Anda di halaman 1dari 8

Nama Anggota :

1. Rara Ayi Pambajeng


2. Rintan hapsari
3. Rizka Faizul Akbar
4. Rona Sepri A
5. Septiono
Sejarah Seni Grafiti

Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan
perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan
semangat berburu.
Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding
piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah
dimumikan.

Kegiatan grafiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi
dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini
ditemukan di reruntuhan kota Pompeii . Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk
mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar.
Graffiti yang berasal dari bahasa Yunani "graphein" (menuliskan), diartikan oleh wikipedia.org sebagai
coretan pada dinding atau permukaan di tempat-tempat umum, atau tempat pribadi. Coretan tersebut, bentuknya
bisa berupa seni, gambar, atau hanya berupa kata-kata. Graffiti yang banyak bertebaran di jalanan kota Bandung,
masih sebatas coretan kata-kata yang merupakan identitas geng atau malah hanya berupa nama. "Itu masih bisa
dikategorikan sebagai seni, walau mungkin pada levelnya berbeda, ya," ungkap Roy, seorang pelaku graffiti yang
sempat belia temui ketika membuat satu graffiti di sebuah distro di bilangan Jalan Burangrang, Jumat (9/12).
Penggunaan cat semprot untuk bikin sebuah graffiti, sudah mulai dikenal di New York, akhir tahun 60-an.
Coretan pertama dengan cat semprot, dilakukan pada sebuah kereta subway. Seorang bernama Taki yang tinggal
di 183rd Street Washington Heights, selalu menuliskan namanya, entah itu di dalam kereta subway, atau di bagian
luar dan dalam bis. Taki183, gitu bunyi tulisan yang ia buat menggunakan spidol. Taki ini seperti ingin nunjukkin
identitas dirinya. 183 yang ia tulis setelah namanya, nunjukkin tempat tinggalnya.
Gara-gara coretannya tersebut, orang-orang di seluruh kota jadi kenal dengan Taki, lewat coretan-coretan
misteriusnya. Di tahun 1971, mister Taki ini diinterview oleh sebuah majalah terbitan New York. Dari situlah,
kepopuleran Taki diikuti oleh anak-anak seluruh New York. Anak-anak ini tertarik karena kepopuleran bisa
diperoleh dengan hanya menuliskan identitas mereka --disebut juga tagging-- pada bus atau kereta yang melewati
seluruh kota. Semakin banyak nama atau identitas seorang anak, sudah pasti ia akan semakin populer.
Setelah spidol, media yang kemudian biasa digunakan adalah cat semprot, yang dipakai untuk nge-
bomb (istilah untuk menyemprot) bagian luar kereta. Karena semakin banyaknya orang-orang yang bikin
tagging, nggak heran kalau setiap writers, pengen punya style sendiri. Dari situ, mereka nambahin warna-warna
yang eyecatching, efek-efek khusus, bahkan mereka mencoba untuk menuliskan namanya lebih besar. Dengan
bantuan cat semprot, pengerjaan graffiti ini lebih cepet beres.

Makanya, untuk mengantisipasi tagging yang mulai mewabah, pihak kepolisian setempat sampai
melarang penjualan cat semprot pada anak-anak di bawah umur. Saking banyaknya pelaku graffiti, di Meksiko
pun diberlakukan aturan serupa. Bahkan, setiap pembeli cat semprot harus menunjukkan identitas yang jelas dan
menyertakan alasan untuk apa cat semprot itu digunakan.
Jika graffiti ini dilakukan tanpa seizin pemilik tempat, perbuatan ini dapat dikategorikan sebagai
tindakan vandal. Mungkin banyak di antara Belia yang belum tau apa itu arti vandalisme. Vandalisme bisa
diartikan sebagai tindakan yang merusak properti orang lain. It means, graffiti atau mural yang dilakukan tanpa
izin di tempat-tempat umum, bisa dikategorikan sebagai vandalisme. Sementara, banyak orang yang
berpendapat, kalau graffiti di dinding-dinding jalan, masih lebih baik daripada dinding-dinding tersebut kotor,
tidak terawat, dan penuh dengan tempelan flyers atau brosur-brosur yang nggak penting.
Alat / Bahan Seni Graafiti

• Caps : Ujung kepala Cat pilox yang menghasilkan bentuk size dan ukuran semprotan yang beragam/berbeda

• Masker : Penutup atau pengaman pernafasan pada saat membuat graffiti.


• Cans : Kaleng yang berisi cat yang digunakan untuk graffiti.

• Marker : Bisa dibilang spidol, namun spidol yang permanen dan kebasahan yang tinggi.
• Glove : Digunakan untuk melindungi tangan dari noda cat saat membuat graffiti

Anda mungkin juga menyukai