seniman, pendidik, pemuka agama, aktivis Hak Asasi Manusia, lingkungan dan perempuan untuk terus mengkampanyekan bahwa jujur adalah langkah awal memberantas korupsi. Untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam gerakan antikorupsi, ICW juga didukung donasi publik. Dengan komitmen donasi yang diberikan bukan berasal dari hasil korupsi atau kejahatan lain. VISI ICW: Menguatnya posisi tawar rakyat untuk mengontrol negara dan turut serta dalam keputusan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang demokratis, bebas dari korupsi, berkeadilan ekonomi, sosial, serta jender. MISI ICW: Memberdayakan rakyat dalam: Memperjuangkan terwujudnya sistem politik, hukum, ekonomi, dan birokrasi yang bersih dari korupsi dan berlandaskan keadilan sosial dan jender. Memperkuat partisipasi rakyat dalam proses pengambilan dan pengawasan kebijakan publik. Memfasilitasi penyadaran dan pengorganisasian rakyat di bidang hak-hak warga negara dan pelayanan publik. Memfasilitasi penguatan kapasitas rakyat dalam proses pengambilan dan pengawasan kebijakan publik. Mendorong inisiatif rakyat untuk membongkar kasus- kasus korupsi yang terjadi dan melaporkan pelakunya kepada penegak hukum serta ke masyarakat luas untuk diadili dan mendapatkan sanksi sosial. Memfasilitasi peningkatan kapasitas rakyat dalam penyelidikan dan pengawasan korupsi. Menggalang kampanye publik guna mendesakkan reformasi hukum, politik, dan birokrasi yang kondusif bagi pemberantasan korupsi. Memfasilitasi penguatan good governance di masyarakat sipil dan penegakan standar etika di kalangan profesi. Sejak berdiri ICW telah mengungkap serta mengawal kasus-kasus besar yang melibatkan pejabat publik, seperti kasus dugaan korupsi mantan Jaksa Agung Andi Ghalib, kasus BLBI, kasus YLPPI senilai 100 miliar rupiah, kasus rekening gendut perwira tinggi Polri, kasus Texmaco, kasus korupsi dana haji di Kementerian Agama, pembelian pesawat Sukhoi, dan kasus-kasus lain. ICW juga mengawal peraturan yang mendukung pemberantasan korupsi seperti UU KPK, UU Perlindungan Saksi dan Korban, UU Keterbukaan Informasi Publik, UU Pemilu, UU Tindak Pidana Pencucian Uang, dan UU Sistem Pendidikan Nasional.