berikut :
(5.1)
𝐹 𝑡 = 𝑎0 + 𝑎1 cos ⍵
ഥ 𝑡 + 𝑎2 cos 2 ⍵
ഥ 𝑡 + 𝑎3 cos 3 ⍵
ഥ 𝑡 + … 𝑎𝑛 cos 𝑛 ⍵
ഥ𝑡+ …
+ 𝑏1 sin ⍵
ഥ 𝑡 + 𝑏2 sin 2 ⍵
ഥ 𝑡 + 𝑏3 sin 3 ⍵
ഥ 𝑡 + ⋯ 𝑏𝑛 cos 𝑛 ⍵
ഥ𝑡+ …
Atau (5.2)
∞
𝐹 𝑡 = 𝑎0 + 𝑎𝑛 cos 𝑛 ⍵
ഥ 𝑡 + 𝑏𝑛 cos 𝑛 ⍵
ഥ𝑡
𝑛=1
⍵
ഥ = 2𝜋/T (frekuensi)
T = periode waktu dari fungsi tersebut
Evaluasi dari koefisien 𝑎0 , 𝑎𝑛 , 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑛 untuk suatu fungsi F(t) dijelaskan oleh pernyataan
berikut:
1 𝑡1 +𝑇
𝑎0 = න 𝐹 𝑡 𝑑𝑡
𝑇 𝑡1
2 𝑡1 +𝑇
𝑎𝑛 = න F t cos 𝑛 ⍵
ഥ 𝑡 𝑑𝑡
𝑇 𝑡1
2 𝑡1 +𝑇 (5.3)
𝑏𝑛 = න 𝐹 𝑡 sin 𝑛 ⍵
ഥ 𝑡 𝑑𝑡
𝑇 𝑡1
𝑡1 = dalam batas integral yang dapat berupa suatu harga waktu yang biasanya sama dengan –
T/2 atau nol
𝑎0 = menyatakan harga rata-rata dari fungsi periodic F(t)
RESPON DARI PEMBEBANAN YANG DINYATAKAN OLEH
DERET FOURIER
𝑎𝑛 /𝑘 (5.5)
𝑦𝑛 𝑡 = 2 cos 𝑛 ⍵
ഥ𝑡
1 − 𝑟𝑛
𝑏𝑛 /𝑘 𝑠𝑖𝑛(𝑛 ⍵
ഥ 𝑡 − 𝜃) (5.7)
𝑦𝑛 𝑡 =
(1 − 𝑟𝑛2 )2 +(2𝑟𝑛 ξ)2
Atau
𝑏𝑛 sin 𝑛 ⍵
ഥ 𝑡 sin 𝜃 − cos 𝑛 ⍵ഥ 𝑡 sin 𝜃 (5.8)
𝑦𝑛 𝑡 = ×
𝑘 (1 − 𝑟𝑛2 )2 +(2𝑟𝑛 ξ)2
• Substitusi sin 𝜃 dan cos 𝜃 kedalam pers (3.21) memberikan:
∞
𝑎𝑛 1 𝑎𝑛 2𝑟𝑛 ξ + 𝑏𝑛 (1 − 𝑟𝑛2 ) 𝑎𝑛 1 − 𝑟𝑛2 − 𝑏2𝑟𝑛 ξ (5.10)
𝑦 𝑡 = + 2 2 2
sin 𝑛⍵
ഥ𝑡 + 2 2 2
cos 𝑛⍵
ഥ𝑡
𝑘 𝑘 (1 − 𝑟𝑛 ) + (2𝑟𝑛 ξ) (1 − 𝑟𝑛 ) + (2𝑟𝑛 ξ)
𝑛=1
CONTOH
Dengan menggunakan deret fourier untuk menentukan respons dari
system yang dipengaruhi beban periodic, tinjaulah sebuah ostilator
sederhana tak teredam pada gambar (a) yang dipengaruhi oleh gaya
periodic seperti pada gambar (b).
Penyelesaian
• Langkah pertama adalah menentukan deret Fourier dari F(t). Koefisien-
koefisiennya ditentukan dari persamaan (5.3) sebagai berikut
1 𝑡1+𝑇 𝐹0
𝑎0 = න 𝐹 𝑡 𝑑𝑡 =
𝑇 𝑡1 2
2 𝑡1+𝑇
𝑎𝑛 = න F t cos 𝑛 ⍵
ഥ 𝑡 𝑑𝑡 = 0
𝑇 𝑡1
2 𝑡1+𝑇 𝐹0
𝑏𝑛 = න 𝐹 𝑡 sin 𝑛 ⍵
ഥ 𝑡 𝑑𝑡 = −
𝑇 𝑡1 𝑛𝜋
• Respon dari system tak teredam didpat dari persamaan (5.6) sebagai berikut:
∞
𝑎0 1 𝑎𝑛 𝑏𝑛
𝑦 𝑡 = + 2 cos 𝑛 ⍵
ഥ 𝑡 + sin 𝑛 ⍵
ഥ𝑡
𝑘 1 − 𝑟𝑛 𝑘 𝑘
𝑛=1
𝐹0 𝐹0 sin ⍵
ഥ𝑡 𝐹0 sin 2 ⍵
ഥ𝑡 𝐹0 sin 3 ⍵
ഥ𝑡
𝑦 𝑡 = − 2 − 2 − 2 −⋯
2𝑘 𝜋𝑘 1 − 𝑟1 2𝜋𝑘 1 − 4𝑟1 3𝜋𝑘 1 − 9𝑟1
⍵
ഥ
Dimana 𝑟1 = ,𝜔 = 𝑘/𝑚 , dan ⍵
ഥ = 2π/𝑇
𝜔
KOEFISIEN FOURIER UNTUK BAGIAN-BAGIAN FUNGSI
LINIER (PIECEWISE LINEAR FUNCTIONS)
Fungsi gaya dapat dinyatakan dengan bagian-bagian fungsi linear seperti pada
gambar dibawah ini.
• Koefisien Fourier pada pers (5.3) didapat sebagai evaluasi integral tiap bagian
linear dari fungsi gaya, yaitu:
𝑁
𝑡𝑖
1 (5.11)
𝑎0 = න 𝐹 𝑡 𝑑𝑡
𝑇 𝑡𝑖−1
𝑖=1
𝑁
𝑡𝑖
2 (5.12)
𝑎𝑛 = න F t cos 𝑛 ⍵
ഥ 𝑡 𝑑𝑡
𝑇 𝑡𝑖−1
𝑖=1
(5.13)
𝑁
𝑡𝑖
2
𝑏𝑛 = න 𝐹 𝑡 sin 𝑛 ⍵
ഥ 𝑡 𝑑𝑡
𝑇 𝑡𝑖−1
𝑖=1
N = banyaknya bagian-bagian dari fungsi linear
• Fungsi gaya pada setiap selang 𝑡𝑖−1 ≤ 𝑡 ≤ 𝑡𝑖 dinyatakan oleh
persamaan sebagai berikut:
∆𝐹𝑖
𝐹 𝑡 = 𝐹(𝑡𝑖 −1) + 𝑡 − 𝑡𝑖−1
∆𝑡𝑖
∆𝐹𝑖 = 𝐹(𝑡𝑖 ) − 𝐹 𝑡𝑖 −1
∆𝑡𝑖 = 𝑡 − 𝑡𝑖−1
• Integral yang diperlukan untuk menyatakan 𝑎𝑛 dan 𝑏𝑛 telah dilakukan pada pers. (4.21) dan (4.22)
yang dinyatakan sebagai 𝐴(𝑡𝑖 ) dan B(𝑡𝑖 ) pada pers. (4.18) dan (4.19), yang kemudian digunakan
untuk mengevaluasi koefisien 𝑎𝑛 dan 𝑏𝑛 didapat sebagai berikut :
𝑁
2 1 ∆𝐹𝑖 ∆𝐹𝑖
𝑎𝑛 = 𝐹(𝑡𝑖−1 − 𝑡𝑖−1 (sin 𝑛 𝜔𝑡
ഥ 𝑖 − sin 𝑛 𝜔𝑡
ഥ 𝑖−1 ) + 2 ((cos 𝑛 𝜔𝑡
ഥ 𝑖 − cos 𝑛 𝜔𝑡
ഥ 𝑖−1 ) + 𝑛 𝜔(𝑡
ഥ 𝑖 sin 𝑛𝜔𝑡
ഥ 𝑖 − 𝑡𝑖−1 sin 𝑛 𝜔𝑡
ഥ 𝑖−1 ))
𝑇 𝑛𝜔ഥ ∆𝑡𝑖 𝑛 𝜔∆𝑡
ഥ 𝑖
𝑖=1
2 1 ∆𝐹𝑖 ∆𝐹𝑖
𝑏𝑛 = σ𝑁
𝑖=1 𝐹(𝑡𝑖−1 − 𝑡𝑖−1 (cos 𝑛 𝜔𝑡
ഥ 𝑖 − cos 𝑛 𝜔𝑡
ഥ 𝑖−1 ) + 2 ((sin 𝑛 𝜔𝑡
ഥ 𝑖 − sin 𝑛 𝜔𝑡
ഥ 𝑖−1 ) + 𝑛 𝜔(𝑡
ഥ 𝑖 cos 𝑛𝜔𝑡
ഥ 𝑖 − 𝑡𝑖−1 cos 𝑛 𝜔𝑡
ഥ 𝑖−1 ))
𝑇 𝑛𝜔ഥ ∆𝑡𝑖 ഥ 𝑖
𝑛 𝜔∆𝑡
• Integral yang muncul dalam koefisien 𝑎0 dapat dievaluasi setelah subtitusi F(t) dari pers (5.14)
kedalam pers (5.15) dengan hasil sebagai berikut:
𝑁
1
𝑎0 = ∆𝑡𝑖 (𝐹𝑖 + 𝐹𝑖−1 )/2
𝑇
𝑖=1
DERET FOURIER DALAM BENTUK
EKSPONENSIAL
Bentuk deret fourtier dalam bentuk eksponensial di dalam dari subtitusi dari persamaan Euler
Bentuk deret Fourier :
∞
Persamaan Euler:
ഥ ഥ
𝑒 𝑖𝑛𝜔 − 𝑒 −𝑖𝑛𝜔
sin 𝑛𝜔
ഥ=
2𝑖
ഥ ഥ
𝑒 𝑖𝑛𝜔 + 𝑒 −𝑖𝑛𝜔
cos 𝑛𝜔
ഥ=
2
Maka di dapatkan: ∞
ഥ
F t = 𝐶𝑛 𝑒 𝑖𝑛𝜔𝑡
𝑛=−∞
Dimana:
𝑇
1 ഥ
𝐶𝑛 = න 𝐹(𝑡)𝑒 𝑖𝑛𝜔𝑡 𝑑𝑡
𝑇
0
Bentuk eksponensial deret Fourier dapat dipergunakan untuk
menentukan repons dinamis sister structural. Namun metode yang lebih
efektif yang dapat digunakan untuk menentukan koefisien Cn, demikian juga
untuk menghitung repons system berderajar-kebebasan-tunggal akibat gaya
luar
ANALISA DISKTIR FOURIER
Bila fungsi F(t) diberikan hanya pada N selang waktu yang sama,dimana tj=j∆𝑡, maka
integral diganti dengan penjumlahan-penjumlahan yang merupakan perndekatan
𝑁−1
1
𝑎𝑛 = F(𝑡𝑗 )cos 𝑛𝜔𝑡
ഥ 𝑗 ∆𝑡
𝑇
𝑗=0
𝑁−1
1
𝑏𝑛 = F(𝑡𝑗 )sin 𝑛𝜔𝑡
ഥ 𝑗 ∆𝑡 , n=0,1,2,…..
𝑇 𝑗=0
Jikadigunakan notasi bilangan kompleks, maka persamaan diatas dapat digabung menjadi
bentuk tunggal dengan mendefisinikan
𝐶𝑛 = 𝑎𝑛 − 𝑖𝑏𝑛
ഥ
𝑒 −𝑖𝑛𝜔𝑡𝑗 = cos 𝑛𝜔𝑡𝑗
ഥ + sin 𝑛𝜔𝑡𝑗
ഥ
Untuk mendapatkan Cn digunakan rumus
𝑁−1
1 ഥ
𝐶𝑛 = F(𝑡𝑗 ) 𝑒 −𝑖𝑛𝜔𝑡𝑗 ∆𝑡
𝑇
𝑗=0
𝑁−1
1 𝑛𝑗
−2𝜋𝑖( ൗ𝑁 )
𝐶𝑛 = F(𝑡𝑗 ) 𝑒
𝑁
𝑗=0
Persamaan sebelumnya dapat dikatakan formula pendekatan
untuk menghitung koefisien Fourier yang rumit. Koefisien distrik yang
diberikan tidak memeberikan informasi yang cukup untuk mendapatkan
suatu fungsi kesinambungan F(t), namun adanya kemungkinan untuk
mendapatkan harga distrik deret yang tepat.
𝑁−1 𝑛𝑗ൗ
1 −2𝜋𝑖(
𝐶𝑛 = F(𝑡𝑗 ) 𝑒 𝑁) n=0,1,2,….,(N-1)
𝑁 𝑗=0
𝑁−1
1 2𝜋𝑖(𝑛𝑗ൗ𝑁)
𝐹(𝑡𝑗 ) = 𝐶𝑛 𝑒 j=0,1,2,….,(N-1)
𝑁 𝑗=0
Sesudah menyatakan fungsi disrtik sembarang oleh penjumlahan
terbatas, bisa juga didapatkan fungsi distrik dari repons asilator sederhana
yang dipengaruhi oleh komponen harmonis fungsi bebannya. Hanya respons
keadaan-tetap yang di perhatikan. Dengan melibatkan unit eksponensial
fungsi gaya𝐸𝑛 = 𝑒 𝑖𝜔𝑛𝑡 ke dalam persamaan 3.13, di dapat :
𝑚𝑦ሷ + 𝑐 𝑦ሶ + 𝑘𝑦 = 𝑒 𝑖𝜔𝑛𝑡
𝑁−1
0 𝑗𝑛
𝐴 𝑗 = 𝐴 𝑛 𝑊𝑁
𝑛=0
Dimana :
𝑊𝑁 = 𝑒 2𝜋𝑖/𝑁
Evaluasi dari penjumlahan akan lebih tepatguna bila banyak pertambahan waktu N yang merupakan
pembagian pada perioda T, merupakan bilangan pangkat dua, yaitu :
𝑁 = 2𝑀
Dimana M adalah bilangan bulat, dalam hal ini, bilangan bulat j dan n dapat dinyatakan dalam bentuk
“binary”
CONTOH :
Ditinjau keadaan sederhana di mana perioda beban dibagi atas delapan selang pertambahan waktu,
yaitu N = 8 dan M = 3.
Penyelesaian :
Untuk keadaan ini, indeks-indeks mempunya bentuk binary :
𝑗 = 𝑗0 + 2𝑗1 + 4𝑗2
𝑛 = 𝑛0 + 2𝑛1 + 4𝑛2
Sehingga :
𝑁−1
0 𝑗𝑛
𝐴 𝑗 = 𝐴 𝑛 𝑊𝑁
𝑛=0
1 1 1
0 (𝑗0 +2𝑗1 +4𝑗2 )(𝑛0 +2𝑛1 +4𝑛2 )
𝐴 𝑗 = 𝐴 𝑛 𝑊8
𝑛2 =0 𝑛1 =0 𝑛0 =0
1 1 1
0 (𝑗0 +2𝑗1 +4𝑗2 )(𝑛0 +2𝑛1 +4𝑛2 )
𝐴 𝑗 = 𝐴 𝑛 𝑊8
𝑛2 =0 𝑛1 =0 𝑛0 =0
8(𝑗1 𝑛2 +2𝑗2 𝑛2 +𝑗2 𝑛1 ) 4𝑛2 𝑗0 2𝑛1 (2𝑗1 +𝑗0 ) 𝑛0 (4𝑗2 +2𝑗1 +𝑗0 )
𝑊8 𝑊8 𝑊8 𝑊8
8(𝑗1 𝑛2 +2𝑗2 𝑛2 +𝑗2 𝑛1 ) 4𝑛2 𝑗0 2𝑛1 (2𝑗1 +𝑗0 ) 𝑛0 (4𝑗2 +2𝑗1 +𝑗0 )
𝑊8 𝑊8 𝑊8 𝑊8
Dari faktor eksponensial diatas terlihat bahwa faktor pertama disebelah kanan
bernilai satu, karena :
𝑊𝑁 = 𝑒 2𝜋𝑖/𝑁
2𝜋𝑖 8ൗ8 𝐼
𝑊88𝐼 = 𝑒 = cos 2𝜋𝐼 + 𝑖 sin 2𝜋𝐼 = 1
Dimana :
𝐼 = 𝑗1 𝑛2 + 2𝑗2 𝑛2 + 𝑗2 𝑛1 adalah sebuah bilangan bulat
Oleh karena itu, hanya bersisa tiga faktor yang perlu ditinjau dalam penjumlahan.
Langkah pertama
1
1 0 4𝑛2 𝑗0
𝐴 (𝑗0 , 𝑛1 , 𝑛0 ) = 𝐴 𝑛2 , 𝑛1 , 𝑛0 𝑊8
𝑛2 =0
Langkah kedua
1
2 1 2𝑛1 (2𝑗1 +𝑗0 )
𝐴 (𝑗0 , 𝑗1 , 𝑛0 ) = 𝐴 𝑗0 , 𝑛1 , 𝑛0 𝑊8
𝑛1 =0
Langkah ketiga
1
3 2 𝑛0 (4𝑗2 +2𝑗1 +𝑗0 )
𝐴 (𝑗0 , 𝑗1 , 𝑗2 ) = 𝐴 𝑗0 , 𝑗1 , 𝑛0 𝑊8
𝑛0 =0
Perbandingan waktu perhitungan deret Fourier dengan program lama
dan algoritma transformasi cepat Fourier, dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.