DASAR EKG
1
SEL OTOT JANTUNG
SEL KONTRAKTIL /
SEL OTORITMIK
PEKERJA
• 90% • 1%
• Punya pot • Tdk py potensial
istirahat-90 mv istirahat
• Kontraksi • Mencetuskan dan
memompa isi menghantarkan PA
jantung
2
SEL OTORITMIK
• Secara perlahan-lahan mengalami depolarisasi
& pembentukan potensial aksi yang berulang
• PA menyebar ke seluruh otot jantung untuk
mencetuskan denyut scr berirama tanpa
rangsangan saraf
3
SISTEM KONDUKSI
SIATEM KONDUKSI
• SA node AV node bundle his bundle
branch serabut purkinje
• Perlambatan AV node / AV nodal delay 0,1
detik
– Sediakan waktu pengisian ventrikel sempurna
– Sb atrium depolarisasi sempurna dan kontraksi
mengkosongkan isi ke ventrikel sebelum
depolarisasi dan kontraksi ventrikel.
SEL OTORITMIK
• Node of Sino Atrial (SA)
– Pada batas antara VCS dengan RA
– Bersifat automatisitas yang tertinggi
– Kecepatan 70-80 pot/mnt
– Intra Atrial
– 3 jalur internodal yang menghubungkan SA dengan
node of atrio-ventricular (AV) dan jalur Bachman
yang menghubungkan atrium kanan dengan kiri
• Node of Atrio-Ventricular (AV)
– Di bagian bawah RA antara sinus koronarius
dengan leaflet katup tricuspid bagian septal
– Kecepatan 40-60 pot/mnt
• Berkas His20-40
– Kelanjutan bagian bawah AV yang menembus
anulus fibrosus dan septum bagian membran
– Bundle BranchCabang berkas His
– Cabang kiri (LBB) ke LV
• Fascicle: left anterior & left posterior
– Cabang kanan (RBB) RV
• Serabut Purkinje20-40
– Bagian akhir sistem konduksi, berhubungan erat
dengan sel-sel otot jantung
7
SEL OTORITMIK
Node of Sino 70-80 pot/mnt pacemaker
Atrial (SA)
Node of Atrio- 40-60 pot/mnt Pemacu laten
Ventricular
(AV)
8
Aktifitas listrik jantung
• Terdapat perbedaan susunan ion intraselular x
ekstraselular pada otot jantung
• Na+ dan Ca+ dominan ekstra sel
• K+ dominan intraseluler 30x lebih tinggi
daripada ekstraselular
• Membran sel otot jantung lebih permeabel
terhadap ion K dibandingkan Na+
Gambaran skematis otot jantung
+ + + + + + + + - - - - - - - -
- - - - - - - - ++ + + + + + +
+ +
+ -90 mV + +
+ + 20 mV
+ + +
+
- - - - - - - - + + + + + + + +
+ + + + + + + + - - - - - - - -
“terpolarisasi” “Terdepolarisasi”
Aktifitas listrik jantung
• Saat istirahat (polarisasi) ekstrasel > intrasel dengan selisih
potensial sebesar -90 mV : fase 4
• Bila dirangsang melalui sel otoritmik Na+ masuk sel dan
selisih potensial berubah dari -90 mV menjadi +20 mV
(depolarisasi)Mencapai nilai ambang mk influk Na
mendadak dan cepat shg terjadi potensial aksi : fase 0
• Inaktifasi saluran Na dan permeabilitas sal K menurun : fase 1
• aktifasi sal Ca lambat : fase 2 (plateu)
• Inaktifasi Ca dan aktifasi Krepolarisasi-90 mV : fase 3
Aktivitas listrik jantung
Na
pencatatan grafis potensial listrik jantung
pada waktu kontraksi
14
Aritmia jantung
aVR aVR
Gelombang dasar EKG
Kertas EKG(Elektrokardiogram)
• berarti ukuran di kertas EKG :
– Pada garis horizontal :
• Tiap 1 mm = 1/15 detik = 0,04 detik
• Tiap 5 mm = 5/25 detik = 0,20 detik
• Tiap 25 mm = = 1,00 detik
– Pada garis vertikal :
• 1 mm = 0,10 mV
• 10 mm = 1,00 mV
• Pada rekaman EKG baku ditetapkan bahwa :
– Kecepatan rekaman : 25 mm/detik.
– Kekuatan voltage : 1 mVolt (mV) = 10 mm.
Skema konduksi dan ekg
39
Gelombang P
• Menggambarkan depolarisari atria,
selalu positif di II dan selalu negatif di
aVR
• Nilai normal :
– Tinggi kurang 3 mm
– Lebar kurang dari 3 mm
• Kepentingan :
– Aktivitas atria
– Arah aktivitas atria
– Tanda2 hipertrofi atria
Gelombang Q
LIHAT
• Right atrium hypertrophy (RAH) GELOMBANG
P
• Left atrium hypertrophy (LAH)
LIHAT
• Right ventricle hypertrophy (RVH) QRS
KOMPLEKS
• Left ventricle hypertrophy (LVH)
Kriteria RAH & LAH
• P pulmonal : tall and peaked P wave,
gelombang P lebih tinggi /sama dengan
2,5 mm di lead II
One way to
diagnose an
acute MI is
to look for
elevation of
the ST
segment.
70
NOMENKLATUR LEAD
dalam melaporkan iskemia/infark
• II, III, aVF : inferior
• I, aVL : high lateral
• V1-V6, I, aVL : anteriorekstensif
• V1-V6 : anterior
• V1-V3/V4 : anteroseptal
• V5-V6 : anterolateral
• V2-V5 : anteroapical
Free template from
11/11/2019 72
www.brainybetty.com
75