Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1

Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Mutamassikin, M.Kom

Disusun oleh :
1. KIKI DEWI LESTARI (702190002)
2. FIRDAUS (702190004)
3. AYU ANDIRA (702190008)
4. MELISA FAJRIATI (702190010)
5. FAHMI RIZAL (702190019)
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi
Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi Sistem Informasi
2019
MELAYU ISLAM BERAJA DAN PANCASILA
SEBAGAI PEMBEDA IDEOLOGI DAN IDENTITAS
NASIONAL
BRUNEI DARUSSALAM DAN INDONESIA

Pengertian Ideologi :

IDEOLOGI

Secara etimologi istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan,konsep,
pengertian dasar, cita-cita, dan logos yang berarti Ilmu dan kata idea berasaldari
bahasa yunani eidos yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata idein yang artinya
melihat. Maka secara harfiah, ideologi adalah ilmu atau pengertian-pengertian dasar.

Ideologi negara merupakan consenses (mayoritas) warga negara tentang nilai-nilai


dasar negara yang ingin diwujudkan melalui kehidupan negara itu. Ideologi
diterjemahkan sebagai sistem pedoman hidup yang menjadi cita-cita untuk dicapai
oleh sebagian besar individu dalam masyarakat yang bersifat khusus, disusun secara
sadar oleh para tokoh pemikir negara serta kemudian menyebar luaskannya secara
resmi sebagai dasar negara.
Ada beberapa istilah ideology menurut beberapa para ahli yaitu:

• istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berartisuatu
program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalammasyarakat
1.Destut De Perancis.
Traacy :

•.a.Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atautentang


masyarakat dan Negara yag dianggap paling baik.
Surbakti • b.Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan danformula politik atas
membagi dalam
dua pengertian
setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
yakni :

• ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science desideas
3. AL-
Marsudi:

• bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secarakeseluruhan
menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat rayadan bumi seisinya serta
menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkanpemahaman yang dihayatinya
seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dantidak benar, serta apa yang dinilai baik 4.
Puspowardoy
Puspowardan tidak baik.
o:
• bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai
secarakeseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat
rayadan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Berdasarkanpemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat
Puspowardoyo: benar dantidak benar, serta apa yang dinilai baik 4. Puspowardan tidak baik.

• Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan


bersama dalammasyarakat.
5. Karl Marx:

• Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival –rivalnya.


. Napoleon:
1. IDEOLOGI BRUNEI
DARUSSALAM

Brunei Darussalam memakai Melayu Islam Beraja (MIB) sebagai ideology. Brunei
yang sebagai negara islam menerapkan kaidah kaidah islam dalam ideology
tersebut. Melayu Islam Beraja diangkat dari hak hak masyarakat mayoritas muslim
dan melayu agar budaya budaya islam dan melayu di Brunei Darussalam tidak luntur
oleh waktu. Ideologi Brunei juga diharap dapat menunjukkan kemampuannya untuk
beradaptsi dan berkembang di dalam lingkungan global yang dinamis. Dengan
memanfaatkan landasan tradisional dan religius untuk melegitimasi kesultanan dan
menunjukkan bahwa kesultanan adalah sebuah pemerintahan yang stabil.

Melayu Islam Beraja (MIB) merupakan ideologi yang secara resmi disahkan pada
proklamasi kemerdekaan Brunei Darussalam tanggal 1 Januari 1984. Sebagai sebuah
negara yang baru merdeka, Brunei Darussalam berupaya menyesuaikan diri dengan
struktur ketatanegaraan modern seperti ideologi negara, UUD (Konstitusi) dan lain
sebagainya. Dengan proklamasi kemerdekaan tersebut telah mengembalikan
kedaulatan Brunei yang sebelumnya dipegang oleh Kerajaan Inggris melalui suatu
perjanjian tahun 1888.
Pengertian MIB mencakup tiga landasan pokok yaitu Melayu, Islam dan
Beraja. Pengertian ketiga konsep dasar tersebut melalui uraian masing-
masing yaitu:
Melayu
Melayu berdasarkan konsteks MIB adalah bangsa Melayu yang termasuk dalam Konstitusi
Brunei Darussalam tahun 1959, yaitu tujuh etnis yang tinggal di Brunei, yaitu: Melayu Belait,
Melayu Bisaya, Melayu Brunei, Melayu Dusun, Melayu Kedayan, Melayu Murut, dan Melayu
Tutong. Warga suku asli Melayu Brunei Darussalam disebut dengan istilah rakyat Kebawah Duli
sebagai konsekuensi logis atas diakuinya hak-hak etnis Melayu Brunei tersebut dalam ideologi
negara. Sementara itu bagi warga etnis lain diluar etnis Melayu Brunei disebut dengan istilah
penduduk Kebawah Duli seperti etnis Cina dan India yang telah disahkan sebagai warga negara
Brunei.
Islam
Islam pada ideologi MIB mengandung pengertian bahwa Brunei Darussalam adalah kerajaan.
Penerapan nilai-nilai ajaran Agama Islam dirujuk kepada Agama Islam golongan Ahlus Sunnah
Waljamaah yaitu mengikut Mazhab Imam Syafei. Yang kemudian ditetapkan sebagai
mazhab resmi Negara Brunei Darussalam. Dasar negara Islam ini dijabarkan dalam bentuk
penerapan Syariat Islam dalam urusan agama disamping penerapan hukum sipil bagi hal-hal
tertentu mengikuti hukum Inggris. Begitu pula dalam bidang ekonomi, pemerintah Brunei
Darussalam gencar mendirikan bank Islam bahkan mengharapkan jadi pusat keuangan Islam
di kawasan. Atas dasar Islam ini pulalah arus keluar masuk barang dari luar dan ke dalam
negeri diatur sedemikian rupa agar untuk menghalangi masuknya barang-barang yang
diharamkan oleh ajaran Islam.
Beraja

Unsur atau sila ketiga daripada dasar negara MIB adalah Beraja artinya Brunei
merupakan negara kerajaan (monarki) yang dipimpin oleh seorang raja secara absolut.
Dalam konteks kebudayaan Melayu, rakyat telah menyerahkan haknya secara bulat
kepada raja untuk memerintah. Tentunya raja harus dapat menjalankan amanat
tersebut yang tidak hanya diberikan oleh rakyatnya tetapi juga dari Allah SWT untuk
membawa rakyat kepada kesejahteraan dan kemakuran. Dalan sistem Beraja terdapat
3 unsur yaitu: raja, pemerintahan, dan rakyat. Raja akan dihormati dan dicintai apabila
pemerintahan dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Dengan sendirinya rakyat kemudian akan menunjukkan
kesetiaannya kepada raja. Hal inilah yang sebenarnya dituntut oleh Agama Islam yaitu
pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan Umat Islam sehingga dapat
menunaikan kewajibannya.
Dari kedua ideology tersebut perbedaan dari kedua ideology tersebut yaitu Melayu Islam
Beraja mengangkat Islam sebagai agama nasional, menjamin hak-hak dari masyarakat etnis
Melayu, dan membenarkan garis keturunan sang sultan sebagai sistem pemerintahan yang
relevan. Ideologi ini memungkinkan kesultanan untuk memposisikan dirinya sebagai
pelindung Islam dan dengan demikian memberikan legitimasi yang jauh lebih besar lagi
kepada pemerintahan sang sultan. penerapan ideologi tersebut adalah upaya dengan niat
terselubung untuk mensosialisasikan masyarakat Brunei agar menerima norma-norma dan
nilai-nilai yang berkaitan dengan kesultanan absolut.

Sedangkan pancasila menekankan demokrasi dan suara rakyat. Pancasila terbuka atas
banyak masukan masukan yang diberkan dan menyaringnya sehingga pancasila dapat
menjadi ideology yang bersifat aktual, dinamis, dan senentiasa mampu menyelesaikan
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat. Pancasila juga menekankan bahwa 5 dasar negara
sesuai dengan ajaran dari banyak suku, agama, dan ras yang sangat beragam tanpa berat di
salahsatu pihak. Sehingga pihak lain tidak merasa tersisihkan atas dasar pancasila.
Ideologi nasional resmi Brunei, “Kesultanan Islam Melayu” (Melayu Islam Beraja,
MIB) juga dijadikan sebagai identitas nasional berunei. MIB memberikan hak
istimewa untuk etnis Melayu (M), Islam (I), dan Kesultanan (B) sebagai inti dari
identitas nasional. Brunei Darussalam menekankan bahwa warga negara brunei
adalah etnis melayu yang beragama islam dan memakai sistem kerajaan sebagai
pemerintahan. Maka dari itu masyarakat duina mengenal Brunei Darussalam sebagai
negara islam di asia tenggara.

Pancasila sebagai identitas nasional dimaksudkan bahwa Indonesia negara yang


beragam tetapi tetap memegang teguh persatuan. Nilai-nilai esensial yang
terkandung dalam Pancasila yaitu: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan
serta Keadilan, dalam kenyataannya membuat pancasila melahirkan kepercaaan
baru bahwa rakyat Indonesia menjunjung tinggi nilai nilai yang telah dibuat oleh
pemimpin. pancasila sebagai identitas nasional dan Negara Indonesia pada
hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa.Jadi, filsafat pancasila melalui suatu
historis yang cukup panjang.
2.IDEOLOGI INDONESIA

Pancasila dibentuk pada tanggal 1 juni 1945 yang secara resmi disahkan oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945, di
Undangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun 11 No. 7 bersama-sama dengan
batang tubuh UUD 1945.

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara diangkat dari nilai-
nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara. Unsur-unsur
yang merupakan materi Pancasila diangkat dari pandangan hidup masyarakat
Indonesia sendiri. Terbentuknya pacasila juga didasari oleh masyarakatnya yang
beragam suku, agama, dan ras. Sehingga pemerintah diharuskan membuat dasar
negara yang memiliki terkaitan antara satu dengan yang lain tanpa memihak salah
satu golongan.
diketahui bahwa pancaasila
memiliki 5 dasar, yaitu:

1. Ketuhanan yang maha esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah


kebijaksanaan dan perwakilan

5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat


indonesia
Gambaran pembentukan manusia Indonesia seutuhnya dapat diilustrasikan Pada sila
pertama tersirat bagaimana manusia Indonesia berhubungan dengan Tuhannya atau
kepercayaannya. Padasila kedua tergambar bagaimana manusia Indonesia harus bersikap
hidup dengan orang lain sebagaimana layaknya manusia yang punya pikiran dan ahklak hingga
dia bisa bersikap sebagai mahkluk yang tertinggi dibandingkan dengan mahkluk lainnya. Sila
ketiga menerangkan bagaimana manusia Indonesia menciptakan suatu pandangan betapa
pentingnya arti persatuan dan kesatuan bangsa dari pada bercerai berai seperti pada pepatah
bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh. Sila keempat telah menegaskan bagaimana
manusia Indonesia mengimplementasikan cara bersikap dan berpendapat serta memutuskan
sesuatu menyangkut kepentingan umum secara bijak demi kelangsungan kehidupan
berdemokrasi yang terlindungi antara hak dan kewajibannya berimbang dalam
mengimplementasikannya. Pada sila kelima dijabarkan bagaimana manusia Indonesia
mewujudkan suatu keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai