Anda di halaman 1dari 19

SISTEM KEKERABATAN

KELOMPOK 6

1. AGUS BUDI PRAYOGO (I03219004)


2. FEBRI ANDRIYANSAH (I03219016)
3. ANISSA SALSABILAH (I03219007)
PETA KONSEP
PRINSIP
KELOMPOK KEKERABATAN KEKERABATAN

Perkawinan
SISTEM
KELOMPOK PERKAWINAN
KEKERABATAN Pembatasan
Jodoh Dalam
Perkawinan
Keluarga
Syarat Untuk
besar Keluarga inti
Melangsungkan
(extended (nuclear family)
Perkawinan
family)
Adat menetap
Rumah tangga sesudah
KELOMPOK KELUARGA menikah

Pengertian
keluarga
1. PENGERTIAN KEKERABATAN
• Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat
penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes
mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu
masyarakat dapat dipergunakan untuk
menggambarkan struktur sosial dari masyarakat
yang bersangkutan.
• Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari
beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah
atau hubungan perkawinan.
• Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak,
menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek,
nenek dan seterusnya.
• Keberadaan kekerabatan karena adanya pernikahan dan garis
keturunan. Salah satu pelaksanaan sistem kekerabatan yaitu daerah
jawa, dimana daerah jawa memiliki aturan dalam nama panggilan
seperti ibu, paman, dan seterusnya. Dan di daerah Batak, Minang,
dan Jawa memiliki prinsip kebudayaan yang berbeda yaitu :
• 1. Batak, hubungan kekerabatan secara patrilineal yaitu
memperhitungkan garis ibu saja atau keturunan ayah saja.
• 2. Jawa, hubungan kekerabatan secara bilateral yaitu keturunan dari
dua pihak yaitu dari pihak ayah dan ibu.
• 3. Minang, hubungan kekerabatan secara matrilineal yaitu
ditentukan oleh garis keturunan ibu.
• Dalam sistem kekerabatan mempunyai nama panggilan yang
berbeda-beda disetiap daerahnya. Seperti orang Sunda memanggil
orang tua wanita dengan panggilan “ibu/mamah” sedangkan daerah
Minang memanggil dengan panggilan “Bundo”.
2. Prinsip kelompok kekerabatan
1. PATRILINEAL
Patrilineal adalah suatu adat masyarakat yang mengatur alur
keturunan berasal dari pihak ayah.
Patrilineal berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu pater yang
berarti ayah,dan linea yang berarti garis.
Jadi, patrilineal berarti mengikuti garis keturunan yang ditarik
dari pihak ayah.
Penganut patrilineal adalah Bangsa Arab,Suku Rejang, Suku
Batak,Suku Moor.
2. Matrilineal
 Matrilineal adalah suatu masyarakat
yang mengatur alur keturunan berasal
dari pihak ibu.
 Matrilineal berasal dari dua kata bahasa
latin,yaitu mater yang berarti ibu, dan
linea yang berarti garis.
 Jadi, matrilineal berarti mengikuti garis
keturunan yang ditarik dari pihak ibu.
Sistem matrilineal di anut oleh suku
Minangkabau
3. Bilateral
 kekerabatan bilateral merupakan sistem
kekerabatan yang ditarik dari garis
keturunan ayah dan ibu secara bersama-
sama. Dan secara otomatis seorang anak
menjadi anggota keluarga dari pihak ayah
maupun ibu.
Sistem kekerabatan bilateral ini biasanya
diterapkan oleh masyarakat Jawa dan
Sunda.
4. Bilaneal
• Kekerabatan bilineal adalah kekerabatan yang
memperhitungkan hubungan kekerabatan melalui garis
keturunan pria/ayah bagi hak-hak dan kewajiban tertentu, dan
hubungan kekerabatan melalui garis keturunan wanita bagi
hak – hak dan kewajiban – kewajiban lain
A. Pengertian Perkawinan
• Dalam kebudayaan manusia,perkawinan merupakan pengatur
tingkah laku manusia yang berkaitan dengan kehidupan
kelaminnya. Perkawinan membatasi seseorang untuk
bersetubuh dengan lawan jenis lain selain suami atau istrinya.
Selain sebagai pengatur kehidupan kelamin, perkawinan
mempunyai berbagai fungsi dalam kehidupan bermasyarakat
manusia,yaitu memberi perlindungan kepada anak-anak hasil
perkawinan itu,memenuhi kebutuhan manusia akan seorang
teman hidup,memenuhi kebutuhan akan harta dan
gengsi,tetapi juga untuk memelihara hubungan baik dengan
kelompok-kelompok kerabat tertentu.
B. Pembatasan Jodoh Dalam Perkawinan
• larangan untuk menikah dengan saudara kandung, walaupun
perkawinan antara anak-anak dari dua pria kakak beradik, antara
anak-anak dua wanita kakak beradik,atau dengan wnaita yang
umurnya lebih tua, sebaiknya dihindari juga.
• Adat eksogami mennetukan bahwa seseorang hanya boleh menikah
di luar batas lingkungannya sendiri.
• Eksogami keluarga inti adalah larangan untuk menikah dengan
anggota sesama keluarga inti.
• Eksogami marga adalah larangan untuk menikah dengan anggota
sesame marga.
• Eksogami desa adalah larangan untuk menikah dengan sesame
warga desa
• Endogami desa adalah larangan untuk menikah dengan warga dari
desa lain.
• Endogami kasta adalah larangan untuk menikah dengan warga dari
kasta lain.
C. Syarat Untuk
Melangsungkan Perkawinan
• Mas kawin
Mas kawin adalah sejumlah harta yang diberikan oleh pihak pria kepada pihak
gadis (baik kepada gadis itu sendiri maupun juga kerabat gadis itu). Besar
kecilnya mas kawin tentu berbeda-beda pada berbagai suku bangsa di
dunia,yang kadang-kadang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pihak
pria dan pihak wanita,sesuai dengan kedudukan,kepandaian,kecantikan dan
usia si gadis. Fungsi dari pertukaran harta pada perkawinan tentu adalah untuk
memperkokoh hubungan baik antara kedua kelompok kerabat yang
bersangkutan. Dengan demikian tampak jelas bahwa perkawinan bukanlah
urusan dua orang individu itu semata-mata,tetapi juga seluruh kelompok
kekerabatan mereka berdua.
• Pelaksanaan kerja bakti bagi keluarga pihak wanita
Adat untuk melamar gadis dengan melakukan kerja bakti untuk keperluan
keluarga gaids, ada banyak masyarakat suku bangsa di dunia. Adat itu
seringkali berdampingan dengan adat emnetap uxorilokal, yaitu adat yang
menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman
kelompok kerabat si istri.
• Pertukaran gadis antara kelompok pihak pria dan pihak
wanita.
Dalam adat pertukaran gadis, seorang pria yang melamar
calon istrinya diharsukan menyerahkan pula seorang gadis
dari kaum kerabatnya sendiri untuk dikawinkan dengan
kerabat calon istrinya. Adat seperti ini pada umumnya
hanya terjadi di antara beberapa suku bangsa penduduk
pribumi Australia, beberapa suku bangsa Irian dan
Melansia,dan 2-3 suku bangsa di Afrika dan Amerika
Selatan.
D. Adat Menetap Sesudah
Menikah
a. Adat utrolokal, yang memberi kebebasan kepada sepasang
suami istri untuk memilih tinggal di sekitar kediaman kaum
kerabat suami atau tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat
istri.
b. Adat virilokal, yang menentukan bahwa sepasang suami istri
dihatuskan menetap di sekitar pusat kediaman kerabat
suami.
c. Adat uxorilokal, yang emnentuka bahawa sepasang suami
istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri.
d. Adat bilokal, yang menentuka bahwa sepasang suami istri
diwajibkan tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami
pada masa tertentu dan di sekitar pusat keidaman kaum
kerabat istri pada masa lainnya.
e. Adat neolokal, yang menentukan bahwa sepasang suami istri
menempati tempatnya sendiri yang baru,dan tidak
mengelompokkan bersama kerabat suami ataupun istri.
f. Adat natolokal, yang menentukan bahwa suami dan istri
masing-masing terpisah,di antara kaum kerabatnya sendiri-
sendiri.
A. Pengertian keluarga

• Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri


dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
yinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
• Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat
dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di
hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.
B. Tipe-tipe keluarga
• Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah jenis keluarga yang
paling dasar sekaligus paling kecil cakupannya. Meskipun
begitu, keluarga inti merupakan jenis keluarga yang
memegang peranan terbesar dalam kehidupan setiap orang.
Jenis keluarga ini hanya terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
• Keluarga Besar (Extended Family), Adalah keluarga inti
(Ayah,Ibu, dan Anak) ditambah dengan sanak saudara.
keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup
bersama dalam satu rumah. misalnya kakek, nenek,
keponakan, saudara, sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
C. Rumah tangga
• Rumah tangga adalah sepasang suami-istri membentuk satu
kesatuan sosial. Kesatuan yang mengurus ekonomi rumah
tangganya.
• Terdiri dari satu keluarga inti, tetapi mungkin juga terdiri dari 2
sampai 3 keluarga inti.
• belum dikatakan membentuk rumah tangga selama suatu
keluarga belum mengurus ekonomi rumah tangganya sendiri,
dan masih turut makan dari dapur orang tua. Dan sebaliknya
kalau mereka sudah mengurus ekonomi rumah tangganya
sendiri walaupun mereka masih tinggal dirumah orang tua,
bisa dikatakan mereka merupakan satu rumah tangga.
Daftar pustaka
• Koentjaraningrat. (1998). Pengantar Antropologi II. Jakarta:
Rineka Cipta.
• Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka
Cipta.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai