PSAK 13 Properti Investasi
PSAK 13 Properti Investasi
PROPERTI INVESTASI
Agenda
5 Pengungkapan
2
Perubahan 2011
Properti dalam proses pembangunan dan pengembangan
3
Ikhtisar Perbedaan
properti investasi Diakui sebagai properti investasi Diakui sebagai aset tetap dan
dalam proses perlakuannya mengacu ke
pebangunan dan PSAK 16: Aset Tetap sampai
pengembangan properti investasi selesai
dibangun.
4
Ikhtisar Perbedaan
PERIHAL PSAK 13 PSAK 13
(revisi 2011) (revisi 2007)
Ketidakmampuan Jika memilih menggunakan metode nilai tidak diatur
menetapkan nilai wajar:
wajar yang andal
- Diukur pada harga perolehan
sampai nilai wajarnya dapat
ditentukan secara andal atau
sampai proses pembangunan dan
pengembangan selesai (mana yang
lebih dahulu)
- Pada pengakuan awal langsung
dapat diukur sebesar nilai wajarnya
jika dapat ditentukan secara andal
5
Tujuan
6
Lingkup
• PSAK ini tidak mencakup hal-hal yang diatur dalam PSAK 30 Sewa :
1. Klasifikasi sewa pembiayaan dan sewa operasi;
2. Pengakuan penghasilan sewa dari properti investasi;
3. Pengukuran hak atas sewa operasi dalam laporan keuangan lessee;
4. Pengukuran investasi neto atas sewa pembiayaan dalam laporan
keuangan lessor;
5. Akuntansi atas transaksi jual dan sewa-balik; dan
6. Pengungkapan sewa pembiayaan dan sewa operasi.
• PSAK ini tidak berlaku untuk:
1. Aset biologis; and
2. Hak penambangan dan reservasi tambang.
7
Klasifikasi Properti Investasi
8
Klasifikasi Properti Investasi
10
Klasifikasi Properti Investasi
• Untuk memenuhi kriteria properti investasi, properti
haruslah :
– Dikuasai oleh pemilik, atau
– Dikuasai oleh entitas dalam sewa
pembiayaan
• Implikasinya, properti yang dikuasai lessee dalam sewa Mode of
operasi tidak dapat diklasifikasikan sebagai properti Ownership
investasi.
• Amandemen IAS 40 Desember 2003 membolehkan
properti yang dikuasai lessee dalam sewa operasi
sebagai properti investasi, jika dan hanya jika
memenuhi definisi properti investasi dan lessee
menggunakan model revaluasi, bahkan untuk semua
properti investasinya.
11
Klasifikasi Properti Investasi
Example
PSAK mana?
Contoh yang BUKAN properti investasi
Properti yang digunakan sendiri PSAK 16
Properti (selesai / dalam pembangunan) yang
diniatkan untuk dijual PSAK 14
Properti yang dibangun atas nama pihak ketiga PSAK 34
Properti yang diswakan pada pihak lain dalam sewa
PSAK 30
pembiayaan
Properti dalam proses konstruksi / pengembangan
yang akan digunakan sebagai properti investasi PSAK 13
Tidak dapat dijual Properti adalah properti investasi hanya jika bagian yang
terpisah bukan properti investasi jumlahnya tidak signifikan
13
2. Klasifikasi Properti Investasi
Entitas memiliki properti yang disewakan kepada, dan digunakan
oleh, induk atau anak perusahaan lain, maka :
14
Contoh Properti Investasi
• Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan
untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
• Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum
ditentukan. (Apabila entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai
properti yang digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek dalam
kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui sebagai tanah yang
dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)
• Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui
sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih
sewa operasi.
• Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada
pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi
• Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa
depan digunakan sebagai properti investasi.
15
Contoh bukan Properti Investasi
16
Pengakuan
• Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.
Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa
dan dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai
sewa pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam
hal ini harus diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar
dan nilai kini dari Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus
diakui sebagai kewajiban sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.
17
Pengukuran Awal
• Sama dengan PSAK 16
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang
dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai
properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,
dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih
rendah antara:
18
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
19
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Properties held to earn rental or
capital appreciation or both?
Not within PSAK 13 Fair value model under Cost model under PSAK
PSAK 13 13
20
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
21
5. Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example
Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)
• Perubahan nilai wajar diakui dalam • Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode laporan laba rugi (penurunan nilai)
terjadinya. atau ekuitas (surplus)
• .
• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.
22
Nilai wajar
• Nilai wajar adalah nilai pada tanggal tertentu.
• Karena kondisi pasar dapat berubah, jumlah yang dilaporkan
berdasarkan nilai wajar mungkin salah atau tidak tepat jika
diestimasi pada waktu yang berbeda.
• Definisi nilai wajar mengasumsikan pertukaran dan
penyelesaian secara serempak dari kontrak penjualan tanpa
perbedaan harga juga dapat terjadi dalam suatu transaksi yang
wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai seandainya pertukaran dan
penyelesaian tersebut tidak dilakukan secara serempak.
23
Nilai wajar
• Nilai wajar properti investasi mencerminkan, antara lain,
penghasilan rental dari sewa yang sedang berjalan dan asumsi-
asumsi yang layak dan rasional yang mencerminkan keyakinan
pihak-pihak yang berkeinginan bertransaksi dan memiliki
pengetahuan memadai mengenai asumsi tentang penghasilan
rental dari sewa di masa depan dengan mengingat kondisi
sekarang.
• Dengan dasar pemikiran yang sama, nilai wajar juga
mencerminkan arus kas keluar (termasuk pembayaran rental
dan arus keluar Iainnya) yang dapat diperkirakan sehubungan
dengan properti tersebut.
24
Nilai wajar
25
Nilai wajar
• Tidak tersedianya harga kini dalam pasar aktif yang sejenis, suatu entitas
harus mempertimbangkan informasi dari berbagai sumber, termasuk:
– Harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi dan
lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa ataukontrak.lain yang berbeda),
disesuaikan untuk mencerrninkan perbedaan tersebut;
– harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan
penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi ekonomi
sejakt anggal transaksi terjadi pada hargat ersebut,dan
– proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa depan
yang dapat diandalkan,didukung dengan syarat/klausul yang terdapat dalam
sewa dan kontrak lain yang ada dan (jika mungkin) dengan bukti ekstemal
seperti pasar kini rental untuk properti serupa dalam lokasi dan kondisi yang
sama, dan penggunaan tarif diskonto yang mencerrninkan penilaian pasar kini
dari ketidakpastian dalam jumlah atau waktu arus kas.
26
Nilai wajar
27
Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:
29
Transfer
30
Transfer
Untuk transfer ke properti investasi yang dicatat dengan menggunakan nilai
wajar
Fair Value Model
Properti yang
Properti Investasi
dimiliki sendiri
Perbedaan antara
Persediaan Nilai wajar properti pada tanggal
Properti Investasi perubahan, dan
Akhir masa Nilai tercatat
konstruksi diakui dalam laporn laba rugi
31
Transfer
Example
32
Transfer Example
33
Pelepasan
34
Penurunan nilai
35
Pengungkapan
• apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model biaya;
• Jika menerapkan nilai wajar, apakah, dan dalam keadaan bagaimana, hak
atas properti yang dikuasai dengan cara sewa operasi diklasifikasikan dan-
dicatat sebagai propertiinvestasi;
• apabila pengklasifikasian ini sulit dilakukan kriteria yang digunakan untuk
membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri
dan dengan properti yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha
sehari-hari;
• metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai
wajar dari properti investasi,
• sejauhmana penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas
penilaian oleh penilai independen yang diakui dan memiliki kualifikasi
profesional yang relevan serta memiliki pengalaman mutakkht di lokasi
dan kategori properti investasi yang dinilai.
36
Pengungkapan
37
Pengungkapan
Nilai Wajar
38
Pengungkapan
Nilai Wajar
39
Pengungkapan
Nilai Biaya
40
Ilustrasi - Investasi Properti