Anda di halaman 1dari 11

Modul 1

HAKIKAT PTK

UNIVERSITAS TERBUKA
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)
• Penelitian tindakan adalah suatu bentuk inquiri
atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi
diri.
• Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang
terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru,
siswa, atau kepala sekolah.
• Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi social,
termasuk situasi pendidikan.
• Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki:
dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-
praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut,
serta situasi atau lembaga tempat praktik tersebut
dilaksanakan.
Karakteristik PTK
• Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya
kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang
dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah
yang perlu diselesaikan.
• Self-reflective inquiri, atau penelitian melalui refleksi diri
– Apakah penjelasan saya terlalu cepat?
– Apakah saya sudah memberi contoh yang memadai?
– Apakah saya sudah memberi kesempatan bertanya kepada
siswa?
– Apakah saya sudah memberi latihan yang memadai?
– Apakah bahasa yang saya gunakan dapat dipahami siswa?
– Dan sebagainya.
• Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas
• Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki
pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas dan
Penelitian kelas
Penelitian tindakan kelas berbeda dengan
penelitian kelas. Tetapi PTK adalah termasuk
salah satu jenis penelitian kelas karena PTK
dilakukan di dalam kelas, sehingga penelitian
kelas didefinisikan sebagai penelitian yang
dilakukan dalam kelas, dan tidak hanya PTK,
tetapi semua jenis penelitian yang dilakukan di
dalam kelas. Perbedaan antara PTK dengan
Penelitian kelas, dapat dilihat pada munculnya
permasalahan, peran guru, dan hasil yang
diharapkan.
Tabel Perbandingan PTK dan
Penelitian Kelas Non-PTK
NO Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Kelas Non-PTK
1 Penelitian Guru Orang luar
2 Rencana Penelitian Oleh guru Oleh peneliti
3 Munculnya masalah Dirasakan oleh guru Dirasakan oleh orang lain
Ciri utama Adanya tindakan untuk Belum tentu ada perbaikan
4
perbaikan yang berulang
5 Peran guru Sebagai guru dan peneliti Objek penbelitian
6 Tempat penelitian Kelas Kelas
7 Proses pengumpulan data Oleh guru sendiri Oleh peneliti
Hasil penelitian Langsung dimanfaatkan oleh Menjadi milik peneliti,
8 guru dan dirasakan oleh kelas belum tentu dimanfaatkan
oleh guru
Guru dianggap paling tepat untuk
melakukan PTK
• Guru mempunyai otonomi untuk menilai
kinerjanya.
• Ketidak tepatan paradigma penelitian tradisional
dalam membantu guru memperbaiki kenerjanya
dalam mengajar.
• Guru merupakan orang yang paling akrap
dengan kelasnya.
• Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik.
• Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan
inovatif yang bersifat pengembangan
mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan
PTK di kelasnya.
Manfaat PTK Bagi Guru
• PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk
memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya karena memang sasaran akhir
PTK adalah perbaikan pembelajaran.
• Dengan melakukan PTK guru dapat
berkembang secara professional karena
dapat menunjukkan bahwa ia mampu
menilai dan memperbaiki pembelajaran
yang dikelolah.
• PTK dapat membuat guru lebih percaya
diri.
• Melalui PTK, guru mendapatkan
kesempatan untuk berperan aktif
mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan sendiri.
Keterbatasan PTK
• Validitas.
Validitas atau kesahihan PTK, berkaitan
dengan metodologinya yang agak longgar
• Generalisasi.
Hasil PTK tidak dapat digeneralisasi
karena memang hasil tersebut hanya
terkait dengan siswa dalam kelas tertentu
(sample terbatas).
Kondisi yang dipersyaratkan
dalam PTK
• Sekolah harus memberikan kebebasan
yang memadai bagi guru untuk melakukan
PTK, berkolaborasi dengan teman guru
lainnya, dapat secara bebas meminta
teman untuk menjadi pengamat bagi
kelasnya, dan bebas berdiskusi tentang
kemajuan kelas, di samping dapat
memenumbuhkan rasa saling
mempercayai.
• Sekolah semestinya selalu mempertanyakan
apa yang diinginkan bagi sekolahnya.
• PTK mempersyaratkan keterbukaan dari semua
staf sekolah untuk membahas masalah yang
dihadapi tanpa rasa khawatir akan
dicemoohkan.
• Sikap kepala sekolah dan staf Administrasi
harus menunjang terjadinya pembaharuan.
• Guru dan siswa harus mempunyai rasa percaya
diri
• Guru harus siap menghadapi konflik karena hal
yang baru biasanya ada pro dan kotra.

Anda mungkin juga menyukai