Anda di halaman 1dari 36

Teori Mengenai Asal-Usul Kehidupan

1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)


2. Teori Biogenesis
3. Teori Kosmozoan
4. Teori evolusi biokimia
 Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh
makhluk hidup beserta isinya.
 Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk
dalam sistem tata surya di alam semesta ini.
 Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi
tidak terlepas dari proses terbentuknya
kehidupan makhluk hidup.
 Ada beberapa teori tentang terjadinya bumi
dan benda-benda langit lainnya, antara lain:
Teori Kabut (nebula) dan Teori Big Bang.
 Dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de
Laplace (1796)
 Teori Kabut menyatakan bahwa bintang-bintang di
angkasa meledak.
 Hasil ledakan yang berupa debu dan gas membentuk
kabut.
 Kabut ini disebut kabut asal atau nebula.
 Kabut ini kemudian memadat, lalu meledak lagi
menghasilkan bintang-bintang baru dan planet-planet
termasuk bumi.
 Teori Big Bang (ledakan hebat) menyatakan bahwa sekitar 15
milyar tahun yang lalu, semua materi di angkasa menyatu dan
memadat (berkondensasi) membentuk satu bentukan yang besar.
 Selanjutnya, massa padat tersebut meledak dengan ledakan yang
hebat.

• Selama jangka waktu lebih kurang 4,6


milyar tahun, hasil ledakan membeku
dan membentuk gumpalan-gumpalan
yang mendingin kemudian membentuk
bintang, planet-planet, termasuk planet
bumi.
 Kumpulan dari benda langit itu kemudian disebut
dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian
membentuk sistem tata surya.
 Ada tiga tahap dalam proses pembentukan
bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet
homogen dan belum mengalami perlapisan
atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan
struktur bumi yang diawali
dengan terjadinya
diferensiasi.
3. Bumi terbagi menjadi lima
lapisan, yaitu inti dalam, inti
luar, mantel dalam, mantel
luar, dan kerak bumi.
 Berdasarkan fosil dan perhitungan yang teliti,
diduga kehidupan muncul di bumi sekitar 4
milyar tahun yang lalu.
 Kehidupan di bumi selalu mengalami
perubahan sesuai dengan keadaan bumi yang
setiap saat selalu berubah.
 Teori mengenai asal-usul kehidupan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu Teori
Abiogenesis dan Teori Biogenesis.
 Tokoh teori ini adalah Aristoteles
(384 - 322 SM)
 Menurut teori yang
dikemukakannya, bahwa makhluk
hidup berasal dari benda tak hidup
yang terjadi secara spontan.
 sehingga teori abiogenesis disebut
juga generatio spontanea.
 Aristoteles menemukan belatung
yang muncul tiba-tiba pada daging
yang membusuk dan menjadi lalat.
 Tokoh Abiogenesis yang lain adalah John
Needham (1700)
 Dia melakukan percobaan merebus
daging dan menyimpan kaldunya
sehingga menjadi keruh karena adanya
mikroba.
 Jadi, menurut paham generatio spontanea,
semua kehidupan berasal dari benda tak hidup
secara spontan, seperti:
1. Ikan dan katak bersal dari lumpur
(Anaximander)
2. Cacing berasal dari tanah (Aristoteles)
3. Belatung timbul dan terbentuk dari daging
yang membusuk (Aristoteles)
4. Tikus berasal dari sekam dan kain kotor (Jan
Baptisa Kelmont)
 Pada abad ke-17, Antonie Van Leeuwenhoek
berhasil membuat mikroskop sederhana dan
mengamati berbagai kehidupan dari benda mati
di bawah mikroskop .
 Teori ini bertahan beratus-ratus tahun.
 Teori Abiogenesis akhirnya goyah dengan adanya
penelitian tokoh-tokoh yang tidak puas dengan
paham Abiogenesis.
 Tokoh-tokoh ini antara lain:
 Francesco Redi (Italia, 1626 - 1697)
 Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729 - 1799)
 Louis Pasteur (Perancis, 1822 - 1895)
 Teori biogenesis menyatakan bahwa
kehidupan hanya berasal dari makhluk hidup
sebelumnya.
 Para tokoh teori ini membuktikan teorinya
dengan melakukan berbagai eksperimen.
 Tokoh-tokoh dalam teori ini, yaitu:
1. Francesco Redi (1626-1697)
2. Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
3. Louis Pasteur (1822-1895)
 Menurut Redi, larva lalat berasal dari telur yang
dikeluarkan induknya bukan berasal dari daging yang
membusuk.
 Pada tahun 1668, Redi melalukan percobaan dengan
menggunakan tabung yang diisikan berbagai makanan
(daging dan roti)
 Lazzaro Spallanzani seorang biologiwan dari
Italia yang melawan teori Needham.
 Percobaan Spallanzani pada prinsipnya sama
dengan percobaan Redi, tetapi bahan yang
digunakan adalah air kaldu (rebusan daging).
 Spallanzani melakukan percobaan dengan 2
tabung yang diisi dengan air kaldu.
-labu 1 : diisi 70cc air kaldu, kemudian
dipanaskan 15 °C dan dibiarkan terbuka
- Labu 2 : diisi 70cc air kaldu, kemudian ditutup
rapat dengan sumbat gabus, lalu dipanaskan .
Kedua labu itu ditempatkan ditempat
terbuka dan didinginkan. Setelah
beberapa hari kemudian, hasil
percobaan menunjukkan bahwa:
- Labu 1 : terjadi perubahan, air kaldu
menjadi keruh dan berbau busuk serta
mengandung banyak mikroba.
- Labu 2 : tidak ada perubahan sama
sekali, air tetap jernih dan tanpa
mikroba. Tetapi bila dibiarkan terbuka
lebih lama terdapat banyak mikroba.
Spallanzani menyimpulkan
bahwa timbulnya kehidupan
hanya mungkin jika telah ada
kehidupan sebelumnya. Jadi,
mikroorganisme tersebut telah
ada dan tersebar di udara.
 Kesimpulan dari percobaan Francesco Redi
dan Spallanzani adalah makhluk hidup yang
ada tidak berasal dari benda mati.
 Namun, keduanya masih mendapat
pertentangan dari tokoh abiogenesis.
 Mereka menyatakan bahwa untuk hidup perlu
adanya elemen hidup (elan vitae) seperti
oksigen yang tidak tersedia pada tabung yang
ditutup.
 Louis Pasteur adalah orang yang
memperkuat teori Biogenesis
dan menumbangkan teori
Abiogenesis hingga tak
tersanggahkan lagi.
.
 Ia melakukan percobaan dengan menyempurnakan
dari percobaan yang dilakukan Spallanzani.
 Pada percobaannya, Pasteur menggunakan air kaldu
dan tabung berleher angsa.
 Tujuan menggunakan tabung leher angsa adalah agar
udara masih masuk ke dalam tabung
Ilustrasi oleh Megan Whitaker
 Kesimpulan percobaan Pasteur adalah
mikroorganisme yang ada pada air kaldu
bukan berasal dari cairan (benda tak hidup),
melainkan dari mikroorganisme yang terdapat
di udara.
 Eksperimen yang dilakukan Louis
Pasteur pun mematahkan teori
abiogenesis dan menghasilkan teori
baru dengan 3 isi sebagai berikut:

1) Omne vivum ex ovo: Semua makhluk


hidup berasal dari telur
2) Omne ovum ex vivo: Semua telur
berasal dari makhluk hidup
3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya.
1. Teori Kreativitas (teori ciptaan khusus)
 teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada
di planet diciptakan oleh Tuhan.
 Bumi yang dicipta Tuhan pada masa lalu sampai
sekarang mempunyai ciri yang tidak berubah.
 Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas
kejadian-kejadian gaib yang pernah dilihatnya.
 Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai ciptaan
Tuhan , seperti halnya bumi dan kehidupan yang
ada di didalamnya juga diciptakan oleh-Nya.
 Tokoh dalam teori ini adalah Carolus Linnaeus
2. Teori Kosmozoik
 Menurut teori ini kehidupan di bumi
diperkirakan berasal dari ruang angkasa.
 Teori tersebut didasarkan pada batu meteor
maupun batu komet yang jatuh ke bumi
mengandung banyak molekul organik
sederhana, misalnya sianogen dan asam
hidrosianida.
 Molekul-molekul sederhana tersebut ketika
jatuh ke bumi menjadi benih bagi timbulnya
kehidupan.
 Pelopor teori ini adalah Arrhenius.
3. Teori Naturalistik/Evolusi Organik
menyatakan bahwa kehidupan tercipta melalui
proses evolusi kimia dan evolusi biologi
berdasarkan pada konsep biologi modern.
a. Teori Evolusi kimia
 Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup
terbentuk berdasarkan hukum Fisika-Kimia yang
dilanjutkan dengan Evolusi Biologi.
 Ilmuan sepakat bahwa BUMI terbentuk 4,5 -5 milyar
tahun yang lalu.
 Keadaan pada saat awal terbentuknya bumi masih
memiliki temperatur yang tinggi.
 Di atmosfer bumi terbentuk senyawa-senyawa
seperti uap air (H2O), ammonia (NH3), metan (CH4)
dan karbon dioksida (CO2) serta tidak terdapat O2.
 Molekul-molekul organik tersebut berbentuk uap
dan bertahan di lapisan atas atmosfer bumi.
 Menurut Oparin dalam bukunya yang berjudul The
Origin of Life (1936) menyatakan bahwa asal mula
kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi
terbentuknya bumi beserta atmosfernya.
 Atmosfer bumi purba yang mengandung molekul-
molekul anorganik (metana, amonia, uap air, dan
hidrogen) karena pengaruh:
- energi panas matahari (ultraviolet)
- petir/halilintar
- radiasi sinar kosmis
 Molekul anorganik tersebut mengalami
perubahan menjadi molekul organik
sederhana.
 Selama berjuta-juta tahun, senyawa
organik itu terakumulasi di cekungan
perairan membentuk primordial soup,
seperti semacam campuran materi-mari
di lautan panas.
 Selanjutnya primordial soup ini
membentuk monomer lalu polimer
kemudian membentuk protobiont (zat
hidup pertama).
 Pendapat Oparin mendapat dukungan dari ahli kima
AS, yaitu Harold Urey.
 Urey menyatakan bahwa atmosfer bumi purba terdiri
atas gas-gas seperti: gas CO2, metana (CH4),
amonia(NH3), hidrogen (H2), dan uap air(H2O) .
 Semua gas ini bereaksi membentuk zat organik karena
energi petir dan radiasi sinar kosmis.
 Terbentuk zat hidup yang paling sederhana yang
memiliki susunan kimia, seperti susunan kimia pada
virus.
 Zat hidup yang terbentuk berkembang dalam waktu
jutaan tahun menjadi organisme (makhluk hidup) yang
lebih kompleks.
 Miller adalah murid Harold Urey yang
berhasil membuat model alat yang
digunakan untuk membuktikan hipotesis
Urey.
 Alat percobaan tersebut dimasukan zat-zat
yang diduga telah ada di atmosfer bumi
purba (sesuai hipotesis Urey), kemudian di
aliri listrik tegangan tinggi.
 Hasil percobaan Miller adalah
terbentuknya senyawa organik seperti
asam amino, gula sederhana( ribosa),
dan adenin.
 Jadi, asal-usul
kehidupan menurut Teori Evolusi
Kimia adalah bahwa zat-zat organik seperti
asam amino terbentuk dari unsur-unsur
anorganik sebagai bahan dasar kehidupan
seperti DNA, dan RNA.
 kemudian muncul sel pertama yang bersifat
heterotrof karena mendapatkan makanan dari
lingkungannya berupa zat- zat organik yang
melimpah.
 Sel tersebut dapat membelah dan
berlangsunglah evolusi biologi.
 Teori evolusi biologi mulai pada saat ditemukan
sel heterotrof yang mampu membelah.
 Sel primitif yang terbentuk pertama kali ialah sel
prokariotik, yaitu sel sederhana yang tidak
memiliki membran inti (prokariotik), hanya
memiliki membran sel.
 Sel heterotrof primitif terus berkembangbiak
sehingga bahan makanan berupa bahan organik
terus menipis dan sel melakukan adaptasi.
 Munculah sel autotrof sebagai cikal bakal sel
tumbuhan yang memungkinkan terjadinya
fotosintesis.
 Organisme eukariotik diduga berasal dari
organisme prokariotik yang melakukan evolusi,
karena dalam sel prokariotik terdapat DNA.
 DNA adalah komponen penting yang perlu
dilindungi sehingga terjadi pelipatan membran sel
ke arah dalam membentuk membran inti sel.
 Dengan terbentuknya membran nukleus,
terbentuklah sel eukariotik yang merupakan hasil
evolusi dari sel prokariotik.
 Mitokondria merupakan organel pernapasan sel.
 Sel pertama yang terbentuk adalah sel heterotrof yang
merupakan sel anaerobik.
 Energi hasil respirasi anaerob kecil, sehingga sel
berevolusi agar dapat melakukan respirasi aerob.
 Terbentuklah beberapa jenis sel, yaitu: sel prokariotik
anaerobik, sel prokariotik aerobik, dan sel eukariotik
anaerobik
 Sel eukariotik anaerobik "menelan" sel prokariotik
aerobik.
 Terjadi endosimbions antara sel prokariotik aerobik
dengan sel eukariotik anaerobik.
 Dalam perkembangan selanjutnya, sel prokariotik
tersebut berubah menjadi mitokondria.

Anda mungkin juga menyukai