Anda di halaman 1dari 30

PPESENTASI PROPOSAL

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN, IRIGASI


DAN DRAINASE TANAH, DAN KONSERVASI TANAH DAN AIR

“Perencanaan Pengembangan Tanaman Pangan, Hortikultura,


dan Perkebunan Sarta Pengelolaan Irigasi
dan Upaya Konservasi Tanah Dan Air
di Desa. Rambu-Rambu kec.Laeya Kab Konawe Selatan”

OLEH:
RISNAH LD ALDINA KAMARUN
NUR APRILIANTI HAMDIA
LINDA LESTARI ILHAM AHMAD AFANDI
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN, IRIGASI DAN DRAINASE, KONSERVASI
DAN EVALUASI LAHAN DI DESA RSMBU-RAMBU, KECAMATAN LAEYA,
KABUPATEN KONAWE SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2019

Nama Kegiatan dan Judul: Perencanan pengambangan


tanaman pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Serta
Pengelolaan Irigasi Dan Upaya Konservasi Tanah dan
Air diDesa. Rambu-rambu Kec. laeya Kab. Konawe
Selatan
Unit Kerja: Jurusan Ilmu Tanah
Nama Program: Survei Tanah dan Evaluasi Lahan, Irigasi
dan Drainase, Konservasi Tanah dan Air
Nama Kegiatan: Perencanaan Pengambangan Tanaman
Pangan, Hortikultura,danPerkebunan Sarta Pengelolaan
Irigasi dan Upaya Konservasi Tanah Dan Air di Desa.
Rambu-Rambu kec.Laeya Kab. Konawe Selatan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah campuran bahan padat yang berupa partikel-
pertikel kecil, air, dan udara yang mengandung unsur hara
yang dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan (Alfred
Mistcherlich, 1920). Pengolahan tanah yang tepat guna
sangat diperlukan dalam segala aspek yang akan kita
lakukan, salah satunya adalah kagiatan pertanian. Tanah
sangat berparan penting dalam menunjang aktifitas pertanian
hal ini dikarenakan tanah merupakan media utama tempat
tumbuhnya tanaman.
Selain pengolahan tanah ketersediaan lahan untuk
pertanian juga menjadi salah satu faktor utama untuk
menunjang kegiatan pertanian.
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan didalam
pengelolaan lahan pertanian demi menjamin
keberlanjutan pertanian dimasa sekarang dan masa
mendatang sehingga dapat terwujut pertanian yang
berkelanjutan.
Tahapan yang terpenting dalam perencanaan
penggunaan lahan yakni menetapkan suatu lahan
berdasarkan kesesuaian lahan bagi pengembang
tertentu penetapan kesesuaian lahan tersebut
bermanfaat untuk mengendalikan dampak lingkungan,
menguntungkan seluruh pihak memberi keuntungan
tanpa merusak lahan dan meningkatkan pendapatan
pemerintah (Hardjowigeno Widiatmaka, 2015).
B. Pokok Permasalahan/Rumusan
Masalah
Masih kurangnya pemahaman petani mengenai
pentingnya pengelolaan saluran irigasi sebagai
penunjang bagi peningkatan produksi pertanian, tidak
adanya upaya konservasi di daerah tersebut sebagai
penunjang pertanian berkelanjutan. Sehingga perlu
dilakukan penyusunan laporan servei tanah dan
evaluasi lahan juga rencana pengelolaan saluran
irigasi dan upaya konservasi di Desa Rambu-rambu,
kel. Laeya, kab. Konawe Selatan.
C. Maksud dan Tujuan
Kegiatan
Maksud penyusunan survei tanah dan evaluasi dan
pengelolaan irigasi di Desa Rambu-rambu, kel.
Laeya, kab. Konawe Selatan adalah :
 Membantu pemerintah dan petani setempat dalam mengatasi
permasalahan dibidang pertanian dan pengelolaan saluran
irigasi.
 Menyusun suatu kerangka kerja mengenai pengembangan
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
 Membantu pemerindah dan petani setempat untuk
perencanaan konservasi tanah dan air sebagai penunjang
dalam pengembangan pertanian berkelanjutan.
Tujuan penyusunan survei tanah dan evaluasi lahan
dan pengelolaan irigasi di Desa Rambu-rambu, kel.
Laeya, kab. Konawe Selatan.
 Agar pemerintah dan petani dapat mengembangkan
pertanian didaerah
 Membantu petani dalam pengelolaan saluran irigasi
yang tepatguna sehingga pengembangan pertanian
didaerah tersebut dapat diwujutkan.
 Membantu dalam merencanakan upaya konservasi
tanah dan air sebagai penunjang pengembangan
pertanian berkelanjutan.
D. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai melalui penyusunan
laporan survei tanah dan evaluasi lahan di Desa
Rambu-rambu, kel. Laeya, kab. Konawe Selatan.
 Menata pemanfaatan kawasan pertanian yang
terencana dan terarah yang didukung oleh
ketersediaan air yang cukup.
 Menjadi daerah pertanian yang mandiri
 Menciptakan sistem pertanian yang produktif dan
berkelanjutan
E. Ruang lingkup/batasan
kegiatan
Area penyusunan rencana kegiatan survei tanah
dan evaluasi lahan serta pengelolaan irigasi secara
administrasi berada di Desa Rambu-rambu, kel.
Laeya, kab. Konawe Selatan.
Sedangkan lingkup materi kajian dalam penyusunan
laporan survei tanah dan evaluasi lahan, irigasi dan
drainase dan konservasi meliputi kondisi biofisik
(potensi sumber daya lahan dan pemanfaatan air)
serta kondisi sosial ekonomi dan budaya (demografi,
sarana dan prasarana, produksi, harga dan
aksessibilitas).
F. Kerangka Berpikir
Desa Rambu-rambu Kecamatan Laeya memiliki Luasan wilayah
24,60 km2dan terbagi atas lahan persawahan seluas 170,75 ha,
kebun tegalan seluas 77 ha, ladang 218 ha, dan lahan kering seluas
2.730 ha. Maka dengan melihat potensi wilayah yang ada di Desa
Rambu-rambu sangat disayangkan apabila tidak ada
pengembangan yang dilakukan untuk meningkatkan potensi
pertanian di daerah tersebut agar produktifitas tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan yang ada dapat tetap terjaga.
Untuk mendukung pengembangan tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan di Desa Rambu-rambuberdasarkan
potensi daerah yang ada dan arah kebijakan pebangunan nasional
maka perlu disusun kerangka acuan kerja (Tern Of Reference) yang
terencana dan terarah. Oleh karena itu, perencanaan dan
pengembangan tanaman tanaman pangan, hortikultura, dan
perkebunan di Desa Rambu-rambu, kec. Laeya, kab. Konawe
Selatan. harus dilakukan demi mendukung kebutuhan masyarakat
akan komoditas pertanian saat ini dan kedepannya.
II. METODOLOGI
A. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktikum kali ini akan dilaksanakan di Desa
Rambu-rambu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe
Selatan. Dan akan dilaksanakan pada tanggal 04 Oktober
2019.
B. Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang akan digunakan pada praktikum ini adalah bor
tanah,ring sampel,pisau
lapang,kompas,altimeter,clinometers, avenza maps, GPS,
kamera, mistar,parang,ph lakmus,stopwatch,buku munsell
soil colour chart, meteran kain,meteran rol,kartu
deskripsi,buku penuntun,cangkul,plastik sampel,kantong
plastik, kertas label, karung, alat Tulis, dan peralatan
analisis Laboratorium.
Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah peta
unit lahan hasil overley pada tanah skala 1:80.000, peta
geologi skala 1:80.000 ,peta penggunaan lahan skala
1:80.000 , peta kemiringan lereng skala 1:80.000 , dan
peta administrasi skala 1:80.000 , larutan H2O2 dan HCL,
air serta sampel tanah dari lokasi praktikum tersebut.
C. Metode Praktikum
 Metode yang digunakan dalam pratikum ini adalah
metode survey dengan sistem bebas atau Pendekatan unit
lahan. survey ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan
informasi tentang potensi sumber daya lahan yang
pengamatannya dilakukan secara bebas pada area yang
telah ditentukan. Sedangkan tipe pengamatan dilapangan
dilakukan dengan caramengambil sampel tanah dengan
cara boring dengan kedalaman 120 cm berdasarkan unit
lahan yang dihasilkan.
 Metode yang digunakan dalam penilitian konservasi
tanah dan airyaitu menggunakan metode USLE
(Universal Soil Loss Equation). Metode ini sangat
baik untuk diterapkan pada daerah-daerah yang
factor utama penyebab erosinya adalah hujan dan
aliran permukaan.
 Untuk pengamatan irigasi dan drainase tanah kami
menggunakan metode pelampung. Penggunaan
pelampung dalam pengamatan debit air prinsipnya
sama dengan metode-metode konvensional, hanya
saja kecepatan aliran diukur dengan menggunakan
pelampung.
D. Kegiatan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan kali ini
meliputi lima tahap yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap
penelitian dilapangan, (3) analisis laboratorium, (4)
pengolahan data serta (5) penyajian hasil.
a.) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan terdapat beberapa bagian yang
perlu dipersiapkan diantaranya adalah:
 Mengumpulkan data dan informasi mengenai lokasi
penelitian peta unit lahan hasil overlay pada tanah skala
1:80.000, peta geologi skalah 1:80.000, peta penggunaan
lahan skala 1:80.000, peta kemiringan lereng skala
1:80.000, dan peta administrasi skala 1:80.000.
 Membuat peta kerja lapang skala 1:80.000, yang diawali
dengan penyamaan skala, kemudian dilanjutkan dengan
melakukan overlay peta-peta dasar yang telah ada yang
akan menghasilkan unit-unit lahan.
 Pembutan peta kerja lapang seperti peta unit lahan
hasil overlay peta tanah skala 1:80.000, peta geologi
skala 1:80.000, peta penggunaan lahan skala 1:80.000,
peta kemiringan lereng skala 1:80.000, dan peta
administrasi skala 1:80.000.
Dari data yang telah ada kita dpat mengetahui kondisi
lahan yang akan kita teliti, meliputi data tanah, geologi,
tutupan lahan, topografi, sehingga kita dapan
menghasilkan peta unit lahan yang akan kita jadikan
sebagai peta kerja lapang atau sebagai acuan dalam
mengambil sampel pada setiap unit lahannya.
Contoh Pengkodean :
I=Bentuk wilayah
I=Lereng
I=Bahan induk
I=Jenis tanah
A=Penggunaan lahan
Dimana:
I = Bentuk wilayah, seperti:
Daratan (0%)
Daratan Piedmont landai (0-3%)
Daratan Piedmont agak landau (3-8%)
Daratan Piedmont (8-15%)
Daratan agak curam (15-30%)
Daratan curam (>45%)
I= Bentuk lereng, seperti:
 Datar (0-3%)
 Berombak (3-8%)
 Bergelombang (8-15%)
 Berbukit (15-30%)
 Agak curam (30-45%)
 Curam (>45%)
I= Bahan Induk, seperti:
 UBM= Batuan afiolit, Matano, Peridotit, Harzburgit,
Dunit Gabbro dan Serpentit
 TRJL= Batu gamping dengan sisipan batu pasir,
serpih, napal dan batu sabak.
 TRJS= Batu pasir, kuarsit, serpih hitam, serpih merah,
batu sabak, batu gamping dan batu lanau.
I= Jenis tanah, seperti:
 22= Latosol
 29=Podzol
A= Penggunaan lahan, seperti:
 A= Hutan
 B= Semak belukar
 C= Kebun campuran
 Menyiapkan berbagai macam perlengkapan seperti
alat dan bahan keperluan praktikum,perlengkapan
logistik, P3K, dan administrasi perjalanan berupa surat
izin praktikum.
b.) Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan
seperti pembuatan TOR (tern of reference), penyusunan proposal,
pembuatan PPT, pembuatan Peta, dan Seminar.
c.) Tahap Penelitian dilapangan
Pada tahap penelitian yang dilakukan adalah Survey lokasi
penelitian yang akan dilaksanakan disetiap unit lahan yang tersedia.
Pengamatan tanah dilakukan dengan cara mengidentifikasi bor ring
pada setiap unit lahan. Pengamatan dengan bor ring dilakukan sampai
kedalaman 120 cm atau sampai mencapai bahan induk.
Untuk pengambilan sampel dilakukan pada kedalaman 0-30 cm dan
digunakan sebagai komposisi sebanyak 1 kg untuk keperluan analisis
sifat fisik dan kimia tanah dilaboratorium. Adapun hal-hal yang diamati
pada deskripsi bor ring antara lain kedalaman lapisan tanah, warna,
tekstur, konsistensi dll.
Pengamatan profil pewakil atau boring dilakukan
untuk mengetahui kondisi eksternal dan internal
deskripsi profil. Kondisi eksternal profil meliputi bentuk
wilayah, penggunaan lahan, lereng, drainase,
vegetasi, dan keadaan batuan. Untuk kondisi internal
meliputi tekstur, warna tanah, konsistensi, struktur, pori
tanah, karatan, dan lainnya, kemudian diambil sampel
tanah untuk keperluan analisis sifat fisik dan kimia
tanah dilaboratorium sebanyak 1-1,5 kg.
Selain pengambilan tanah komposit juga dilakukan
pengambilan contoh tanah utuh pada kedalaman 0-30
cm dan 30-60 cm dengan menggunakan ring sampel
untuk menghitung permeabilitas tanah. Kemudian dari
hasil penelitian dilapangan dan dilaboratorium akan
digunakan sebagai bahan acuan dalam mengevaluasi
kesesuaian lahan tanaman yang hasilnya disajikan
dalam bentuk peta.
d.) Tahap Analisis Dilaboratorium
1. Analisis Kesesuaian Lahan
Analisis sampel tanah yang telah diambil dilapangan
dianalisis dilabortorium untuk mendapatkan hasil atau data
fisik dan kimia yang tidak bias didapatkan langsung
dilapangan, jenis analisis yang digunakan dalam analisis
tanah dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 1. Jenis dan Metode Analisis Tanah
No. Jenis Analisis Metode/ekstraktan
1 Tekstur (Pasir, debu dan liat) Pipet
2 pH H₂O (1:2,5 pH Meter
3 Salinitas Konduktivitas
4 KTK Tanah NH4OAC pH 7,0
5 N-Total Kjedlhal
6 P₂O₅ Bray II
7 K₂O Gravimetri
8 Bahan Organik Walkley and Black
Sumber: Hardjowigeno dan Widiatmaka
2. Analisis Tingkat Bahaya Erosi
Analisi data prediksi erosi dan tingkat bahaya erosi
akan dilakukan menggunakan rumus Universal Soil loss
Equation (USLE) yang mempertimbangkan factor-faktor :
curah hujan, panjang, dan kemiringan lereng, tanah serta
penutupan lahan berikut tindakan konservasinya.

e.) Pengolahan data
1. Pengolahan Data Tanah
Tanah setiap satuan lahan diklasifikasikan menggunakan system
klasifikasi Pusat Penelitian Tanah (PPT) 1983 dengan system
klasifikasi soil taxonomy (soil survey,1999).
Karakteristik dan kualitas tanah yang diperoleh dari hasil survey
lapangan dan hasil analisis tanah serta tanah iklim diolah dan
selanjutnya dibandingkan dengan persyaratan tumbuh tanaman.
2. Pengolahan data konservasi
Dari data-data yang telah didapat setelah melakukan
pengukuran dilapangan dan diolah dengan menggunakan metode
USLE sehingga kita dapat menentukan kelas dan bahaya erosi
yang mungkin akan terjadi pada daerah tersebut, sehingga kita
dapat melakukan perencanaan konservasi agar tidak terjadi
degradasi lahan yang diakibatkan oleh erosi.
Untuk dapat mengetahui tingkat erosi yang mungkin terjadi dapat
dihitung menggunakan rumus USLE dibawah ini.
Persamaan rumus USLE yang akan digunakan
adalah sebagai berikut :
A=R.L.K.LS.C.P
Dimana :
 A adalah besaran laju erosi dengan satuan
(ton/ha/tahun)
 R adalah factor erosifitas hujan yang datanya
diperoleh dari stasiun hujan didaerah tersebut.
 Besar R dihitung dari rumus Lenvain (1989)
 IR=2.21 p1.36
Dimana :

 IR=indeks Erosi
 P = curah hujan bulanan
 K adalah factor erodibilitas tanah yang besarnya tergantung
pada jenis tanah. Besar nilai k diperoleh dari rumus
(wischmeier and smith, 1978
K =(2.71m1.14(10-4)(12-om)+4.20(s-2)+3.23(p-3))
100
Dimana :
 K =erodibilitas tanah
 OM =presentase bahan organic (c-organik x 1.724)
 S =kode struktur tanah
 P =kode kelas permeabilitas penampang tanah
 m =Nilai m dapat juga diestimasi apabila yang diketahui
hanya kelas tekstur tanah.
 L adalah factor panjang lereng . panjang (x) diukur
mulai dari igir (punggung) atau bagian atas sampai
bagian bawah dari batas satuan lahan berdasarkan
arah kemiringan lereng (Istanto,2007).
 S adalah factor kemiringan lereng
 C adalah factor pentup lahan, yang tergantung pada
kerapatan tanaman dan pemeliharaan tanaman
 P adalah factor pengelolaan lahan, yang
tergantung pada aspek konservasi tanah yang
dilakukan.
e). Penyajian hasil
Hasil penelitian disusun dalam satu laporan
lengkap bersama dengan peta-peta yang
dihasilkan meliputi:
 Peta kesesuaian lahan actual untuk berbagai
tanaman dengan skala 1:80.000
 Peta kesesuaian lahan potensial untuk
berbagai tanaman dengan skala 1:80.000
 Peta peta zonasi pengembangan tanaman
dengan skala 1:80.000
 Peta pengolahan lahan dengan skala 1:80.000
PETA UNIT LAHAN DESA RAMBU-RAMBU
KECAMATAN LAEYA KABUPATEN KONAWE SELATAN
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah Dan Air. Bandung:
IPB Press
Rayes, Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber
Daya Lahan. Yogyakarta : Penerbit Andi
Subagyono,K. Dkk.2003. Teknik Konservasi Tanah.
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanah Dan
Agroklimat. Departemen Pertanian Bogor.
Suripin. 2004. Drainase Perkotaan Yang
Berkelanjutan. Yogyakarta : ANDI OFFSET.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai