Anda di halaman 1dari 4

Bukhari No.

1932
Bab: usaha dan kerja seseorang dengan tangannya
ٍ ‫اب عن َأيِب عبي ٍد م وىَل عب ِد الرَّمْح ِن ب ِن ع و‬
‫ف َأنَّهُ مَسِ َع‬ ِ
َْ ْ َ َْ ْ َ ْ َُ ْ َ ٍ ‫ث َع ْن عُ َقْي ٍل َع ْن ابْ ِن ش َه‬ ُ ‫َح َّد َثنَا حَيْىَي بْ ُن بُ َكرْيٍ َح َّد َثنَا اللَّْي‬
‫َأح ُد ُك ْم ُح ْز َم ةً َعلَى ظَ ْه ِر ِه‬ ِ ِ ِ ُ ‫ول قَ َال رس‬ ُ ‫َأبَ ا ُهَر ْي َر َة َر ِض َي اللَّهُ َعْن هُ َي ُق‬
َ ‫ب‬ َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم َأَل ْن حَيْتَط‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ
ِ َ ‫َخْيٌر لَهُ ِم ْن َأ ْن يَ ْس‬
ُ‫َأح ًدا َفُي ْعطيَهُ َْأو مَيَْن َعه‬ َ ‫َأل‬
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair, telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Abu 'Ubaid sahayanya 'Abdurrahman bin 'Auf bahwa dia
mendengar Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata, Rasulullah bersabda, "Sungguh, seorang
dari kalian yang memanggul kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya lebih baik baginya
daripada dia meminta kepada orang lain, baik orang lain itu memberinya atau menolaknya"

Sanad Hadis

1. Abdur Rahman bin Shakhr (Abu Hurairah), sahabat, Madinah, wafat pada tahun 57 H.

2. Sa’ad bin Ubaid Maula Abdur Rahman Azhar (Abu Ubaid), tabi’in kalangan tua,
Madinah, wafat pada tahun 98 H.

3. Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin ‘Abdullah bin Syihab (Abu Bakar), tabi’ut
tabi’in kalangan pertengahan, wafat pada tahun 124 H.

4. Uqail bin Khalid bin’Uqail (Abu Khalid), Tabi’in (tidak jumpa dengan sahabat),
Syam, wafar pada tahun 144 H.

5. Laits bin Sa’ad bin ‘Abdur Rahman (Abu Al-Harits), Tabi’ut Tabi’in kalangan tua,
Maru, wafat pada tahun 175 H

6. Yahya bin Abdullah bin Bukair (Abu Zakariya), tabi’ul atba kalangan tua, Maru,
wafat pada tahun 231 H.

Muslim No 1728
Bab: larangan meminta-minta kepada orang lain
ٍ ‫ث َعن ابْ ِن ِش ه‬ ِ ٍ ‫اَأْلعلَى قَااَل َح َّد َثنَا ابْن و ْه‬ ِ ِ ِ َّ
‫اب َع ْن‬ َ ْ ‫َأخَب َريِن َع ْم ُرو بْ ُن احْلَا ِر‬ ْ ‫ب‬ َُ ْ ‫س بْ ُن َعْب د‬ ‫يِن‬
ُ ُ‫َح َّدثَ َأبُو الطاهر َويُون‬
‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َأَل ْن حَيْتَ ِز َم‬ ِ ُ ‫ف َأنَّه مَسِ ع َأب ا هري ر َة ي ُق واُل قَ َال رس‬ ٍ ِ ٍ
َ ‫ول اللَّه‬ َُ َ َ ْ َ ُ َ َ ُ ‫َأيِب عَُبْي د َم ْوىَل َعْب د الرَّمْح َ ِن بْ ِن َع ْو‬
ِِ َ ‫ب َفيَ ْح ِملَ َها َعلَى ظَ ْه ِر ِه َفيَبِ َيع َها َخْيٌر لَهُ ِم ْن َأ ْن يَ ْس‬ٍ َ‫َأح ُد ُكم ُح ْز َمةً ِم ْن َحط‬
ُ‫َأل َر ُجاًل يُ ْعطيه َْأو مَيَْنعُه‬ ْ َ
Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari
Ibnu Syihab dari Abu Ubaid Maula Abdurrahman bin Auf, bahwa ia mendengar Abu
Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Seorang dari kalian mengikat satu ikatan kayu bakar,
lalu ia memikulnya di atas punggungnya, kemudian ia jual adalah lebih baik baginya daripada
harus meminta-minta kepada orang, baik orang itu memberi atau menolaknya."

Sanad Hadis

1. Abdur Rahman bin Shakhr (Abu Hurairah), sahabat, Madinah, wafat pada tahun 57 H.

2. Sa’ad bin Ubaid Maula Abdur Rahman Azhar (Abu Ubaid), tabi’in kalangan tua,
Madinah, wafat pada tahun 98 H.

3. Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin ‘Abdullah bin Syihab (Abu Bakar), tabi’ut
tabi’in kalangan pertengahan, wafat pada tahun 124 H.

4. Amru bin Al-Harits bin Ya’qub (Abu Umayyah), tabi’ut tabi’in kalangan tua, Maru,
wafat pada tahun 149 H.

5. Abdullah bin Wahab bin Muslim (Abu Muhammad), tabi’ut tabi’in kalangan biasa,
Maru, wafat pada tahun 197 H.

6. Ahmad bin ‘Amru bin ‘Abdullah bin ‘Amru As-Sarh (Abu At-Thair), Tabiul Atba
kalangan tua, Maru, wafat pada tahun 250 H.

● Penjelasan Makna Hadist

Berdasarkan hadis tersebut, Nabi saw. sangat menganjurkan umatnya untuk bekerja.
Bahkan beliau sangat menghargai semua jenis pekerjaan asalkan halal, meskipun
pekerjaannya adalah menjadi pemikul kayu bakar. Beliau juga tidak menginginkan umatnya
mengemis, meminta-minta dan menjadi beban orang lain.

Terkait dengan kemuliaan bekerja dari pada mengemis, Nabi saw. pun memberikan contoh
teladan dari kisah Nabi Daud a.s. yang makan dari hasil kerjanya sendiri, tidak dari
meminta-minta.
‫ان الَ َيْأ ُك ُل ِإاَّل مِنْ َع َم ِل َي ِدهِ» رواه البخاري‬
َ ‫ َك‬،‫ «َأنَّ دَاوُ دَ ال َّن ِبيَّ َعلَ ْي ِه ال َّسالَ ُم‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ‫ َعنْ َأ ِبيْ ه َُري َْر َة َعنْ َرس‬.
َ ِ ‫ُول هَّللا‬

Dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw., bahwasannya Nabi Daud a.s., selalu makan
dari hasil pekerjaan tangannya sendiri. (HR. Al-Bukhari).

Selain itu, Nabi saw. juga memberikan contoh teladan dari sosok Nabi Zakariya a.s. yang
bekerja sebagai tukang kayu.

َ ِ ‫َعنْ َأ ِبي ه َُري َْر َة َأنَّ َرسُو َل هَّللا‬


َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل َك‬
)‫ان َز َك ِريَّا َعلَ ْي ِه ال َّساَل م َنجَّ ارً ا (رواه احمد‬

Dari Abu Hurairah r.a., bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Dulu Nabi Zakariya a.s.
adalah seorang tukang kayu.” (HR. Ahmad)

Di dalam sejarah-sejarah Islam pun banyak dikisahkan tentang Nabi saw. yang juga bekerja
sebagai pedagang, begitupula dengan sahabat-sahabatnya. Bahkan ada yang terkenal kaya
raya dengan bisnis yang dijalankannya. Seperti Abdurrahman bin Auf dan Usman bin Affan.

Dengan demikian, maka seharusnya umat Islam semangat dalam bekerja, karena itulah
yang didukung oleh Nabi saw. daripada menjadi pengemis dan peminta-minta harta orang
lain.

Imam Ibnu Hajar di dalam kitab Fathul Barinya telah memberikan syarah hadis riwayat imam
Al-Bukhari di atas. Beliau mengatakan bahwa bekerjanya seseorang itu dianjurkan dengan
catatan ia tidak meyakini bahwa rezeki yang ia dapatkan adalah dari hasil kerjanya. Tetapi ia
wajib meyakini bahwa rezeki itu dari Allah swt. dengan perantara pekerjaan ini. Adapun
pekerjaan yang paling baik adalah pekerjaan yang diperbolehkan atau mubah, bukan
pekerjaan yang batil, sia-sia dan membahayakan diri. Dan hadis tersebut juga
memperingatkan agar menahan diri dari meminta-minta dan mengemis kepada orang lain.
Wa Allahu A’lam bis Shawab.

https://bincangsyariah.com/kolom/sabda-nabi-tentang-kemuliaan-bekerja-daripada-
mengemis/

Nasa’I No. 2537


Bab: meminta-minta

‫َأن َأبَا عَُبْي ٍد َم ْوىَل َعْب ِد الرَّمْح َ ِن‬ ٍ ‫َأبو َداو َد قَ َال ح َّد َثنَا ي ْع ُقوب بْن ِإْبر ِاهيم قَ َال ح َّد َثنَا َأيِب َعن صالِ ٍح َعن ابْ ِن ِشه‬
َّ ‫اب‬ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ ُ ُ
ٍ َ‫َأح ُد ُكم ُح ْز َم ةَ َحط‬ ِ ِ ِ
‫ب‬ ْ َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم َأَل ْن حَيْتَ ِز َم‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ ‫ول قَ َال َر ُس‬ ْ ‫بْ ِن َْأز َهَر‬
ُ ‫َأخَبَرهُ َأنَّهُ مَس َع َأبَا ُهَر ْيَر َة َي ُق‬
ِ َ ‫َعلَى ظَ ْه ِر ِه َفيَبِ َيع َها َخْيٌر ِم ْن َأ ْن يَ ْس‬
ُ‫َأل َر ُجاًل َفُي ْعطيَهُ َْأو مَيَْن َعه‬
Telah mengabarkan kepada kami Abu Daud dia berkata, telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim dia berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari
Ibnu Syihab bahwasanya Abu 'Ubaid -mantan budak- 'Abdurrahman bin Azhar telah
mengabarkan kepadanya bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah
bersabda, "Sekiranya salah seorang dari kalian mengikat satu ikat kayu bakar, kemudian
mamanggul di atas punggungnya dan menjualnya adalah lebih baik baginya daripada
meminta-minta kepada orang lain, yang kadang memberi dan kadang tidak."

Sanad Hadis

1. Abdur Rahman bin Shakhr (Abu Hurairah), sahabat, Madinah, wafat pada tahun 57 H.

2. Sa’ad bin Ubaid Maula Abdur Rahman Azhar (Abu Ubaid), tabi’in kalangan tua,
Madinah, wafat pada tahun 98 H.

3. Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin ‘Abdullah bin Syihab (Abu Bakar), tabi’ut
tabi’in kalangan pertengahan, wafat pada tahun 124 H.

4. Shalih bin Kaisan (Abu Muhammad), tabi’in kalangan biasa, Madinah.

5. Ibrahim bin Sa’ad bin Ibrahim bin ‘Abdur Rahman bin ‘Auf (Abu Ishaq), tabi’ut
tabi’in kalangan pertengahan, Madinah, wafat pada tahun 185 H.

6. Yahya bin Ibrahim bin Sa’ad bin Ibrahim bin Abdur Rahman bin Auf (Abu Yusuf),
tabi’ut tabi’in kalangan biasa, Baghdad, wafat pada tahun 208 H.

7. Sulaiman bin Saif bin Yahya (Abu Daud), tabi’ul atba kalangan pertengahan, Jazirah,
wafat pada tahun 272 H.

Penjelasan makna hadist :

Makna hadis: Sesungguhnya hasil usaha seseorang dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri
lebih baik baginya daripada ia meminta-minta kepada manusia agar memberikan harta
mereka; baik mereka memberinya atau tidak. Maka orang yang mengambil seutas talinya,
lalu ia pergi ke tempat-tempat penggembalaan, sawah-sawah dan hutan-hutan, kemudian ia
mengumpulkan kayu bakar dan memikulnya, sampai menjualnya, lantas dengan hal itu ia
menjaga diri, harkat dan martabatnya, serta melindungi dirinya dari kehinaan meminta-minta,
itu lebih baik baginya daripada ia meminta-minta kepada manusia, baik mereka memberinya
ataupun tidak. Jadi, meminta-minta kepada manusia adalah kehinaan, sedangkan seorang
mukmin itu mulia, tidak hina.

https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/3785

Anda mungkin juga menyukai