sebagai solusi
problem bangsa
Kelompok genap
1. ASHRAP (191030100138)
2. JUMAIDI (191030100139)
3. M. IQBAL (191030100148)
4. INDAH PUSPITA (191030100161)
5. NURLITA DWI Y. (191030100143)
6. MUTIARA N.A.L (191030100162)
7. RANIA RATU B. (191030100147)
8. RAHIMA WELEMULY (191030100133)
9. SYAHRANI WIDYA M. (191030100301)
10. SITI JURIAH (191030100164)
11. SELLY MELANI (191030100235)
12. SARWATI (191030100160)
13. YOLA NUR SEPTIANI (191030100163)
14. ZAENA HASNA NURNIKMAH (191030100145)
≥≥≥≥≥≥≥
Banyak bermunculan masalah baru di Indonesia. Terkadang masalah lama belum dapat
dituntaskan sudah bermunculan masalah baru. Masalah ini muncul bukan hanya
kesalahan dari pemerintah namun pada dasarnya masalah ini muncul karena kurang
kesadaran dari masyarakat dan nilai-nilai butir pancasila tidak diimplementasikan pada
kehidupan sehari.
Beberapa masalah yang terjadi di Indonesia, antara lain masalah KORUPSI,
KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN DEKADENSI MORAL. Seperti yang kita
ketahui, Pancasila merupakan dasar hukum dan dasar etika di Indonesia. Oleh karena
itu dari berbagai masalah yang muncul, solusi nya pasti merujuk pada Pancasila.
PANCASILA SEBAGAI SOLUSI
1. KORUPSI
2. KERUSAKAN LINGKUNGAN
3. DEKADENSI MORAL
KORUPSI
Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari
kata kerja corrumpere yang bermakna busuk,
rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok)
adalah tindakan pejabat publik, baik politisi
maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang
terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar
dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan
publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak (wikipedia)
Pengertian KORUPSI
Pengertian Korupsi Menurut Juniadi Suwartojo adalah tingkah
laku atau tindakan seseorang atau lebih yang melanggar norma-norma
yang berlaku dengan menggunakan dan/atau menyalahgunakan
kekuasaan atau kesempatan melalui proses pengadaan, penetapan
pungutan penerimaan atau pemberian fasilitas atau jasa lainnya yang
dilakukan pada kegiatan penerimaan dan/atau pengeluaran uang atau
kekayaan, penyimpanan uang atau kekayaan serta dalam perizinan
dan/atau jasa lainnya dengan tujuan keuntungan pribadi atau
golongannya sehing langsung atau tidak langsung merugikan
kepentingan dan/atau keuangan negara/masyarakat.
Kasus korupsi yang terjadi di Indonesia semakin menunjukkan ekskalasi yang begitu tinggi.
yang dalam hal ini saya menggunakan istilah pendekatan eksternal maupun internal.
Pendekatan eksternal yang dimaksud adalah adanya unsur dari luar diri manusia yang
memiliki kekuatan ‘memaksa’ orang untuk tidak korupsi. Kekuatan eksternal tersebut
misalnya hukum, budaya dan watak masyarakat. Dengan penegakan hukum yang kuat, baik
dari aspek peraturan maupun aparat penegak hokum, akan mengeliminir terjadinya korupsi.
Demikian pula terciptanya budaya dan watak masyarakat yang anti korupsi juga menjadikan
seseorang enggan untuk melakukan korupsi. Adapun kekuatan internal adalah kekuatan yang
muncul dari dalam diri individu dan mendapat penguatan melalui pendidikan dan pembiasaan.
Pendidikan yang kuat terutama dari keluarga sangat penting untuk menanamkan jiwa anti
korupsi, diperkuat dengan pendidikan formal di sekolah maupun non-formal di luar sekolah.
Maksud dari membangun kesadaran moral anti korupsi berdasar Pancasila adalah
membangun mentalitas melalui penguatan eksternal dan internal tersebut dalam diri
masyarakat. Contoh .. Di perguruan tinggi penguatan tersebut dapat dilakukan melalui
pendidikan kepribadian termasuk di dalamnya pendidikan Pancasila. Melihat realitas
di kelas bahwa mata kuliah Pendidikan Pancasila sering dikenal sebagai mata kuliah
yang membosankan, maka dua hal pokok yang harus dibenahi adalah materi dan
metode pembelajaran. Materi harus selalu up to date dan metode pembelajaran juga
harus inovatif menggunakan metode-metode pembelajaran yang dikembangkan.
Pembelajaran tidak hanya kognitif, namun harus menyentuh aspek afektif dan konatif.
Nilai-nilai Pancasila apabila betul-betul dipahami, dihayati dan
diamalkan tentu mampu menurunkan angka korupsi. Penanaman
satu sila saja, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, apabila bangsa
Indonesia menyadari jati dirinya sebagai makhluk Tuhan, tentu
tidak akan mudah menjatuhkan martabat dirinya ke dalam
kehinaan dengan melakukan korupsi. Perbuatan korupsi terjadi
karena hilangnya kontrol diri dan ketidakmampuan untuk
menahan diri melakukan kejahatan. Kebahagiaan material
dianggap segala-galanya dibanding kebahagiaan spiritual yang
lebih agung, mendalam dan jangka panjang. Keinginan
mendapatkan kekayaan dan kedudukan secara cepat
menjadikannya nilai-nilai agama dikesampingkan.
Upaya pemberantasan KORUPSI
UPAYA PENCEGAHAN
UPAYA PENINDAKAN
UPAYA EDUKASI
UPAYA PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam
melakukan pemberantasan korupsi adalah melalui
tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ini
dimaksudkan agar masyarakat memiliki benteng diri
yang kuat guna terhindar dari perbuatan yang
mencerminkan tindakan korupsi di dalam kehidupan
sehari-hari mereka. Upaya pencegahan tindakan korupsi
dilakukan oleh permerintah berdasarkan nilai-nilai dasar
Pancasila agar dalam tindakan pencegahannya tidak
bertentangan dengan nilai-nilai dari Pancasila itu sendiri.
UPAYA PENINDAKAN
Upaya penindakan dilakukan oleh pemerintah Indonesia
terhadap pelaku tindak pidana korupsi. Dalam pelaksanaan
upaya penindakan korupsi, pemerintah dibantu oleh sebuah
lembaga independen pemberantasan korupsi yaitu KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi) Penindakan yang
dilakukan oleh KPK semenjak KPK berdiri pada tahun 2002
telah membuahkan hasil yang dapat disebut sebagai hasil
yang memaksimalkan. Upaya penindakan yang dilakukan
oleh KPK terhadap tindak pidana korupsi merupakan upaya
yang tidak main-main dan tidak pandang bulu.
UPAYA EDUKASI
Upaya edukasi yang dilakukan pemerintah dalam usahanya untuk memberantas
korupsi adalah upaya yang dilakukan melalui proses pendidikan. Proses
pendidikan di Indonesia dilakukan dalam tiga jenis yaitu pendidikan formal,
informal, dan non formal. Melalui proses edukasi, masyarakat diberikan
pendidikan anti korupsi sejak dini agar masyarakat sadar betul akan bahaya
korupsi bagi negara-negara khususnya negara Indonesia.
Selain itu, melalui edukasi yang diberikan oleh pemerintah, peranan mahasiswa
dalam pemberantasan korupsi juga dapat dimaksimalkan sehingga para
mahasiswa ini dapat memberikan contoh yang baik bagi adik-adiknya maupun
bagi masyarakat umum terhadap cara pemberantasan korupsi dari dalam diri
masing-masing. Upaya edukasi yang dilakukan oleh pemerintah juga termasuk
sebagai upaya membangun karakter bangsa di era globalisasi untuk memberantas
pertumbuhan budaya korupsi yang dapat merugikan kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
KERUSAKAN
LINGKUNGAN
Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup dikatakan, bahwa pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian
ingkungan hidup.
Dalam Pasal 3 undang-undang di atas dijelaskan lebih jauh, bahwa
pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan dengan asas
tanggung jawab negara, asas berkelanjutan dan asas manfaat bertujuan
untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Aplikasi Nilai-Nilai Pancasila
Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius, antara
lain :
Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta
segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha
Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya;
Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua
perintah- NYA dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam memanfaatkan
semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia
harus menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling
manusia merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-
baiknya; harus dirawat agar tidak rusak dan harus memperhatikan
kepentingan orang lain dan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.
NEXT
Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab terkandung nilai-
nilai perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini antara lain sebagai
berikut :
Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan
sehala hak dan kewajiban asasinya;
Perlakuan yang adil terhdap sesama manusia, terhadap
diri sendiri, alam sekitar dan terhadap Tuhan;
Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang
memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan.
NEXT
Dalam Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa,
dalam arti dalam hal-hal yang menyangkut persatuan bangsa patut
diperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme);
Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan
kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan
arah dalam pembinaan kesatuan bangsa;
Cinta dan bangga akan bangsa dan Negara Indonesia (nasionalisme).
Aplikasi atau pengamalan sila ini bisa dilakukan dengan beberapa c
NEXT
Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan Penerapan sila ini bisa dilakukan dalam berbagai
bentuk kegiatan, antara lain (Koesnadi Hardjasoemantri, 2000 : 560) :
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran
dan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam pengelolaan
lingkungan hidup;
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran
akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
hidup;
Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan
masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
.
NEXT
Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
terkandung nilai keadilan sosial. Dalam hal ini harus diperhatikan
beberapa aspek berikut, antara lain:
Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang
politik, ekonomi dan sosial budaya;
Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia;
Keseimbangan antara hak dan kewajiban;
Menghormati hak milik orang lain;
Cita-cita masyarakat yang adil dan makmur yang merata material
spiritual bagi seluruh rakyat Indonesia;
Cinta akan kemajuan dan pembangunan.
DEKADENSI MORAL
3.Penegakan hukum