Anda di halaman 1dari 23

WAWASAN KEBANGSAAN

MELALUI AKTUALISASI
NILAI-NILAI AGAMA
OLEH : H. MUHAMMAD YAMANI
BIODATA NARASUMBER
Nama : Drs. H. Muhammad Yamani, M.Pd.I
TTL : Rantau, 15 Mei 1968
NIP : 196805151995031003
Jabatan : Ka. Kankemenag Kab. Balangan
Pangkat/Gol : Pembina Tk I / IV b
Alamat : Jl. Teluk Keramat Kec. Paringin
Pend. Trakhir : S2 Magister Pendidikan Islam
No Hp : 0813-5123-1004

RIWAYAT JABATAN :
1. Pegawai Pada KUA Kec. Lok Paikat Kandepag Kab. Tapin Prov. Kalimantan Selatan Tahun 1995
2. Kepala KUA Kec.Tapin Utara Kandepag Kab. Tapin Prov. Kalimantan Selatan Tahun 1997
3. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tahun 2005
4. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Tapin Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2010
5. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012
6. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Hulu Sungai Balangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017-Sekarang
PENGERTIAN WAWASAN KEBANGSAAN
WAWASAN KEBANGSAAN ADALAH CARA PANDANG
SUATU BANGSA MENGENAI DIRI DAN IDEOLOGINYA,
SERTA CITA-CITANYA; YANG DIORIENTASIKAN UNTUK MEMPERKOKOH DAN
MENJAGA PERSATUAN BANGSA DAN KETAHANAN BANGSA.
ISTILAH KEBANGSAAN JUGA DIKENAL DENGAN NASIONALISME/CINTA TANAH
AIR
AKHLAK & MORAL PROFESIONALISM
IPTEK
KETAHANAN BANGSA
WASBANG

IDEOLOGI, BELA NEGARA,


PEMBAURAN,
WAWASAN KEBANGSAAAN ……
Wawasan Kebangsaan Indonesia tercetus/ diikrarkan
pada sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 sebagai
tekat perjuangan dan merupakan konvensi Nasional.

Aspek wawasan kebangsaan:


1. Aspek moral
2. Aspek intelektual
4 PILAR KEBANGSAAN

• IDEOLOGI NEGARA
PANCASILA

• KONSTITUSI NEGARA
UUD 1945

BHINEKA
• SEMBOYAN NEGARA
TUNGGAL IKA

• BENTUK NEGARA
NKRI
TUJUAN & SASARAN WASBANG
 BANGSA YG KUAT, RUKUN BERSATU,
BERDAYA SAING TINGGI, SEJAHTERA
 TERJAGANYA SEJARAH KEBANGSAAN
INDONESIA & CINTA NKRI;
 REVITALISASI-REAKTUALISASI NILAI-
NILAI PANCASILA
 SCR KHUSUS MEREDAM BERKEMBANGNYA
PENONJOLAN PRIMORDIALISME SEMPIT,
KESUKUAN, KEDAERAHAN, & MENCEGAH
DISINTEGRASI BANGSA
 MENINGKATKAN KUALITAS PENANGKAL
MAYA DEMI LESTARINYA BANGSA
MEMBANGUN WAWASAN KEBANGSAAN
SBG ANAK BANGSA
• ADANYA IKATAN KOKOH ANTARA ANAK BANGSA TDK
MEMBEDAKAN SUKU, AGAMA, RAS, MAUPUN GOL.
• SALING MEMBANTU SESAMA KOMPONEN ANAK BANGSA
DALAM CITA-CITA BERSAMA
• TIDAK MEMBANTU PREODALISME DAN EKLUSITISME
• MEMBANGUN KEBERSAMAAN
• BERFIKIR JAUH KEDEPAN UNTUK MENUJU KEMANDIRIAN
BEBERAPA PENGGANGGU
WAWASAN KEBANGSAAN
KEBIJAKAN NASIONAL / LOKAL YG TDK ADIL &
MENYUBURKAN POTENSI PERPECAHAN (social injustice)
ELIT YG MENONJOLKAN KEPENTINGAN DIRI /
KELOMPOKNYA - MELUPAKAN KEPENTINGAN BANGSA
LANGKANYA KETELADANAN - KKN
HILANGNYA RASA BANGGA SBG ANAK BANGSA
- GEJALA MENGUATNYA ETHNO NATIONALISM
KABURNYA BATAS2 KEDAULATAN NEGARA
- GLOBALISASI, KEMAJUAN TEKNOLOGI TRANS/KOM
TDK MENGHARGAI PLURALITAS – TOLERANSI
KEBERADAAN ANAK-ANAK/ANGGOTA BANGSA
PEMARGINALAN THERAPI MENTAL – PENANGKAL MAYA
PRINSIP DASAR WASBANG
 PENGORBANAN; KESEDIAAN MEREDUKSI KEPENTINGAN
PRIBADI-DAERAH-GOLONGAN DEMI KEPENTINGAN BANGSA

 KESEDERAJATAN; KESEMPATAN YG SAMA UNTUK


BERPERAN DEMI BANGSA

 KEKELUARGAAN; KESEDIAAN UNTUK MENJALIN HUBUNGAN


HARMONIS DIANTARA SESAMA ANAK BANGSA

KITA PATUT BERBANGGA, KRN KITA DI INDONESIA SCR GEMILANG


BERHASIL MEMPERSATUKAN ANAK-ANAK BANGSA YG PLURALISTIK
MENJADI SATU BANGSA, SATU BAHASA, DAN SATU TANAH AIR
NILAI–NILAI WAWASAN KEBANGSAAN
 Penghargaan terhadap harkat dan martabat sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa
 Tekat bersama untuk berkehidupan yang bebas,
merdeka, dan bersatu
 Cinta tanah air dan bangsa
 Demokrasi dan kedaulatan rakyat
 Kesetiakawanan sosial
 Masyarakat adil dan makmur
PANDANGAN AGAMA TERHADAP
KEBANGSAAN
1. ISLAM
Kebangsaan atau Cinta tanah air itu memiliki hubungan langsung dengan
agama dan iman. Agama telah menganjurkan manusia mencintai negara
tempatnya tumbuh dan dididik. Ketika Nabi SAW hendak berhijrah ke
Madinah karena tindakan repressive kaum musyrikin dan kafir Quraisy
Nabi SAW bersabda, “Betapa indahnya engkau wahai Makkah, betapa
cintanya aku kepadamu. Jika bukan karena aku dikeluarkan oleh kaumku
darimu, aku tidak akan meninggalkanmu selamanya, dan aku tidak akan
meninggali negara selainmu.”
Inilah bukti yang menunjukkan betapa cintanya Rasulullah SAW kepada
negaranya. Ini juga dalil bahwa mencintai tanah air itu adalah hal yang
penting.
2. KRISTEN
Bagi kalangan Kristen, agama dan nasionalisme tidak bertentangan. Hal ini
didasarkan pada dua hukum kasih, yakni kasih kepada Tuhan dan sesama manusia.
Artinya, mengasihi manusia tidak mengenal batas teritorial, sehingga setiap umat
Kristiani harus menegakkan kemanusiaan di segala kondisi kebangsaan.

Dalam konteks NKRI, kalangan Kristen menerapkan the Kingship of God, bukan the
Kingdom of God. Bagi yang terakhir, kerajaan Tuhan harus berbentuk lembaga
dengan teritori yang jelas. Sedangkan bagi Kingship of God, kerajaan Tuhan
diwujudkan melalui penerapan nilai-nilai kemasyarakatan Kristus, bukan lembaga
Negara Kristen. Dengan demikian, umat Kristen tetap bisa mewujudkan the Kingship
of God melalui bentuk NKRI.
3. KATOLIK
Bagi kalangan Katolik, hubungan agama dan nasionalisme diwakili oleh istilah
Invocatio Dei, yakni mengundang Allah dalam kehidupan bernegara. Makna dari
istilah ini ialah agama merupakan bagian esensial dari negara, sehingga salah satu
tugas negara terletak dalam jaminan atas hak beragama.
Hal ini diperkuat dengan semboyan tokoh perjuangan kemerdekaan RI dari Katolik,
Monsinyur Soegijapranata, "100% Katolik, 100% Indonesia". Artinya, iman dan
kebangsaan bukan opisisi. Justru sebaliknya: kebangsaan merupakan perwujudan
nyata dari iman. Hal ini didasarkan pada asumsi sekular yang dietapkan oleh
Yesus, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi haknya, berikanlah kepada
Allah apa yang menjadi hak-Nya (Matius 22:21). Artinya, wilayah negara berbeda
dengan wilayah ketuhanan sehingga ketaatan terhadap pemerintah tidak
mereduksi ketaatan terhadap Tuhan.
4. HINDU
Bagi kalangan Hindu, Kebangsaan sudah familiar di dalam kesejarahannya. Sebab
seloka Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan kesatuan dan perbedaan di
Pancasila, diambil dari falsafah hidup di masa kehinduan Kerajaan Majapahit.
Seloka yang dinukil dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular itu menggambarkan
hakikat kebenaran yang satu sebab tidak ada kebenaran yang mendua (tanhana
dharma mangwra).
Dengan demikian, kebangsaan Indonesia berakar pada kesejarahan dan
kebudayaan masyarakat Nusantara di mana ajaran Hinduisme menjadi salah satu
dasar pandangan hidup yang kuat. Oleh karenanya, umat Hindu merasa menjadi
bagian dari kesejarahan kebangsaan RI, sehingga tetap membela keutuhan NKRI.
5. BUDDHA
Menurut tokoh-tokoh Budha, ajaran nasionalisme terdapat di kitab Sigalovada
Sutta yang merupakan kitab pengaturan masyarakat. Di dalamnya, nasionalisme
didasarkan pada prinsip sederhana: "Jangan biarkan kejahatan terjadi dalam
kerajaanmu". Artinya, di manapun umat Budha berada, ia harus menegakkan
kebenaran.

Dengan demikian, nasionalisme dipahami dalam dua hal. Pertama, penegakan


kebenaran sehingga yang terpenting bukan corak kebangsaan, tetapi kemampuan
menegakkan Dharma di wilayah kebangsaan tersebut. Kedua, cinta kasih kepada
sesama makhluk sebagai pengabdian masyarakat dalam kerangka hidup
berbangsa.
6. kONGHUCU
Menurut Konghucu, arti penting nasionalisme terletak pada loyalitas rakyat
kepada negara, ketika negara mampu mensejahterkan rakyat.
Sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Sabda Lun Yu, pemerintah yang
berdasarkan kebajikan laksana kutub utara yang tetap di tempatnya,
sedangkan bintang-bintang lain berputar mengelilinginya.
Negara yang dibimbing oleh Undang-Undang, akan menjaga rakyat
menjatuhkan harga diri karena menciderai martabat kemanusiaannya.
Dengan demikian, nasionalisme mewujud dalam peran negara untuk
mewujudkan nilai-nilai luhur yang ada di dalam aturan hukum dan falsafah
pendiriannya.
FAKTOR MENURUNYA RASA
KEBANGSAAN
 INTERNAL
1. Sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkanrasa nasionalisme dan
patriotisme, sehingga para pemuda menirusikap tersebut. Para pemuda merupakan peniru
yang baik terhadaplingkungan sekitarnya.c.
2. Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun danmaraknya unjuk rasa, telah
menimbulkan frustasi di
kalangan pemuda dan hilangnya optimisme, sehingga yang ada hanya sifatmalas, egois
dan, emosional.d.
3. Tertinggalnya Indonesia dengan negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan,
membuat para pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.e.
4. Timbulnya etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baikdari suku-suku lainnya,
membuat para pemuda lebihmengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan
bangsa.
 EKSTERNAL
1. Cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. Mereka lebih memilih
kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri, sebagai contohnya
para pemuda lebih memilih memakai pakaian-pakaian minim yang mencerminkan budaya
barat dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkan budaya
bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai oleh narkoba dan minum-minuman keras,
sehingga sangat merusak martabat bangsa Indonesia
2. Paham liberalisme yang dianut oleh negara-negara barat yang memberikan dampak
pada kehidupan bangsa. Para pemuda meniru paham libelarisme, seperti sikap
individualisme yang hanya memikirkan dirinya sendiri
3. Semakin hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri. Masyarakat Indonesia yang
cenderung menggunakan produk luar negeri . Mereka merasa kalau memakai produk
dalam negeri akan terlihat kuno , jadul , dan kurang berkualitas .
MANFAAT
WAWASAN
KEBANGSAAN

Mengembang-kan Tidak memberikan


persatuan tempat pada
Indonesia patriotisme yang
picik
PENANAMAN WAWASAN
KEBANGSAAN PADA GENERASI MUDA
 Pengaplikasian wawasan kebangsaan tidak hanya
sebagai tuntutan kepada negara melainkan hal yang
wajib bagi seluruh generasi muda, penerapanya harus
sejak usia dini, lingkungan keluarga dan pendidikan
seperti sekolah sangat mempengaruhi mental
nasionalisme pada setiap siswanya dalam menjalani
kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Pengenalan lebih dalam dan mendasar mengenai dasar
ideologi, dasar negara serta budaya yang ada di
Indonesia menjadi senjata dalam memupuk wawasan
kebangsaan kepada generasi bangsa ini, seperti
mendengarkan lagu-lagu nasional mapun kebudayaan,
membaca buku sejarah perjuangan bangsa,
menghapalkan butir-butir pancasila, UUD1945 serta
naskah proklamasi dalam rangka mengobarkan api
semangat nasionalisme kepada anak-anak kita.
PENUTUP
• PANCASILA SBG PEREKAT BANGSA
• WASBANG THERAPI MENTAL - PENANGKAL MAYA
• PEMBANGUNAN WASBANG HRS SABAR - TEKUN
• KEPEMIMPINAN FAKTOR UTAMA & PENTING DLM
MENAKHODAI PERJALANAN BANGSA
• KEANEKARAGAMAN ANAK BANGSA HRS DIHORMATI
• PERSATUAN BANGSA HRS TERUS DIUPAYAKAN
• JUNJUNG TINGGI MARTABAT - KEHORMATAN BANGSA –
DAYA SAING
• TEGAKKAN DISIPLIN
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai