Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

PADA MAHASISWI STIKES BANYUWANGI


TAHUN 2019

NAMA :NI MADE ESTA MARIANI


NIM :201502026
PENDAHULUAN

Remaja adalah masa transisi antara Remaja seringkali tidak puas


masa anak dan dewasa, di mana dengan keadaan tubuhnya
terjadi percepatan pertumbuhan dikarenakan remaja pada usia
(growth spurt), timbul ciri-ciri seks ini sedang memasuki tahap
sekunder, tercapai fertilitas dan gambaran pribadi (Wati dan
terjadi perubahan-perubahan Sumarmi, 2017).
psikologik serta kognitif.

Para remaja mengembangkan gambaran


pribadi tentang bagaimana bentuk tubuh
mereka, dimana hal tersebut terkait erat
dengan body image. Body image sangat
penting karena berkaitan erat dengan
kepercayaan diri atau rasa penghargaan kita
terhadap diri sendiri (Sunartio, dkk, 2012).
Menurut Eating Disorder Riskesdas Nasional tahun
Quick Poll Report (University 2018
of Michigan) tahun 2005 33% di Indonesia remaja usia ≥15
remaja perempuan merasa tahun obesitas : 31,0%, dan
sudah memiliki berat badan pada remaja usia ≥18 tahun
ideal, 58% ingin menurunkan overweight : 13,6% dan
berat badan, dan 9% ingin obesitas : 21,8%.
menaikkan berat badan.

DATA BODY
IMAGE
STIKes Banyuwangi
wawancara yang dilakukan
Jawa Timur
kepada 10 orang mahasiswi,
obesitas : 28% pada remaja
didapatkan hasil 7 mahasiswi
usia ≥15 tahun, dan 22%
tidak percaya diri dengan
pada remaja usia ≥18 tahun
tubuhnya, dan 3 mahasiswi
lainnya merasa puas dengan
dirinya.
Remaja putri seringkali tidak puas dengan keadaan tubuhnya
dikarenakan bertambahnya lemak tubuh pada diri mereka.
Remaja putri juga seringkali memiliki penilaian negatif
terhadap tubuhnya sendiri.
Ketidakpuasan yang terjadi inilah
pada akhirnya membuat para
Apa yang akan terjadi
remaja menanggapi
jika remaja putri
penampilannya sebagai sesuatu
seringkali merasa
yang menakutkan, tidak sesuai
tidak puas terhadap
dengan apa yang diharapkan dan
tubuhnya?
akhirnya menjadi tidak percaya
diri
Menghargai bentuk alamiah
merasa gembira dan menerima
tubuh, dan menolak untuk
memikirkan sesuatu yang tidak
masuk akal (seperti : khawatir
terhadap makanan, berat badan,
kalori), merasa nyaman dan
percaya diri dengan tubuh yang
dimiliki
TUJUAN dan MANFAAT

 Tujuan : Diketahui hubungan antara Body Image


dengan Kepercayaan Diri pada Mahasiswi S1
Keperawatan di Stikes Banyuwangi tahun 2019.
 Manfaat : Dengan penelitian yang dilakukan dapat
dijadikan sebagai bahan masukan ilmu keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan pada remaja
yang mengalami gangguan pada body image dengan
kepercayaan diri.
Bagaimana Hubungan
Body Image dengan
Kepercayaan Diri?

Seseorang akan percaya diri ketika orang tersebut menyadari bentuk


tubuhnya yang sangat ideal dan orang tersebut merasa puas melihat
bentuk tubuhnya, maka body Image yang terbentuk pun menjadi
positif. Sebaliknya, jika seseorang memandang tubuhnya tidak ideal
seperti wajahnya kurang menarik, badannya terlalu gemuk atau terlalu
kurus dan sebagainya, maka orang tersebut menjadi sibuk memikirkan
kondisi fisiknya, sehingga body image yang terbentuk menjadi negatif
dan dapat dikatakan orang tersebut tidak memiliki kepercayaan diri
Kerangka Konseptual

Hipotesis dalam penelitian adalah “Ada Hubungan Body Image dengan


Kepercayaan Diri pada Mahasiswi S1 Keperawatan di Stikes
Banyuwangi tahun 2019
KERANGKA KERJA

DEFINISI OPERASIONAL
Data Umum

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 2. Karakteristik Berdasarkan Media Massa

18 thn 19 thn 20 thn 21 thn Majalah facebook Instagram Twiiter Televisi


24 resp
25 resp 25 Resp 21 Resp

19% 19%
19% 16%
26 Resp 24 Resp
19%
20%
26%
36% 26%
47 resp 34 resp
34 Resp
3. Karakteristik Berdasarkan Keluarga 4. Karakteristik Berdasarkan Hubungan
Interpersonal
Orang Tua Kakak/Adik Saudara Lainnya Teman Lingkungan

43 resp
36 resp
46 resp
28% 33% 35%

65% 84 resp

39%
51 resp
Data Khusus
1. Body Image 2. Kepercayaan Diri

Posistif Negatif Tinggi Rendah

30 resp
33 resp
23%
25%

100 resp

77% 75%

97 resp
Pembahasan
1. Body Image
Berdasarkan diagram 5.5 tentang Body Image disimpulkan bahwa
sebagian besar responden memiliki body image yang positif sebanyak 100
responden (77%).
Body Image menurut (Januar, 2007) adalah gambaran mental
seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya, bagaimana seseorang
mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa yang dipikirkan dan
rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, dan atas penilaian orang lain
terhadap dirinya.
Hal yang dapat mempengaruhi perkembangan body image adalah
jenis kelamin, usia, media massa, keluarga, dan hubungan interpersonal.
2. Kepercayaan Diri

Berdasarkan diagram 5.6 dapat disimpulkan bahwa


sebagian besar responden memiliki kepercayaan diri yang
tinggi sebanyak 97 responden (75%).
Menurut Gufron (2010) bahwasanya kepercayaan diri
ialah sikap pada individu yang dapat menerima kenyataan,
dapat mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif,
memiliki kemandirian, dan mempunyai kemampuan untuk
memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkan.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepercayaan
diri diantaranya : Kematangan usia, jenis kelamin, hubungan
keluarga, teman sebaya.
Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri Pada
Mahasiswi Prodi S1 Keperawatan Stikes Banyuwangi Tahun
2019.
Berdasarkan hasil analisis data SPSS 21 For Windows
dengan menggunakan uji Spearman’s Rho didapatkan hasil
Significance (2-tailed) P=0,000 dengan α=0,05. P<α
(0,000<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna
antara body image dengan kepercayaan diri pada Mahasiswi
Prodi S1 Keperawatan Stikes Banyuwangi tahun 2019, dengan
korelasi koefisien sebesar 0,603 yang menunjukkan arah
korelasi positif dengan tingkat keeratan hubungan kuat.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Saran
Sekian Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai