Kualitas Pembelajaran
5
Permasalahan-permasalahan pembelajaran, antara lain :
1) Pencapaian aspek kognitif pada level tinggi, yaitu : analisis, evaluasi dan
kreasi.
2) Pengembangan kompetensi siswa pada aspek afektif – pendidikan
karakter.
3) Peningkatan motivasi belajar siswa.
4) Kemandirian belajar siswa.
5) Tumbuh kembangnya keberanian mengemukakan pendapat yang
bertanggung jawab dan rasa percaya diri.
6) Problem solving, Problem base learning, atau Reality base learning
7) ICT base learning.
8) Pengembangan proses pembelajaran yang inovatif.
9) Pengembangan materi ajar yang kontekstual dengan realitas kehidupan.
10) Penerapan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pengembangan
pembelajaran atau materi ajar.
11) Atau lainnya.
Jangan hanya terfokus pada bagaimana mengajarkan suatu pokok bahasan
seperti pelaksanaan PPL yang dilakukan mahasiswa
Masalah-masalah
Pembelajaran terjadi pada:
Persiapan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Penilaian/evaluasi.
Peninjauan Pembelajaran
16
Masalah pada Persiapan Pebelajaran
RPP
Banyak RPP yang dibuat secara sembarangan (copy paste)
sehingga tidak mencerminkan proses pembelajaran yang
dilaksanakan
RPP tidak dibuat berdasarkan silabus
Hubungan antara KD , Tujuan Pembelajaran dan indikator
ketercapaian sering tidak nyambung.
Kegiatan pembelajaran tidak dijabarkan dengan jelas.
Misalnya, berdiskusi tentang apa dan bagaimana caranya.
Eksplorasi dan konfirmasi sering tidak nampak.
Masalah Pelaksanaan Pebelajaran
Aktif
Masih banyak pembelajaran yang konvensional, dimana proses
pembelajaran didominasi oleh guru (TCL bukan SCL)
Inovatif
Pembelajaran inovatif belum secara optimal dilaksanakan.
Kreatif
Guru kreatif ( media, alat dan peraga matematika diciptakan sendiri
oleh guru) masih jarang ditemukan.
Efektif
Pembelajaran kurang efektif, karena orientasi pembelajaran pada
materi yang di pedomani buku pegangan / LKS secara total.
-
Masalah pada Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran dilakukan di akhir
dan hanya informasi tentang siapa yang
nilai baik, siapa yang rendah. Lebih dari
itu harusnya memperoleh informasi siapa
yang mengalami kesulitan selama
pemblajaran
Analisis hasil penilaian tidak dilakukan
atau dilakukan tetapi tidak ditindak lanjuti.
19
Masalah pada Peninjauan Pembelajaran
Refleksi terhadap pembelajaran yang
dilakukan secara individu, kelompok guru
sebidang di sekolah, kelompok guru
sebidang di beberapa sekolah MGMP,
belum biasa dilakukan
Sehingga tidak ada pembaharuan
pembelajaran
20
Bermacam-macam kegiatan :
Percobaan
Presentasi
Diskusi
Collaborative and Creative
Child centered
22
Kualitas Pendidikan
Banyak faktor yang mempengaruhi Kualitas
Pendidikan:
Guru
Kurikulum
Dana Buku Pelajaran
dll.
23
Kualitas Pendidikan
Kualitas Guru adalah kunci untuk mencapai
mutu pendidikan yang lebih baik
Jawabannya ?
24
Studi dan Pembelajaran
Belajar (learning) = memahami apa yang
diajarkan
Mengikuti pelajaran (studying) = melakukan
sesuai apa yang diinstruksikan
Berdasar observasi mengenai pembelajaran,
permasalahan utama,
Di kelas, banyak siswa “mengikuti pelajaran”
tapi hanya sedikit yang “belajar” (paham)
25
Gambaran yang kurang mengena apa yang
dimaksud dengan “learning” yang berkualitas.
Meskipun ada “activity”, tetapi tidak ada “learning”
Kegiatan presentasi siswa yang tidak berisi,
percobaan yang dilakukan siswa tidak disertai
pemahaman, banyaknya diskusi tanpa mengetahui
yang semestinya dibicarakan
Tidak/belum mengetahui bagaimana mendesain
pembelajaran, bagaimana merefleksi (meninjau)
kembali pembelajaran yang telah dilakukan.
26
Studi dan Pembelajaran
Kualitas Pendidikan belum mengalami
peningkatan,
Karena banyak siswa yang hanya sekedar
“mengikuti pelajaran” namun tidak “belajar”
(paham)
27
Belajar adalah Hak
Setiap siswa memiliki hak untuk “belajar”
(paham)
Memastikan bahwa setiap siswa belajar
merupakan tanggung jawab guru
28
PERTANYAAN:
29
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan (skill) dan Sikap
Mengajar adalah perpaduan:
1. Pengetahuan materi ajar, metode
pengajaran, keterampilan mengajar
[Kemampuan teknis]
2. Memberikan perhatian pada siswa
[Sikap]
30
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
Siswa
Pengetahuan Perhatian
Keterampilan
Guru
31
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
Pertanyaan teknis mengenai mengajar:
Apakah Anda memiliki pengetahuan mengenai
materi ajar?
Dapatkah Anda menerapkan metode dan
keterampilan mengajar yang benar?
Dapatkah anda membuat rencana pembelajaran
sendiri?
32
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
Pertanyaan sikap mengajar:
Apakah Anda memperhatikan siswa yang kurang
pandai?
Apakah Anda memperhatikan siswa yang pintar?
Dapatkah Anda mendengarkan siswa Anda?
Dapatkah anda mendeteksi siswa yang
membutuhkan bantuan Anda?
Dapatkah Anda mengatakan kenapa siswa membuat
kesalahan tertentu?
33
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
Pertanyaan sikap mengajar:
Tahukah anda bahwa beberapa/ banyak siswa tidak
tertarik dengan pembelajaran anda?
Dapatkah Anda mengenali siswa yang tidak tertarik
dalam pengajaran Anda?
Dapatkah Anda memahami kenapa siswa itu terlihat
sedih?
Dapatkah Anda memahami kenapa siswa itu terlihat
jenuh?
34
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
Meningkatkan performa guru di dalam kelas
35
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
Sejauh ini, lebih banyak perhatian
ditujukan ke aspek TEKNIS
Tidak begitu banyak perhatian diberikan
ke aspek SIKAP
Sikap
Aspek teknis
36
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
Guna meningkatkan Kualitas Pendidikan
Indonesia, kedua aspek tersebut harus
dikembangkan secara bersamaan
Untuk itu perlu dilakukan melalui praktek
pembelajaran setiap hari dan melalui kolaborsi
bersama kolega guru dan dilakukan direfleksi
37
Karena itulah kita melakukan
Lesson Study terus menerus
Guru adalah manusia yang
terus menerus belajar
38
APAKAH
LESSON STUDY ITU?
Lesson Study
(Jugyokenkyu ):
Kolegialitas:
1) membicarakan praktik pembelajaran,
2) saling mengobservasi kelas dalam praktik
pembelajaran,
3) membuat gagasan bersama untuk meningkatkan
mutu pembelajaran
4) untuk saling mendorong satu sama lain dalam
meningkatkan mutu pembelajaran.
LESSON STUDY
• Suatu strategi pembinaan profesi pendidik,
bukan suatu metode pembelajaran.
• Berkenaan langsung dengan permasalahan
dalam praktik pembelajaran di kelas.
• Secara kolaboratif sesama guru dalam rumpun
bidang studi atau bukan rumpun bidang studi.
• Dilaksanakan secara berkelanjutan, agar
membudaya.
• Saling memberi dan menerima pengetahuan
(mutual learning).
• Terciptanya masyarakat belajar (learning
community)
Komunitas belajar dalam LS
Kolaborator
/ observer
Masyarakat, KS ; Dinas
Komite Sek Tim Monev
Guru Model
& Siswa
Fasilitator / Tim
guru senior Ahli
Prinsip 1
Guru dapat belajar banyak dari guru lain
(kolega)
Prinsip 2
Kepala Sekolah harus mengambil inisiatif dan
menunjukkan komitmen
Prinsip 3
Kurangi berbicara mengenai bagaimana
mengajar; Lebih banyak berbicara mengenai
bagaimana membuat setiap siswa bisa
belajar (paham)
Prinsip 4
Jangan mengkritik guru lain
46
Dua Jenis Lesson Study
Lesson Study berbasis MGMP
Lesson Study dilaksanakan melalui MGMP
Guru dikelompokan berdasarkan mata
pelajarannya
Lesson Study berbasis Sekolah
Lesson Study dilaksanakan di sekolah
Semua guru di sekolah tersebut berpartisipasi
meski berbeda mata pelajaran yang
diajarkannya
48
Dua Jenis Lesson Study
Bahasa
MTK Indonesia Bahasa
IPA Inggris IPS Agama
Lesson
Study
Berbasis
Sekolah
49
Tanya-Jawab 1
Apakah Lesson Study merupakan “metode
mengajar” yang baru?
Bukan, Lesson Study bukanlah metode
mengajar
Lesson Study hanyalah forum bagi guru dimana
mereka bisa bertemu dan belajar satu sama lain
50
Pertanyaan 2
Apa bedanya dengan Penelitian Tindakan
Kelas?
Penelitian Tindakan Kelas dan Lesson Study
memang serupa
Namun, Penelitian Tindakan Kelas sifatnya lebih
akademik dan hanya menguntungkan peneliti
saja, fokus pada satu masalah aspek
pembelajaran
51
Pertanyaan 3
Dengan Lesson Study, apakah perlu
membuat kerja kelompok di setiap
pelajaran?
Tidak
Gunakan kerja kelompok jika dirasa efektif
Jangan buat kerja kelompok jika memang
dirasa tidak perlu
Semua terserah Anda; rancang pembelajaran
Anda dengan seksama
52
Pertanyaan 4
Siapa yang harus kita amati ketika observasi
di dalam buka-kelas? Guru atau Siswa?
53
DAMPAK POSITIF LESSON STUDY
1. Bagi Guru
Guru lebih terbuka
Mampu berinovasi dan kreatif
Kemampuan merancang RPP dan LKS meningkat
Open Class menjadi hal biasa
Kemampuan mengamati siswa meningkat
Penguasaan materi meningkat
Kemampuan menulis meningkat
Peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat
Santun dalam mengkritisi teman sejawat
Bagi Guru LSBS
Kerja sama antar guru sudah tampak
Friksi-friksi sudah mulai luntur
Masing-masing guru sudah merasa tidak sendiri
lagi
Tampak kondisi saling belajar dan saling
menghargai antar guru
Peningkatan Kreatifitas guru dalam pembelajaran
Dapat mengalihkan topik pembicaraan keseharian
sesama guru
Lebih menerima perbedaan karakter siswa, baik
personal maupun gaya belajar siswa
Lebih Profesional
2. Bagi Siswa
PLAN DO
(merencanakan) (melaksanakan)
SEE
(merefleksi)
Perencanaan (Plan)
1) ide awal,
2). prasurvei yang dimaksudkan untuk mengetahui
secara detail kondisi yang terdapat di suatu kelas
yang akan digunakan
3) diagnose, dugaan – dugaan sementara mengenai
timbulnya suatu permasalahan yang muncul di dalam
satu kelas
4) perencanaan, menyusun rancangan yang meliputi
keseluruhan aspek yang terkait dengan lesson study.
Sementara itu, perencanaan khusus dimaksudkan
untuk menyusun rancangan dari tahapan kegiatan ke
tahapan berikutnya
Perencanaan dalam Lesson Study
1. Pemilihan masalah pembelajaran di kelas sebagai fokus
pembelajaran. Misalnya: materi pelajaran yang sulit
dipahami oleh kebanyakan siswa, penerapan CTL, life
skill, PMRI, muatan lokal, pembel berbasis masalah,
pemecahan masalah, kemandirian belajar, meningkatkan
minat belajar, pencapaian aspek kognitif yang tinggi,
aspek afektif (Pendidikan Karakter), dll.
2. Pemilihan metode/pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan materi topik dan tingkat perkembangan intelektual
siswa, dan yang berpusat pada kegiatan siswa (student
center), misalnya : Pendekatan kolaboratif, PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan), Pemecahan masalah, dsb.
3. Penyusunan sajian materi pelajaran yang runtut.
4. Penyusunan RPP yang dapat difahami oleh sesama guru.
5. Pemilihan alat dan media pembelajaran yang sesuai
dengan materi pelajaran.
6. Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
7. Penyusunan alat evaluasinya.
8. Penyusunan lembar observasi.
Identifikasi Masalah
Untuk mendorong pikiran – pikiran dalam mengembangkan
fokus, kita bisa bertanya kepada diri sendiri, misalnya:
Mula-mula Perkembangan
Mula-mula Perkembangan
Berbasis MGMP/KKG
Berbasis Sekolah
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN LESSON STUDY
1. Membentuk kelompok lesson study.
2. Memfokuskan lesson study.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dan perangkat lainnya.
4. Melaksanakan pembelajaran di kelas dan mengamatinya
(observasi).
5. Refleksi dan menganalisis pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
6. Merencanakan pembelajaran tahap selanjutnya.
LESSON STUDY BERBASIS
SEKOLAH
Dilaksanakan pada sekolah tertentu
Banyaknya guru tiap rumpun bidang studi minimal 4
orang.
Jadwal pelajaran diatur sedemikian hingga pelaksanaan
lesson study tidak mengganggu tugas guru.
Bentuk kelompok-kelompok guru bidang studi/ rumpun
bidang studi
Melakukan langkah-langkah lesson study
Dapat memasukkan misi sekolah dalam kegiatan lesson
study.
Guru senior/pakar pada setiap bidang studi sebagai
koordinator.
Bentuk Tim Monev dan Tim Dokumentasi
Pengelompokan Guru dlm Lesson Study Berbasis
Sekolah
SMA/SMP/MA/MTs/SMK/MAK …….
SD/MI …….
KKG
Kel guru Kel guru Kel guru Kel guru DST
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
MGMP …….
123
Terima Kasih
124