PNEUMOTHORAK
Hessty Rochendah Onjiah 6120018021
Lintan Kurnia Farizqi 6120018047
Pembimbing :
dr. Nur Aisah Wardani, Sp.P
Alsagaff H, Mukty A. Dasar - Dasar Ilmu Penyakit Paru. Edisi ke – 2. Surabaya : Airlangga University
Press. 2002. h 263 – 300.
Iatrogenik: Traumatis:
Komplikasi prosedur medis atau Bentuk paling umum dari
operasi, seperti terapi pneumotoraks dan hemothorax,
thoracentesis, trakeostomi, biopsi disebabkan oleh trauma dada
pleura, kateter vena sentral terbuka atau tertutup terkait
penyisipan, ventilasi mekanik dengan cedera tumpul atau
tekanan positif, sengaja intubasi menembus. (Matt vera: 2012)
bronkus kanan mainstem
Alsagaff H, Mukty A. Dasar - Dasar Ilmu Penyakit Paru. Edisi ke – 2. Surabaya : Airlangga University
Press. 2002. h 263 – 300.
Alsagaff H, Mukty A. Dasar - Dasar Ilmu Penyakit Paru. Edisi ke – 2. Surabaya : Airlangga University
Press. 2002. h 263 – 300.
Klasifikasi Pneumothorax :
Menurut penyebabnya :
Pneumotoraks totalis,
Pneumotoraks yang mengenai sebagian besar paru (> 50% volume paru).
Patofisiologi
Gejala Klinis
• Sesak
• Nyeri dada
• Batuk – batuk
• Denyut jantung meningkat
• Kulit mungkin tampak sianosis
• Tidak menunjukkan gejala (silent) yang terdapat pada 5-10% pasien
Pemeriksaan Fisik
Perkusi : Auskultasi :
• Suara ketok pada sisi • Pada bagian yang sakit,suara
sakit,hipersonor sampai timpani nafas terdengar amorfik bila ada
dan tidak mengggetar fistel bronkopleura yang cukup
• Batas jantung terdorong ke arah besar pada pneumothorax
thorax yang sehat apabila terbuka
tekanan intrapleura tinggi • Suara vokal melemah dan tidak
menggetar serta bronkofoni
negatif
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Palpasi:
• Dapat terjadi pencembungan • Pada sisi yang sakit,ruang antar
pada sisi yang sakit iga dapat normal atau melebar
• Pada waktu respirasi,bagian • Iktus jantung terdorong ke sisi
yang sakit gerakannya tertinggal yang sehat
• Trachea dan jantung terdorong • Fremitus suara melemah atau
ke sisi yang sehat menghilang pada sisi yang sakit
Pemeriksaan penunjang
Foto Thorax
Analisis Gas Darah
Arteri dapat memberikan gambaran hipoksemi meskipun pada kebanyakan pasien sering tidak diperlukan.
CT-scan thorax
Lebih spesifik untuk membedakan antara emfisema bullosa dengan pneumotoraks, batas antara udara dengan
cairan intra dan ekstrapulmoner dan untuk membedakan antara pneumotoraks spontan primer dan sekunder.
Endoskopi/ Thorakoskopi
merupakan pemeriksaan invasive, tetapi memiliki sensitivitas yang lebih besar dibandingkan pemeriksaan CT-
Scan
Diagnosis Banding
• Infark Miokard
• Emboli Paru
• Pneumonia
Perhitungan Luas Pneumothorax
1. Rasio antara volume paru yang tersisa dengan volume hemitoraks,
dimana masing-masing volume paru dan hemitoraks diukur sebagai
volume kubus
2. Menjumlahkan jarak terjauh antara celah pleura pada garis vertikal,
ditambah dengan jarak terjauh antara celah pleura pada garis horizontal,
ditambah dengan jarak terdekat antara celah pleura pada garis
horizontal, kemudian dibagi tiga, dan dikalikan sepuluh % luas
pneumotoraks
3. Rasio antara selisih luas hemitoraks dan luas paru yang kolaps dengan
luas hemitoraks
Terapi
• O2 2 lpm
Komplikasi
Dapat mengakibatkan kegagalan respirasi akut, pio-pneumothorax,
hidro-pneumothorax/hemo-pneumothorax, henti jantung paru dan
kematian (sangat jarang terjadi); pneumomediastinum dan emfisema
subkutan sebagai akibat komplikasi pneumthorax spontan, biasanya
karena pecahnya esophagus atau bronkus, sehingga kelainan tersebut
ditegakkan (insidensinya sekitar 1%), pneumothorax simultan bilateral,
insidensinya sekitar 2%, pneumothorax kronik, bila tetap ada selama
waktu lebih dari 3 bulan, insidensinya sekitar 5%
Prognosis