Anda di halaman 1dari 8

DUKUNGAN EMOSIONAL

By: kelompok 5
Defenisi

Dukungan emosional
(Nursing ialah memberikan
Interventions kenyamanan,
Classification, Edisi penerimaan dan
keenam, 2016). dukungan selama
masa stress.
 Zulfitri (2006, dalam sangian, wowiling & malara,
https://ejurnal.unsrat.ac.id, diperoleh pada tanggal
9 oktober 2019)

Dalam hasil penelitiannya menemukan adanya


hubungan antara dukungan emosional keluarga
dengan dengan perilaku lansia hipertensi dalam
mengontrol kesehatannya.
Dukungan emosional
Tujuan bertujuan untuk
mengurangi tekanan batin
orang-orang yg depresi.
Prosedure
Diskusikan dengan pasien mengenai pengalaman
Emosinya

Ekplorasi apa yang memicu emosi pasien

Buat pernyataan yang mendukung dan


berempati
Rangkul atau sentuh pasien dengan penuh
dukungan
Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang sesuai

Bantu pasien untuk mengenali perasaannya seperti adanya cemas,


marah, atau sedih

Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan cemas, marah atau


sedih
Fasilitasi pasien
untuk
Diskusikan
mengidentifikasi
konsekuensi
pola respon yang
dari tidak
biasanya dipakai
mengatasi
ketika menghadapi
perasaan
rasa takut
bersalah dan
malu

Dengarkan/dor Berikan dukungan


ong ekspresi selama fase
keyakinan dan mengingkari (denial),
perasaan marah, tawar-menawar
dan fase menerima
dalam proses berduka
Identifikasi fungsi [perasaan] bahwa marah, frustasi dan kemarahan akan kembali
lagi kepada pasien
Dorong untuk bicara atau menangis sebagai car untuk menurunkan
respon emosi
Temani pasien dan berikan jaminan keselamatan dan keamanan
selama periode cemas

Berikan bantuan dalam pembuatan keputusan

Kurangi kebutuhan terkait dengan fungsi kognitif apabila pasien


dalam kondisi kesakitan atau kelelahan

Rujuk untuk konseling sesuai kebutuhan.


Contoh
seorang lansia yang hipertensi, tugas keluarga adalah
memberi dukungan motivasi kepada lansia dalam minum
obat secara benar tentang dosis, frekuensi dan waktunya,
kiat penting untuk mengingat minum obat :minum olah obat
pada waktu yang sama setiap hari, harus selalu tersedia
obat dimana penderita berada, bawa obat dimanapun
pergi (Ardhiyanti, 2015).

Anda mungkin juga menyukai