Anda di halaman 1dari 14

WADI’AH/TITIPAN

Oleh. Mahmudatus Sa’diyah, M.E.Sy


Pembahasan
 Pengertian Wadiah
 Landasan Syari’ah
 Jenis-jenis Wadi’ah
1. Wadi’ah Yad al-Amanah (Trustee Depository)
2. Wadi’ah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository)
 Tabungan Wadi’ah dan Mudharabah
 Aplikasi Perbankan Syari’ah
 Perbedaan antara Menabung di Bank Syariah dan di Bank Konvensional
Bahasa  Titipan (amanah)/sesuatu yang dititipkan.

Istilah  Titipan murni dari pihak penitip (muwaddi’) yang mempunyai


barang/aset kepada pihak penyimpan (mustawda’) yang diberi
amanah/kepercayaan, baik individu maupun badan hukum. Barang/Aset
tersebut harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendakinya.
‫‪1. Firman Allah, Q.S An Nisa (4) : 58‬‬

‫لۚ‬ ‫موا بِ ْ‬
‫ال َع ْد ِ‬ ‫اس أَ ْن تَ ْ‬
‫ح ُك ُ‬ ‫ن‬‫َّ‬ ‫ال‬ ‫نَ‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫َ‬ ‫ب‬ ‫ْ‬
‫م‬ ‫ُ‬
‫ت‬ ‫ْ‬
‫م‬ ‫َ‬
‫َك‬‫ح‬ ‫ا‬‫ذ‬‫َ‬ ‫َإ‬
‫و‬ ‫َا‬
‫ه‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ه‬ ‫اْلَمَانَاتِ إلَى أَ‬
‫ْ‬ ‫وا‬‫د‬‫م أَ ْن ُت َؤ ُّ‬
‫ْ‬ ‫َّللا ي َْأ ُم ُر ُ‬
‫ك‬ ‫ن َّ َ‬‫إِ َّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ٰ‬

‫مي ًعا بَ ِ‬
‫صي ًرا‬ ‫ن َّ َ‬
‫َّللا َك َ‬
‫ان َ‬
‫س ِ‬ ‫ه ۗ إ َّ‬ ‫ما يَ ِع ُ‬
‫ظ ُك ْ‬ ‫ن َّ َ‬
‫َّللا نِ ِع َّ‬ ‫إ َّ‬
‫م بِ ِ ِ‬ ‫ِ‬

‫‪2. Sabda Rasulullah Saw:‬‬

‫م‪ :‬أَ ِده ْاْلَمَانَ َة‬


‫َسلَّ َ‬
‫هو َ‬ ‫َّللا صَل َّى ه ُ‬
‫َّللا َعلَ ْي ِ‬ ‫ول ه ِ‬‫س ُ‬ ‫ل‪َ :‬قا َ‬
‫ل َر ُ‬ ‫َّللا َع ْن ُه َقا َ‬
‫ي ه ُ‬ ‫ه َر ْي َر َة َر ِ‬
‫ض َ‬ ‫ن أَبِ ْ‬
‫ي ُ‬ ‫َع ْ‬

‫خانَك َ‬
‫ئ‬ ‫نم ْ‬
‫َن َ‬ ‫ئ َوال َ تَ ُ‬
‫خ ْ‬ ‫َن ْائ َت َ‬
‫منَك َ‬ ‫إِلَى م ِ‬
Rukun dan Syarat Wadi’ah/Titipan
Rukun :
1. Muwaddi’ (Penitip/pemilik Harta)
2. Mustawda’ (Yang di titipi)
3. Sighat (Ijab & Qabul)
4. Benda yang di titipkan
Syarat :
1. Orang yang ber-akad : Baligh, Berakal, Kemauan sendiri dan Tidak di paksa.
2. Barang Titipan : Harus Jelas, dapat di kuasai atau di pegang.
3. Sighat : harus di lafadzkan oleh muwaddi’ dan mustawda’.
Wadi’ah Yad Wadi’ah Yad adh-
Al-Amanah (Trustee Dhamanah (Guarantee
Depository) Depository)
Wadi’ah Yad Al-Amanah
 yaitu bentuk penitipan murni. Dimana pihak yang dititipi
diberikan amanah untuk menjaga uang tersebut. Pihak
yang dititipi tidak diperbolehkan untuk memanfaatkan
atau menggunakan uang itu. Jadi, hanya dititip saja.

 Bila hilang atau rusak, maka pihak bank atau yang dititip
tidak bertanggungjawab. Barang hilang atau rusak jadi
tanggungjawab pemilik.
Skema Pelaksanaan
Wadi’ah Yad Al-amanah
Wadi’ah Yad Ad-dhamanah
 akad penitipan uang, dimana pihak yang dititipi boleh memanfaatkan uang tersebut.
Tapi jika uang itu rusak atau hilang, maka pihak yang dititipi harus bertanggungjawab atau
menggantinya.

 Dengan prinsip ini, penyimpan boleh mencampur aset penitip dengan aset penyimpan
atau aset penitip yang lain, dan kemudian digunakan untuk tujuan produktif mencari
keuntungan. Pihak penyimpan berhak atas keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan
aset titipan dan bertanggung jawab penuh atas risiko kerugian yang mungkin timbul.
Selain itu, penyimpan diperbolehkan juga, atas kehendak sendiri, memberikan bonus
kepada pemilik aset tanpa akad perjanjian yang mengikat sebelumnya.
Skema Pelaksanaan
Wadi’ah Yad Ad-dhamanah
Perbedaan Tabungan Wadi’ah
dengan Tabungan Mudharabah.
KETREANGAN WADI’AH MUDHARABAH

Keuntungan Bonus Sukarela Nisbah Bagi Hasil

Peran Nasabah Muwaddi’ (Penitip) Pemilk Harta(Sohibul Mal)

Status Uang/Barang Simpanan/Titipan Investasi Keuntungan


Aplikasi Wadi’ah Pada Perbankan
Syari’ah

Produk/jasa Akad

Sertifikat wadiah Bank Indonesia (SWBI) Wadiah

Giro (Rp/USD/SD) Wadiah Yad Dhamanah

Tabungan Qurban Wadiah Yad Dhamanah

Tabungan Haji Wadiah Yad Dhamanah


Perbedaan Menabung di Bank
Syari’ah dan di Bank Konvensional.
Perbedaan Bank Syari’ah Bank Konvensional

Akad Mudharabah (bagi hasil) Akad Biasa

Keuntungan Bagi Hasil Bunga

Pengelolaan Dana Tujuan Usaha Riwayat Pinjaman

Hubungan Bank dengan Rekan Kerja/Kemitraan Kreditur & Debitur


Nasabah

Angsuran Cicilan Tanpa Bunga Cicilan dengan Bunga

Anda mungkin juga menyukai