Anda di halaman 1dari 20

Dra Harpolia Cartika, M.

Farm, Apt
Analisa kuantitatif
 - gravimetri
 - titrimetri/volumetri
 - instrumen : spektrofotometri, kromatografi,
HPLC/KCKT, dll
 Pengambilan sampel random
 Bahan = homogen (larutan sejati, batch tablet,
ampul) → digerus/digojog terlebih dahulu
 Pengambilan sampel representatif
 Bahan ≠ homogen
 Sampell diambil dari bagian yang berbeda2 dri tiap
wadah → dicampur homogen → diambil random
 Suhu meningkat → analit volatil hilang, degradasi karena
panas/agen biologis, terjadi peningkatan reaktifitas kimiawi
 Suhu rendah → analit yang punya kelarutan rendah dalam pelarut
tertentu akan terdeposit
 Perubahan kelembapan → mempengaruhi kandungan air pada
bahan padat higroskopis/terjadi reaksi hidrolisis
 Oksidasi yang diinduksi oleh udara → kerusakan sampel
 Analit yang sekelumit → terkadang terjadi penyerapan analit di
permukaan dinding wadah /kontaminasi dari senyawa2 yang
dilepaskan wadah
 Sampel yg mengandung analit anorganik → disimpan dalam wadah
plastik karena kalium, natrium, boron & silikat dapat dilepaskan oleh
wadah2 gelas ke dalam larutan
 Sampel yg mengandung pelarut organik → wadah gelas
 Memanaskan sampel (analit tahan panas) 100-120oC →
menghilangkan pengaruh variasi kandungan air
 Menimbang sampel (sebelum & sesudah pemanasan) →kadar
air
 Memisahkan analit dgn karakteristik tertentu : destilasi,
sentrifugasi, filtrasi, ektraksi pelarut, & ekstraksi fase padat
 Menghilangkan komponen matriks sampel yg dapat
mengganggu analisis
 Memekatkan analit jika kandungan di bawah kisaran
konsentrasi metode analisis yg digunakan. Eks : penguapan,
distilasi, pertukaran ion, ekstraksi pelarut, ekstraksi fase padat,
atau elektrolisis
Teknik pra-perlakuan yang sering digunakan:

 Analisis langsung
Sediaan cair → langsung / diencerkan / dipekatkan
Pengenceran dengan metoda Kromatografi ???
 Ekstraksi padat-langsung
 Menggerus matriks padat → serbuk halus
→ekstraksi pelarut → penyaringan.
Reaksi dalam volumetri memenuhi syarat
 Sederhana, titrat harus sempurna bereaksi
dengan titran dalam jumlah yang equivalen
 Segera atau cukup cepat
 Pada titik ekuivalen terjadi perubahan yang
nyata dari sifat fisik dan kimia.
 Visible Indicator (warna atau endapan) pada
titik akhir
 Pengukuran yang bersifat kelistrikan :
potensiometri, konduktometri, dll
 Pengukuran yang berdasarkan sifat optik :
spektrofotometri sinar tampak, uv
1. Satuan konsentrasi
Satuan pokok adalah mol
Larutan volumetrik : larutan yang dihasilkan distandarisasi
terhadap
larutan yang telah diketahui konsentrasinya
Semua larutan volumetrik yg digunakan dalam analisis
farmaseutikal,
disiapkan dari standar primer.
a. Standar primer merupakan senyawa dgn tingkat kemurnian yang
sangat tinggi (>99,9%).Contoh senyawa yg digunakan sebagai
standar primer termasuk natrium karbonat dan kalium
hidrogen ftalat (C8H54K)
b. Standar sekunder larutan yg dibuat melalui standarisasi
2. Konsentrasi zat aktif
istilah massa atau volume zat aktif per 100 gram atau militer obat
Dapat dinyatakan dalam 4 cara:
1. Persentase berat per volume
2. Persentase volume per volume
3. Persentase berat per berat
4. Persentase volume per berat
3. P

3. Penetapan kadar
a. Identifikasi gugus-gugus fungsi pada molekul yg
dapat bereaksi dgn cepat secara kuantitatif
b. Tentukan perbandingan stoikiometrik, yaitu jumlah
mol masing-masing senyawa yg bereaksi
c. Ubah jumlah mol sampel menjadi berat dan jumlah
mol titran menjadi volume
d. Hitung berat sampel yang bereaksi dgn 1 ml titran
e. Lakukan penetapan kadar, paling tidak dua kali
f. Hitung berat zat aktif di dalam sampel dan
nyatakan jawabannya sebagai persen berat per
berat (%b/b) sampel yg ditimbang
4. Perhitungan Perkiraan Titer
Titik akhir titrasi (TAT) sebagai penanda berakhirnya titrasi
 Titik akhir titrasi adalah saat timbul perubahan warna indikator
 Jika ttk akhir titrasi tdk berimpit dengan ttk ekivalensi kesalahan
titrasi
5. Pemilihan Indikator
TAT dideteksi dgn menggunakan indikator yg sesuai
Indikator2 ini merupakan asam lemah atau basa lemah yg warnanya
di dalam larutan bergantung pd tingkat ionisasinya
6. TAT
Perubahan warna indikator
 Terjadinya kekeruhan yang disebabkan oleh terbentuk atau
melarutnya endapan
 Perubahan DHL larutan
 Perubahan arus listrik dalam larutan
Obat-obat dosis tunggal adalah sedian yg
mengandung dosis yg dirancang untuk
penggunaan secara terpisah

Contoh sediaan ini diantaranya adalah tablet,


kapsul, suppositoria atau alat pencegah
kehamilan
 Titrasi yg melibatkan proses oksidasi dan reduksi
 Kedua proses ini terjasi secara bersamaan
 reduksi ??? Oksidasi ???,
 Dlm titrasi REDOKS persamaan reaksinya disetarakan bukan
dgn menghitung jumlah mol yang bereaksi, tetapi dengan
menghitung jumlah mol elektron yg dipindahkan didalam
proses.
 Contoh : Iodimetri Iodometri, permanganometri, dll
 Titrasi ini berdasarkan pd pembentukan
kompleks antara ion-ion logam dan
senyawa-senyawa yg dapat memberikan
elektron dan membentuk kompleks yg
stabil dan dapat larut.
 EDTA, Indikator ??
 Indikator logam contoh EBT
 Gugus yang terikat pada atom pusat : ligan
 Banyaknya ikatan yang dibentuk atom logam pusat
disebut bil koordinasi
 Syarat kompleksometri :
 Tidak tepat untuk ion logam bervalensi 1 contoh :
 Ion logam bervalensi 2 : pH basa (buffer amonia pH
= 10)
 Ion logam bervalensi 3 : pH asam
 Logam-indikator + EDTA logam-EDTA + indk
Metode volumetrinya adalah nitrimetri
 titrasi diazotasi ini sangat sederhana dan berguna untuk menetapkan kadar
senyawa senyawa sulfonamid dan anastetik lokal golongan asam amino
benzoat.
 Nitrimetri ??? menggunakan larutan baku natrium nitrit,
 Reaksi diazotasi yakni reaksi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit
dalam suasana asam membentuk garam diazonium.
 Obat-obatan yang mengandung amina alifatis sekunder, amin aromatis
sekunder, gugus nitroaromatik, gugus hidrazida, dll
 BE = BM karena 1 mol senyawa bereaksi dengan 1 mol asam nitrit dan
menghasilkan 1 mol garam diazonium.
 Pada titrasi diazotasi, penentuan titik akhir dapat menggunakan indikator luar
dan indikator dalam
 Indikator luar yang digunakan adalah pasta kanji iodida atau kertas kanji
iodida, ketika larutan digoreskan pada pasta, adanya kelebihan asamnitrit
akan mengoksidasi iodida menjadi iodium dengan adanya kanji akan
menghasilkan warna biru segera
 Indikator dalam ??
1. Suhu : 5-15 derajat celsius, katalisator &
stabilisator dengan KBr
Suhu tinggi menyebabkan :
 HNO2 akan menguap
 Garam diazonium terurai menjadi fenol
2. pH ± 2

LBS NaNO2
LBP Asam sulfanilat
Indikator
 Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai