Anda di halaman 1dari 5

1 [Khutbah Jum’at - 25 Ramadhan 1445H]

“NASIHAT PENGHUJUNG RAMADHAN”1


Khutbah 1

ِ
ُ‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َر ْْحَةُ هللا َو بَ َرَكاتُه‬
َّ
ِ ‫الدي ِن ُكلِ ِه وَك َفى ِِب‬
ِ ِ ِ ِ
،‫هلل َش ِه ْي ًدا‬ َ ْ ‫ ليُظْ ِه َرهُ َعلَى‬،‫اَ ْْلَ ْم ُد هلل الَّذ ْي أ َْر َس َل َر ُس ْولَهُ ِِب ْْلَُدى َوديْ ِن ا ْْلَِق‬

َ ْ‫أَ ْش َه ُد أَن الَّ إِلَهَ إِالَّ هللا َو ْح َدهُ َال َش ِري‬


َّ ‫ك لَهُ َوأَ ْش َه ُد أ‬
.‫َن ُم َح َّمداً َعْب ُدهُ َوَر ُسولُه‬

ْ ‫ص ْحبِ ِه أ‬ ِِ ٍ ِ ِ
َْ ِ‫َْجَع‬
‫ي‬ َ ‫ص ِل َو َسل ْم َعلَى َسيِد ََن ُُمَ َّمد َو َعلَى آله َو‬
َ ‫َلله َّم‬
ُ ‫أ‬
‫اَّللَ َح َّق تُ َقاتِِه َوَال ََتُوتُ َّن إَِّال َوأَنْ تُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬
َّ ‫آمنُوا اتَّ ُقوا‬
َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫ََي أَيُّ َها الذ‬
‫الرِح ْي‬
َّ ‫الر ْْحَ ِن‬ ِ ‫ بِس ِم‬،‫الرِج ِيم‬
َّ ‫اَّلل‬ ْ َّ ‫ان‬ َّ ‫َّلل ِم َن‬
ِ َ‫الش ْيط‬ َِّ ‫َعوذُ ِِب‬
ُ‫أ‬
‫ب َعلَى الَّ ِذ ۡي َن ِم ۡن قَ ۡبلِ ُک ۡم ل ََعلَّ ُك ۡم تَتَّ ُق ۡو َن‬ ِ
َ ‫ام َک َما ُكت‬
ِ ۡ ِ ۡ ۡ ِ َّ
َ ‫يٰٰٓاَيُّ َها الذي َن ٰا َمنُ وا ُكت‬
ُ َ‫ب َعلَي ُک ُم الصي‬
Ma'asyiral muslimin sidang jama'ah shalat Jum'at yang berbahagia,
Hal paling mulia yang Allah anjurkan bagi segenap hamba-Nya adalah sikap saling
berwasiat dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kebaikan. Oleh karena itu,
pada kesempatan yang mulia ini, di bulan yang dipenuhi dengan kebaikan ini, dan di
hari yang mulia ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib
pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita
kepada Allah subhanahu wata’ala. Dengan menjalankan semua kewajiban dan
menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.
Ma'asyiral muslimin sidang jama'ah shalat Jum'at yang berbahagia,
Pada kesempatan hari Jum'at keempat atau yang terakhir di bulan suci Ramadhan ini
izinkan khatib untuk menyampaikan khutbah dengan judul,

NASIHAT PENGHUJUNG RAMADHAN


Belum lama lisan kita berdoa pada Allah, lisan kita juga mengaminkan orang yang
berdo’a, “Ya Allah sampaikan kita pada bulan Ramadhan”. Belum lama lisan ini kita
ucapkan dan kita mengaminkan do’a yang mengucapkannya. Tapi hari ini tepatnya
pada puasa ke 25 di bulan suci Ramadhan, kita sebentar lagi akan mengucapkan
kembali tapi dengan kalimat yang berbeda, “jangan tinggalkan kami Ramadhan”,
belum lama kita menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi Ramadhan tapi
hari ini kita telah menyiapkan diri untuk ditinggalkan Ramadhan.

1
Diringkas dari ceramah Al Ustadz Budi Ashari, Lc dengan sedikit perubahan.
2 [Khutbah Jum’at - 25 Ramadhan 1445H]

Ma'asyiral muslimin sidang jama'ah shalat Jum'at yang berbahagia,


Para sahabat Nabi, Ketika sudah berada di penghujung Ramadhan diliputi kegundahan
dan kegelisahan yang datang menghampiri mereka. Sahabat yang mulia Ali bin abi
Thalib kalau sudah malam idul fithri, begitu juga Abdullah bin Mas'ud kalau sudah
malam idul fithri apa yang ada di benak nya dan apa yang mereka ucapkan? beliau
berdua berkata berteriak di masjid Nabi ‫ﷺ‬, kata beliau :

‫من هذا املقبول فنهنئيه و من هذا احملروم فنعزيه‬


"Siapakah yg diterima ibadahnya diantara kita, kita akan ucapkan selamat pada dia,
dan siapa yg ditolak amalnya, kita akan ucapkan belasungkawa padanya"
Itu kalimat para sahabat menjelang idul fithri, bandingkan generasi terbaik itu dengan
kita hari ini. Bahkan Ramadhan belum berakhir pun sudah seperti berakhir.
Pembicaraan kita sudah berubah. Kita sudah kembali sibuk dengan dunia walau
Ramadhan belum berakhir. Padahal puncak Ramadhan ada di hari hari ini.
Ukurlah iman kita masing masing , kitalah yang tau siapa diri kita. Tak usah menghakimi
orang lain. Ini disampaikan sebagai cermin , tolak ukur kita semuanya. Sampai dimana
sebenarnya ummat ini dengan imannya. Dengan itulah kita akan tahu sampai dimana
ummat ini berhak mendapat kebesarannya. Karena tak ada kebesaran ummat ini
tanpa iman kokoh yang mereka miliki.
Ma'asyiral muslimin sidang jama'ah shalat Jum'at yang berbahagia,
Para Sahabat Nabi ‫ ﷺ‬mereka akan membicarakan tentang bagaimana amal ini bisa
diterima dan itu menjadi kegundahan terbesar bagi mereka. Generasi salafu sholih pun
demikian.
Abdul Aziz bin Abi Rowaj seorang ahli ilmu mengatakan,
"Saya menjumpai generasi terbaik dahulu, mereka bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan kebaikan tapi begitu telah mereka laksanakan kebaikan mereka
digelayuti oleh kegundahan apakah amal nya diterima atau tidak diterima."

Bukan beramal kemudian lepas, setelah itu kita tidak tahu diterima atau tidak
diterima. Apakah seseorang tidak pernah merasa gelisah bahwa amalnya diterima
atau tidak diterima? Hal ini menunjukkan bahwa memang tidak peduli. Bedakan
antara orang peduli dengan memasrahkan amal nya kepada Allah ‫ﷻ‬. Karena generasi
salafu shalih dan para sahabat pun mereka jelas memasrahkan kepada Allah, karena
tidak ada yang tahu seorang pun siapa yang akan diterima amalnya. Tapi kegelisahan
3 [Khutbah Jum’at - 25 Ramadhan 1445H]

dan kegundahan itu menujukkan kepedulian. Tentang kualitas amal kita, tentang siapa
kita, tentang amal kita, tentang iman kita.
Mari sama-sama kita renungi!
Sudah berapa Ramadhan kita lalui ?
Sudah berapa puluh Ramadhan kita lalui ?
Sudah berapa belas Ramadhan kita lalui ?
Sudah berapa usia kita ?
Dan berapa yang masih tersisa ?
Kemudian masih kah kita dengan pola yang sama , dengan cara yang sama dan dengan
iman yang ala kadarnya? Terus kemudian kita menghadap Allah ‫ﷻ‬.

Ma'asyiral muslimin sidang jama'ah shalat Jum'at yang berbahagia,


Ramadhan akan terus ada setiap tahun nya. Ramadhan akan terus hadir sampai akhir
zaman, sampai Allah kehendaki. Tapi tidak ada yang bisa menjamin Ramadhan tahun
depan untuk kita. Itu semua kita sadari. Kita antarkan ke liang lahat saudara-saudara
kita menjelang malam ramadhan. Kita antarkan mereka di awal-awal ramadhan. Ada
yang kita antarkan baru-baru kemarin. Tak ada yang menjamin !!!
Oleh karena itu kita anggap Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhir yang
diberikan Allah kepada kita, Kenapa? memang tidak ada jaminan tahun depan
bertemu Ramadan lagi. Mungkin bisa jadi ini Ramadhan terakhir yang diberikan Allah
kepada kita. Manfaatkan peluang ini untuk melakukan pemutihan, semua kita saja
tanpa terkecuali melakukan introspeksi diri guna memperbaiki apa yang kurang dari
hari-hari sebelumnya untuk menjadi yang lebih baik lagi.
Ma'asyiral muslimin sidang jama'ah shalat Jum'at yang berbahagia,
Dalam Sunan Tirmidzi ibunda Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bertanya kepada Rasulullah,
bertanya tentang Tafsir ayat dalam Surat Al Mu'minun :
۟ ۤ ۡ
‫وُبُ ۡم َو ِجلَةٌ أَ ََّّنُ ۡم إِ َ َٰل َرُبِِ ۡم َرا ِجعُون‬
ُ ُ‫َوٱلَّ ِذي َن يُؤتُو َن َما ءَاتَوا َّوقُ ل‬
"Orang-orang yang melakukan apa yang mereka lakukan (mempersembahkan apa
yang mereka persembahkan), melakukan sebuah amal tapi hati mereka dalam
keadaan ketakutan dan karena kepada Tuhan mereka akan dikembalikan."
Aisyah bertanya, "Wahai Rasulullah,

‫أهم قوم يشربون اخلمر و يسرقون‬


4 [Khutbah Jum’at - 25 Ramadhan 1445H]

'Apakah yang dimaksud oleh ayat ini orang yang melakukan sesuatu kemudian hatinya
takut, apakah ini adalah orang orang yang minum khamr (mabuk-mabukkan) atau ini
orang yang mencuri.'”
Nabi ‫ ﷺ‬mengatakan ,

‫قال ال َي بنت الصديق‬


“Tidak, wahai putrinya Abubakar Ash Shiddiq. Bukan itu maksud ayat ini.”

‫إَّنم قوم يصلون و يصومون و يتصدقون‬


“Mereka adalah orang-orang yang sholat, orang-orang yang puasa, orang-orang yang
bersedekah.”

‫وخيافون أال تقبل منهم أعما ُْلم‬


“Tapi mereka adalah kaum yang takut amalnya tidak diterima."

Itu yang dimaksud dari ayat ini . Dan merekalah orang-orang yang,

ِ  ٰ‫عونَ فِی ٱ ۡل َخ ۡی َر‬


َ‫ َو ُهم لَ َها سابِقُون‬،‫ت‬ َ ُ‫أ ُ ۟ولَئكَ ی‬
ُ ‫س ِار‬

“Merekalah orang-orang yang berlomba dalam mencapai kebaikan. Dan mereka terus
berlomba dan berlomba untuk menjalankan dan meraih kebaikan itu”
sidang jama'ah sholat Jum'at yang berbahagia,

Demikianlah khutbah Jum'at kali ini, sebagai Khutbah Jum'at terakhir pada Ramadhan
tahun ini. Semoga, mulai hari ini kita semua mau berlomba-lomba untuk melakukan
amal shalih sampai detik-detik terakhir Ramadhan meninggalkan kita, Aamiin ...

‫ َوتَ َقبَّ َل ِم ِِن َوِم ْن ُكم‬،‫الذ ْك ِر اْلَكِ ْي ِم‬


ِ ‫تو‬ ِ
َ ‫اآلَي‬
ِ ِِ ِ ‫آن‬
َ ‫العظ ْي ِم َونَ َف َع ِِن َوإِ ََّي ُك ْم ِِبَا ف ْيه م َن‬
ِ
َ ‫َِب َر َك هللاُ ِِل َولَ ُك ْم ِِف ال ُق ْر‬
‫استَ غْ ِف ُرْوهُ ِم ْن‬
ْ َ‫ي ف‬
ِ
َْ ‫سائِ ِر املُ ْسل ِم‬
ِ ِ ‫ أَقُو ُل قَ وِِل ه َذا وأَست غْ ِفر هللا‬،‫الس ِميع العلِيم‬
َ ‫العظ ْيم ِِل َولَ ُك ْم َول‬
َ َ ُ َْ َ َ ْ ْ ْ َ ُ ْ َّ ‫تَِال َوتَهُ إِنَّهُ ُه َو‬
‫الرِح ْيم‬
َّ ‫ب إِنَّهُ ُه َو الغَ ُف ْوُر‬
ٍ ْ‫ُك ِل ذَن‬
‫‪5‬‬ ‫]‪[Khutbah Jum’at - 25 Ramadhan 1445H‬‬

‫‪KHUTBAH 2‬‬

‫ِ‬ ‫اَ ْْلم ُد هلل الَّ ِذي أَرسل رسولَه ِِب ْْل َدى و ِدي ِن ا ْْل ِق‪ ،‬لِيظْ ِهرهُ َعلَى ِ ِ‬
‫الديْ ِن ُكل ِه َوَك َفى ِِبهلل َش ِه ْي ًدا‪ ،‬أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَهَ‬ ‫ْ ْ َ َ َ ُْ ُ ُ َ ْ َ ُ َ‬ ‫َْ‬
‫هللا‪ ,‬اَللَّه َّم ص ِل َعلَى سيِ ِد ََن ُُمَ َّم ٍد و َعلَى آلِ ِه و ِ‬
‫َن ُُمَ َّم ًدا رسو ُل ِ‬
‫ي‪ ،‬أما بعد‪:‬‬ ‫ص ْحبِه اَ ْْجَعِ َْ‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ ُْ‬ ‫إِالَّ هللاُ‪َ ,‬وأَ ْش َه ُد أ َّ‬

‫آمنُوا اتَّ ُقوا َّ‬


‫اَّللَ َوقُولُوا قَ ْوالً‬ ‫َّ ِ‬ ‫صي ُكم وإِ ََّيي بِت ْقوى ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ين َ‬ ‫از ال ُْمتَّ ُق ْو َن‪ََ " .‬ي أَيُّ َها الذ َ‬
‫هللا فَ َق ْد فَ َ‬ ‫ََي أَيُّ َها ا ْْلَاض ُرْو َن‪ ،‬أ ُْو ْ ْ َ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫صلِ ْح لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَغْ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َوَم ْن يُ ِط ِع َّ‬
‫يما‪".‬‬
‫از فَ ْوًزا َعظ ً‬
‫اَّللَ َوَر ُسولَهُ فَ َق ْد فَ َ‬ ‫َس ِدي ًدا يُ ْ‬
‫صلُّ ْو َن َعلَى النِ ِ‬
‫َّب‪ََ ،‬ي أَيُّ َها‬ ‫ِ‬ ‫الس َالِم َعلَى َر ُس ْولِ ِه فَ َق َ‬
‫ال‪ " :‬إِ َّن هللاَ َوَمالَئ َكتَهُ يُ َ‬ ‫لص َالةِ َو َّ‬ ‫ُُثَّ ا ْعلَ ُم ْوا فَِإ َّن هللاَ أ ََم َرُك ْم ِِب َّ‬
‫ت َعلَى إِب ر ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ص ِل َعلَى ُُمَ َّم ٍد و َعلَى ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اه ْي َم‬ ‫َْ‬ ‫صلَّْي َ‬
‫آل ُُمَ َّمد َك َما َ‬ ‫َ‬ ‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسل ُم ْوا تَ ْسلْي ًما" اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫الَّذيْ َن ءَ َامنُ ْوا َ‬
‫اه ْيم و َعلَى ِ‬ ‫ِ‬ ‫آل ُُمَ َّم ٍد َك َما َِب َرْك َ‬
‫ْح ْي ٌد ََِم ْي ٌد‪ .‬وَِب ِر ْك َعلَى ُُمَ َّم ٍد و َعلَى ِ‬‫ك َِ‬ ‫آل إِب ر ِ‬ ‫و َعلَى ِ‬
‫آل‬ ‫ت َعلَى إِبْ َر َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫اه ْي َم‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬
‫ك َِ‬
‫ْح ْي ٌد ََِم ْي ٌد‪.‬‬ ‫إِب ر ِ‬
‫اه ْي َم‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫َْ‬
‫ات اَالَ ْحيآء ِم ْن ُهم واْالَ ْمو ِ‬
‫ات‬ ‫ي واْملُسلِم ِ‬ ‫ِِ‬ ‫لله َّم ا ْغ ِفر لِلْم ْؤِمنِ َْ ِ ِ‬
‫َْ َ‬ ‫ي َواْملُْؤمنَات َواْملُ ْسلم َْ َ ْ َ‬ ‫ْ ُ‬ ‫اَ ُ‬
‫اَلله َّم ِبرك لنا ِف رمضان‪ ،‬اللهم ِ‬
‫أعنَّا على الصيام والقيام ِف رمضان‬ ‫ُ‬
‫آخر الْع ْه ِد ِمن ِ ِ‬
‫ِ‬
‫صيَامنَا إِ ََّيهُ‪ ،‬فَِإ ْن َج َعلْتَهُ فَ ْ‬
‫اج َعلْنا َم ْر ُح ْوًما َو الَ ََتْ َعلْنا َُْم ُرْوًما‬ ‫ْ‬ ‫أَللَّ ُه َّم الَ ََتْ َعلْهُ َ َ‬
‫ربَّنَا ظَلَمن أَنْ ُفسنَا وإِ ْن ََل تَغْ ِفر لَنَا وتَر َْحْنَا لَنَ ُكونَ َّن ِمن ْ ِ‬
‫اخلَاس ِر َ‬
‫ين‬ ‫َ‬ ‫َْ َ َ ْ ْ َْ‬ ‫َ‬
‫ي إِ َم ًاما‬ ‫ي واجعلْنَا لِل ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب لَنَا م ْن أَ ْزَواجنَا َوذُ ِرََّيتنَا قُ َّرةَ أَ ْع ُ ٍ َ ْ َ ُ‬
‫ْمتَّق َ‬ ‫َربَّنَا َه ْ‬
‫ارا‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬
‫َربَّنَا ا ْغف ْرلَنَا ذُنُ ْوبَنَا َول َوالديْ نَا َو ْار َْحْ ُه َما َك َما َربَّيَ َاَن صغَ ً‬
‫اب النَّار‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫سنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫سنَةً َوِف اْآلخ َرة َح َ‬
‫َربَّنَا آتناَ ِف الدُّنْ يَا َح َ‬
‫اد ِ‬
‫هللا‪.‬‬ ‫ِعبَ َ‬
‫تآء ِذي اْل ُقرىب وي ْن هى ع ِن اْل َفح ِ‬
‫شآء َواْملُْن َك ِر َواْلبَ غْي يَعِظُ ُك ْم ل ََعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُرْو َن‬ ‫ان وإِي ِ‬
‫ْ‬ ‫ْ َ ََ َ َ‬ ‫سِ َْ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫إ َّن هللاَ ََي ُْم ُرََن ِبْ َلع ْدل َواْ ِإل ْح َ‬
‫َذ ْكر ِ‬
‫هللا اَ ْك ََبُ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫فَاذْ ُكروا هللا الْع ِظيم ي ْذ ُكرُكم واسأَلُوهُ ِمن فَ ْ ِ ِ ِ‬
‫ضله يُ ْعط ُك ْم َول ُ‬ ‫ُ َ َ َْ َ ْ ْ َ ْ ْ ْ‬

Anda mungkin juga menyukai