Anda di halaman 1dari 16

Karakterisasi Katalis Hydrotreating Bimetal

dengan Variasi Metode Impregnasi

Novera Dwi Lestari | J3L215138


Pembimbing:
Wina Yulianti, SSi MSi
1 Pendahuluan

2 Metode

3
Garis Besar
Hasil dan Pembahasan
Presentasi
4 Simpulan

5 Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Dewan Energi Impregnasi dibagi
Nasional (2016), terjadi Metode 2 yaitu impregnasi
Kebutuhan peningkatan kebutuhan impregnasi secara langsung
sebesar 1.8 kali lipat. dan impregnasi
energi
https://conserve-energy- terpisah.
future.com/Images/Fossil-Fuels- meningkat
Prices.jpg
Katalis
heterogen
NiMo/-Al2O3
Pengolahan
Variasi
minyak Katalis metode Ni-Mo/-Al2O3
bumi
http://4.bp.blogspot.com/- Impregnasi
qJ2teQpLsEU/UajiLzAqU7I/AAAAAAAA
AWQ/8GioRDWuOKk/s1600/katalyse- Mo-Ni/-Al2O3
bieten-01-ka.jpg
Analisis
kandungan Uji kristalinitas
Perlunya pengolahan logam
minyak bumi, seperti
distilasi, reforming, Analisis
cracking, hydrotreating. SAA Karakterisasi TPR
https://surabaya.proxsisgroup.com/proses-
pengolahan-minyak-bumi-dengan-distilasi-
1
PENDAHULUAN
Tujuan

Mengkarakterisasi katalis bimetal NiMo, Ni-Mo, dan Mo-Ni


berpenyangga -Al2O3 yang meliputi analisis luas permukaan, uji
kristalinitas, analisis kandungan logam, dan analisis Temperature
Programmed Reduction (TPR)

Menentukan katalis terbaik berdasarkan karakterisasi

2
METODE
Pembuatan Katalis
7.5 gram MoO3
NiMo/-Al2O3 dan 1.91 gram
NiO
100 mL Impregnasi Dipanaskan
NH4OH Dikalsinasi suhu
110oC selama 2
25% 500oC selama 5 jam
jam

Ni-Mo/-Al2O3
1.91 gram NiO
7.5 gram MoO3
Impregnasi Dipanaskan Dikalsinasi
Impregnasi Dipanaskan 110oC Dikalsinasi 110oC selama suhu 500oC
100 mL
selama 2 jam suhu 500oC 2 jam selama 5
NH4OH
selama 5 jam jam
25% 100 mL
NH4OH 25%

Mo-Ni/-Al2O3
7.5 gram MoO3
1.91 gram NiO
Dipanaskan Dikalsinasi
Impregnasi Dikalsinasi Impregnasi
100 mL Dipanaskan 110oC 110oC suhu 500oC
suhu 500oC
NH4OH selama 2 jam selama 2 selama 5
selama 5 jam
25% 100 mL jam jam
NH4OH 25%

3
METODE
Karakterisasi Katalis
Surface Area Analyzer (SAA) – ASAP 2400
ASTM 3662-03 : Luas Permukaan
ASTM D 4222-03: Volume Pori
ASTM D 4641-94: Diameter Pori

Penyangga Katalis
Tabung sampel Sampel Timbang
deggasing tabung +
ditimbang sebanyak 0.1 –
sampel
0.2 gram
dimasukkan
Setting pada
komputer

Analisis

4
METODE
Karakterisasi Katalis
Analisis Kandungan Logam – XRF Axios PANalytical

Internal Pertamina Method

Katalis
Sampel Dimasukkan ke Dimasukkan
dihaluskan Di press ke alat
dalam wadah
alumunium
Setting pada
komputer

Analisis

5
METODE
Karakterisasi Katalis
Uji Kristalinitas – XRD Empyrean PANalytical

Internal Pertamina Method

Penyangga Katalis
Dimasukkan
Sampel dimasukkan ke
diratakan ke alat
dihaluskan dalam wadah
sampel
Setting pada
komputer

Analisis

6
METODE
Karakterisasi Katalis
TPR – ChemiSorp 2750

Internal Pertamina Method

Katalis
Tabung Sampel ditimbang Tabung
Dipanaskan
sampel sebanyak 0.04 Suhu 30-240 oC
diletakkan di
ditimbang gram Laju 15 oC/menit
port sampel

7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Surface Area Analyzer (SAA)
Tabel 1 Hasil karakterisasi Surface Area Analyzer (SAA) penyangga dan katalis
Luas
Volume Pori Diameter Pori
Sampel Permukaan Diameter pori katalis
(mL/g) (Å)
(m2/g) termasuk diameter
-Al2O3 186.64 0.648 138.89 mesopore.
NiMo/-Al2O3 154.42 0.518 134.20 Katalis Ni-Mo/ memiliki
Ni-Mo/-Al2O3 161.35 0.505 125.32 luas permukaan paling
Mo-Ni/-Al2O3 150.18 0.511 136.18 besar.

1. Penyangga -Al2O3 digunakan karena mempunyai luas permukaan yang besar yaitu 150-300 m2/g (Savitri et al. 2016).

2. Diameter mesopore berada pada rentang 20-500 Å (Botchwey 2010).

8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Kandungan Logam

Tabel 2 Kandungan logam MoO3, NiO, dan MoO3+NiO dalam katalis

Katalis MoO3 (% b/b) NiO (% b/b) Total (% b/b)


NiMo/-Al2O3 12.88 3.22 16.10

Ni-Mo/-Al2O3 13.53 1.79 15.32

Mo-Ni/-Al2O3 14.49 1.82 16.31 Kandungan logam


terbanyak

NiO terbesar, namun MoO3 terendah

Keterangan:
Jari-jari atom
Mo = 1.39 Å
Ni = 1.24 Å

9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Kristalinitas

Puncak untuk -Al2O3


2: 37o, 46o, dan 67o (Okamoto et al. 1998)

Puncak untuk kristal MoO3


2: 23.3o, 25.7o, dan 27,3o (Okamoto et al. 1998)

Alasan:
- Pembentukan kristal MoO3 mengindikasikan bahwa
logam aktif tidak terdispersi secara merata ke dalam
pori-pori penyangga
- Pembentukan kristal MoO3 juga menyebabkan sukarnya
pembentukan fasa aktif setelah proses sulfidasi (Ulfah
dan Subagjo 2012).

Gambar 1 Hasil uji kristalinitas penyangga dan katalis


10
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Temperature Programmed Reduction (TPR)

NiMo/-Al2O3: temperatur terendah


dibandingkan 2 katalis lainnya.

Gambar 2 Analisis temperature programmed reduction (TPR)

11
SIMPULAN
Katalis Katalis Ni-Mo/-
Karakterisasi Al2O3 merupakan
NiMo/-Al2O3 Ni-Mo/-Al2O3 Mo-Ni/-Al2O3 katalis terbaik
3
SAA -  - berdasarkan semua
karakterisasi.
Analisis Kandungan Logam - - 
Uji Kristalinitas -  
2
Analisis TPR -  -

Simpulan
Hasil karakterisasi Surface Area Analyzer (SAA) menunjukkan katalis Ni-Mo/-Al2O3 memiliki luas permukaan
terbesar dibandingkan katalis NiMo/-Al2O3 dan katalis Mo-Ni/-Al2O3. Analisis kandungan logam menunjukkan
bahwa katalis Mo-Ni/-Al2O3 memiliki total kandungan logam terbanyak yaitu sebesar 16.31%. Uji kristalinitas
menunjukkan semua katalis terdapat puncak untuk -Al2O3, namun katalis NiMo/-Al2O3 terdapat puncak kristal
MoO3. Karakterisasi terakhir yaitu Temperature Programmed Reduction (TPR) menunjukkan bahwa katalis Ni-Mo/-
Al2O3 memiliki temperatur reduksi terendah yaitu sebesar 514.0 oC. Berdasarkan semua karakterisasi, katalis Ni-
Mo/-Al2O3 merupakan katalis terbaik.
12
DAFTAR PUSTAKA

Botchwey C. 2010. Syntheses, characterization and kinetics of nickel-tungsen nitride catalysts for
hydrotreating of gas oil [Tesis]. Kanada (US): University of Saskatchewan
[DEN] Dewan Energi Nasional. 2016. Outlook Energi Indonesia. Jakarta (ID): Sekretaris Jenderal Dewan
Energi Nasional. ISSN 2527-3000
Okamoto Y, Umeno S, Arima Y, Nakai K, Takahashi T, Uchikawa K, Inamura K, Akai Y, Chiyoda O, Katada N et
al. 1998. A study on the preparation of supported metal oxide catalysts using JRC-reference catalysts. I.
Preparation of a molybdena-alumina catalyst. Part 3. Drying process. J. Applied Catalysis A: General.
170(2):343-357
Purnami, Wardana ING, Veronika. 2015. Pengaruh penggunaan katalis terhadap laju dan efisiensi
pembentukan hidrogen. J. Rekayasa Mesin. 6(1):51-59

11
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai