Anda di halaman 1dari 51

KET

(Kehamilan Ektopik Tergang


gu)
Rifa Salsabiilah, S.Ked
71 2018 052

Pembimbing :
dr. Asmar Dwi Agustine,
Sp.OG
Outline

1 Pendahuluan

2 Tinjauan Pustaka

3 Kesimpulan
Bab I
Pendahuluan
Kehamilan ektopik adalah semua kehamilan dimana sel telur yang
dibuahi oleh spermatozoa berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium
kavum uterus1

Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) :


terjadi abortus maupun ruptur tuba.

Di Indonesia frekuensi KET bervariasi antara 1 dalam 28 persalinan


sampai 1 dalam 329 persalinan.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Kehamilan Ektopik :
suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang
telah dibuahi tidak
menempel pada dinding endometrium kavum uteri.

Definisi
Kehamilan Ektopik Terganggu :
kehamilan ektopik yang dapat menyebabkan terjadi
abortus maupun ruptur.

Definisi
Di Indonesia kejadian
Epidemiologi sekitar 5-6 perseribu kehamilan.
Etiolog
i
Faktor
Faktor abnormalita Faktor
s Ovarium
Tuba
dari zigot

Faktor Faktor
Hormonal Lain
1. Faktor
Adanya peradangan atau infeksi,
Tuba tumor pada tuba

Lumen tuba yang berkelok kelok


menyempit atau buntu,
fungsi silia tuba tidak berfungsi dengan
baik.

Kehamilan Ektopik
2. Faktor abnormalitas
dari Apabila
Zigot tumbuh terlalu cepat atau tumbuh
dengan ukuran besar

Zigot akan tersendat dalam perjalanan


pada saat melalui tuba

Terhenti dan tumbuh disaluran tuba

Kehamilan Ektopik
3. Faktor
Ovarium Bila ovarium memproduksi ovum dan
ditangkap oleh tuba yang kontrateral

Membutuhhkan proses khusus atau waktu


yang lebih

Kehamilan Ektopik
4. Faktor
Hormonal
Pada akseptor, pil KB yang hanya mengandung
progesteron

gerakan tuba melambat

Kehamilan Ektopik
5. Faktor Lain

Pemakaian IUD dapat menyebabkan peradangan pada


endometrium dan
endosalping dapat menyebabkan terjadinya kehamilan
ektopik.

Faktor umur penderita yang sudah menua dan faktor


perokok juga
Jenis Kehamilan Ektopik
Tempat
Implantasi
Jenis Kehamilan Ektopik

1. Kehamilan Pars Interstisialis Tuba


2. Kehamilan ektopik ganda
3. Kehamilan Ovarial
4. Kehamilan Servikal
5. Kehamilan ektopik lanjut
Jenis Kehamilan Ektopik

1.Kehamilan Pars Interstisialis Tuba

- Kehamilan ektopik ini terjadi bila ovum bernidasi pada


pars interstisialis tuba.
- 1% dari semua kehamilan tuba.
Jenis Kehamilan Ektopik

2. Kehamilan Ektopik Ganda

- Sangat jarang kehamilan ektopik berlangsung


bersamaan
dengan kehamilan intrauterine.
- Berkisar 1 di antara 15.000 – 40.000 persalinan.
Jenis Kehamilan Ektopik
3. Kehamilan Ovarial

Kehamilan ovarial primer sangat jarang terjadi. Diagnosis


kehamilan tersebut ditegakkan atas dasar 4 kriteria dari
Spiegelberg, yakni :

1. Tuba pada sisi kehamilan harus normal


2. Kantong janin harus berlokasi pada ovarium
3. Kantong janin dihubungkan dengan uterus oleh
ligamentum ovari proprium
Jenis Kehamilan Ektopik
4. Kehamilan Servikal

Sangat jarang terjadi.


- terjadi perdarahan tanpa nyeri pada kehamilan muda.
- Jika kehamilan berlangsung terus, serviks membesar
dengan ostium uteri
eksternum terbuka sebagian.
Patofisiologi
Pada proses awal kehamilan apabila embrio tidak bisa
mencapai endometrium untuk proses nidasi

Embrio dapat tumbuh di luar endometrium

Mengalami beberapa proses seperti pada kehamilan


pada umumnya.
Kurangnya
vaskularisasi
Kehamilan tidak dapat lanjut
berkembang
pembukaan pembuluh
darah oleh villi koriales
Implantasi penembusan villi
dan robeknya
ecara kolumner koriales
pseudokapsularis
ke dalam lapisan
muskularis tuba
lalu
Diresorpsi. Abortus ke dalam lumen tuba
Ke peritoneum.

Ruptur dinding tuba


Gambaran Klinik
Gambaran Klinik

. Kehamilan ektopik belum terganggu

• Amenorea atau gangguan haid dilaporkan oleh 75-


95% penderita
• nyeri di perut bawah yang tidak khas
• Kadang-kadang teraba tumor di samping uterus
dengan batas yang sukar ditentukan.
Gambaran Klinik
. Kehamilan ektopik terganggu
• Gejala dan tanda kehamilan tuba terganggu sangat
berbeda-beda dari
perdarahan banyak yang tiba-tiba dalam rongga
perut sampai terdapatnya
gejala yang tidak jelas.
• Nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan
intensitasnya disertai dengan perdarahan
• pingsan, tekanan darah dapat menurun dan nadi
meningkat serta
Diagnosis
Anamnesis

Terlambat
Mual Perdarahan Nyeri
Menstruasi
Pemeriksaan Fisik
- Kondisi umum pasien terlihat lemah dan pucat
- Tanda vital menunjukan keadaan hipotensi dan takikardi
- Pada pemeriksaan fisik dan ginekologi ditemukan adanya
distensi abdomen, nyeri tekan pada abdomen, pelvis,
pergerakan servikal dan adnexal serta terdapatnya perdarahan
pervaginam.
Pemeriksaan Laboratorium
β-hCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

(+)

Mencapai 1.500mIU/ml atau lebih


namun pada pemeriksaan transabdominal ultrasonografi
tidak ditemukan adanya kantung gestasi.
Pemeriksaan Penunjang

- Ultrasonigrafi
- Colour Doppler sonografi
Tatalaksana
Pembedaha
n
Tatalaksan Konservat
a Radikal
if
Tatalaksan
a

1.
Pembedah
an
a.
Salpingostomi Pembedahan pada
linier kehamilan
tuba yang belum
mengalami
ruptur.

>75% KE terjadi pada


2/3 bagian luar dari tuba.

dimulai dengan :
• menampakkan,
• mengangkat, dan
b. Reseksi segmental
 
Reseksi segmental dan reanastomosis end to end telah
diajukan sebagai
satu alternatif dari salpingotomi.

Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat bagian


implantasi.

Tujuan lainnya adalah dengan merestorasi arsitektur


normal tuba.
c.
Salpingektomi
Salpingektomi total diperlukan apabila satu kehamilan
tuba mengalami ruptur, karena perdarahan
intraabdominal akan terjadi dan harus segera diatasi.
Tatalaksan
a

2.
Medisinali
s
Methotreksat (MTX) 1 mg/kgBB i.v.
dan Faktor Sitrovorm 0,1 mg/kgBB i.m.
berselang seling setiap hari selama 8 hari.
Kriteria kasus yang diobati dengan
cara ini ialah:

a. Kehamian di pars ampularis tuba


belum pecah
b. Diameter kantong gestasi ≤ 4cm
c. Perdarahan dalam rongga perut
≤100 ml
d. Tanda vital baik dan stabil
Diagnosis Banding
KE Abor
T
- Perdarahan tus
- Perdarahan
warna warna
coklat merah
- Nyeri perut tidak - Nyeri perut umunya
bersifat kolik bersifat kolik & kram
- Uterus tidak - Uterus membesar
lembek, dan
terdapat dilatasi lembek,
serviks. terdapat
Diagnosis Banding
2.Appendisitis

Daerah yang lunak terletak lebih tinggi dan


terlokalisir di fossa
iliaka kanan.

Bisa ditemukan pembengkakan bila ada abses


apendiks,
namun tidak terletak di dalam pelvis seperti
Perdarahan ulang
(recurrent bleeding) KOMPLIKAS
I

Sub-ileus karena
1 2
Infeksi
massa pelvis
3 4

Sterlitas
Dapat mengakibatkan kecacatan dan kematian ibu yang
terjadi
pada trimester pertama kehamilan.

P
R
O
G Mengalami
Infertilitas N kehamilan
40% O 12%
dikemudian hari ektopik
S
kembali
I
S pada kehamilan
berikutnya
Bab III
Simpulan
1. Kehamilan ektopik terganggu adalah suatu kehamilan
yang pertumbuhan
sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding
endometrium
kavum uteri yang dapat menyebabkan terjadi abortus
maupun ruptur.
2. Gejala dan tanda pada kehamilan ektopik terganggu
yang paling sering terjadi diantaranya adalah nyeri perut,
adanya amenorea, perdarahan,
shock karena hypovolemia, nyeri bahu dan leher, nyeri
pada palpasi,
pembesaran uterus, pembesaran uterus.
3. Faktor risiko pada kehamilan ektopik adalah
umur ibu, paritas ibu dan riwayat abortus
4. Penanganan kehamilan ektopik terganggu yaitu setelah
diagnosis ditegakan,
segera lakukan persiapan untuk tindakan operatif gawat
darurat
dapat berupa salpingektomi dan salpingostomi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai