Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

Hemoroid Interna Grade III


Pembimbing : dr. Md. Dwi Yoga Bharata, Sp.B-KBD

Oleh :
A.A.A. Listya Samanta Dharma (1871121035)
Ngurah Bagus Jayantha M (1871121050)
PENDAHULUAN
• Hemoroid pelebaran dan inflamasi dari pleksus arteri-vena di saluran
anus

• WHO (2016)sering terjadi pada usia > 25 tahun, pria : wanita = 7:1

• Kejadian meningkat seirig bertambah usia, puncaknya usia 45 – 65 tahun.

• Hemoroid dapat terjadi pada wanita hamil

• Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya

hemoroid : pola makan, konsitpasi, pekerjaan


Tinjauan Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
• Anatomi Canalis Analis
• Definisi Hemoroid
• Faktor Risiko Hemoroid
• Klasifikasi Hemoroid
• Gejala dan Tanda Hemoroid
• Diagnosis
• Tatalaksana
Anatomi Canalis Analis
Definisi Hemoroid
Hemoroid berasal dari kata ''haima'' dan ''rheo'', yang dalam medis berarti
pelebaran pembuluh darah

Plexus hemoroidalis =
jaringan normal yang
berisi arteri dan vena

Hemorrhoid adalah varikositis akibat pelebaran (dilatasi) pleksus


vena hemorrhoidalis interna. Mekanisme terjadinya
hemorrhoid belum diketahui secara jelas.
Faktor Risiko Hemoroid
• Diet rendah serat
• Konstipasi
• Usia Lanjut
• Aktifitas fisik berat
• Kehamilan
• Penyakit lain
Patogenesis

Lapisan Bantalan Menganggu


Bantalan akan
Bantal Adanya FR akan aliran balik
membesar
(Chusion) prolaps vena
Klasifikasi Hemoroid

Hemoroid Hemoroid
internal external
Grading Hemoroid
Gejala dan Tanda
• Hemoroid Interna
• Prolaps sesuai grading
• Perdarahan dengan darah yang keluar biasanya berwarna merah
segar, tidak tercampur dengan feses, perdarahan terlihat menetes
atau mewarnai air toilet menjadi merah
• Tidak terlalu nyeri
• Gatal akibat iritasi kulit perianal
• Gejala anemia
• Rectal fullness  rasa tidak nyaman pada anus
• Keluarnya mucus dan terdapatnya feses pada pakaian dalam
merupakan ciri hemorrhoid yang mengalami prolaps menetap
Gejala dan Tanda
• Hemoroid Eksterna
• Nyeri yang hebat secara akut (jika sudah terjadi trombosis) ditandai dengan
pembengkakan biru yang terasa nyeri pada pinggir anus
• Nyeri saat defekasi
• Teraba masa pada perianal
• Konstipasi, karena nyeri saat defekasi dapat menurunkan keinginan defekasi
Diagnosis
Anamnesis & Pemeriksaan fisik
• Darah di anus, prolaps, perasaan tidak nyaman pada anus (mungkin
pruritus anus), pengeluaran lendir, anemia sekunder (mungkin),
tampak masa pada inspeksi, teraba masa pada rectal toucher
Diagnosis
• Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
• Non-Farmakologis
• Dengan perubahan pola makan  dianjurkan banyak mengkonsumsi makanan tinggi serat
20-30 g/hari
• Perubahan posisi defekasi  yang dianjurkan adalah jongkok untuk mencegah mengedan
terlalu berat
• Minum 30-40 ml/kgBB/hari
• Jongkok saat defekasi jangan terlalu lama karena akan meningkatkan tekanan pada v.
hemoroidalis
• warm sitz baths dengan merendam area rektal pada air hangat selama 10-15 menit 2-3 kali sehari
• Farmakologis
• Simptomatik  untuk mengurangi rasa gatal & mengurangi nyeri
• Obat-obatan yang dapat memperbaiki defekasi. Serat bersifat laksatif memperbesar volume tinja
dan meningkatkan peristaltik
Tatalaksana
• Minimal invasive :
• skleroterapi : suntikan aethoxysclerol 0,5 – 1 ml dan didapatkan pengecilan hemoroid
minggu ke 4 – 5 setelah 3 – 5 kali prosedur
• rubber band ligation : prosedur dengan menempatkan karet pengikat di sekitar
jaringan hemoroid interna sehingga mengurangi aliran darah ke jaringan tersebut
menyebabkan hemoroid nekrosis, degenerasi, dan ablasi.
• Pembedahan  hemoroidectomy
• Dengan indikasi :
• Hemoroid interna derajat II berulang
• Hemoroid interna derajat III dan IV
• Hemoroid internda derajat I dan II dengan penyakit penyerta yaitu fisura
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : NMS
• J.Kelamin : Perempuan
• Umur : 33 th
• Alamat : Payangan, Gianyar
• Status : Menikah
• No. RM : 658963
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Benjolan pada anus
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh benjolan pada anus sejak 8 tahun yang lalu. Benjolan
terasa memberat sejak 2 minngu SMRS yang disertai rasa nyeri dan panas
sehingga pasien sulit beraktivitas. Awalnya benjolan timbul setelah pasien
melahirkan anak I karena mengedan persalinan normal. Saat itu benjolan
masih dapat masuk bila di dorong ke dalam namun sejak 2 minggu SMRS
berikutnya benjolan tersebut tidak dapat dimasukan dan tetap keluar.
Keluhan memberat bila pasien mengedan dan membaik setelah
mendapatkan obat antihemoroid. Keluhan lain yaitu BAB dengan darah
berwarna merah segar (+), BAB seperti kotoran kambing (-), perubahan
kebiasaan BAB (chages of bowel habbit) (-). Keluhan lain nyeri saat BAB(+)
terutama saat mengedan, mual/muntah (-/-), lemas (+), makan/minum (+/
+), BAK dalam batas normal.
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien telah mengalami keluhan serupa sejak 8 tahun yang lalu. Sebelumnya
keluhan dapat membaik setelah pasien mendapatkan pengobatan anti hemoroid
dan penghilang nyeri. Pasien sudah dilakukan colonoscopy pada tanggal 3
September 2019 di RSUD Sanjiwani dengan hasil Hemoroid Interna Grade III.
Riwayat penyakit kronis disangkal oleh pasien.

Riwayat penyakit keluarga :


• Ibu pasien juga mengalami keluhan serupa. Riwayat penyakit kronis disangkal
keluarga pasien.

Riwayat pribadi/sosial/lingkungan :
• Pasien adalah seorang pedagang. Pasien memiliki riwayat suka makan makanan
pedas. Riwayat mengkonsumsi alkohol ataupun merokok disangkal pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

Status present
Vital sign
• TD : 120/70 mmHg
• Nadi : 84 x/mnt
• RR : 16 x/mnt
• T .Ax : 36,5o C
• Status generalis
– Mata : an +/+, ikt -/-
– Leher : pembesaran KGB (-)
– Thorax : cor : s1s2 tunggal ,reg, mur(-)
pul: ves +/+, rh -/- wh -/-
‒ Abdomen : dist (-), BU (+) normal
+ + - -
‒ Ex : Hangat + + Edema - -
Status Lokalis

Regio anus
• I : massa(+), hiperemis (-), perdarahan (-)
•P : nyeri tekan (+)

Rectal Toucher
• TSA (+)
• Ampula rekti : Mukosa licin (+), teraba massa
arah jam 6-jam 9, konsistensi kenyal, tepi
rata, batas tegas, nyeri tekan (+), fissura (-),
fistula (-)
• Evaluasi post RT : feses (-), lendir (-),
darah (-), nyeri (-)
Pemeriksaan Penunjang
Parameter Hasil Nilai Normal Unit Remark

WBC 10,50 4,00 - 10,00 103/μL N


Gran % 60,9 50,0 - 70,0 % N
Lymp % 29,0 20,0 - 40,0 % N
RBC 4,58 3,50 - 5,50 106/μL N
HCT 42,4 37,0 - 52,0 % N
HGB 12,3 11,0 – 16,0 g/dL N
MCV 91,4 82,0 – 95,0 fL N
MCHC 37,2 32,0 – 36,0 pg N
PLT 225 150 – 440 103/μL N
Tes Nilai Refrensi Satuan Keterangan
rentang nilai
BT 2’30” 1–6 menit N
CT 8’00” 10 – 15 menit N
Ureum 16,5 18-55 mg/dL N
Creatinin 0,89 0,7 – 1,2 mg/dL N
Na 141 135-147 Mmol/l N
Kalium 4.6 3.5-5.0 Mmol/l N
Cl 103 95-108 Mmol/l N
GDA 88 80-120 mg/dL N
Colonoscopy 3 -9- 19

• Kesimpulan : Hemoroid Interna Grade III


Foto thoraks PA

• Kesan : COR dan Pulmo dalam batas normal


Diagnosis
Hemorroid interna grade III

Penatalaksanaan
Hemoroidektomy
Tanggal Subject, Objective, Assesment Terapi

18/10/19 S: Demam (-), nyeri (+) mual (+), muntah (-), P:


Pk. 06.00
WITA makan (+), minum (+), BAK (+), BAB (-) •IVFD RL ~ 20tpm
•Parasetamol 3x1fls
O: Status present •Ketorolac 3x30mg
TD : 110/70 mmHg •Pro Hemoroidetomy
N: 76 x/menit, kuat angkat, isi cukup, reguler (20/10/2019)
RR: 20 x/menit, reguler
Tax: 36oC
Status general : dbn

Status lokalis
Regio anal
I : massa (+) hiperemis (+) perdarahan aktif (-)
P : nyeri tekan (+)

A: Hemoroid Interna Grade III


Tanggal Subject, Objective, Assesment Terapi

19/10/19 S: Demam (-), nyeri (+) mual (+), muntah (-), P:


Pk. 06.00
WITA makan (+), minum (+), BAK (+), BAB (-) •IVFD RL ~ 20tpm
•Parasetamol 3x1fls
O: Status present •Asam mefenamat 3 x
TD : 120/70 mmHg 500mg
N: 76 x/menit, kuat angkat, isi cukup, reguler •Pro Hemoroidetomy
RR: 20 x/menit, reguler (20/10/2019)
Tax: 36,8oC
Status general : dbn

Status lokalis
Regio anal
I : massa (+) hiperemis (+) perdarahan aktif (-)
P : nyeri tekan (+)

A: Hemoroid Interna Grade III


Tanggal Subject, Objective, Assesment Terapi

20/10/19 S:Telah dilakukan hemoroidectomy P:


Pk. 06.00
WITA •IVFD RL ~ 20tpm
O: Status present •Ceftriaxone 2x1gr
TD : 120/80 mmHg •Parasetamol 3x1fls
N: 76 x/menit, kuat angkat, isi cukup, reguler •As. Tranexamat
RR: 18 x/menit, reguler 3x500mg
Tax: 36oC •Ardium 3 x 2 tab
(1 minggu)
Status general : dbn •Rawat luka
•Diet bubur
Status lokalis
Regio anal
I : massa (+) hiperemis (+) perdarahan aktif (-)
P : nyeri tekan (+)

A: Hemoroid Interna Grade III + Post


hemoroidectomy
Tanggal Subject, Objective, Assesment Terapi

21/10/19 S:Demam (-), nyeri (+) mual (-), muntah (-), P:


Pk. 06.00
WITA makan (+), minum (+), BAK (+), BAB (-) •IVFD RL ~ 20tpm
•Ceftriaxone 2x1gr
O: Status present •Parasetamol 3x1fls
TD : 100/70 mmHg •As. Tranexamat
N: 76 x/menit, kuat angkat, isi cukup, reguler 3x500mg
RR: 20 x/menit, reguler •Ardium 3 x 2 tab
Tax: 36,5oC (1 minggu)
•Rawat luka
Status general : dbn •Rencana BPL besok
•Diet bubur
Status lokalis
Regio anal
I : massa (+) hiperemis (+) perdarahan aktif (-)
P : nyeri tekan (+)

A: Hemoroid Interna Grade III + Post


hemoroidectomy POD I
Tanggal Subject, Objective, Assesment Terapi

22/10/19 S: Nyeri (+) mual (-), muntah (-), makan (+), P:


Pk. 06.00
WITA minum (+), BAK (+), BAB (-) •BPL
•Aff tampon
O: Status present •Ardium 3 x 2 tab
TD : 110/70 mmHg •Paracetamol 3 x 500mg
N: 82 x/menit, kuat angkat, isi cukup, reguler •Cefixime 2 x 100mg
RR: 20 x/menit, reguler
Tax: 36,7oC

Status general : dbn

Status lokalis
Regio anal
I : massa (+) hiperemis (+) perdarahan aktif (-)
P : nyeri tekan (+)

A: Hemoroid Interna Grade III + Post


hemoroidectomy POD II
Pembahasan
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Kasus Teori
Pada kasus didapatkan keluhan pasien Pada anamnesis biasanya didapati bahwa
1. keluar benjolan pada dubur yang disertai pasien menemukan adanya darah segar pada
rasa nyeri saat buang air besar. Selain itu pasien juga
2. Benjolan timbul setelah pasien akan mengeluhkan adanya gatal-gatal pada
melahirkan anak pertama, daerah anus. Pada derajat II hemoroid
3. Benjolan tidak dapat dimasukkan dan internal pasien akan merasakan adanya masa
tetap keluar. pada anus dan hal ini membuatnya tak
4. Keluhan lain BAB dengan darah berwarna nyaman. Pasien akan mengeluhkan nyeri pada
merah segar (+). hemoroid derajat IV yang telah mengalami
5. Pada status lokalis region anal didapatkan trombosis. Pemeriksaan fisik dapat
masa dan hiperemis, serta nyeri tekan. didapatkan adanya masa pada anus pada
Pada rectal tocher teraba masa arah jam hemoroid internal III dan IV dan eksternal.
6 – jam 9, konsistensi kenyal, tepi rata,
batas tegas, dan nyeri tekan.
Pemeriksaan Penunjang
Kasus Teori
Pada pasien dilakukan pemeriksaan Pada hemoroid Anal canal dan rektum
penunjang DL, kimia darah dan photo thorax , diperiksa dengan menggunakan anoskopi dan
dan diapatkan hasil dalam batas normal. sigmoidoskopi. Anoskopi dilakukan untuk
Pemeriksaan colonoscopy yang dilakukan, menilai mukosa rektal dan mengevaluasi
didapatkan kesimpulan hemoroid interna tingkat pembesaran hemoroid. Side-viewing
grade III. Pasien kemudian di diagnosis pada anoskopi merupakan instrumen yang
dengan Hemoroid Interna Grade III. optimal dan tepat untuk mengevaluasi
hemoroid. Beberapa ahli merekomendasikan
kolonoskopi untuk semua pasien yang
berusia lebih dari 30 tahun yang memiliki
gejala hemoroid dan perdarahan.
Tatalaksana
Kasus Teori
Pasien ditatalaksana preop dengan Tatalaksana pada hemoroid dibagi
Parasetamol 3 x 1 fls, Ketorolac 3 x 30 menjadi 3. Secara non farmakologis
mg dan Pro Hemoroidectomy. dengan perubahan pola makan dan
perubahan posisi defekasi. Secara
Terapi post op pasien adalah farmakologis dapat diberika terapi
Ceftriaxone 2x1gr, Parasetamol 3x1fls, simtomatik. Dan pembedahan
As. Tranexamat 3x500mg, Ardium 3 x 2 dilakukan juika terdapat indikasi
tab (selama 1 minggu) dan diet bubur. yaitu Hemoroid interna derajat II
berulang, Hemoroid interna derajat
III dan IV, Hemoroid internda
derajat I dan II dengan penyakit
penyerta yaitu fisura
• Pasien perempuan, NMS, 33 tahun. Keluhan utama keluar
benjolan pada dubur sejak 8 tahun dan memberat sejak 2 minggu
SMRS. Benjolan timbul setelah pasien melahirkan anak pertama,
SIMPULAN pasien melahirkan dengan persalinan normal. Benjolan dirasakan
nyeri dan terkadang keluar darah merah segar menetes saat
pasien BAB, benjolan dapat masuk spontan namun sekarang harus
DIAGNOSIS: tidak dapat dimasukkan dan tetap keluar. Nyeri memberat saat
pasien duduk dan BAB, nyeri membaik ketika pasien mendapatkan
Hemoroid interna grade III. obat antihemoroid. Keluhan lain seperti BAB dengan darah
berwarna merah segar (+), BAB (+) terutama saat mengedan,
lemas (+) makan/minum (+/+) BAK dalam batas normal.
• Pemeriksaan fisik : compos mentis, tekanan darah 120/70mmHg,
Penatalaksanaan kasus dan frekuensi nadi 80 kali/menit, frekuensi nafas 20 kali/menit, suhu
teori sudah sesuai aksila 36,8oC, status lokalis anal: inspeksi massa (+) hiperemis (+)
perdarahan aktif (-). Palpasi : nyeri tekan (+).

• RT TSA (+), ampula rekti didapatkan mukosa licin (+) teraba masa
arah jam 6 – jam 9, konsistensi kenyal, tepi rata, batas tegas, NT
(+) fissura (-) fistula(-). Evaluasi post RT feses (-) lendir (-) darah (-)
nyeri (-). Pemeriksaan penunjang darah lengkap menunjukkan
dalam batas normal dan hasil colonoscopy menunjukkan hemoroid
interna grade III.

Anda mungkin juga menyukai