Anda di halaman 1dari 13

Pendapatan dan Biaya

Menurut Akuntansi
dan Perpajakan
Dosen Pengampu : Indah Permata Sari, S.ST ., M.Ak

Nama Kelompok PBB :


Nur Atma Wati (4202005049)
Nurhapiza (4202005045)
Vika Lestari (4202005053)
Definisi Pendapatan Menurut Akuntansi dan Perpajakan

Pendapatan Menurut Akuntansi


Istilah pendapatan didefinisikan oleh PSAK (1995:23.3) adalah arus masuk bruto dan manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode apabila arus masuk itu mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Pendapatan Menurut Perpajakan


Sesuai pasal 4 (1) UU Nomor 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan objek pajak adalah penghasilan
yaitu : ‘setiap tambahan kemampuan ekonomis yang di terima atau diperoleh wajib pajak, baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.”
Definisi Biaya Menurut Akuntansi dan
Perpajakan
Biaya Menurut Akuntansi
Pengertian biaya menurut PSAK (1995:24) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Biaya Menurut Perpajakan


Definisi Biaya menurut perpajakan diatur dalam Undang-Undang pajak penghasilan pasal 6 yang
berbunyi;”besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap,
ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan,menagih, dan memelihara
penghasilan, termasuk biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha
seperti biaya pembelian bahan,biaya bunga,sewa,royalti,biaya perjalanan,biaya asuransi dan sebagainya.
Pengakuan Pendapatan
1.Penjualan barang 2. Kontrak Kontruksi
Penjualan barang yang Pendapatan kontrak dan biaya kontrak
diproduksi sendiri untuk dijual sehubungan dengan kontrak kontruksi
atau barang yang dibeli untuk harus diakui oleh perusahaan sebagai
dijual pendapatan dan beban sesuai dengan
tingkat penyelesaian aktivitas kontrak
tersebut
4. Bunga,Royalti,dan
3. Penyediaan Jasa
Deviden
Pelaksanaan jasa yang telah Pendapatan bunga,royalti,deviden
disepakati oleh dua belah diakui jika manfaat ekonomi transaksi
pihak selama periode waktu tersebut kemungkinan besar akan
kerja mengalir pada entitas dan
pendapatannya dapat diukur dengan
handal.
Untuk menentukan kapan penghasilan
diterima/diperoleh,undang-undang perpajakan mengacu pada
metode pembukuan yang yang disusun oleh wajib
Metode yang digunakan pajak,berdasarkan akrual atau kas basis. Akrual basis atau
pendekatan akrual mengakui penghasilan pada saat
penghasilan tersebut diperoleh,sedangkan cash basis atau
pendekatan kas mengakui penghasilan ketika penghasilan
tersebut diterima.
Jenis-jenis pajak penghasilan yang dikenakan pajak pengasilan bersifat final
berdasarkan Undang-undang pajak penghasilan pasal 4 ayat (2)

1.PP 131 Tahun 2000 jo. KMK-51/KMK.04/2001 tentang pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI
yang mulai berlaku 1 Januari 2001.
2.PP 27 tahun 2008 jo. PMK-63/PMK.03/2008 yang mulai berlaku 4 April 2008 penghasilan berupa Diskonto Surat
Perbendaharaan Negara (SPN) .Besarnya pajak penghasilan adalah 20% dari diskonto SPN Bagi wajib pajak dalam negeri dan BUT
atau sesuai tarif P3B yang berlaku bagi wajib pajak luar negeri.
3.PP 16 tahun 2009 jo. PMK-85/PMK.03/2011 yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2009 tentang penghasilan dari transaksi bunga
obligasi dengan ketentuan tarif pajak penghasilan.
4.PP No 15 tahun 2009 yang mulai berlaku 1 Januari 2009 tentang penghasilan dari transaksi bunga simpanan koperasi yang
dibayarkan oleh koperasi orang pribadi
5.PP 132 TAHUN 2000 jo. Kep-395/pj/2001 jo.SE-19/PJ.43/2001 tentang penghasilan dari transaksi hadiah undian
6.PP No 14 tahun 1997 jo. KMK-282/KMK.04/1997 JO SE-06/PJ.4/1997 jo. SE-09/PJ.24/1997 jo. SE-15/PJ.42/1997 yang mulai
berlaku 29 Mei 1997 atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari transaksi penjualan saham,baik
saham pendiri maupun saham bukan pendiri di bursa efek dipungut pajak penghasilan yang bersifat final sebesar 0,1% dari jumlah
bruto nilai transaksi penjualan.
7.PP No 17 tahun 2009 yang mulai berlaku 1 januari 2009 atas penghasilan yang diterima dan diperoleh orang pribadi atau badan dari
transaksi derivatif berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan dibursa dikenai PPH Final sebesar 2,5% dari margin awal ,dimana
margin awal merupakan sejumlah uang atau surat berharga yang harus ditempatkan oleh pialang berjangka atau anggota bursa pada
lembaga kiring dan penjamin untuk menjamin pelaksanaan transaksi kontrak berjangka.
8.PP No 4 Tahun 1995 jo.KMK-250/KMK.04/1995 jo. SE-33/PJ.4/1995 atas penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi
penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangan usahanya dikenakan pajak penghasilan bersifat final
sebesar 0,1% dari jumlah bruto transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal.
9.PP No 71 tahun 2008 jo.PMK-243/PMK.03/2008 jo. SE-6/PJ.03/2008 atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi
atau badan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan bersifat final sebesar 5% dari jumlah bruto
nilai pengalihan hak atas tanah dan bangunan,kecuali atas pengalihan hak atas rumah sederhana dan rumah susun sederhana yang
dilakukan wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar
1% dari jumlah nilai pengalihan
10.PP No 5 tahun 2002 jo.KMK-120/KMK.03/2002 joKEP-227/PJ/2008 Atas penghasilan transaksi persewaan tanah dan bangunan
11.PP No 19 Tahun 2009 jo. SE-01/PJ.03/2009 atas penghasilan dari transaksi deviden yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang
pribadidalam negeri dikenakan pajak penghasilan final sebesar 10%.
Pengukuran Biaya

Terdapat berbagai dasar dalam melakukan pengukuran biaya namun biaya historis merupakan
pengukuran biaya yang paling sering digunakan. Biaya pada umumnya diakui bila memenuhi salah
satu dari dua kriteria berikut:
a. Konsumsi manfaat, biaya diakui ketika manfaat ekonomi yang dihasilkan dari penggunaan biaya
tersebut telah digunakan.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomi
Biaya yang berkaitan dengan kegiatan usaha Undang-undang pajak penghasilan pasal 6
1.Biaya pembelian bahan
2.Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah,gaji,honorarium,bonus,gratifikasi,dan tunjangan yang diberikan dalam
bentuk uang
3.Bunga,sewa,dan royalti
4.Biaya perjalanan
5.Biaya pengolahan limbah
6.Premi asuransi
7.Biaya promosi dan penjualan yang diatur dengan atauvberdasarkan peraturan menteri keuangan
8.Biaya administrasi
9.Pajak kecuali pajak penghasilan
10.Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas
biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari tahun sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 dan pasal 11A
11.Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh menteri keuagan
12.Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
13.Kerugian seliseh kurs mata uang asing
14.Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di indonesia
15.Biaya beasiswa,magang,dan pelatihan
16.Piutang nyata tidak dapat ditagih
17.Penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1)
18.Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur peraturan pemerintah
19.Sumbangan dalam rangka penelitian
20.Biaya pembangunan infrastruktur sosial
21.Sumbangan fasilitas pendidikan
22.Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan peraturan pemerintah
Perbedaan Biaya dan Beban

Dari segi menghasilkan Dilihat dari Dilihat dari letak


Pendapatan manfaatnya laporan keuangan
Studi Kasus
1 1 Juni 2017, PT Ogah membayar uang sewa untuk menyewa gedung kantor senilai RP
1.000.000 untuk 5 bulan.Pengeluaran tersebut merupakan suatu “aktiva” dalam bentuk “hak
untuk menempati kantor selama 5 bulan.”Setiap hari berlalu dalam bulan tersebut sebagian
dari masa pakai harta tadi telah terpakai dan menjadi beban.Pada tanggal 30 juni 2017 biaya
yang telah terpakai untuk sewa adalah sebesar RP 200.000 dan harus diperlukan sebagai
berikut:
Jurnal: Beban Sewa RP 200.000
Sewa dibayar dimuka RP 200.000
Studi Kasus
PT Satu Kita melakukan IPO di bursa efek Indonesia dengan harga penawaran RP 10.000 per
lembar saham.Apabila nyonya listi memiliki 50.000 lembar saham pendiri, maka nyonya listi
harus menyetor pajak penghasilan final sebesar RP 3.000.000, paling lambat 30 hari setelah IPO
dilakukan oleh PT Satu Kita.Apabila penyetoran dilakukan melewati batas waktu tersebut , maka
keuntungan atas penjualan saham tersebut akan diakui sebagai penghasilan yang dikenakan pajak
sesuai dengan pasal 17 UU PPh.Selanjutnya apabila bursa efek indonesia berhasil melakukan
penjualan saham PT Satu Kita senilai RP 500.000.000 maka PPh final yang harus di potong atas
transaksi tersebut adalah RP 500.000
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai