Anda di halaman 1dari 12

KAS, GIRO PADA BANK INDONESIA, DAN GIRO PADA BANK LAIN

Oleh : Pipit Rosita Andarsari SE.,MM

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda Style
1 Menjelaskan pengertian kas

Menjelaskan beberapa cara mencatat


transaksi kas : imprest fund system
2 dan fluctuating system

Menjelaskan pengertian giro pada Bank


Indonesia dan membuat jurnal atas
3 transaksi giro pada Bank Indonesia

Menjelaskan pengertian giro pada bank lain


dan membuat jurnal terkait dengan giro
4 pada bank lain
PENGERTIAN KAS

• Kas merupakan jumlah seluruh uang tunai yang dimiliki oleh Bank, baik uang tunai yang terdapat di
kantor pusat bank, di kantor cabang luar negeri maupun dalam negeri.
• Kas adalah mata uang kertas dan logam baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing yang masih
berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
• Posisi kas merupakan kas secara keseluruhan , baik yang etrsimpan di kantor pusat, kantor cabang,
kantor kas maupun dalam mesin ATM.
Perubahan Posisi Kas
Perubahan posisi kas yang terdapat di bank pada umumnya disebabkan oleh b
eberapa faktor sebagai berikut:
a. Setoran maupun penarikan tunai yang dilakukan oleh nasabah
b. Penyetoran uang ke Bank Indonesia dalam rangka menambah saldo giro p
ada Bank Indonesia dan penarikan uang dari bank Indonesia dalam rangka
memenuhi kebutuhan kas Bank
c. Penggunaan uang kas untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran sehari-har
i : dana konsumsi rapat, iuran kebersihan, perjalanan dinas.

Dalam aktivitas bank, uang kas dibagi menjadi 3 jenis : kas besar ,kas kecil dan
kas ATM. Masing-masing uang kas dikelola oleh petugas yang berbeda.
KAS KECIL
IMPREST FUND SYSTEM (SISTEM DANA TETAP)
 Bank membentuk kas kecil pada saat awal pembukaan, kemudian setiap a
da pengeluaran, maka pengeluaran tsb akan ditarik dari dana kas kecil.
 Pencatatan kas kecil hanya dilakukan sekali, yaitu saat pembentukan kas
kecil, saat pembentukan kas kecil, bank akan mendebit kas kecil dan men
g-kredit kas besar.
 Setiap ada penarikan dana tidak perlu membuat jurnal, tetapi hanya meng
arsip pengeluaran2 tsb sesuai bukti transaksinya, dan menukarkannya de
ngan uang tunai di teller sehingga jumlah kas kecil selalu sama.
 Atas dasar pengeluaran ini , bank akan mendebit biaya dan meng-kredit k
as.
Ilustrasi kas kecil (Imprest System)

Tanggal 5 Januari 2007, bank Bima Surabaya membentuk kas kecil sebesar Rp. 2.000.000
Jurnal yang dibuat
05/01/2007 Kas kecil 2.000.000
Kas 2.000.000
Tanggal 7 Januari 2007 , Bank Bima Surabaya mengeluarkan biaya untuk keperluan sbb: pembelian pemb
ersih lantai 200.000, pembelian bahan bakar 300.000, pembelian makanan kecil untuk konsumsi rapat 250
.000, sumbangan bulanan untuk pedagang kaki lima 200.000.
Jurnal yang dibuat
07/01/2007 Biaya bahan bakar 300.000
Biaya konsumsi 250.000
Biaya lain-lain 400.000
Kas 950.000
Ilustrasi Kas Kecil (fluctuating system)
Jurnal yang dibuat
05/01/2007 Biaya bahan bakar 300.000
Biaya konsumsi 250.000
Biaya lain-lain 400.000
Kas kecil 950.000

Jurnal atas pengisian kembali kas kecil adalah :


05/01/2007 Kas kecil 950.000
Kas 950.000
GIRO PADA BANK INDONESIA
• Giro pada BI merupakan dana yang disimpan bank di Bank Indonesia.
• Merupakan dana yang diperlukan untuk memeenuhi likuiditas setiap dank dan
keperluan bank dalam melakukan transaksi lalu lintans pembayaran antar bank
• Penyediaan dana dalam bentuk rupiah maupun valuta asing.
• Setiap bank umum konvensional maupun syariah wajib memiliki rekening giro
pada BI dan menjaga saldo tertentu sesuai peraturan BI.
• Saldo giro pada BI akan selalu berubah setiap hari, karena setiap bank menyel
esaikan transaksi utang piutang melalui lembaga kliring dan merubah posisi sal
do giro Bank di BI.
• Praktek giro pada BI hanya dipusatkan di Jakarta, untuk BI diluar jakarta tidak
memelihara rekening bank umum tetapi hanya memberikan pelayanan dalam p
enarikan dan pengeluaran secara fisik uang, tidak melakukan pencatatan dala
m giro bank umum.
GIRO PADA BANK LAIN
 Giro pada bank lain diperlukan oleh bank umum karena adanya transaksi antara
lain untuk menampung pajak, kerjasama antarbank dalam penggunaan mesin A
TM dan transaksi lainnya.
 Beberapa Bank BUMN dan Bank Swasta tertentu ditunjuk sebagai bank perseps
i oleh pemerintah untuk menampung setoran pajak maupun non pajak dari masy
arakat. Bank Persepsi akan menyetorkan setoran tersebut pada BI sebagai lemb
aga kliring.
 Daerah yang tidak terdapat lembaga kliring, BI akan menunjuk bank tertentu seb
agai lembaga kliring. Bank persepsi akan menyetorkan hasil pembayaran pajak t
sb pada bank yang ditunjuk sebagai lembaga kliring. Bank persepsi akan memb
uka rekening giro pada bank lain tsb untuk memudahkan penyetoran hasil pajak
pada bank yang ditunjuk sebagai lembaga kliring.
Ilustrasi Giro pada Bank Lain
Bank Bima Sumenep ditunjuk sebagai bank persepsi.
• Tgl 6 Januari 2007 Bank Bima Sumenep menerima setoran pajak dari masyarakat sebesar Rp.10.000.000 (se
toran tunai Rp.4.000.000 dan setoran tabungan Rp. 6.000.000)
• Tgl 10 Januari Bank Bima menyetorkan pembayaran pajak tersebut sebesar Rp.10.000.000 ke kas negara me
lalui Bank BNI Sumenep (Bank yang ditunjuk sebagai lembaga kliring)

Jurnal yang dibuat:


Bank Bima Sumenep
06/01/2007 Kas 4.000.000
Tabungan 6.000.000
Titipan pajak 10.000.000

Bank BNI (saat menyetorkan ke kas negara)


10/01/2007 Giro pada Bank lain- Bank Bima 10.000.000
Giro- Kas Negara 10.000.000
Ilustrasi giro pada bank lain
Pada tanggal 06 Januari 2007, nasabah Bank Bima Surabaya menarik dana tabung
annya melalui mesin ATM yang dimiliki oleh bank Yudhistira sebesar Rp.2.000.000.
Tgl 10 Januari 2007 Bank Yudhistira menagihkan atas penarikan nasabah bank Bim
a tsb . Atas penarikan tsb nasabah dibebani biaya sebesar Rp.1.000,-

Jurnal yang dibuat Bank Yudhistira


06/01/2007 Rekening ATM bersama 2.000.000
Kas-ATM 2.000.000

10/01/2007 Giro pd Bank Lain – Bank Bima 2.001.000


Pendapatan komisi (ATM) 1.000
Rek. ATM Bersama 2.000.000
Jurnal yang dibuat Bank Bima
10/01/2007 Tabungan Sdr... 2.001.000
Giro pada Bank Lain 2.001.000

Anda mungkin juga menyukai