Anda di halaman 1dari 27

BIOMARKER SEBAGAI PREDIKTOR

PENYAKIT KARDIOVASKULAR

dr. Nazif Fuadi Noer


Dengan pembimbing:
dr. Abdul Halim Raynaldo Sp.JP(K)
Pendahuluan
Stratifikasi risiko penyakit kardiovaskular yang ada memiliki
keterbatasan

Penderita penyakit kardiovaskular masuk ke dalam kelompok risiko


rendah dan menengah pada stratifikasi risiko klasik

Lebih dari 1100 laporan penelitian terhadap prediktor penyakit


terbit setiap tahun, dan penyakit kardiovakular merupakan fokus
yang sering dinilai
PREDIKTOR
FAKTOR
RISIKO
KLASIK
BIOMARKER SEBAGAI PREDIKTOR

Biomarker telah diuji pada populasi yang tepat

Memiliki kemampuan diskriminasi antara subjek dengan kecendrungan


sakit dan yang tidak

Memiliki keakuratan sebagai prediktor penyakit

Memiliki kemampuan reklasifikasi pada kelompok risiko rendah dan


menengah
PENILAIAN TERHADAP BIOMARKER BARU

Likelihood ratio
Diskriminasi dinilai statistic Net Reclassification
dengan C-Statistik Bayes information Index
criterian
NET RECLASSIFICATION INDEX

Dikenalkan oleh Pencina dkk pada tahun 2008

Penentuan prediktor risiko

Meningkatkan prediksi risiko dengan menambahkan prediktor baru ke


serangkaian prediktor yang telah ada
NET RECLASSIFICATION INDEX

“Up” didefinisikan sebagai model risiko baru menempatkan


seseorang ke dalam kategori yang lebih tinggi dibanding model lama.
“Down” bermakna model baru menempatkan seseorang ke dalam
kategori yang lebih rendah
NET RECLASSIFICATION INDEX

• NRI = (14 + 16)/185- (5 + 4)/185 + (150 + 2 + 32)/2761 - (145 + 33)/2761


= (0.162 − 0.049) + (0.066 − 0.064)
= 0.113 + 0.002
= 0.115
NET RECLASSIFICATION INDEX

Jika seorang individu direklasifikasi


REKLASIFIKASI ke kelompok risiko yang lebih tinggi
dan kemudian mengalami suatu
TEPAT kejadian

• Jika individu tersebut direklasifikasi


REKLASIFIKASI ke kelompok risiko yang lebih rendah
dan kemudian mengalami kejadian
BURUK
BIOMARKER
Beberapa biomarker telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular,
stroke, maupun keduanya. Tetapi hanya sedikit yang telah diuji
pengaruhnya dalam memprediksi risiko, yaitu:
high-sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP)
Lipoprotein-associated phospholipase A2 (LpPLA2)
Amino-terminal pro B-type (or brain) natriuretic peptide (NT-proBNP)
high-sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP)

Tingginya level CRP


dapat memprediksi
risiko jangka Panjang
Kadarnya meningkat infark myokard, stroke,
pada penyakit radang, penyakit arteri perifer
infeksi, trauma, cancer, dan kematian akibat
Dihasilkan oleh liver autouimun dan proses serangan jantung pada
sebagai respon terhadap pembedahan subjek sehat
tingginya kadar IL-6
high-sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP)

Cozlea, • Penelitian yang melibatkan 100 subjek dengan menilai diagram SCORE
• Menilai kadar CRP pada semua subjek
• Nilai CRP > 10 mg/dl berubungan dengan peningkatan risiko 4% terjadinya

2013 kondisi PJK yang fatal dalam 10 tahun.

• Memeriksa nilai hsCRP ketika ditambahkan ke variabel penggunaan skor


risiko Framingham

Ridker • Melibatkan 15.048 wanita berusia ≥45 tahun, 390 wanita mengalami insiden
kejadian kardiovaskular
• Meningkatkan area di bawah kurva ROC (menjadi 0.815, dibandingkan
dengan 0.813)
high-sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP)

JUPITER
• Orang dengan kadar kolesterol LDL-C yang lebih rendah dari 130 mg/dL dan
kadar hsCRP 2 mg/L atau lebih tinggi diobati dengan rosuvastatin
• Pengurangan risiko relatif 44% terhadap kejadian kardiovaskular mayor

• Peningkatan kadar hsCRP memberikan risiko tinggi terlepas dari kadar LDL-C

ARIC (baik <130 mg/dL atau ≥130 mg/dL) dan setelah berbagai faktor risiko klasik
diperhitungkan
high-sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP)
Menggambarkan peradangan pembuluh darah (koroner) oleh agen patogen

Menggambarkan peradangan yang terkait dengan tingkat dan keparahan aterosklerosis

Menggambarkan peradangan yang terkait dengan tingkat iskemia miokard (angina)

Menggambarkan peradangan yang terkait dengan tingkat nekrosis miokard (AMI)

menggambarkan jumlah dan aktivitas sitokin proinflamasi yang beredar (misalnya, tumor
necrosis factor-a, interleukin-1, interleukin-6)
high-sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP)

Faktor • VS Penanda
risiko risiko
Lipoprotein-Associated Phospholipase A2

produk lipid PLA2 mengarah


pada generasi berbagai
molekul penghantar sinyal,
termasuk di dalamnya
Menghasilkan asam lemak prostaglandin, leukotrien,
nonesterifikasi, seperti lisofosfolipid, faktor aktivasi
asam arakidonat, dan platelet (FAP), dan lipid
lisofosfolipid teroksidasi, yang menginduksi
Phospoliphase A2 banyak aksi biologis di hampir
merupakan golongan enzim semua jaringan
yang mengkatalisis hidrolisis
gliserofosfolipid
Lipoprotein-Associated Phospholipase A2
PLA terdiri dari berbagai set enzim
dengan lokalisasi yang berbeda:
1.Enzim sitosol yang tergantung kalsium (cPLA2), kalsium
independen (iPLA2), atau enzim spesifik untuk FAP
(PAFacetylhydrolase intraseluler)

1.Enzim ekstraseluler, baik yang terkait dengan lipoprotein (Lp-


PLA2, juga dikenal sebagai PAF acetylhydrolase yang disekresikan)
atau biasanya disekresikan (sPLA2) dan hadir dalam ruang
ekstraseluler.
Lipoprotein-Associated Phospholipase A2
Lipoprotein-Associated Phospholipase A2

• hubungan positif antara peningkatan konsentrasi sirkulasi Lp-PLA2


dan risiko kejadian koroner pada pria dengan hiperkolesterolemia
WOSKOPS • hubungan positif antara peningkatan kadar Lp-PLA2 dan risiko
koroner yang tidak dikacaukan oleh faktor risiko kardiovaskular
klasik

• analisis subkelompok menunjukkan hubungan positif antara


ARIC peningkatan kadar Lp-PLA2 dan penyakit jantung koroner pada
pasien dengan kolesterol LDL 130 mg/dL
Amino-Terminal ProB-Type Natriuretic Peptide
(NT proBNP)

BNP adalah hormon jantung yang dikeluarkan oleh kardiomiosit sebagai


respons terhadap tekanan dan volume yang berlebihan dari ventrikel

NT-proBNP yang dianggap sebagai penanda untuk gagal jantung


kongestif, juga dikaitkan dengan PJK dan stroke

Kontribusi tingkat NT-proBNP dalam stratifikasi risiko telah diteliti dalam


studi Rotterdam
NT-proBNP (PENELITIAN ROTTERHAM)

5063 orang dengan Stratifikasi risiko 420 orang mengalami


usia ≥ 55 tahun tanpa dengan metode lama penyakit
penyakit + nilai kadar NT- kardiovaskular (108
kardiovaskular proBNP fatal)

Cohort Prospective Study


NT-proBNP (PENELITIAN ROTTERHAM)
NT-proBNP (PENELITIAN ROTTERHAM)

NRI 9.2% NRI 13.3%


NT-proBNP
NT-proBNP memiliki nilai prognostik independen untuk kejadian kardiovaskular pertama dalam 10 tahun ke
depan di luar faktor risiko klasik

Kistorp et al, mengevaluasi NT-proBNP, CRP, dan albumin: rasio kreatinin urin, dan menemukan bahwa NT-
proBNP adalah biomarker dengan rasio risiko tertinggi untuk kejadian kardiovaskular pertama

Zethelius dkk mengevaluasi NT-proBNP, troponin I, CRP, dan cystatin-C, dan menemukan bahwa NT-
proBNP memiliki rasio risiko tertinggi untuk kematian karena penyebab kardiovaskular

Melander membandingkan NT-proBNP dengan CRP, cystatin-C, fosfolipase 2 terkait lipoprotein,


proadrenomedullin midregional, dan peptida natriuretik proatrial midregional. NT-proBNP memiliki
hubungan dengan CVD yang terkuat.
BIOMARKER
LAIN Adiponectin Myeloperoxidase

Secretory Macrophage
phospholipase chemoattractant
A2 group IIA protein–1 (MCP-
(sPLA2) 1)

Paraoxonase Fibrinogen
KESIMPULAN
Stratifikasi risiko penyakit kardiovaskular perlu dikembangkan
Penggunaan biomarker membantu pengembangan stratifikasi risiko
Penilaian biomarker yang dikombinasi dengan prediktor risiko lama
memberi nilai stratifikasi yang lebih baik
hsCRP, Lp-PLA2 dan NT-proBNP terbukti meningkatkan prediktor
risiko penyakit kardiovaskular

Anda mungkin juga menyukai