Anda di halaman 1dari 124

Sebagai Upaya Peningkatan

Kualitas Pembelajaran

Disajikan pada Workshop Pembinaan Pengurus MGMP


Kabupaten Sleman
Apa yang terjadi pada siswa ini?

5
Permasalahan-permasalahan pembelajaran, antara lain :
1) Pencapaian aspek kognitif pada level tinggi, yaitu : analisis, evaluasi dan
kreasi.
2) Pengembangan kompetensi siswa pada aspek afektif – pendidikan
karakter.
3) Peningkatan motivasi belajar siswa.
4) Kemandirian belajar siswa.
5) Tumbuh kembangnya keberanian mengemukakan pendapat yang
bertanggung jawab dan rasa percaya diri.
6) Problem solving, Problem base learning, atau Reality base learning
7) ICT base learning.
8) Pengembangan proses pembelajaran yang inovatif.
9) Pengembangan materi ajar yang kontekstual dengan realitas kehidupan.
10) Penerapan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pengembangan
pembelajaran atau materi ajar.
11) Atau lainnya.
Jangan hanya terfokus pada bagaimana mengajarkan suatu pokok bahasan
seperti pelaksanaan PPL yang dilakukan mahasiswa
Masalah-masalah
Pembelajaran terjadi pada:

 Persiapan Pembelajaran
 Pelaksanaan Pembelajaran

 Penilaian/evaluasi.

 Peninjauan Pembelajaran

16
Masalah pada Persiapan Pebelajaran
 RPP
 Banyak RPP yang dibuat secara sembarangan (copy paste)
sehingga tidak mencerminkan proses pembelajaran yang
dilaksanakan
 RPP tidak dibuat berdasarkan silabus
 Hubungan antara KD , Tujuan Pembelajaran dan indikator
ketercapaian sering tidak nyambung.
 Kegiatan pembelajaran tidak dijabarkan dengan jelas.
Misalnya, berdiskusi tentang apa dan bagaimana caranya.
 Eksplorasi dan konfirmasi sering tidak nampak.
Masalah Pelaksanaan Pebelajaran
 Aktif
 Masih banyak pembelajaran yang konvensional, dimana proses
pembelajaran didominasi oleh guru (TCL bukan SCL)
 Inovatif
 Pembelajaran inovatif belum secara optimal dilaksanakan.
 Kreatif
 Guru kreatif ( media, alat dan peraga matematika diciptakan sendiri
oleh guru) masih jarang ditemukan.
 Efektif
 Pembelajaran kurang efektif, karena orientasi pembelajaran pada
materi yang di pedomani buku pegangan / LKS secara total.
-
Masalah pada Evaluasi Pembelajaran
 Evaluasi Pembelajaran dilakukan di akhir
dan hanya informasi tentang siapa yang
nilai baik, siapa yang rendah. Lebih dari
itu harusnya memperoleh informasi siapa
yang mengalami kesulitan selama
pemblajaran
 Analisis hasil penilaian tidak dilakukan
atau dilakukan tetapi tidak ditindak lanjuti.

19
Masalah pada Peninjauan Pembelajaran
 Refleksi terhadap pembelajaran yang
dilakukan secara individu, kelompok guru
sebidang di sekolah, kelompok guru
sebidang di beberapa sekolah MGMP,
belum biasa dilakukan
 Sehingga tidak ada pembaharuan
pembelajaran

20
 Bermacam-macam kegiatan :
Percobaan
Presentasi
Diskusi
 Collaborative and Creative
 Child centered

Tetapi mengapa Kualitas Pendidikan masih


belum sesuai harapan ?

22
Kualitas Pendidikan
 Banyak faktor yang mempengaruhi Kualitas
Pendidikan:

Guru
Kurikulum
Dana Buku Pelajaran

Kelas dan fasilitas

dll.
23
Kualitas Pendidikan
 Kualitas Guru adalah kunci untuk mencapai
mutu pendidikan yang lebih baik

 Bagaimana meningkatkan Kualitas Guru?


 Apakah dengan kriteria lulusan S1/S2?
 Apakah cukup dengan sertifikasi?

 Jawabannya ?

24
Studi dan Pembelajaran
 Belajar (learning) = memahami apa yang
diajarkan
 Mengikuti pelajaran (studying) = melakukan
sesuai apa yang diinstruksikan
 Berdasar observasi mengenai pembelajaran,
permasalahan utama,
Di kelas, banyak siswa “mengikuti pelajaran”
tapi hanya sedikit yang “belajar” (paham)

25
 Gambaran yang kurang mengena apa yang
dimaksud dengan “learning” yang berkualitas.
Meskipun ada “activity”, tetapi tidak ada “learning”
 Kegiatan presentasi siswa yang tidak berisi,
percobaan yang dilakukan siswa tidak disertai
pemahaman, banyaknya diskusi tanpa mengetahui
yang semestinya dibicarakan
 Tidak/belum mengetahui bagaimana mendesain
pembelajaran, bagaimana merefleksi (meninjau)
kembali pembelajaran yang telah dilakukan.

26
Studi dan Pembelajaran
 Kualitas Pendidikan belum mengalami
peningkatan,
Karena banyak siswa yang hanya sekedar
“mengikuti pelajaran” namun tidak “belajar”
(paham)

27
Belajar adalah Hak
 Setiap siswa memiliki hak untuk “belajar”
(paham)
 Memastikan bahwa setiap siswa belajar
merupakan tanggung jawab guru

28
 PERTANYAAN:

 Apa semua siswa belajar (paham) di


sekolah?
 = Apa semua guru sudah memenuhi
tanggung jawab mereka?

 Jika jawabannya TIDAK, harus dilakukan


sesuatu terhadap para guru. Apakah itu?

29
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan (skill) dan Sikap
 Mengajar adalah perpaduan:
1. Pengetahuan materi ajar, metode
pengajaran, keterampilan mengajar
[Kemampuan teknis]
2. Memberikan perhatian pada siswa
[Sikap]

30
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap

Siswa

Pengetahuan Perhatian
Keterampilan

Guru

 Keduanya penting; satu saja tidak cukup

31
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
 Pertanyaan teknis mengenai mengajar:
 Apakah Anda memiliki pengetahuan mengenai
materi ajar?
 Dapatkah Anda menerapkan metode dan
keterampilan mengajar yang benar?
 Dapatkah anda membuat rencana pembelajaran
sendiri?

32
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
 Pertanyaan sikap mengajar:
 Apakah Anda memperhatikan siswa yang kurang
pandai?
 Apakah Anda memperhatikan siswa yang pintar?
 Dapatkah Anda mendengarkan siswa Anda?
 Dapatkah anda mendeteksi siswa yang
membutuhkan bantuan Anda?
 Dapatkah Anda mengatakan kenapa siswa membuat
kesalahan tertentu?

33
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
 Pertanyaan sikap mengajar:
 Tahukah anda bahwa beberapa/ banyak siswa tidak
tertarik dengan pembelajaran anda?
 Dapatkah Anda mengenali siswa yang tidak tertarik
dalam pengajaran Anda?
 Dapatkah Anda memahami kenapa siswa itu terlihat
sedih?
 Dapatkah Anda memahami kenapa siswa itu terlihat
jenuh?

34
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
 Meningkatkan performa guru di dalam kelas

Meningkatkan aspek teknis

Meningkatkan aspek sikap

35
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
 Sejauh ini, lebih banyak perhatian
ditujukan ke aspek TEKNIS
 Tidak begitu banyak perhatian diberikan
ke aspek SIKAP

Sikap

Aspek teknis

36
Mengajar adalah Gabungan
Keterampilan dan Sikap
 Guna meningkatkan Kualitas Pendidikan
Indonesia, kedua aspek tersebut harus
dikembangkan secara bersamaan
 Untuk itu perlu dilakukan melalui praktek
pembelajaran setiap hari dan melalui kolaborsi
bersama kolega guru dan dilakukan direfleksi

37
Karena itulah kita melakukan
Lesson Study terus menerus
Guru adalah manusia yang
terus menerus belajar

38
APAKAH
LESSON STUDY ITU?

Lesson Study
(Jugyokenkyu ):

usaha meningkatkan kompetensi guru


 Jugyo : lesson atau pembelajaran
 Kenkyu : Study, research, atau pengkajian.
 Lesson Study adalah pengkajian terhadap
pembelajaran
LESSON STUDY
Lesson Study adalah suatu model
pembinaan profesi pendidik melalui
pengkajian pembelajaran secara kolaboratif
dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-
prinsip kolegialitas dan saling membantu
dalam pembelajaran untuk membangun
masyarakat belajar.
Lesson Study BUKAN suatu metode/model
pembelajaran, tetapi merupakan SUATU
MODEL PEMBINAAN PROFESI PENDIDIK
dengan kebersamaan dan saling belajar di
antara para pendidik

Kolegialitas:
1) membicarakan praktik pembelajaran,
2) saling mengobservasi kelas dalam praktik
pembelajaran,
3) membuat gagasan bersama untuk meningkatkan
mutu pembelajaran
4) untuk saling mendorong satu sama lain dalam
meningkatkan mutu pembelajaran.
LESSON STUDY
• Suatu strategi pembinaan profesi pendidik,
bukan suatu metode pembelajaran.
• Berkenaan langsung dengan permasalahan
dalam praktik pembelajaran di kelas.
• Secara kolaboratif sesama guru dalam rumpun
bidang studi atau bukan rumpun bidang studi.
• Dilaksanakan secara berkelanjutan, agar
membudaya.
• Saling memberi dan menerima pengetahuan
(mutual learning).
• Terciptanya masyarakat belajar (learning
community)
Komunitas belajar dalam LS
Kolaborator
/ observer

Masyarakat, KS ; Dinas
Komite Sek Tim Monev
Guru Model
& Siswa

Fasilitator / Tim
guru senior Ahli
 Prinsip 1
 Guru dapat belajar banyak dari guru lain
(kolega)
 Prinsip 2
 Kepala Sekolah harus mengambil inisiatif dan
menunjukkan komitmen
 Prinsip 3
 Kurangi berbicara mengenai bagaimana
mengajar; Lebih banyak berbicara mengenai
bagaimana membuat setiap siswa bisa
belajar (paham)
 Prinsip 4
 Jangan mengkritik guru lain

46
Dua Jenis Lesson Study
 Lesson Study berbasis MGMP
 Lesson Study dilaksanakan melalui MGMP
 Guru dikelompokan berdasarkan mata
pelajarannya
 Lesson Study berbasis Sekolah
 Lesson Study dilaksanakan di sekolah
 Semua guru di sekolah tersebut berpartisipasi
meski berbeda mata pelajaran yang
diajarkannya

48
Dua Jenis Lesson Study
Bahasa
MTK Indonesia Bahasa
IPA Inggris IPS Agama

Lesson
Study
Berbasis
Sekolah

Lesson Study Berbasis MGMP

49
Tanya-Jawab 1
 Apakah Lesson Study merupakan “metode
mengajar” yang baru?
 Bukan, Lesson Study bukanlah metode
mengajar
 Lesson Study hanyalah forum bagi guru dimana
mereka bisa bertemu dan belajar satu sama lain

50
Pertanyaan 2
 Apa bedanya dengan Penelitian Tindakan
Kelas?
 Penelitian Tindakan Kelas dan Lesson Study
memang serupa
 Namun, Penelitian Tindakan Kelas sifatnya lebih
akademik dan hanya menguntungkan peneliti
saja, fokus pada satu masalah aspek
pembelajaran

51
Pertanyaan 3
 Dengan Lesson Study, apakah perlu
membuat kerja kelompok di setiap
pelajaran?
 Tidak
 Gunakan kerja kelompok jika dirasa efektif
 Jangan buat kerja kelompok jika memang
dirasa tidak perlu
 Semua terserah Anda; rancang pembelajaran
Anda dengan seksama

52
Pertanyaan 4
 Siapa yang harus kita amati ketika observasi
di dalam buka-kelas? Guru atau Siswa?

 Siswa, bukan gurunya


 Pertama, fokus ke siswa dan lihat bagaimana
mereka belajar
 Kedua, amati guru dan lihat bagaimana ia
menanggapi pembelajaran siswa

53
DAMPAK POSITIF LESSON STUDY
1. Bagi Guru
 Guru lebih terbuka
 Mampu berinovasi dan kreatif
 Kemampuan merancang RPP dan LKS meningkat
 Open Class menjadi hal biasa
 Kemampuan mengamati siswa meningkat
 Penguasaan materi meningkat
 Kemampuan menulis meningkat
 Peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat
 Santun dalam mengkritisi teman sejawat
Bagi Guru LSBS
 Kerja sama antar guru sudah tampak
 Friksi-friksi sudah mulai luntur
 Masing-masing guru sudah merasa tidak sendiri
lagi
 Tampak kondisi saling belajar dan saling
menghargai antar guru
 Peningkatan Kreatifitas guru dalam pembelajaran
 Dapat mengalihkan topik pembicaraan keseharian
sesama guru
 Lebih menerima perbedaan karakter siswa, baik
personal maupun gaya belajar siswa
 Lebih Profesional
2. Bagi Siswa

 Kemampuan (diskusi, bertanya, menjawab)


meningkat
 Kreatifitas tumbuh
 Terpenuhi haknya untuk dibimbing
 Terpenuhi haknya untuk belajar
 Terbiasa dengan beda pendapat
 Terbiasa dengan presentasi
 Terbiasa diamati guru lain dan tamu
3. Bagi Kepala Sekolah

 Lebih mengenal karakter dan kompetensi guru


 Lebih dekat dengan guru
 Komunikasi dengan bawahan meningkat
 Lebih mengenal siswa
 Memberi contoh langsung dengan membuka kelas
 Terbantu dalam supervisi kelas
PENTAHAPAN LESSON STUDY

PLAN DO
(merencanakan) (melaksanakan)

SEE
(merefleksi)
Perencanaan (Plan)
1) ide awal,
2). prasurvei yang dimaksudkan untuk mengetahui
secara detail kondisi yang terdapat di suatu kelas
yang akan digunakan
3) diagnose, dugaan – dugaan sementara mengenai
timbulnya suatu permasalahan yang muncul di dalam
satu kelas
4) perencanaan, menyusun rancangan yang meliputi
keseluruhan aspek yang terkait dengan lesson study.
Sementara itu, perencanaan khusus dimaksudkan
untuk menyusun rancangan dari tahapan kegiatan ke
tahapan berikutnya
Perencanaan dalam Lesson Study
1. Pemilihan masalah pembelajaran di kelas sebagai fokus
pembelajaran. Misalnya: materi pelajaran yang sulit
dipahami oleh kebanyakan siswa, penerapan CTL, life
skill, PMRI, muatan lokal, pembel berbasis masalah,
pemecahan masalah, kemandirian belajar, meningkatkan
minat belajar, pencapaian aspek kognitif yang tinggi,
aspek afektif (Pendidikan Karakter), dll.
2. Pemilihan metode/pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan materi topik dan tingkat perkembangan intelektual
siswa, dan yang berpusat pada kegiatan siswa (student
center), misalnya : Pendekatan kolaboratif, PAIKEM
(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan), Pemecahan masalah, dsb.
3. Penyusunan sajian materi pelajaran yang runtut.
4. Penyusunan RPP yang dapat difahami oleh sesama guru.
5. Pemilihan alat dan media pembelajaran yang sesuai
dengan materi pelajaran.
6. Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
7. Penyusunan alat evaluasinya.
8. Penyusunan lembar observasi.
Identifikasi Masalah
Untuk mendorong pikiran – pikiran dalam mengembangkan
fokus, kita bisa bertanya kepada diri sendiri, misalnya:

 Apa yang sedang terjadi sekarang?


 Apakah yang terjadi itu mengandung permasalahan?
 Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya?

Bila pertanyaan tersebut telah ada dalam pikiran guru


sebagai aktor, maka langkah dapat dilanjutkan dengan
mengembangkan beberapa pertanyaan seperti dibawah ini:

 Saya berkeinginan memperbaiki ………………


 Berapa siswakah yang merasa kurang puas tentang ……..
 Saya dibingungkan oleh…………………………..
 Saya memilih untuk menguji cobakan di kelas gagasan
tentang;
 Dan seterusnya.
KEGIATAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan perencanaan dilakukan di luar


tugas/kewajiban mengajar.
2. Perencanaan pembelajaran dilakukan
oleh suatu kelompok guru melalui diskusi.
3. Materi bahasan harus sesuai dengan
jadwal materi ajar.
4. Hasil kegiatan perencanaan :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Media Pembelajaran
c. Lembar Kegiatan Siswa
d. Lembar penilaian
e. Lembar observasi
FUNGSI PERENCANAAN DALAM LESSON STUDY

1. Penyusunan Skenario pembelajaran beserta


perangkatnya dan instrumen observasinya.
2. Pengimbasan pengetahuan secara kolaboratif.
3. Pelatihan yang langsung diterapkan dalam
pembelajaran.
4. Penyusunan lesson plan (RPP) yang dapat
dipahami sesama guru.
5. Penyusunan awal proposal penelitian tindakan
kelas, jika diperlukan.
Perencanaan
(Para guru matematika dan guru bekerjasama secara
kolaboratif membuat perencanaan pembelajaran)
Persiapan sebelum “DO” dan Pengamatan

1. Pembekalan singkat tentang rencana


pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
Guru model
2. Pengamat menyiapkan lembar observasi ,
RPP, LKS, atau perangkat lain yang
diperlukan.
3. HP disetel ke profile silent (bisu) atau getar
supaya nada panggil tidak berbunyi.
4. Pastikan agar pada waktu pengamatan nanti
tidak keluar masuk kelas, karena akan
mengganggu konsentrasi siswa.
IMPLEMENTASI RPP
 Implementasi RPP dilakukan oleh seorang guru (sebagai
guru model) di kelas yang telah disepakati.
 Guru lain dalam kelompoknya bertindak sebagai
pengamat/observer
 Observer melakukan pengamatan secara teliti terhadap
interaksi siswa-siswa, siswa - bahan ajar, siswa - guru,
siswa - lingkungan, motivasi belajar siswa, siswa yang
kurang memperhatikan pelajaran, siswa yang tidak ikut
serta dalam diskusi, dll dengan menggunakan lembar
pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya.
Implementasi RPP dan Observasi
•Seorang sebagai Guru model
•Guru lain dan pakar sebagai Observer.
Observer mengambil tempat sedemikian hingga dapat leluasa
mengamati jalannya proses pembelajaran tanpa mengganggu aktivitas
dan konsentrasi siswa. Observer tidak diperkenankan melakukan
intervensi pada pembelajaran, seperti menegur guru, membantu atau
bertanya kepada siswa. Fokus observasi pada aktivitas belajar siswa,
baik secara individual maupun kelompok.
Selama Observasi
1. Begitu memasuki ruangan semua pengamat hendaknya
tidak lagi berkeinginan keluar masuk kelas.
2. Pengamat mengambil posisi sedemikian sehingga dapat
memperhatikan perubahan raut wajah dan gerak-gerik
siswa ketika belajar.
3. Pada awalnya, setiap pengamat berlatih mengamati satu
kelompok. Kelak jika sudah lebih dari 5 kali pengamatan,
pengamat dapat mengamati beberapa kelompok lain
sehingga dapat mengetahui atmosfir kelas
4. Tidak membantu guru dalam proses pembelajaran dalam
bentuk apapun. Misalnya ikut membagikan LKS,
menenangkan siswa, dsb.
5. Tidak mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar,
misalnya berbicara dengan pengamat lain, keluar masuk
ruangan.
6. Jika menggunakan kamera untuk mengambil gambar kegiatan
pembelajaran, lampu kilat (flash) hendaknya dimatikan.
7. Fokuskan pengamatan pada siswa belajar, bukan hanya pada guru yang
mengajar. Gunakan lembar pengamatan yang tersedia.
8. Tidak mengganggu pandangan guru/siswa selama pembelajaran. Jika
anda sedang mendekati kelompok atau berada di tengah-tengah kelas,
kemudian tiba-tiba guru ingin memberikan arahan secara klasikal, maka
segeralah menepi agar tidak mengganggu pandangan siswa.
9. Pengamat melakukan pengamatan secara penuh sejak awal sampai
akhir pembelajaran.
10.Pengamat melakukan pengamatan secara penuh sejak awal sampai
akhir pembelajaran.
11.Tidak makan, minum dan merokok di dalam ruangan pembelajaran.
12.Selain mengamati siswa belajar, pengamat juga perlu memperhatikan:
a) Teknik pengelolaan kelas yang dilakukan guru
b) Bagaimana guru mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran?
c) Bagaimana guru memanfaatkan media pembelajaran sederhana dari
lingkungan?
d) Bagaimana upaya guru membuat siswa kreatif?
Kegiatan Refleksi
• Kegiatan refleksi harus dilakukan di luar tugas mengajar
• Kesan penyaji/guru model ttg cara/strategi pembelajaran
yang telah dilakukan.
• Tanggapan-tanggapan observer yang difokuskan pada
pembelajaran siswa.
• Tanggapan balik dari penyaji/guru model.
• Kesimpulan dan saran untuk perbaikan pada putaran
berikutnya.
Penyampaian Hasil Pengamatan
1. Hasil pengamatan yang disampaikan terfokus pada masalah
proses belajar siswa, bukan hanya pada aktivitas guru.
2. Komentar yang disampaikan harus berdasarkan data
pengamatan saat observasi, bukan berdasarkan keinginan
pengamat.
3. Gunakanlah nada yang lembut dan pilihan kata yang halus.
4. Gunakanlah kata “pembelajaran kita” untuk mengomentari
proses pembelajaran bukan “pembelajarannya guru A atau B.
5. Gunakanlah nada yang lembut dan pilihan kata yang halus.
6. Komentar yang disampaikan sebaiknya jauh dari sifat
“menggurui” atau menurut pandangannya sendiri.
7. Kemukakan juga pelajaran apa yang dapat dipetik dari
permasalahan tersebut.
MENGAPA LESSON STUDY PERLU DIIMPLEMENTASIKAN?

1. Pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil


“sharing” pengetahuan profesional yang mempertimbangkan pada praktek
dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan para guru,
2. Penekanan dari lesson study adalah bagaimana para siswa memiliki
kualitas belajar yang tinggi
3. Pengembangan kompetensi siswa dijadikan fokus dan titik perhatian
utama dalam implementasi lesson study.
4. Lesson study dapat menjadi landasan bagi pengembangan
pembelajaran yang dilakukan para guru secara kolaboratif.
5. Lesson study akan menempatkan peran para guru sebagai
peneliti pembelajaran.
6. Mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya),
khususnya dalam pembelajaran.
7. Meningkatkan akuntabilitas kinerja guru
8. Membantu guru dalam mengobservasi dan mengkritisi
(refleksi diri) pembelajaran yang dilakukannya
9. Memperdalam pemahaman guru tentang materi
pelajaran, cakupan dan urutan materi dalam kurikulum.
10. Menciptakan terjadinya pertukaran pengetahuan para
guru tentang pemahaman cara berpikir dan belajar
siswa
13. Menumbuhkan sikap keterbukaan di antara sesama
kolega guru;
14. Menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi pada guru.
15. Dapat menjadi alat evaluasi terhadap kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki guru
16. Dapat merangsang keinginan untuk membuat karya
ilmiah (Action Research) dan buku ajar.
17. Ajang pemilihan berbagai metode pembelajaran yang
relevan dengan kemampuan siswa.
SEMINAR HASIL LESSON STUDY

 Pemutaran VCD pelaksanaan LS oleh tim


dokumentasi.
 Presentasi hasil monitoring dan evaluasi
pelaksanaan LS oleh tim Monevin.
 Pemaparan hasil lesson study di antara
kelompok lesson study atau antar sekolah
 Tukar pengalaman lesson study tentang
permasalahan yang muncul dan
penyelesaiannya.
 Penulisan artikel hasil lesson study untuk
disebarluaskan
SEMINAR HASIL LESSON STUDY
(Tukar pengalaman di antara para guru, Kepala Sekolah, guru,
pakar dan stakeholders)
SEMINAR HASIL LESSON STUDY
DI FMIPA UNY
SUATU KEGIATAN LESSON STUDY
DI FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
MANFAAT LESSON STUDY
1) Mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya),
khususnya dalam pembelajaran
2) Meningkatkan akuntabilitas kinerja guru
3) Membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi
pembelajarannya
4) Memperdalam pemahaman guru tentang materi
pelajaran, cakupan dan urutan materi dalam kurikulum.
5) Membantu guru memfokuskan bantuannya pada seluruh
aktivitas belajar siswa.
6) Menciptakan terjadinya pertukaran pengetahuan para
guru tentang pemahaman berpikir dan belajar siswa
7) Meningkatkan kolaborasi pada sesama guru.
DAMPAK LESSON STUDY
1. Peningkatan mutu guru dan mutu pembelajaran yang pada
gilirannya berakibat pada peningkatan mutu lulusan (siswa).
2. Guru memiliki banyak kesempatan untuk membuat bermakna ide-
ide pendidikan dalam praktek pembelajaran nya sehingga dapat
merubah perspektif tentang pembelajaran, dan belajar praktek
pembelajaran dari perspektif siswa.
3. Guru mudah berkonsultasi dengan akrab kepada pakar
dalam hal pembelajaran atau kesulitan materi pelajaran.
4. Perbaikan praktek pembelajaran di kelas.
5. Peningkatan kolaborasi antar guru dan antara guru dan
pakar/guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
6. Peningkatan ketrampilan menulis karya tulis ilmiah atau
buku ajar.
PERENCANAAN (PLAN)

Diskusi kelompok Diskusi kelompok


MGMP IPA MGMP Matematika
PELAKSANAAN (DO)

Mula-mula Perkembangan

Observer bergerombol pada Observer mengamati kegiatan


suatu tempat siswa secara lebih dekat
PELAKSANAAN (DO)

Mula-mula Perkembangan

Observer saling berbicara satu Observer lebih serius mengamati


sama lain kegiatan siswa
PELAKSANAAN (DO)
Semua siswa diberi kesempatan untuk
berkembang

Suasana kegiatan siswa selama Diskusi lanjut di luar jam


jam pelajaran IPA pelajaran IPA
PELAKSANAAN (DO)
Mula-mula Perkembangan
 Setting tempat duduk di kelas  Setting tempat duduk di kelas
berbanjar dalam deretan. berbentuk U.
BEBERAPA KELEMAHAN
DALAM PELAKSANAAN LESSON STUDY
 Belum berawal dari permasalahan pembelajaran
yang dialami siswa, dan masih berkutat pada
bagaimana mengajarkan suatu materi ajar
 Belum berfokus pada pemecahan masalah
pembelajaran atau penerapan ide pembelajaran
yang mengacu pada pencapaian kompetensi pada
aspek kognitif pada level tinggi dan aspek afektif.
BEBERAPA KEKURANGAN DALAM MELAKSANAKAN
LESSON STUDY

 Adanya anggapan sebagian guru bahwa


pembelajaran yang dilakukannya sudah paling baik
 Adanya anggapan sebagian guru bahwa siswanya
kurang responsif dalam pembelajaran
 Pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian guru
berorientasi pada materi dan kurang berorientasi
pada kompetensi yang perlu dimiliki siswa.
Kelemahan dalam observasi dan refleksi

 Para observer banyak bicara antar observer yang


mengganggu konsentrasi belajar siswa.
 Kemampuan dan ketrampilan observer dalam
mengamati aspek-aspek pada aktivitas belajar
siswa (misalnya : konsentrasi, motivasi, kepuasan,
interaksi belajar) masih perlu ditingkatkan.
 Dalam kegiatan refleksi, kebanyakan observer
menyampaikan kekurangan-kekurangan guru dan
kurang menyampaikan bagaimana aktivitas siswa,
dan tidak menyampaikan langkah-langkah
berikutnya.
KENDALA DALAM IMPLEMENTASI
LESSON STUDY

 Budaya kerja guru : terisolasi, transparansi/


keterbukaan, komitmen, akuntabilitas, hanya
pelaksana, paternalistik, etos kerja.
 Komitmen Kepala Sekolah dan Pengawas sangat
menentukan keberhasilan
 Komitmen Dinas Pendidikan Kab dan Pemerintah
Daerah.
 Keberlanjutan / kekontinuan
 Lemahnya monitoring dan evaluasi pelaksanaan
 Mengubah kemapanan guru.
 Managemen
PELAKSANAAN LESSON STUDY

 Berbasis MGMP/KKG
 Berbasis Sekolah
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN LESSON STUDY
1. Membentuk kelompok lesson study.
2. Memfokuskan lesson study.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dan perangkat lainnya.
4. Melaksanakan pembelajaran di kelas dan mengamatinya
(observasi).
5. Refleksi dan menganalisis pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
6. Merencanakan pembelajaran tahap selanjutnya.
LESSON STUDY BERBASIS
SEKOLAH
 Dilaksanakan pada sekolah tertentu
 Banyaknya guru tiap rumpun bidang studi minimal 4
orang.
 Jadwal pelajaran diatur sedemikian hingga pelaksanaan
lesson study tidak mengganggu tugas guru.
 Bentuk kelompok-kelompok guru bidang studi/ rumpun
bidang studi
 Melakukan langkah-langkah lesson study
 Dapat memasukkan misi sekolah dalam kegiatan lesson
study.
 Guru senior/pakar pada setiap bidang studi sebagai
koordinator.
 Bentuk Tim Monev dan Tim Dokumentasi
Pengelompokan Guru dlm Lesson Study Berbasis
Sekolah

SMA/SMP/MA/MTs/SMK/MAK …….

Kel guru Kel guru Kel guru Kel guru


Mapel A Mapel B Mapel C Mapel D DSB

SD/MI …….

Kel guru Kel guru Kel guru Kel guru DST


Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
LESSON STUDY BERBASIS
MGMP/KKG
 Kesepakatan pengurus MGMP/KKG untuk melaksanakan
lesson study
 Membentuk kelompok lesson study (kelompok dapat
diubah-ubah untuk pengimbasan pengetahuan)
 Melaksanakan langkah-langkah lesson study
 Bentuk Tim Monev dan Tim Dokumentasi
 Melakukan seminar hasil lesson study antar kelompok
rumpun bidang studi
 Pelaksanaan LS tidak boleh mengganggu tugas para
guru, sehingga pelaksanaannya pada hari MGMP/KKG
Pengelompokan Guru dlm Lesson Study
Berbasis KKG/MGMP

KKG
Kel guru Kel guru Kel guru Kel guru DST
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

MGMP …….

Kel A Kel B Kel C Kel D DSB


TIM MONITORING DAN EVALUASI
(MONEV)
TUGAS :
 Menyusun data baseline sebelum dilakukan lesson
study
 Menyusun instrumen evaluasi, tes untuk
siswa, angket untuk siswa, angket untuk guru,
observasi, wawancara dan menguji-cobakan.
 Mengumpulkan, mengolah data dan menyusun
laporan dan mempresentasikannya pada
seminar hasil LS.
 Melaksanakan seminar hasil dari kelompok-
kelompok pelaksana lesson study.
Tim Dokumentasi
Tugasnya:
 Menyusun perencanaan kegiatan dokumentasi
yang disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan LS
pada tiap kelompok guru.
 Mengarsip semua perangkat yang digunakan
dalam pelaksanaan LS, daftar kehadiran peserta,
dsb.
 Merekam kegiatan LS
 Mempresentasikan hasil rekaman pada kegiatan
refleksi dan seminar hasil LS.
 Menyusun hasil rekaman dalam CD sebagai
bahan pembelajaran dan laporan akhir.
PERANAN KEPSEK DAN PENGAWAS DLM
PELAKSANAAN LESSON STUDY
1. Sebagai penggerak, motivator dan koordinator
secara keseluruhan
2. Mengatur jadwal pelajaran, agar pelaksanaan
lesson study tidak mengganggu tugas pokok guru di
sekolah
3. Memimpin kegiatan lesson study, khususnya dalam
perencanaan dan refleksi
4. Mengarahkan kegiatan lesson study
5. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan
pelaksanaan lesson study dengan bekerja sama
dengan tim monein dan tim dokumentasi.
PERAN PAKAR DALAM LESSON STUDY
 Sebagai Nara Sumber yang
mengarahkan/melatih
materi/model pembelajaran
 Sebagai Guru Model
 Membimbing penulisan
karya ilmiah
 Membimbing penulisan buku
ajar.
 Dalam refleksi, memberi
masukan dan membantu
menyelesaikan
permasalahan pembelajaran
yang muncul.
Tugas
1. Tulis 3 masalah pembelajaran yang terjadi di
sekolah anda (Mandiri perorangan)

2. Tulis rencana jadwal Lesson study untuk tiap


mata pelajaran
3. Buatlah rancangan plan Lesson study untuk tiap
mata pelajaran

123
Terima Kasih

124

Anda mungkin juga menyukai