Anda di halaman 1dari 43

PSAK 13

PROPERTI INVESTASI
Agenda

1 Ruang Lingkup dan Definisi

2 Klasifikasi Properti investasi

3 Pengakuan dan Pengukuran

4 Perolehan dan Pelepasan

5 Pengungkapan

2
Perubahan 2011
Properti dalam proses pembangunan dan pengembangan

• PSAK 13 (revisi 2007)  diakui sebagai aset tetap sampai aset


tersebut selesai dibangun setelah itu aset tersebut direklasifikasi
menjadi properti investasi.
• PSAK 13 (revisi 2011),  diakui sebagai properti investasi sejak
proses pembangunannya. Entitas memiliki pilihan menggunakan
nilai wajar sejak properti investasi tersebut dibangun apabila
memang nilai wajarnya dapat ditentukan secara andal.
• Penerapan properti investasi dalam proses pembangunan secara
prospektif.

3
Ikhtisar Perbedaan

PERIHAL PSAK 13 (revisi 2011) PSAK 13 (revisi 2007)

Definisi Tidak mengatur definisi tentang Mengatur definisi tentang


penghentian pengakuan penghentian
pengakuan

properti investasi Diakui sebagai properti investasi Diakui sebagai aset tetap dan
dalam proses perlakuannya mengacu ke
pebangunan dan PSAK 16: Aset Tetap sampai
pengembangan properti investasi selesai
dibangun.

4
Ikhtisar Perbedaan
PERIHAL PSAK 13 PSAK 13
(revisi 2011) (revisi 2007)
Ketidakmampuan Jika memilih menggunakan metode nilai tidak diatur
menetapkan nilai wajar:
wajar yang andal
- Diukur pada harga perolehan
sampai nilai wajarnya dapat
ditentukan secara andal atau
sampai proses pembangunan dan
pengembangan selesai (mana yang
lebih dahulu)
- Pada pengakuan awal langsung
dapat diukur sebesar nilai wajarnya
jika dapat ditentukan secara andal

5
Tujuan

• Mengatur perlakuan akuntansi untuk properti


investasi dan pengungkapan yang terkait.
• Diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan
pengungkapan properti investasi.

6
Lingkup
• PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 Sewa :
1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi;
2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi;
3. Pengukuran hak atas sewa operasi dalam laporan keuangan lessee;
4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam laporan
keuangan lessor;
5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik; dan
6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi.
• PSAK ini tidak berlaku untuk:
1. Aset biologis; and
2. Hak penambangan dan reservasi tambang.

7
Klasifikasi Properti Investasi

• Properti Investasi adalah:


– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—
atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

8
Klasifikasi Properti Investasi

• Untuk dapat mengklasifikasikan suatu properti


sebagai properti investasi, harus memenuhi
kedua kriteria berikut:
1. Tujuan penggunaan (rental dan/atau kenaikan nilai), Mode of Usage
dan
2. Jenis kepemilikan (dimiliki sendiri atau melalui sewa Mode of
pembiayaan). Ownership

1-2 Juni 2010 9


Klasifikasi Properti Investasi

• PSAK 13 membedakan antara properti investasi


dengan properti yang digunakan sendiri.
• Properti yang digunakan sendiri mengacu pada
PSAK 16 Aset Tetap.
• Properti yang digunakan sendiri adalah:
– Properti yang dukuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk
Mode of Usage
tujuan administratif.

10
Klasifikasi Properti Investasi
• Untuk memenuhi kriteria properti investasi, properti
haruslah :
– Dikuasai oleh pemilik, atau
– Dikuasai oleh entitas dalam sewa
pembiayaan
• Implikasinya, properti yang dikuasai lessee dalam sewa Mode of
operasi tidak dapat diklasifikasikan sebagai properti Ownership
investasi.
• Amandemen IAS 40 Desember 2003 membolehkan
properti yang dikuasai lessee dalam sewa operasi
sebagai properti investasi, jika dan hanya jika
memenuhi definisi properti investasi dan lessee
menggunakan model revaluasi, bahkan untuk semua
properti investasinya.

11
Klasifikasi Properti Investasi
Example
PSAK mana?
Contoh yang BUKAN properti investasi
Properti yang digunakan sendiri  PSAK 16
Properti (selesai / dalam pembangunan) yang
diniatkan untuk dijual  PSAK 14
Properti yang dibangun atas nama pihak ketiga  PSAK 34
Properti yang diswakan pada pihak lain dalam sewa
 PSAK 30
pembiayaan
Properti dalam proses konstruksi / pengembangan
yang akan digunakan sebagai properti investasi  PSAK 13

Properti yang sudah diklasifikasikan sebagai


properti investasi namun dalam pengembangan
ulang.
masih Properti Investasi
12
Klasifikasi Properti Investasi

• Dalam satu properti sebagian memenuhi kriteria properti investasi dan


sebagian lain TIDAK meneuhi kriteria properti investasi.
• Jika dua bagian tersebut:

Dapat dijual Atau disewakan terpisah dalam sewa pembiayaan


terpisah  Entitas mencatatnya secara terpisah

Tidak dapat dijual  Properti adalah properti investasi hanya jika bagian yang
terpisah bukan properti investasi jumlahnya tidak signifikan

13
2. Klasifikasi Properti Investasi
Entitas memiliki properti yang disewakan kepada, dan digunakan
oleh, induk atau anak perusahaan lain, maka :

 properti bukan properti investasi dalam laporan keuangan


konsolidasi, karena properti dimiliki sendiri dalam perspektif Consolidated
grup.

 Namun, jika memenuhi kriteri properti investasi, lessor Individual


mengakui sebagai properti investasi dalam laporan keuangan
individualnya.

14
Contoh Properti Investasi
• Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan
untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum
ditentukan. (Apabila entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai
properti yang digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek dalam
kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui sebagai tanah yang
dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)
• Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui
sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih
sewa operasi.
• Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada
pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa
depan digunakan sebagai properti investasi.

15
Contoh bukan Properti Investasi

• Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha-sehari-hari


atau sedang dalam proses pembangunan atau pengembang untuk dijual
 Persediaan Properti (lihat· PSAK 14)
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak
ketiga  kontrak konstruksi
• Properti yang digunakan sendiri ,termasuk properti yang dikuasai untuk
digunakan di masa depan sebagai properti yang digunakan sendiri, properti
yang dimilik untuk pengembangan di masa depan dan penggunaan
selanjutnya sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang
digunakan oleh karyawan
• Properti dalam proses konstruksi atau pengembanganyang di masa depan
digunakan sebagai properti investasi.
• Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa
pembiayaan.

16
Pengakuan
• Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.
Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa
dan dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai
sewa pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam
hal ini harus diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar
dan nilai kini dari Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus
diakui sebagai kewajiban sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.

17
Pengukuran Awal
• Sama dengan PSAK 16
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang
dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai
properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,
dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih
rendah antara:

– Nilai wajar properti, dan

– Nilai kini dari pembayaran sewa


minimum.

18
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Properti yang dikuasai dalam sewa operasi Tidak ada pilihan,


yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi hanya fair value model

Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban


yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset Pilih salah satu model
tertentu termasuk properti investasi untuk semua properti

Properti investasi yang nilai wajarnya tidak


dapat ditentukan secara andal atas dasar
Tidak ada pilihan,
berkelanjutan
hanya cost model

19
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Properties held to earn rental or
capital appreciation or both?

Any property held under operating


lease?

Use PSAK 13 to account for one or


more such properties?

Properties not Properties under


under PSAK 13 PSAK 13

Not within PSAK 13 Fair value model under Cost model under PSAK
PSAK 13 13

20
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model

Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan


kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.

21
5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example
Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar

• Perubahan nilai wajar diakui dalam • Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode laporan laba rugi (penurunan nilai)
terjadinya. atau ekuitas (surplus)
• .
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.

• Mencerminkan kondisi pasar pada • Tidak spesifik, hanya mengharuskan


tanggal neraca. secara reguler.

22
Nilai wajar
• Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu.
• Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang dilaporkan
berdasarkan nilai wajar mungkin salah atau tidak tepat jika
diestimasi pada waktu yang berbeda.
• Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran dan
penyelesaian secara serempak dari kontrak penjualan tanpa
perbedaan harga juga dapat terjadi dalam suatu transaksi yang
wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai seandainya pertukaran dan
penyelesaian tersebut tidak dilakukan secara serempak.

23
Nilai wajar
• Nilai wajar properti investasi mencerminkan, antara lain,
penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan asumsi-
asumsi yang layak dan rasional yang mencerminkan keyakinan
pihak-pihak yang berkeinginan bertransaksi dan memiliki
pengetahuan memadai mengenai asumsi tentang penghasilan
rental dari sewa di masa depan dengan mengingat kondisi
sekarang.
• Dengan dasar pemikiran yang sama, nilai wajar juga
mencerminkan arus kas keluar (termasuk pembayaran rental
dan arus keluar Iainnya) yang dapat diperkirakan sehubungan
dengan properti tersebut.

24
Nilai wajar

• Pedoman nilai wajar terbaik mengacu pada harga kini dalam


pasar aktif untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi
yang sarna dan berdasarkan pada sewa dan kontrak lain yang
serupa.
• Entitas harus memperhatikan adanya perbedaan dalam sifat,
lokasi,atau kondisi properti, atau ketentuan yang disepakati
dalam sewa dan kontrak lain yang berhubungan dengan
properti.

25
Nilai wajar

• Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu entitas
harus mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber, termasuk:
– Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi dan
lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang berbeda),
disesuaikan untuk mencerrninkan perbedaan tersebut;
– harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan
penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi
sejakt anggal transaksi terjadi pada hargat ersebut,dan
– proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa depan
yang dapat diandalkan,didukung dengan syarat/klausul yang terdapat dalam
sewa dan kontrak lain yang ada dan (jika mungkin) dengan bukti ekstemal
seperti pasar kini rental untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang
sama, dan penggunaan tarif diskonto yang mencerrninkan penilaian pasar kini
dari ketidakpastian dalam jumlah atau waktu arus kas.

26
Nilai wajar

• Dalam menentukan nilai wajar properti investasi, entitas tidak melakukan


penghitungan ganda atas aset atau kewajiban yang diakui sebagai aset
atau kewajiban terpisah.
– peralatan seperti lift atau pendingin ruangan sering kali menjadi satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari bangunan dan biasanya dimasukkan dalam nilai wajar properti
investasi, dari pada diakui secara terpisah sebagai peralatan (aset tetap);
– jika kantor disewakan termasuk dengan fumiturnya, nilai wajar kantor umumnya
memasukan nilai wajar furnitur, karena penghasilan rental jugaterkait dengan fumitur
yang digunakan. Apabila fumitur termasuk dalam nilai wajar properti investasi, entitas
tidak mengakui furnitur tersebut sebagai aset terpisah;
– nilai wajar properti investasi tidak termasuk biaya dibayar di muka atau penghasilan
sewa operasi akruan (accrued operating lease income), karenaentitas mengakui hal
tersebut secar aterpisah sebagai aset atau kewajiban;
– nilai wajar properti investasi yang dikuasai dengan cara sewa mencerminkan adanya arus
kas yang diharapkan

27
Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi


a) Dimulainya penggunaan oleh Properti yang dimiliki
pemilik sendiri
b) Dimulainya pengembangan untuk Properti Investasi
dijual Persediaan

Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi


a) Berakhirnya pemakaian oleh Properti yang dimiliki
pemilik sendiri
b) Dimulainya sewa operasi ke pihak
lain Persediaan Properti Investasi
c) Berakhirnya pembangunan atau
pengembangan Akhir masa konstruksi

Pengukuran saat transfer? Tergantung model yang digunakan ……


28
Transfer

• Ketika entitas menggunakan  Cost Model

– transfer TIDAK mengubah jumlah tercatat properti


yang ditransfer dan
– TIDAK mengubah biaya properti untuk tujuan
pengukuran dan pengungkapan.

29
Transfer

• Untuk transfer dari properti investasi yang dicatat dengan


menggunakan nilai wajar Fair Value Model

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi


a) Dimulainya penggunaan oleh Properti yang
pemilik dimiliki sendiri
b) Dimulainya pengembangan Properti Investasi
untuk dijual Persediaan

 Nilai properti untuk akuntansi berikutnya sesuai dengan ketentuan dalam


PSAK 16 dan 14 adalah nilai wajar pada tanggal perubahan penggunaan.

30
Transfer
Untuk transfer ke properti investasi yang dicatat dengan menggunakan nilai
wajar
Fair Value Model
Properti yang
Properti Investasi
dimiliki sendiri

 Terapkan PSAK 16 hingga tanggal perubahan  Revaluation reserve is


 Memperlakukan perbedaan antara frozen and accounted for in
• Jumlah tercatat menurut PSAK 16, dan accordance with
• Nilai wajar IAS 16 subsequently
dengan cara yang sama seperti revaluasi PSAK 16

 Perbedaan antara
Persediaan Nilai wajar properti pada tanggal
Properti Investasi perubahan, dan
Akhir masa Nilai tercatat
konstruksi diakui dalam laporn laba rugi
31
Transfer
Example

• GV has adopted PSAK13 and stated its investment


properties at fair value even the properties are held
under operating leases.
• On 1 Mar. 2008, freehold property B stated at revalued
amount of $1 million (originally used as its own office)
has been leased out to derive rental income.
• Revaluation surplus recognised for B was $300,000 while
B’s fair value at that date should be $1,200,000.
• What is the accounting implication on the decision?

32
Transfer Example

• Property B would be reclassified as investment property.


• In accordance with PSAK 13, GV should apply PSAK 16 on B up to the date of
change in use and treat any difference at that date between its carrying amount
under PSAK 16, and its fair value in the same way as a revaluation under PSAK 16.
• Thus, a revaluation surplus of $200,000 would be further recognised.
• Total revaluation reserves would become $500,000 ($200,000 + $300,000)
• The revaluation reserves of $500,000 would be frozen and accounted for in
accordance with PSAK16 subsequently.
Dr Property, plant and equipment $200,000
Cr Revaluation reserves $200,000
To recognise the additional revaluation surplus.
Dr Investment property $1,200,000
Cr Property, plant and equipment $1,200,000
To reclassify the property from PPE to investment property.

33
Pelepasan

• Properti investasi harus dihentikan pengakuannya


(dikeluarkan dari neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan
tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasan.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan
properti investasi ditentukan dari selisih antara:
1. Hasil neto dari pelepasan dan
2. Jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback) dalam
priode terjadinya.

34
Penurunan nilai

• Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi,


pembelian adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat
secara terpisah:
– penurunan nilai properti investasi diakui sesuai PSAK 48
– penghentian atau pelepasan properti investasi diakui sebagai
pelepasan menurut PSAK ini
– kompensasi dari pihak ketiga atas penurunan nilai, hilang atau diserah
diakui dalam laporan laba rugi ketika kompensasi tersebut telah
menjadi piutang; dan
– biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai
penggantian ditentukan sesuai dengan ketentuan perolehan awal
dalam PSAK ini.

35
Pengungkapan

• apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya;
• Jika menerapkan nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan bagaimana, hak
atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan-
dicatat sebagai propertiinvestasi;
• apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan kriteria yang digunakan untuk
membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri
dan dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha
sehari-hari;
• metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai
wajar dari properti investasi,
• sejauhmana penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas
penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi
profesional yang relevan serta memiliki pengalaman mutakkht di lokasi
dan kategori properti investasi yang dinilai.

36
Pengungkapan

• jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugi untuk:


– penghasilan rental dari properti investasi;
– beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang menghasilkan
rental
– beban operasi Iangsung investasi yang tidak menghasilkan pendapatan rental
selama periode tersebut; dan
– perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi
atas penjualan properti investasi
• eksistensi dan jumlah pembatasan atas realisasi dari properti
investasi atau pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan;
• kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau
mengembangkan properti investasi atau untuk perbaikan,
pemeliharaan atau peningkatan.

37
Pengungkapan
Nilai Wajar

Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada


awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:
– penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari
akuisisi dan penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan
yang diakui dalam jumlah tercatat aset;
– penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha;
– aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam
kelompok aset yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimlliki
untuk dijual dan pelepasan lain;
– laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar;
– perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
– penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
– transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
– perubahan lain.

38
Pengungkapan
Nilai Wajar

• Ketika suatu penilaian terhadap properti investasi disesuaikan secara signifkan


untuk tujuan pelaporan keuangan, maka entitas tersebut mengungkapkan
rekonsiliasi antara penilaian tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan yang
dilaporkan dalam laporan keuangan, dengan menunjukkan seeara terpisah jumlah
agregat dari pengakuan kewajibansewayang telah ditambahkan kembali, dan
penyesuaian signijikan lain.
• Pengungkapan tambahan :
– uraian mengenai properti investasi tersebut;
– penjelasan mengapan nilai wajar tidak dapat ditentukan secaraandal;
– apabila mungkin, kisaranestimasidi mananilai wajar kemungkinan besar berada dan
– untuk pelepasan properti .investasiyang tidak dicatat dengan nilai wajar:
• fakta bahwa entitas tersebut telah melepaskan properti investasiyang tidakdicatat
dengan nilai wajar;
• jumlah tercatatproperti investasipada saat dijual; dan
• jum/ah .Iaba ataurugi yang dlakui:

39
Pengungkapan
Nilai Biaya

• Metode penyusutan yang digunakan;


• masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
• Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan
akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal danakhir.periode;
• Rekonsiliasi jumlah tercatat properti investasi pada awal dan. akhir
periode, yang menunjukkan:
– Penambahan
– Penambahan dari akuisisi dan penggabungan usaha
– Aset diklasifikasikan untuk dijual
– Penyusutan
– Penurunan nilai
– Transfer ke klasifikasi lain
• Nilai wajar properti investasi dalam kasus dikecualikan

40
Ilustrasi - Investasi Properti

• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai


digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan
sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas
bukan menyewakan gedung.
• Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap,
bagian gedung yang disewakan disajikan sebagai
properti investasi
• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai
Ilustrasi - Investasi Properti
• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta.
Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000.
Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi
tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800

• Properti Investasi 4.500


Kas 4.500
• Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
• Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100
Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Anda mungkin juga menyukai