DJAMHOER MARTAADISOEBRATA
BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI
FKUP/RSHS
TUJUAN
KEDOKTERAN REPRODUKSI
PERKEMBANGAN
OBSTETRI GINEKOLOGI
FUNGSI UTAMA ALAT REPRODUKSI
WANITA
HAID
SEKSUAL
HAMIL
HAID DAN SEKSUAL : IKUT SERTA DALAM
MENJAGA KESEHATAN TUBUH
HAMIL : BEREPRODUKSI, DALAM UPAYA UNTUK
MEMPERTAHANKAN KELESTARIAN UMAT
MANUSIA
lanjutan
Fungsi reproduksi adalah peristiwa
biologis alamiah, tetapi dalam prosesnya
sering dipengaruhi dan mempengaruhi
lingkungannya, terutama lingkungan
sosial.
KEDOKTERAN REPRODUKSI
KESEHATAN REPRODUKSI
lanjutan
KEDOKTERAN REPRODUKSI
identik dengan
OBSTETRI GINEKOLOGI KLINIK
Monodisiplin (biomedis)
KESEHATAN REPRODUKSI
Identik dengan
OBGIN SOSIAL + OBGIN KLINIK
Multidisiplin (biomedis, humaniora)
OBGIN KLINIK
WAWASAN
Teori proses biomedis : kelainan gen sel
jaringan organ fungsi PENYAKIT
Tujuan /sifat pengobatan :
menghilangkan/mengurangi
penyakit(kuratif/rehabilitatif)
Cara pendekatan : Biomedis
KEBIJAKAN
Untuk mencapai tujuan, perlu dibuat kebijakan
berupa Protokol Kerja yang sesuai dengan
Standar Profesi, misalnya protokol tentang
PREEKLAMSI, PENYAKIT TROFOBLAS dll.
lanjutan
KOMPETENSI
Untuk melaksanakan kebijakan diperlukan
KOMPETENSI KLINIK, berupa ilmu dan
teknologi, ditambah dgn ketrampilan tertentu
seperti penggunaan USG, pemberian
KEMOTERAPI atau berbagai jenis teknik
OPERASI
lanjutan
OBGINSOS
SKALA MIKRO
WAWASAN
Proses dan tindakan biomedis dipengaruhi oleh
faktor sosial dan mempengaruhi kehidupan
sosial selanjutnya.
Tujuan pengobatan : sehat fisik, mental, sosial
KEBIJAKAN
Standar Profesi Klinik (Protap) dan
Psikosomatik
KOMPETENSI
Kompetensi Klinik dan Kompetensi Etik
lanjutan
OBGINSOS
SKALA MAKRO
WAWASAN
Di dalam masyarakat selalu ada kelompok
tertentu yang mempunyai faktor risiko untuk
mendapat kelainan/penyakit, baik yang
bersifat genetik, demografi atau sosekbud. Ok
itu mereka harus ditangani sesuai dgn
kebutuhannya.
Banyak di antara mereka yang tidak
mempunyai akses untuk mendapat
pelayanan kespro yang baik pada saat
membutuhkannya. Ok itu pelayanan
kespro harus didekatkan kepada
masyarakat, dengan menghilangkan
batasan dinding RS.
lanjutan
KEBIJAKAN
Dibuat oleh pengambil kebijakan, seperti
Pemerintah, DepKes atau Rumah Sakit
Misalnya : UUD Kesehatan, Kebijakan
dalam KesPro (KIA, KB dll)
lanjutan
KOMPETENSI
Kompetensi Klinik, Etik dan Manajerial
2. SISTEM RUJUKAN(SR)
3. SAFEMOTHERHOOD INITIATIVE(SMI)
Pengertian Konseptual
SR : sistem pelkes di mana terjadi
pelimpahan tanggung jawab timbal
balik atas kasus/masalah
kesehatan yg timbul, baik secara
horisontal maupun vertikal, baik
utk pengiriman penderita,
pendidikan maupun penelitian.
Pengertian (Teknik) Operasional
SR : Tatanan, di mana berbagai komponen
pelkespro berinteraksi 2 arah, antara
bidan (desa),dokter(pksm) dan SpOG
(RSD), utk mencapai rasionalisasi
sumber daya kes. dlm upaya
penyelamatan ibu/bbl, melalui SPR,
secara efektif, efisien, rasional dan
relevan. Alat canggih berada di RSD/RSP.
TUJUAN
Menyelamatkan Ibu dan Bayi Baru
Lahir, yang tidak bisa dikelola oleh
unit pelayanan kesehatan
sebelumnya.
PADA DASARNYA, TIDAK BOLEH
ADA KEMATIAN PADA KASUS
RUJUKAN.
SYARAT KEBERHASILAN
SISTEM RUJUKAN
Rujukan harus terencana (kehamilan),
bukan darurat ( persalinan).
Rujukan Geografis, bukan Admistratif.
Rujukan darurat : hrs ada “initial
treatment”, dikawal petugas, dirujuk ke
tempat terdekat.
STAKEHOLDERS
SISTEM RUJUKAN
Bidan, DU, SpOG Swasta, Puskms,
RSD/RSP.
DinKes Kod/Kab/Prov.
Pemda.
LSM.
DATA AKTUAL KASUS RUJUKAN
TIDAK MENGGEMBIRAKAN
Umumnya: rujukan persalinan
darurat.
Sering tempat rujukan terdekat “Di
By Pass”
Morbiditas/Mortalitas TINGGI,
yang sebetulnya tidak perlu.
KENDALA SISTEM RUJUKAN (3T)
Terlambat mengambil Keputusan
(Sosekbud)
Terlambat sampai di tempat
rujukan (Komunikasi, Geografi)
Terlambat mendapat pertolongan
di tempat rujukan (Medis, Kinerja
rendah dari Petugas)
SAFEMOTHERHOOD INITIATIVE
(SMI)
Gerakan utk mengamankan proses
reproduksi (kehamilan, persalinan
dan masa nifas)
Dicanangkan di Nairobi, 1987.
Dasar pemikiran : proses
reproduksi berlangsung tidak
aman, sehingga AKA/AKI tinggi,
terutama di negara berkembang.
THE FOUR PILLARS
OF
SAFEMOTHERHOOD
NILAI HAKIKI DARI SMI
MPS
Strategi
Mutu dan
Cakupan Kemitraan Pemberdayaan Pemberdayaan
Pelayanan Lintas Sektoral Peremp/Kel Masyarakat
PENJELASAN
SMI bukan masalah kesehatan saja
ttp hrs didukung oleh :
HAM
Pemberdayaan Perempuan
Pendidikan
Pembangunan SoSek.
MPS adalah bagian dari SMI yg
difokuskan kpd :
Akses thd pelayanan oleh Tenaga
Kesehatan Terampil.
Akses thd pelayanan rujukan, bila
terjadi komplikasi.
Pencegahan “unwanted pregnancy” dan
penanganan komplikasi keguguran.
TARGET (2010)
1. Target dampak kesehatan :
GOAL 5
Target 5 A
Reduced by three quarters, between 1990 and 2015
5.1 Maternal Mortality Rate