Anda di halaman 1dari 34

KEHAMILAN EKTOPIK

TERGANGGU
Definisi KET
• Kehamilan yang terjadi bila sel telur dibuahi dan
berimplamentasi dan tumbuh di luar
endometrium kavum uteri ( Ilmu Kebidanan,
2002 :323).
• Kehamilan ektopik dapat terjadi di luar rahim
misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut,
tetapi juga terjadi di dalam rahim di tempat luar
biasa misalnya dalam serviks, pars interstitialis
tuba atau dalam tanduk rudimenter (Obstretri
Patologi, 1984 : 21)
Epidemiologi
• Wanita sosio ekonomi rendah, Tinggal di daerah
dengan prevalensi gonorhoe dan tuberkolosa
yang tinggi
• Pemakaian antibiotik pada penyakit radang
panggul
• Kontrasepsi IUD
Etiologi
A. Hal – hal yang mempersulit perjalanan telur
ke dalam cavum uteri :

1. Salpingitis Chronica
2. Kelainan congenital tuba
3. Tumor – tumor yang menekan pada tuba
4. Perlekatan tuba dengan alat-alat sekitarnya
5. Migratio externa
Etiologi
B. Tuba yang panjang seperti pada hypoplasia
uteri
C. Hal-hal yang memudahkan nidasi
Adanya endometrium yang ektopik di dalam
tuba (jarang).

Catatan : Sebagian besar penyebab tidak


diketahui.
Klasifikasi
(Berdasarkan lokasinya)

1. Tuba fallopi 9. Divertikulum


2. Pars-interstisialis 10. Kornu
3. Isthmus 11. Tanduk Rudimenter
4. Ampula 12. Ovarium
5. Infundibulum 13. Intraligamenter
6. Fimbrae 14. Abdominal
7. Uterus 15. Kombinasi kehamilan
8. Kanalis Servikalis dalam dan luar uterus
Tempat Kehamilan Ektopik
Patofisiologi
Implantasi
Intercolumner Columner
telur

Menembus
Epitel

Telur masuk ke Telur terletak


dalam lapisan otot dalam lipatan
tuba selaput lendir
( bernidasi antara ( bernidasi pada
dua jonjot sisi jonjot
endosalping) endosalping )
Berakhirnya kehamilan tuba ada 2 cara :
1. Abortus tuber
Telur akan bertambah besar menembus endosalping (selaput
lendir tuba)masuk ke dalam liang tuba dan dikeluarkan ke arah
infundibulum. Terjadi antara minggu ke 6 - 12. Perdarahan
akan keluar dari ujung tuba dan mengisi cavum doughlas,
terjadilah haematocele retroutenia.

2. Ruptura tuba
Telur menembus lapisan otot tuba ke arah cavum peritoneum.
Seluruh telur dapat melalui robekan dan masuk ke cavum
peritoneum dimana telur itu mati. Tetapi jika placentanya
masih melekat pada dasarnya maka kehamilan akan terus
sebagai kehamilan abdominal.
Gambaran Klinik

Kehamilan Ektopik biasanya baru


memberikan gejala-gejala yang jelas
dan khas kalau sudah terganggu
dan kehamilan ektopik yang masih
utuh, gejalan-gejala nya hampir
sama dengan kehamilan intrauterin.
Gejala – gejala KET
• Nyeri perut bagian bawah
• Amenoroe
• Perdarahan pervaginam
• Syok karena hypovolemi
• Pembesaran uterus
• Nyeri bahu dan leher
• Nyeri pada palpasi
• Nyeri pada toucher
• Gangguan kencing
• Tumor pada rongga panggul
• Perubahan darah
Diagnosa
• Kehamilan ektopik yang terganggu harus
dibedakan dari :

1. Radang panggul, terutama salpingitis


2. Abotus biasa
3. Perdarahan karna pecahnya kista follikel
atau corpus luteum
Untuk membantu diagnostik dapat
dilakukan :
1. Reaksi Galli Mainini
Jika positif maka ada kehamilan,
Reaksi negatif maka tidak berarti
2. Douglas punksi
Jarum besar yang dihubungkan dengan spuit
ditusukkan ke dalam cavum Doughlas di
tempat cavum Doughlas menonjol ke dalam
fornix posterior.
Prognosis
• Kehamilan ektopik merupakan sebab kematian
yang penting maka diagnosa harus dapat
ditentukan dengan cepat, persediaan darah untuk
transfusi harus cukup, serta antibiotica.
• Sebagian wanita menjadi steril setalah mengalami
KET
• Namun dapat terjadi KET berulang
• Untuk wanita yang sudah memiliki anak yang
cukup, sebaiknya pada operasi dilakukan
salpingektomia biparietalis.
Penanganan
• Pada umumnya ditangani dengan Laparotomi.
• Segera dilakukan salpingektomi dengan
pemberian transfusi darah.
• Apa perlu dilakukan salpingektomi (pada
kehamilan tuba) atau dapat dilakukan
pembedahan konservatif
• Apabila keadaan penderita buruk, misalnya
dalam keadaan syok, lebih baik dilakukan
salpingektomia.
Kehamilan Interstisil
• Implantasi telur terjadi di pars interstitialis tuba.
• Miometrium disini lebih tebal maka ruptur
terjadi lebih lambat pada bulan ke 3 atau ke 4.
• Jika terjadi ruptur maka akan terjadi
perdarahan hebat sehingga dapat menyebabkan
kematian.
• Terapi : Hysterektomi
KEHAMILAN ABNOMINAL
Kehamilan abdominal adalah kehamilan yang
biasanya plasenta terdapat pada daerah tuba,
permukaan belakang, rahim, dan ligamentum.
Walaupun ada kalanya kehamilan abdominal
mencapai umur cukup bulan, hal ini jarang
terjadi, yang lajim ialah bahwa janin mati sebelum
tercapai maturitas(bulan ke-5 atau ke-6).
GEJALA-GEJALA
a. Segala tanda2 kehamilan ada tapi pada kehamilan abdominal
biasanya pasien lebih menderita, karena perangsangan
peritoneum, misalnya sering mual, muntah, kembung perut,
obstipasi, dan nyeri perut sering di kemukakan.

b. Pergerakan anak di rasakan nyeri oleh ibu

c. Bunya jantung anak lebih jelas terdengar

Pada rontgen foto perut biasanya nampak kerangka anak yang


tinggi letaknya dan berada dalam letak paksa
DIAGNOSA
Karena ruptur dini atau abortus pada
kehamilan tuba merupakan peristiwa awal yang
biasa terjadi sebelum kehamilan abdominal,
dalam pemeriksaan retrospektif iasanya
ditemukan riwayat yang sugestif kearah peristiwa
tersebut.
Diagnosis dini kehamilan abdominal sangat
sulit dilakukan. Sebagian besar ditemukan
kehamilan abdominal pada saat dilakukan USG .
PROGNOSIS
1. Dapat terjadi pernanahan sehingga kantong kehamilan
menjadi abses yang dapat pecah melalui dinding perut
atau ke dalam usus atau kandung kencing. Dengan nanah
keluar bagian2 janin seperti tulang2, pototngan2 kulit,dll.

2. Pengapuran ( kalsifikasi ) : anak yang mati mengapur,


menjadi keras karena endapan2 garam kapur hingga
berubah menjadi anak batu ( lithopaedion ).

3. Perlemakan : janin berubah menjadi zat kuning seperti


minyak kental ( adipocere ).
PENANGANAN
Dinding perut di buka melalui insisi midline
yang cukup luas. Biasanya akan dijumpai selaput
ketuban yang masih utuh, selaput ketuban akan
dipotong pada daerah yang sedikit pembuluh
darah lalu janin dikeluarkan tanpa mengganggu
plasenta. Tali pusat dipotong dan diikat sedekat
mungkin dengan plasenta dan plasenta
ditinggalkan tanpa diganggu.
abdominal
KEHAMILAN OVARIAL
Kehamilan ovarial merupakan bentuk yang jarang
dari kehamilan ektopik yang memenuhi kriteria
berikut :
1. Tuba pada sisi yang terkena, termasuk fibria harus
utuh
2. Kantong gestasi harus menempati tempat ovarium
3. Ovarium dan kantong harus dihubungkan dengan
uterus oleh ligamentum utero-varial
4. Jaringan ovarium yang definitif harus ada dalam
dinding kantong
Gejala-gejala
- Nyeri abdomen
- Perdarahan pervaginam
- Riwayat haid sama seperti pada kehamilan tuba
DIAGNOSIS
Kehamilan tuba, perdarahan korpus luteum, dan
tumor ovarium
PENANGANAN
Jika diduga kehamilan ovarial,
dianjurkan untuk laparoskopi diagnostik
atau laparotomi eksplorasi. Pada waktu
pembedahan, ooforektomi atau wedge
resection sebagian besarnya diperlukan.
KEHAMILAN SERVIKAL
Kehamilan servikan adalah bentuk yang jarang
sekali dari kehamilan ektopik pada saat ovum
berimplantasi dalam serviks atau dibawah ostium
internum. Endoserviks dikikis oleh trofoblas, dan
kehamilan menginvasi dinding serviks yang
fibrosa.
GEJALA-GEJALA
- Perdarahan pervaginam
- Demam dan menggigil
DIAGNOSIS
Abortus iminens, abortus aseptik, keganasan
servikal, dan plasenta previa.
PENANGANAN
Intervensi bedah diperlukan bila ada perdarahan
abnormal atau tanda-tanda abortus septik.
Meskipun biasanya diusahakan dengan kuret,
perdarahan yang banyak dapat disebabkan karena
invasi korion ke dalam jaringan fibromukosa dan
pembuluh-pembuluh darah serviks. Ligasi cabang
desensus arteri uterina atau histerektomi
mungkin diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai